Dosen :
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah pengantar akuntansi yang membahas
tentang “Laporan Keuangan Perusahaan Jasa”. Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu dosen
yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini pada akhirnya. Akhir kata, kami beharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...2
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………....16
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dan sebelum menyusun laporan keuangan perusahaan jasa akuntan
harus melihat persamaan dasar akuntansi nya terlebih dahulu, jika tidak ada
persamaan dasar akuntansi maka laporan keuangan perusahaan jasa belum
bisa tersusun.
2.1.2 Langkah Kedua: Membuat Laporan Laba/Rugi.
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pendapatan
dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Banyak sekali
fungsi laporan laba/rugi seperti dapat memberikan informasi mengenai
kondisi suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut untung atau rugi,
memberikan inforamsi mengenai jumlah total pajak yang harus di bayar,
menjadi acuan bagi para investor untuk mengetahui perkembangan
perusahaan dan banyak lainya. Laporan laba/rugi (Income Statement)
merupakan ikhtisar dari pendapatan (revenue) dan beban-beban (expense)
untuk suatu periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
Laporan ini menunjukan hasil usaha atau kinerja perusahaan pada kurun
waktu tertentu. Ada pun rumus perhitungan laba rugi perusahaan jasa,
sebelum disusun menjadi laporan adalah sebagai berikut:
3
Misalnya, laba rugi perusahaan jasa yang akan dihitung adalah perusahaan
“Salon Wulan” dengan persamaan dasar akuntasi sebagai data keuangan, berikut
ini:
= Rp 17.000.000. – Rp 13.600.000.
= Rp 3.400.000.
4
Maka, hasilnya adalah Rp 3.400.000, dikarenakan hasil perhitungannya
positif, maka perusahaan jasa Salon Wulan mengalami Laba. Setelah itu
dibuatkan tabel laporan laba/rugi perusahaan sebagai contoh berikut:
5
2.1.3 Langkah Ketiga: Laporan Perubahan Modal.
Selain laporan neraca dan laba/rugi, laporan perubahan modal
termasuk penting dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan jasa.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan modal dan apa saja
yang menyebabkan modal tersebut berubah dalam suatu periode transaksi
tersebut. laporan perubahan modal merupakan salah satu jenis dari laporan
keuangan. Isi dari laporan ini umumnya berisi tentang informasi terkait
ekuitas atau modal yang dimiliki perusahaan, hingga hal-hal apa saja yang
menyebabkan perubahan modal dalam satu periode akuntansi. Laporan
perubahan modal juga bisa diartikan sebagai laporan keuangan yang
mencatat informasi terkait penyebab bertambahnya dan berkurangnya
modal selama periode tertentu. Laporan perubahan modal dibuat setelah
neraca lajur dan laporan laba rugi. Hasil data dari kedua laporan tersebut
berkaitan dengan laba bersih yang berasal dari laporan laba rugi. Laporan
perubahan modal merupakan ikhtisar dari perubahan-perubahan dalam
ekuitas atau modal yang terjadi selama periode waktu atau masa tertentu,
misalnya sebulan atau setahun. Unsur-unsur pada laporan perubahan
modal adalah modal awal, laba/rugi bersih, setoran/penarikan dan modal
akhir. Laporan keuangan ini dibuat perusahaan untuk menyatakan bahwa
terjadi perubahan modal dalam periode akuntansi tersebut dan nominal
perubahannya juga jelas tertulis dengan tepat dan akurat. Modal dapat
bertambah jika laba lebih besar dari pada pengambilan pribadi (prive).
Dan modal akan berkurang jika laba lebih kecil dari prive dan rugi
ditambah dengan prive. Ada pun rumus dalam membuat laporan
perubahan modal sebagai berikut:
Jika perusahaan mengalami LABA. Modal Akhir = Modal Awal + Laba – Prive.
Jika perusahaan mengalami RUGI. Modal Akhir = Modal Awal – Rugi – Prive.
