Anda di halaman 1dari 12

Laporan Laba Rugi, Laporan Laba yang ditahan, dan Laporan Modal Sendiri

Dosen Pengampuh:
Muh. Imran SE, M. Ak

Disusun Oleh:
1.Elfinasari/ 18050102053
2. Rina Umi Mukharomah/ 17050102042

3.Jamal Afdillah/ 18050102040

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN KENDARI
2021
Kata Pengantar

Assalamu’alaikumWr.Wb.

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. , atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang "Laporan Laba
Rugi, Laporan Laba yang ditahan, dan Laporan Modal sendiri "Ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW. ,kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kepada kita sebagai
umat akhir zaman, amin. Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada bapak Muhammad
Imran S.E.,M.Ak yang telah memberikan tugas ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
atau kesalahan yang mungkin harus diperbaiki. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas
kekurangan dan kesalahan tersebut. Kritik dan saran kepada kami sangat diharapkan
untuk membangun dan menunjang kesempurnaan makalah. Dan semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Kendari, 19 Maret 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................i

i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Laporan Laba Rugi........................................................................................3

B. Unsur-unsur Laporan Laba Rugi.................................................................3

C. Dasar Tunai dan Accrual dalam Akuntansi................................................4

D. Laporan Laba Ditahan..................................................................................5

E. Laporan Modal Sendiri..................................................................................5

F. Prinsip perhitungan pendapatan dan biaya.................................................6

BAB III PENUTUP...................................................................................................8

A. Kesimpulan ................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang sering terjadi, yaitu laba
atau rugi. Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan
tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan
kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak
seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus,
dan sebagainya (Harahap, 2001: 259).

Ada dua media pelaporan yang digunakan untuk melaporkan hasil aktivitas
perusahaan yaitu Laporan Laba Rugi dan Laporan Laba Ditahan. Laporan Laba Ditahan
dapat disajikan terpisah dari Laporan Laba Rugi, dapat juga disajikan sebagai bagian dari
Laporan Laba Rugi. Laporan Laba Ditahan dapat juga disajikan di dalam Laporan
Perubahan Modal, dimana perubahan laba yang ditahan termasuk di dalamnya. Dalam
hal yang terakhir Laporan Laba Ditahan secara tersendiri sudah tidak diperlukan. Laporan
Laba Rugi dan Laporan Laba Ditahan merupakan laporan atas aktivitas perusahaan
selama satu periode akuntansi. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan, tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan laporan laba rugi?

2. Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam laporan laba rugi?

3. Apa yang dimaksud dengan dasar tunai dan accrual dalam akuntansi?
4. Apa yang dimaksud dengan laporan laba ditahan?

5. Apa yang dimaksud dengan Laporan modal sendiri?

6. Bagaimana Prinsip perhitungan pendapatan dan biaya?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui laporan laba rugi

2. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam laporan laba rugi

3. Untuk mengetahui dasar tunai dan accrual dalam akuntansi

4. Untuk mengetahui laporan laba ditahan

5. Untuk mengetahui laporan modal sendiri

6. Untuk mengetahui prinsip perhitungan pendapatan dan biaya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Laporan Laba Rugi

Menurut Henri Simamora dalam buku “Analisis Laporan Keuangan Untuk


Bisnis":“Laporan Laba Rugi adalah Laporan keuangan resmi yang menerangkan
kegiatan-kegiatan operasi (Pendapatan dan Biaya) selama periode tertentu, biasanya satu
bulan atau satu tahun." (2002:22).

Sedangkan pengertian laporan laba rugi menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty
dalam buku "Analisa Laporan Keuangan; Konsep dan Aplikasi" Sebagai berikut:
"Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi)
perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu." (2002: 18).

B. Unsur-unsur Laporan Laba Rugi

Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty dalam buku “Analisa Laporan
Keuangan; Konsep dan Aplikasi” untuk dapat menggambarkan informasi mengenai
potensi perusahaan, dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, Laporan Laba
Rugi mempunyai dua unsur yaitu:

a. Penghasilan (income)

b. Beban (expense)

Dalam laporan laba rugi ada sejumlah elemen atau istilah yang melekat secara
umum. Elemen ini tercatat dalam laporan rugi laba perusahaan. Antara lain:

a. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau
pelunasan utangnya, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang
berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain
yang merupakan kegiatan perusahaan.

