Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK-TEKNIK OPTIMASI

Dosen Pengampu :
Erdi,. S.pd., MM

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Ade Kurniawan (112210605)


Almira Zulaeka (112211395)
Aditya Putra Nugroho (112211435)
Ahmad Ramdani (112211620)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang
berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul TEKNIK-TEKNIK
OPTIMASI ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakash kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya makalah ini, Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini mash banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Penyusun

2 Maret 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULIAN .................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan penulisan ........................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Ekonomi Manajerial.................................................................................................... 5
2.2 Pengertian Ekonomi Manajerial Menurut Pendapat Para Ahli : ................................................... 5
2.3 Fungsi Ekonomi Manajerial .......................................................................................................... 6
2.4 Tujuan Ekonomi Manajerial ......................................................................................................... 6
2.5 Pengertian Teknik Optimasi .......................................................................................................... 7
2.6 Macam - Macam Teknik Optimasi ................................................................................................ 8
A. Proses Optimasi Ekonomi ......................................................................................................... 8
B. Hubungan Penerimaan ............................................................................................................... 9
C. Hubungan Biaya ......................................................................................................................... 9
D. Hubungan Keuntungan............................................................................................................. 10
E. Konsep Inkremental Dalam Analisis Ekonomi......................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULIAN

1.1 Latar Belakang

Kalimat optimasi sifatnya termasuk global, karena banyak digunakan sebagai kata kunci
paling populer, oleh karena itu kami akan menjelaskan apa itu optimasi yang sepertinya masih
banyak yang bingung. Optimasi secara umum adalah untuk memaksimalkan atau
mengoptimalkan sesuatu hal yang bertujuan untuk mengelola sesuatu yang dikerjakan,
sehingga optimasi bisa dikatakan kata benda yang berasal dari kata kerja, dan optimasi bisa
dianggap baik sebagai ilmu pengetahuan dan seni menurut tujuan yang ingin dimaksimalkan.

Ilmu pengetahuan adalah teknik optimasi, seni adalah menentukan di mana dan kapan
optimasi harus diterapkan. Menurut definisi, optimasi adalah "proses produksi lebih efisien.
(lebih kecil dan/atau lebih cepat) program melalui seleksi dan desain struktur data, algoritma,
dan urutan instruksi dan lain-lainnya. Banyak Fakor yang berkaitan dengan optimasi, seperti
optimasi computer, optimasi Web dan lain-lainnya, sehingga optimasi memnag diperlukan
untuk hal apapun dan optimasi itu artinya membuat sesuatu sebagus mungkin atatu paling
maksimal. Persoalan optimasi adalah persoalan yang sangat penting untuk diterapkan untuk
segala sistem maupun organisasi. Dengan optimasi pada sebuah sistem kita akan bisa berhemat
dalam segala hal antara lain energi, keuangan, sumber daya alam, kerja dan lain-lain, tanpa
mengurangi fungsi sistem tersebut. Peranan kalimat optimasi juga banyak diterapkan pada
situs-situs yang berkecipung dalam bidang SEO maupun teknologi lainnya.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub masalah
sebagai berikut:
1. Apa saja teknik optimasi ekonomi?
2. Bagaimana hubungan penerimaan dalam optimasi ekonomi?
3. bagaimana hubungan biaya dan keuntungan?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengwtahuin jenis” teknik optimasi ekonomi
2. untuk mwngetahui hubungan penerimaan dalam optimasi ekonomi
3. untuk mengetahui hubungan biasa dan keuntunga