6
Berikut contoh tabel penyusunan laporan perubahan modal:
7
Berikut contoh neraca atau laporan posisi keuangan:
Laporan neraca memiliki tiga komponen utama yakni aset, kewajiban, dan
ekuitas pemegang saham atau modal. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Aset
Aset merupakan segala sesuatu atau nilai kekayaan yang dimiliki
perusahaan yang dapat di likuidasi dan diubah menjadi uang tunai. Aset
ini nantinya akan digunakan untuk kebutuhan ataupun untuk dukungan
operasional. Aset perusahaan mencakup uang tunai, investasi, dan benda-
benda berwujud. Berdasarkan jangka waktu pemakaian, aset terbagi
menjadi dua jenis yaitu aset lancar dan aset tetap, berikut penjelasannya:
8
Kas dan setara kas.
Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro, sedangkan arus kas
adalah investasi yang dapat diubah menjadi uang tunai.
Investasi jangka pendek.
Investasi jangka pendek terdiri dari deposito, reksa dana, surat
berharga negara dan P2P lending (peminjaman modal antar
investor dengan pihak peminjam).
Piutang usaha dan net atau laba.
Piutang adalah sebuah transaksi akuntansi berupa penagihan
kepada konsumen yang berhutang. Sedangkan laba adalah
penghasilan bersih yang didapatkan oleh perusahaan.
Piutang lain-lain.
Piutang lain-lain berupa bunga, uang muka karyawan, gaji, dan
restitusi pajak.
Persediaan.
Adapun persediaan yang dimaksud adalah biaya bahan baku di
tangan, biaya persediaan barang dalam proses, dan biaya
persediaan barang jadi.
Perlengkapan.
Perlengkapan yang dimaksud merupakan barang-barang yang
dibeli oleh perusahaan untuk kegiatan operasi perusahaan.
Biaya dibayar dimuka.
Biaya sewa gedung, biaya sewa kendaraan, biaya gaji, biaya
bunga, biaya iklan, tagihan utilitas (laporan bulanan jumlah
hutang).
9
Aset tetap dikatakan sebagai aset tidak lancar. Hal ini karena
untuk mengkonversi aset menjadi uang tunai membutuhkan waktu lebih
dari satu tahun. Kategori aset jangka panjang adalah sebagai berikut :
10
Kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban tidak lancar.
Artinya, kewajiban ini tidak jatuh tempo dalam waktu satu tahun
dari tanggal neraca. Tiga contoh dari kewajiban jangka panjang
meliputi: Utang wesel, utang obligasi, pajak penghasilan
tangguhan dan Ekuitas atau Modal.
3. Ekuitas atau Modal. Ekuitas merupakan kekayaan bersih perusahaan dan
mencerminkan jumlah uang yang tersisa jika semua kewajiban dibayar
dan semua aset dijual. Ekuitas dapat mencerminkan kepemilikan
perusahaan, baik pemilik publik atau swasta. Ekuitas merupakan selisih
antara komponen-komponen aset dan utang. Ekuitas dapat digolongkan
menjadi dua jenis yakni saham disetor dan laba ditahan.
2.1.5 Langkah Kelima: Membuat Laporan arus Kas.
Laporan arus kas merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas
yang berasal dari aktivitas operasional, investasi dan financing untuk suatu
periode waktu atau masa tertentu. Aktivitas operasional misalnya uang kas
masuk yang berasal dari penjualan dan uang kas keluar yang diperuntukan
untuk membeli bahan baku. Aktivitas investasi misalnya uang kas keluar atau
masuk yang digunakan untuk membeli atau didapatkan dari menjual bangunan
pabrik. Aktivitas financing misalnya uang kas masuk yang diperoleh dari
penerbitan saham atau uang kas keluar yang diperuntukkan membayar
dividen. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisikan arus kas
masuk dan kas keluar suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini
biasanya berisi informasi kegiatan operasional, investasi dan keuangan.
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh
aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah
kas dan setara kas.
11
Secara umum, ada lima langkah dalam cara membuat laporan arus kas,
yaitu :
Menghitung kenaikan atau penurunan kas.
Menghitung kas bersih (netto) pada aktivitas operasi, baik dengan
cara langsung maupun tidak langsung.
Menghitung kas bersih (netto) pada aktivitas investasi.
Menghitung kas bersih (netto) pada aktivitas pendanaan.
Hitung jumlah kas bersih dari ketiga aktivitas tersebut beserta
saldo awal kas.