3
b. Beban (expense)
Beban adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang, bisa
merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau
produksi barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan
kegiatan perusahaan.
c. Laba (Profit)
Laba adalah kenaikan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama
perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu
kecuali kenaikan modal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik, seperti pada laba
yang timbul dari penjualan aktiva tetap.
d. Rugi (Loss)
Rugi adalah penurunan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama
perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu
kecuali yang timbul dari biaya atau distribusi pada pemilik, seperti pada rugi penjualan
surat berharga.

C. Dasar Tunai dan Accrual dalam Akuntansi

Dasar akrual yaitu, akuntansi mengakui pengaruh transaksi pada saat transaksi
tersebut terjadi. Apabila terjadi transaksi pemberian jasa, penjualan barang, atau
pengeluaran biaya, maka transaksi-transaksi tersebut akan dicatat dalam pembukuan
sebagai pendapatan atau biaya, tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau
dikeluarkan.

Dasar tunai, dalam akuntansi hanya akan dilakukan pencatatan apabila terjadi
penerimaan atau pengeluaran kas. Hal ini berarti bahwa pendapatan harus diakui pada
saat pendapatan diperoleh, dan biaya diakui pada saat biaya tersebut terjadi-tanpa
memandang apakah kas dari transaksi tersebut telah diterima atau dibayar.

Prinsip Akuntansi Indonesia menghendaki agar perusahaan menggunakan dasar


akrual. karena penggunaan dasar akrual akan menghasilkan informasi yang lebih lengkap
dibandingkan dengan penggunaan dasar tunai. Hal ini penting, karena semakin lengkap
data yang disajikan, akan semakin baik informasi yang diterima pengambil keputusan

4
dalam menilai kesehatan keuangan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Konsep yang digunakan dalam dasar akrual adalah periode akuntansi, prinsip pendapatan,
dan prinsip mempertandingkan (matching).

D. Laporan Laba Ditahan

Laba ditahan (retained earning)merupakan laba bersih yang tidak didistribusikan


kepada para pemegang saham. Maksud laba yang ditahan (retained earning) menurut
pendapat Martono dan Agus Harjito (2005:201) yaitu “Laba yang tidak dibagi”.

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi (faktor) perubahan laba ditahan, antara lain:

a. Adanya laba bersih (net income) atau rugi bersih ( net loss)
b. Adanya penyesuaian periode sebelumnya ( prior period adjusment) dan perubahan
kebijakan akuntansi ( change in accounting policy)
c. Adanya deviden ( cash devicend, stock devidend, property dividend dan scrip dividend)
d. Adanya transaksi atas treasury stock
e. Adanya penyesuaian akibat quasi reorganization

Laporan laba ditahan berisikan informasi mengenai perubahan laba ditahan


perusahaan yang menyebabkan terjadinya perubahan modal sendiri perusahaan.
Perhitungan laba ditahan adalah laba bersih dikurangi deviden yang dibagikan. Laba
ditahan diinvestasikan kembali dengan harapan peningkatan laba perusahaan pada tahun
mendatang. Laporan ini digunakan investor untuk menilai usulan kebijakan manajemen
perusahaan mengenai deviden. Pembagian deviden yang merupakan hak pemegang
saham yang diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) biasanya tidak
dibagikan seluruhnya, tetapi sebagian digunakan kembali untuk berinvestasi. Sebagian
yang digunakan untuk berinvestasi inilah menjadi laba ditahan perusahaan. Semakin
besar laba ditahan perusahaan akan semakin besar aset perusahaan, dan dapat dikatakan
perusahaan tersebut “sehat”.