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Manajerial

Ilmu Ekonomi Manajerial merupakan salah satu bentuk terapan dari ilmu ekonomi
dalam dunia bisnis dan manajemen. Ilmu Ekonomi Manajerial menerapkan teori dan
metodologi ekonomi dalam pembuatan keputusan di dunia bisnis dan administrasi. Secara lebih
khusus, Ilmu Ekonomi Manajerial menggunakan alat dan teknik analisis ekonomi dalam
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial. Artinya, Ilmu Ekonomi
Manajerial menghubungkan ilmu ekonomi tradisional dengan ilmu-ilmu pengambilan
keputusan (decision sciences) dalam pembuatan keputusan manajerial. Ilmu Ekonomi
Manajerial memang menitikberatkan pada penerapanpenerapan konsep-konsep ekonomi di
dunia bisnis. Meskipun demikian, perlu pula diketahui bahwa konsep-konsep ekonomi
manajerial bisa juga diterapkan pada tipe-tipe organisasi lainnya. Prinsip-prinsip ekonomi
manajerial tersebut antara lain berkenaan dengan bagaimana mengalokasikan sumber daya-
sumber daya yang langka secara efisien. Dengan demikian, prinsip-prinsip tersebut juga
relevan dengan manajemen nonbisnis, organisasi-organisasi nirlaba, seperti lembaga-lembaga
pemerintah, sekolahsekolah, rumah sakit, museum, dan lain-lain.

2.2 Pengertian Ekonomi Manajerial Menurut Pendapat Para Ahli :

Mark Hirschey
Menurut Hirschey (2003), ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ekonomi sebagai metode
untuk pengambilan keputusan menajerial dan administratif.

Dominic Salavatore (1996)


Menurut Dominic Salavatore (1996), managerial economics adalah pengetahuan atau wawasan
yang menunjukan adanya teori ekonomi dan analisis terhadap pengambilan keputusan berdasarkan teori
ekonomi tersebut untuk menelaah bagaimana bisnis dapat mencapai tujuan dengan efisien.

Paul G. Keat
Menurut Paul G. Keat (2000), managerial economics adalah ilmu dan seni tentang bagaimana
mengorganisir dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.

Evan J. Douglas
Menurut Evan J. Douglas (1995), ekonomi manajerial adalah bagian ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses pengambilan
keputusan sebuah perusahaan/ organisasi.

Campbell R. McConnell
Menurut Campbell R. McConnell (1993), managerial economics adalah alat analisis yang
sangat penting bagi manajer dalam mengambil keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi
manajerial merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen.

(Dr. I Made Adnyana, 2012)

5
2.3 Fungsi Ekonomi Manajerial

Fungsi dari ekonomi manajerial diantaranya adalah :

1. Sebagai alat untuk melakukan evaluasi Dalam bisnis, evaluasi tidak hanya bisa menjadi
instrumen dalam menentukan keberhasilan bisnis saja, tapi juga sebagai proses recheck
kebijakan. Apakah kebijakan lama bisa kembali diberlakukan dan sesuai dengan
kondisi perusahaan saat ini, atau mungkin perusahaan membutuhkan kebijakan yang
baru. Fungsi ini umumnya kerap diberlakukan pada level tingkat manajerial.
2. Membantu manajer dalam menyelesaikan masalah Menyambung pembahasan
sebelumnya, jika hasil evaluasi membutuhkan kebijakan atau keputusan baru, tentunya
perubahan tersebut tidak mungkin datang tanpa 13 adanya alasan yang kuat atau
mungkin masalah baru. Fungsi lain dari ekonomi manajerial tidak lain untuk membantu
menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai contoh, kondisi ekonomi pasar yang bersifat
dinamis, tentunya menuntut perusahaan melakukan penyesuaian dan kebijakan. Jika
masalah tersebut bersifat manajerial, mungkin saja penyebabnya berkaitan persoalan
sumber daya, entah itu man, material, money, atau mungkin method. Dengan
mengetahui letak munculnya masalah, tentu permasalahan tersebut dapat segera diatasi.
3. Menganalisis lingkungan industri Ekonomi manajerial juga bisa berfungsi sebagai
analisis lingkungan industri, lingkungan perusahaan, dan kondisi ekonomi.Analisis
kondisi ini mengacu pada beberapa bagian seperti kondisi supplier, konsumen, dan
keberadaan pesaing atau kompetitornya. Hasil analisis tersebut tentu dapat diolah
kembali menjadi informasi pendukung dalam menunjang rencana dan keputusan
perusahaan ke depan demi meningkatkan profit perusahaan.