Dalam menyusun sebuah laporan arus kas ada dua metode laporan arus
kas yang biasa digunakan, yaitu direct method (metode langsung) dan indirect
method (metode tidak langsung). Sebenarnya, hasil laporan dari kedua metode
tersebut sama saja. Bedanya, laporan arus kas metode langsung biasanya dibuat
berdasarkan akuntansi kas dan sedangkan metode tidak langsung berdasarkan
akuntansi akrual. Kebanyakan akuntan lebih sering menggunakan metode laporan
arus kas tidak langsung karena lebih mudah dalam menggunakannya. Alasannya,
bila menggunakan metode tidak langsung, hanya perlu menggunakan informasi
dari dokumen yang sudah ada. Berikut penjelasan laporan arus kas dengan metode
langsung dan tidak langsung:
1. Metode Langsung (Direct Method).
Dengan menggunakan metode laporan arus kas langsung, artinya
akuntan mencatat uang tunai saat masuk dan keluar dari bisnis
perusahaan, untuk kemudian digunakan di akhir bulan untuk
menyiapkan laporan arus kas.
12
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method).
Dengan metode laporan arus kas tidak langsung, akuntan bisa
mengetahui transaksi yang dicatat pada laporan laba rugi, lalu
membalik beberapa di antaranya untuk melihat modal kerja bisnis
perusahaan. Jadi, akuntan bisa secara selektif melacak kembali laporan
laba rugi untuk menghilangkan transaksi yang tidak menunjukkan
pergerakan uang kas guna menyusun laporan. Berikut contoh
penyusunan laporan arus kas metode langsung:
13
Berikut contoh laporan arus kas metode tidak langsung:
14
Ada 5 (lima) langkah untuk membuat laporan arus kas (cash flow
statement) yaitu adalah sebagai berikut:
1. Menghitung kenaikan dan penurunan kas. Langkah pertama untuk
membuat laporan arus kas adalah menghitung kenaikan atau
penurunan kas perusahaan. Untuk menghitungnya, akuntan dapat
melihat neraca pada akun kas. Selain itu, akuntan juga dapat
menghitung kenaikan dan penurunan kas dengan melihat buku kas
bank dan buku kas kecil.
2. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas
operasional. Kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Pada
langkah kedua ini akuntan harus memisahkan kas yang khusus untuk
kegiatan operasi. Kemudian, hitunglah jumlahnya dan buatlah laporan
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional.
3. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas
investasi di laporan arus kas. Langkah ketiga ini sama dengan langkah
kedua, hanya saja yang membedakan jenis kegiatannya yakni kegiatan
investasi. Kegiatan investasi misalnya, pembelian/penjualan aktiva
tetap atau investasi jangka panjang lainnya. Perhatikan kegiatan
investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan hitunglah berapa
jumlah kas bersih yang digunakan.
4. Menghitung & melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas
pendanaan. Untuk melakukan perhitungan, akuntan dapat
memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal
dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.
5. Hitung dan jumlahkan kas bersih dari ketiga aktivitas arus kas.
15
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis mengenai Laporan
Keuangan Perusahaan Jasa. Jasa merupakan hal yang biasa kita dengar sehari-hari dalam
berbagai kegiatan yang dilakukan. Jasa juga dapat diartikan dengan sarana penunjang dari
produk yang dibeli agar tercipta kepuasan konsumen. Perusahaan jasa yaitu suatu
organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta
diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Salah satu
faktor berdirinya perusahaan jasa adalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas selain
barang yang berwujud manusia juga perlu pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan
hidupnya. Untuk itu perusahaan jasa juga perlu adanya laporan keuangan untuk
mempermudah jalannya perusahaan. Menyusun laporan keuangan merupakan langkah
akhir dari proses akuntansi. Laporan yang pertama-tama disusun adalah menentukan
Laporan Keuangan Utama Perusahaan Jasa, Laporan Laba/Rugi. Secara umum, isi dari
laporan laba / rugi terdiri dari dua unsur, yaitu Revenue (hasil) atau pendapatan,
Expenses (beban-beban). Setelah menyusun laporan laba/rugi, pencatat bisa melanjutkan
proses selanjutnya yaitu menyusun laporan perubahan modal, neraca, dan proses yang
paling akhir adalah penyusunan jurnal pembalik.
2.2 Saran
Tim penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum
sempurna, maka dari itu penyusun menerima kritik dan saran dari para pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga, Y. 2016. Akutansi Dasar. Jakarta Selatan: PT. Cahaya Dua Belas Semesta.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-jasa
17