E. Laporan Modal Sendiri

Menurut Riyanto (2001:204) pengertian modal sendiri adalah modal yang berasal
dari pemilik perusahaan & juga tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak

5
terbatas. Dengan kata lain, modal sendiri merupakan modal yang dihasilkan atau dibentuk
di dalam perusahaan atau keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Modal sendiri di dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas terdiri atas
modal saham dan laba ditahan. Secara umum saham adalah bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagian pendapatan
tetap atau deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko bila perusahaan
mengalami kerugian. Seseorang yang memiliki saham pada suatu perusahaan akan
memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara
yang dimilikinya. Semakin besar persentase yang dimilikinya, maka semakin besar hak
suara yang dimiliki guna mengontrol operasional perusahaan.

a. Saham dapat dibedakan atas

b. Saham biasa (Common stock)

c. Saham Preferen (Preferred stock)

Melalui laba yang dicatak perusahaan maka akan memperbesar laba yang ditahan
yang berarti akan memperbesar kepemilikan modal sendiri. Sebaliknya, bila menderita
kerugian maka akan memperkecil modal sendiri. Besarnya jumlah laba yang yang
dimasukkan kedalam laba ditahan akan bergantung pada besarnya laba yang dicetak
selama periode tertentu, karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar
keuntungan akan jadi deviden, maka laba ditahan akan kecil.

F. Prinsip perhitungan pendapatan dan biaya

1. Prinsip Perhitungan Pendapatan (Revenue Recognition Prnciple)

Pendapatan adalah aliran harta yang masuk (aktiva) yang didapat dari penyerahan
barang/jasa. Nah, prinsip ini mengharuskan kita mencatat “harta” itu sebagai pendapatan.
Contoh: jika perusahaan kita mendapat 1 juta rupiah dari hasil penjualan mobil. Itu
artinya, selain diakui sebagai “harta”, 1 juta rupiah tersebut juga harus dimasukkan ke
dalam “pendapatan”.

6
2. PrinsipBiayaHistoris(HistoricalCostPrinciple)

Prinsip ini mengharuskan kita untuk melakukan pencatatan terhadap biaya yang
dikeluarkan baik untuk memperoleh barang maupun jasa.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Henri Simamora dalam buku “Analisis Laporan Keuangan Untuk


Bisnis": “Laporan Laba Rugi adalah Laporan keuangan resmi yang menerangkan
kegiatan-kegiatan operasi (Pendapatan dan Biaya) selama periode tertentu, biasanya satu
bulan atau satu tahun. "(2002:22). Laporan Laba Rugi mempunyai dua unsur yaitu
penghasilan (income) dan Beban (expense). Prinsip Akuntansi Indonesia menghendaki
agar perusahaan menggunakan dasar akrual. Karena penggunaan dasar akrual akan
menghasil kan informasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan penggunaan dasar
tunai. Hal ini penting, karena semakin lengkap data yang disajikan, akan semakin baik
informasi yang diterima pengambil keputusan dalam menilai kesehatan keuangan dan
prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Konsep yang digunakan dalam dasar
akrual adalah periode akuntansi,prinsip pendapatan, dan prinsip mempertandingkan
(matching).

Maksud labayang ditahan (retain edearning) menurut pendapat Martono dan


Agus Harjito (2005:201) yaitu “Laba yang tidak dibagi”.

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan & juga
tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas. Dengan kata lain, modal
sendiri merupakan modal yang dihasilkan atau dibentuk didalam perusahaan atau
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dalam prinsip perhitungan kita mencatat harta
itu sebagai pendapatan dan dalam prinsip pengeluaran maka kita mencatatnya sebagai
biaya.

8
Daftar Pustaka

Prastowo, Dwi dan Julianty Rika, 2002. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama. PP. AMP YKPN: Yogyakarta.

Wibowo, SE, MM, AK dan Abu Bakar Arif, SE, MM, 2003, Akuntansi Keuangan Dasar 2,

Grasindo:Jakarta.

https://hnn.neocities.org/dasar-akrual-dan-dasar-tunai.html

http://softbizniz.blogspot.com/2013/10/makalah-laporan-rugi-laba-dan laba.html

Anda mungkin juga menyukai