2.4 Tujuan Ekonomi Manajerial

1. Sebagai Alat Evaluasi


Dari sini kita dapat mengevaluasi dari pekerjaan manajer terdahulu. Maksudnya adalah
kita dapat mengevaluasi kinerja dari manajer terdahulu, bukan hanya kinerjanya saja melainkan
kebijakan yang dibuat. Dari sini apabila dalam evaluasi menemukan hal yang dapat menunjang
proses perkembangan perusahaan maka akan diadopsi pada masa manajer yang baru. Jika
ditemukan suatu kesalahan seperti terkadang ada hal yang tidak sesuai dengan keadaan pasar
yang berubah-ubah tetap dilakukan pada masa manajer terdahulu, maka dari sini dapat 14
dicarikan alternative ataupun dapat dihilangkan di manajerial yang baru. Dari evaluasi ini
diharapkan mendapat hasil yaitu mengadopsi hal yang positif pada kebijakan sebelumnya, dan
mengambil altrenatif keputusan atau diatur ulang untuk hal yang dirasa kurang cocok dalam
kebijakan sebelumnya, sehingga manajer baru memiliki gambaran untuk kebijakan yanga akan
diambil selanjutnya. Bukan hanya itu saja dari proses evaluasi ini pula kita dapat mengetahui
dimana titik kelemahan dan keuntungan dalam sebuah perusahaan. Dari sini kita lebih memiliki
gambaran tentang perusahaan apabila kita telah mengetahui kelemahan dan kelebihan yang
dimiliki oleh perusahaan. Dengan mengembangkan kelebihan dan dengan alternative
pemecahan masalah yang didapat dapat meningkatkan lagi kelebihan untuk menutupi segala
kelemahan yang ada.

2. Membantu Manajer Dalam Menyelesaikan Masalah


Kita tahu bahwa dalam perkonomian pasti banyak masalah yang dihadapi, belum lagi
kondisi pasar yang berubahubah membuat masalah yang dihapai manajer semakin bertambah.
Kita tahu bahwa masalah yang dihapai menajer bukan hanya menghadapai kondisi pasar yang
berubah-ubah, melainkan juga dalam menentukan tingkatan harga dan pada saat produk keluar,

6
dengan perkembangan teknologi manajer juga harus paham teknologi industri yang mana yang
cocok untuk digunakan pada perusahaan, sekiranya efisien namun tidak menghambat keuangan
serta tidak menguras banyak pendanaan. Selain itu manajer juga harus mengetahui media
promosi dan peiklanan yang sekiranya dapat membantu perusahaannya dalam mepromosiakn
produk. Ekonomi manajerial yang berperans ebagai alat analisis dalam pengambilan
keputusan, dapat membantu maslaah yang dihadapi oleh manajer.

3. Mengatur Keuangan
Karena ekonomi manajerial berperan sbeagai alat analisis dalam pengambilan
keputusan maka dengan ekonomi manajerial kita dapat mengatur jalannya system keunangan
baik pengeluaran maupun pemasukannya. Disini perlu pula diidentifikasi biayabiaya yang
sekiranya penting agar digunakan sefisien mungkin, menghindari biaya-biaya yang tidak
diperlukan namun tanpa semgaja dikeluarkan.Sehingga kita bisa menganalisis pengambilan
keputusan bagaimana pemasukan dimanfaatkan dan bagaimana pengeluaran dapat
diminimalisir ataupun dengan pengeluaran yang banyak diharapkan dapat menyeimbangkan
pemasukan pula.

4. Untuk Mengetahui Lingkungan Industri, Perusahaan, Maupun Perekonomian.


Sesuai tujuannya untuk mendapatkan keuntungan, maka dengan adanaya ekonomi
manajerial kita terbantu dalam menganalisis suatu lingkungan indutri, perusahaan, maupun
perekonomian. Karena ekonomi manajerial berbasis pada analisis, maka dalam analisis
lingkungan juga diperlukan banyak hal yang perlu diperhatikan. Dalam analisis lingkungan
yang perlu dianalisis adalah bagaimana keadaan konsumen, pemasok, dan juga kompetitor.
Analisis yang dilakukan bukan hanya tiga itu saja namun, juga dengan keadaan lingkungan
dimana perusahaan akan mengeluarkan produk mereka. Banyak pertimbangan yang dilakuakn
dalam analisis lingkungan agar mencapai pada keputusan yang tepat. Analisis lingkungan
diperlukan untuk tahap pengambilan keputusan, dari pengambilan keputusan inilah nantinya
akan menghasilka bagaimana perusahaan mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

5. Untuk Keuntungan Perusahaan


Di awal telah djelaskan bahwa fungsi ekonomi manajerial adalah sebagai alat analisis
dalam pengambilan keputusan untuk tujuan keuntungan perusahan. Maka dengan adanya
eonomi menejerial diharapkan perusahaan dapat menganalisis hal yang membawa keuntungan
bagi perusahaan itu sendiri. Disinilah mengapa manajer harus memahami fluktuasi pasar.
Dimana manajer harus mengetahui letak dimana permintaan pasar, harga jual dan laba.Disini
manajer juga harus mengetahui berapa penetapan harga untuk penjual produk yang sesuai. Hal
ini dilakukan agar perusahaan mendapatkan keuntungan bersih yang maksimal, dimana paling
minimal dapat mengembalikan pengeluaran perusahaan, agak sedikit naik harus mencapai
target yang diinginkan perusahan, dan lebih baik lagi yang maksimal adalah mendapatkan
keuntungan bersih yang melebihi target yang diinginkan.

2.5 Pengertian Teknik Optimasi

Teknik optimasi ekonomi manajerial merupakan konsep dan teknik yang digunakan
dalam pemecahan masalah manajerial yang didasarkan pada teori ekonomi. Teknik ini
membantu manajer dalam membuat keputusan yang efektif dan efisien. Teknik optimasi
ekonomi manajerial mencakup beberapa konsep seperti analisis optimisasi, peralatan
manajemen baru, perbandingan, dan analisis kinerja.
Teknik optimasi merupakan metode matematis yang digunakan untuk menentukan nilai
yang optimal dari suatu fungsi tujuan yang mengacu pada suatu sistem yang dapat diukur atau

7
dikontrol. Fungsi tujuan dapat berupa fungsi linier, fungsi kuadrat, atau fungsi non-linier.
Teknik optimasi dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, ilmu pengetahuan,
dan bisnis.

Teknik optimasi dapat dibagi menjadi dua jenis:

1. Optimasi Linear: Teknik optimasi linear adalah teknik yang digunakan untuk
menentukan nilai yang optimal dari suatu fungsi tujuan yang linear. Fungsi tujuan dapat berupa
fungsi kuadrat, fungsi linear, atau fungsi linealisasi. Teknik optimasi linear dapat digunakan
dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, ilmu pengetahuan, dan bisnis.

2. Optimasi Non-linear: Teknik optimasi non-linear adalah teknik yang digunakan


untuk menentukan nilai yang optimal dari suatu fungsi tujuan yang non-linear. Fungsi tujuan
dapat berupa fungsi kuadrat, fungsi kubik, atau fungsi yang lainnya. Teknik optimasi non-linear
dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknik, dan bisnis.

Teknik optimasi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam berbagai sistem,
seperti sistem produksi, sistem pengangkutan, sistem pengolahan, dan sistem manajemen.
Teknik optimasi dapat membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi
biaya, dan membantu mengembangkan solusi yang lebih efisien. Teknik optimasi dapat
dilakukan dengan berbagai metode, seperti metode gradient, metode gradient descent, metode
simpul, dan metode Monte Carlo. Teknik optimasi dapat digunakan dalam berbagai bidang,
seperti ilmu pengetahuan, teknik, dan bisnis.

2.6 Macam - Macam Teknik Optimasi

A. Proses Optimasi Ekonomi


Faktor-faktor yang mempengaruhi harta dan kuantitas hal ini terlihat saling keterkaitan antara
factor factor tersebut
• Hubungan penerimaan tersebut mencakup pertimbangan-pertimbangan
permintaan (Demand) dan penawaran (Supply), jenis dan macam produk, serta harga yang di
tawarkan dengan menyesuaikan dengan pesaingnya dan kemampuan daya beli dapat
memprediksi pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara termasuk Negara lain.
• Hubungan hubungan dengan biaya proses produksi dari suatu perusahaan juga
kompleks dan ini menjadi problem yang sangat krusial karena bahan baku di dalam negeri
sekitar 20 - 30% masih berharap dari bahan impor. Harga dari faktor-faktor produksi juga
berperan penting dalam penentuan biaya, oleh sebab itu masalah penawaran merupakan faktor
produksi menjadi penting untuk diperhitungkan.
• Begitu juga hubungan antara tingkat bunga dan produk campuran, asset-aset
fisik maupun nonfisik. Faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi biaya operasional serta
tersedianya sumber daya keuangan bagi perusahaan tersebut dan akhirnya menentukan tingkat
suku bunga bank, selanjutnya oleh para investor dipakai menetapkan nilai dari perusahaan
tersebut.
• Biaya inkremental adalah biaya yang timbul sebaagai akibat dari adanya suatu
pengambilan keputusan merupakan perubahan biaya total akibat adanya suatu keputusan yang
dibuat. Oleh karena itu, biaya inkremental bisa bersifat tetap (fixed) atau variable.
• Jika penerimaan inkremental tersebut lebih besar dari biaya inkrementanya,
maka keputusan yang diambil tersebut menambah laba total (atau akan mengurangi kerugian
jika penerimaan secara keseluruhan belum bisa menutupi biaya total yang harus ditanggung)
biaya inkremental harus diidentifikasi secara tepat.

8
B. Hubungan Penerimaan

Dalam teknik optimasi, penerimaan merujuk pada bagaimana kita mengukur atau
mengevaluasi kinerja dari solusi yang dihasilkan oleh algoritma optimasi. Hal ini bisa berupa
peningkatan dalam fungsi tujuan yang ingin dioptimalkan, seperti maksimisasi profit atau
minimisasi biaya, atau kriteria lain yang ditetapkan.
Hubungan penerimaan adalah hubungan antara pendapatan yang diperoleh dari
penjualan suatu produk atau layanan dengan jumlah produk atau layanan yang dihasilkan atau
dijual. Hubungan ini penting karena dapat memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan
dalam jumlah produksi atau penjualan akan memengaruhi pendapatan perusahaan. Dalam
analisis optimasi ekonomi manajerial, tujuan utamanya adalah untuk mencari kombinasi input
yang optimal atau jumlah produk yang optimal untuk memaksimalkan pendapatan atau
meminimalkan biaya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang hubungan antara
penerimaan dan jumlah produk atau layanan yang dihasilkan sangatlah penting. Misalnya,
dengan memahami hubungan antara harga penjualan dan jumlah produk yang dijual, manajer
dapat menentukan harga yang optimal untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan. Begitu
juga, dengan memahami hubungan antara biaya produksi dan jumlah produk yang dihasilkan,
manajer dapat menentukan jumlah produksi yang optimal untuk meminimalkan biaya dan
mengoptimalkan keuntungan.
Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang hubungan penerimaan dalam teknik
optimasi ekonomi manajerial memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan
manajemen yang efektif dan efisien.

Dalam teknik optimasi, penerimaan sangat penting karena kita perlu mengevaluasi seberapa
baik solusi yang dihasilkan oleh algoritma optimasi tersebut. Contoh hubungan antara
penerimaan dalam teknik optimasi adalah:
• Optimasi Penjadwalan Produksi: Dalam industri manufaktur, tujuan utama adalah
memaksimalkan output sambil meminimalkan biaya produksi dan waktu tunggu.
Penerimaan dalam hal ini bisa diukur dari seberapa baik jadwal produksi baru yang
dihasilkan oleh algoritma optimasi, dalam hal efisiensi waktu, penggunaan sumber
daya, dan kepuasan pelanggan.
• Optimasi Jaringan Transportasi: Dalam masalah optimasi jaringan transportasi, seperti
rute pengiriman barang atau perencanaan rute transportasi umum, penerimaan bisa
diukur dari seberapa efisien rute yang dihasilkan oleh algoritma optimasi tersebut,
dalam hal pengurangan jarak tempuh, waktu perjalanan, dan biaya operasional.
• Optimasi Portofolio Investasi: Dalam investasi keuangan, optimasi portofolio bertujuan
untuk memaksimalkan tingkat pengembalian investasi sambil meminimalkan risiko.
Penerimaan dalam hal ini diukur dari seberapa baik portofolio investasi yang dihasilkan
oleh algoritma optimasi, dalam hal tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat
risiko yang dapat diterima.

C. Hubungan Biaya

Dalam teknik optimasi ekonomi manajerial, hubungan biaya memainkan peran kunci.
Ada tiga jenis biaya utama: biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total. Biaya tetap tetap
konstan, sementara biaya variabel berubah seiring produksi. Biaya total adalah jumlah dari
keduanya.
Analisis biaya-volumen-laba (CVP) membantu memahami hubungan antara biaya,
volume produksi, dan laba. Break-even point adalah titik di mana pendapatan sama dengan

9
biaya total. Melalui teknik ini, manajer dapat mengoptimalkan produksi untuk mencapai laba
maksimal. Selain itu, pendekatan linear programming juga digunakan untuk mengoptimalkan
alokasi sumber daya, dengan memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya, sesuai
dengan kendala-kendala yang diberikan. Ini membantu manajer membuat keputusan yang
efisien dalam konteks sumber daya terbatas. Semua ini mendukung manajerial dalam
mengambil keputusan yang bijak untuk mencapai efisiensi dan profitabilitas maksimal dalam
konteks ekonomi manajerial. Dalam teknik optimasi hubungan biaya dapat dijelaskan melalui
konsep biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total. Biaya tetap, seperti sewa gedung, tetap
konstan, sedangkan biaya variabel, seperti bahan baku, berfluktuasi seiring dengan produksi.
Contohnya, pertimbangkan pabrik yang membuat produk X. Biaya tetapnya mungkin termasuk
gaji karyawan pabrik, sedangkan biaya variabelnya mencakup bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung. Biaya total adalah jumlah biaya tetap dan variabel. Analisis CVP membantu
mengidentifikasi break-even point, yaitu level produksi di mana pendapatan sama dengan biaya
total. Misalnya, jika pabrik perlu menjual 1,000 unit untuk menutupi semua biaya, itu adalah
break-even point. Dalam linear programming, bayangkan perusahaan yang memiliki sumber
daya terbatas, seperti tenaga kerja dan mesin. Melalui metode ini, manajer dapat menentukan
alokasi optimal sumber daya untuk mencapai laba maksimal, misalnya, dengan
memaksimalkan produksi unit tertentu dengan sumber daya yang terbatas. Dengan memahami
hubungan biaya ini, manajer dapat membuat keputusan yang efektif dan mengoptimalkan
kinerja ekonomi manajerial perusahaan.

D. Hubungan Keuntungan

Ekonomi manajerial teknik optimasi hubungan keuntungan merupakan konsep yang


membantu manajer dalam membuat keputusan yang efektif dan efisien. Dalam konteks
ekonomi manajerial, "optimasi" merujuk pada proses mencari solusi terbaik untuk masalah
yang dihadapi, sementara "hubungan keuntungan" merujuk pada kaitan antara biaya,
pendapatan, dan keuntungan dalam proses produksi.
Ekonomi manajerial merupakan aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang efektif dan efisien.
Dalam konteks optimasi teknik hubungan keuntungan, manajer akan mengoptimalkan biaya
dan pendapatan untuk mencapai keuntungan maksimal. Hubungan biaya total, rata-rata, dan
marginal merupakan salah satu teknik optimasi yang digunakan dalam ekonomi manajerial.
Dalam konteks ini, biaya total merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi, biaya rata-rata merupakan biaya per satuan produk, dan biaya marginal merupakan
biaya tambahan yang dikeluarkan untuk mendukung produksi satu satuan lagi.
Ekonomi manajerial juga membahas hubungan antara elastisitas permintaan dengan
penerimaan marjinal. Elastisitas permintaan merupakan kaitan antara permintaan suatu barang
dengan perubahan harga tersebut, sementara penerimaan marjinal merupakan kenaikan
keuntungan yang diperoleh dari produksi satu satuan lebih. Dalam konteks optimasi teknik
hubungan keuntungan, manajer akan mengoptimalkan biaya dan pendapatan untuk mencapai
keuntungan maksimal dengan memahami hubungan antara biaya, pendapatan, dan keuntungan
dalam proses produksi, serta dengan memahami teknik optimasi seperti hubungan biaya total,
rata-rata, dan marginal, serta hubungan antara elastisitas permintaan dan penerimaan marjinal.
Hubungan Biaya dan Keuntungan
Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen
untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi . Biaya
merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.

10
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang
dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan
titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan
biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:

1. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)


2. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
3. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
4. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
5. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
6. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
7. Biaya Marginal
Rumus: :
1. C = AC x Q atau C = FC + VC
2. FC = AFC X Q
3. VC = AVC X Q

Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau
revenue atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh pendapatan
yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Secara matematik total
revenue dirumuskan sebagai berikut:
a. TR = PQ.
TR = Penerimaan Total, P = Harga Barang dan Q = Jumlah barang yang dijual.
b. Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat
dirumuskan: AR = TR/Q
c. Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai
akibat dari tambahan produksi.
Dirumuskan:
MR = ∆TR/∆Q atau turunan dari TR
MR = Marginal Revenue, ∆TR = Tambahan penerimaan, ∆Q = Tambahan Produksi.
Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa
kemungkinan diantaranya :
TR < TC = keadaan untung / laba
TR= TC = keadaan Break Even Point
TR > TC = Keadaan rugi.
Hubungan-hubungan biaya dalam proses produksi suatu produk dari perusahaan juga
kompleks. Analisis biaya memerlukan penelaahan sistem-sistem produksi alternatif, pilihan-
pilihan teknologi, kemungkinan-kemungkinan input yang digunakan. Harga-harga faktor
produksi berperan penting dalam penentuan biaya,dan oleh karena itu masalah penawaran
faktor-faktor produksi juga penting untuk di pertimbangkan.

E. Konsep Inkremental Dalam Analisis Ekonomi

Dalam pelaksanaan operasional bisnis sehari-hari, manajemen sering dihadapkan pada


berbagai pilihan dan harus mengambil keputusan terkait pilihan-pilihan tersebut. Seringkali,
manajemen menggunakan pendekatan kalkulatif yang membutuhkan informasi finansial untuk
membantu proses pengambilan keputusan. Ada beberapa jenis sarana atau alat analisa yang
dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan, salah satunya adalah
incremental analysis. Istilah incremental analysis mungkin cukup asing bagi orang awam di
luar dunia akuntansi, namun analisa ini sebenarnya secara sadar maupun tidak sering dilakukan

11
oleh manajemen. Incremental analysis, atau juga dikenal dengan differential atau marginal
analysis, merupakan teknik pengambilan keputusan yang digunakan untuk menentukan
perbedaan pendapatan dan biaya di antara berbagai alternatif keputusan. Analisa ini
menggunakan konsep perilaku biaya untuk menganalisa bagaimana setiap biaya, baik variabel
maupun tetap, akan mempengaruhi alternatif yang berbeda di masa depan.
Incremental analysis banyak digunakan untuk pengambilan keputusan-keputusan
jangka pendek dan memungkinkan manajemen untuk melakukan analisa secara lebih akurat
dalam waktu yang singkat. Aspek utama dari incremental analysis adalah mengidentifikasi
secara tepat pendapatan dan biaya yang relevan di antara berbagai alternatif.
Ada tiga komponen biaya yang akan muncul dan harus dipisahkan mana yang relevan dan
yang tidak dalam melakukan proses analisa, yaitu:
1. Sunk Cost
Sunk cost merupakan biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan dan tidak
memiliki dampak terhadap proses pengambilan keputusan. Biaya ini tidak relevan untuk proses
pengambilan keputusan karena uang yang sudah dikeluarkan tersebut tidak dapat ditarik
kembali.
Namun demikian, manajemen mash sering memperhitungkan biaya ini dalam pengambilan
keputusan atau biasa disebut sunk cost phenomenon. Contoh dari sunk cost antara lain biaya
penelitian dan pengembangan (R&D), biaya investasi atas aset yang ternyata tingkat
pengembaliannya kurang bagus.
2. Opportunity Cost
Opportunity cost adalah kesempatan yang hilang karena perusahaan memilih suatu alternatif
tertentu dibandingkan alternatif lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut dapat berupa
pendapatan yang hilang, marjin kontribusi yang hilang, dan lain sebagainya. Contoh dari
opportunity cost, yaitu Anda memilih menggunakan uang Anda untuk membangun kantor
cabang di kota lain padahal uang tersebut.
sebenarnya bisa diinvestasikan pada instrumen investasi tertentu. Atas pilihan tersebut, muncul
opportunity cost berupa pendapatan dari investasi. Opportunity cost harus diperhitungkan
dalam proses pengambilan keputusan, terutama jika perusahaan memiliki sumber daya yang
terbatas, misalnya kapasitas produksi terbatas, jumlah kas yang terbatas, dan lain-lain.
3. Relevant Cost (Biaya Relevan)
Relevant cost merupakan biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan
keputusan.
Ada dua syarat dari relevant cost, yaitu:
1. Biaya tersebut belum terjadi dan biaya tersebut baru akan terjadi apabila
keputusan yang dipilih perusahaan dilaksanakan.
2. Biaya tersebut berbeda untuk setiap alternatif yang berbeda. Meskipun biaya
tersebut belum dikeluarkan, namun jika untuk setiap alternatif yang ada biayanya adalah sama,
maka biaya tersebut juga tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Salah satu contoh dari
biaya yang sama untuk setiap alternatif yang berbeda adalah biaya tetap.

Penerapan incremental analysis dalam proses pengambilan keputusan biasanya dilakukan


dalam kasus-kasus berikut:

a) Pesanan khusus (special order) Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam
kapasitas di bawah kapasits yang dimiliki perusahaan (idle capacity) dan terdapat calon
pembeli yang ingin melakukan pesanan khusus pada perusahaan dengan harga jual di bawah
harga regular perusahaan. Perusahaan harus memutuskan akan menerima atau menolak
pesanan khusus ini dengan tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek.

12
b) Membuat sendiri atau membeli dari luar (make or buy) Dalam kasus ini, perusahaan
biasanya memproduksi komponen yang dipakai pada produknya dalam perusahaannya sendiri.
Namun terdapat penawaran yang lebih murah dari produsen di luar perusahaan. Manajemen
harus memutuskan apakah akan memproduksi sendiri komponen tersebut atau membeli dari
produsen di luar.

c) Mempertahankan atau menghentikan (keep or drop)


Situasi ini muncul saat perusahaan memiliki beberapa jenis produk atau unit bisnis atau cabang
atau pelanggan yang tidak menguntungkan. Perusahaan harus mengambil keputusan apakah
akan tetap mempertahankan produk tersebut atau menghentikan penjualan atau produksi.

d) Langsung dijual atau diproses lebih lanjut (sell or process further) Situasi ini biasanya timbul
pada perusahaan yang memproduksi joint product. Joint product adalah beberapa jenis produk
yang dihasilkan dari satu proses produksi tertentu. Contoh joint product ini adalah peternakan
ayam yang menjual telur dan daging ayam. Perusahaan harus memutuskan apakah akan
menjual telur ayam tersebut atau menetaskan dan memelihara hingga dewasa sehingga dapat
dijual dagingnya.

e) Penentuan bauran produk (product mix) dengan kendala Kondisi ini terjadi bila perusahaan
memproduksi atau menjual beberapa jenis produk namun memiliki kapasitas terbatas sehingga
perusahaan harus menentukan kombinasi antar produk, atau mungkin produk tunggal, yang
akan dijual atau diproduksi sehingga menghasilkan keuntungan maksimal.

Langkah-langkah melakukan incremental analysis adalah sebagai berikut:


1. Bandingkan pendapatan yang relevan di antara berbagai alternatif yang ada.
Tentukan pendapatan inkremental yang muncul.
2. Bandingkan biaya yang relevan di antara berbagai alternatif yang ada. Tentukan
biaya inkremental.
3. Bedakan biaya yang relevan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Dari tahap
ini akan muncul penghematan biaya inkremental (incremental cost saving).
4. Dari pendapatan inkremental, biaya inkremental, dan penghematan biaya
inkremental, bandingkan alternatif yang paling menguntungkan. Jika pendapatan inkremental
lebih besar daripada biaya inkremental, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan akan
meningkat.

13
BAB III
KESIMPULAN

kesimpulan dari teknik optimasi adalah bahwa dengan menggunakan algoritma yang
tepat, kita dapat mencari solusi terbaik atau mendekati solusi terbaik untuk berbagai masalah,
mulai dari optimasi fungsi matematika hingga pengaturan optimal dalam sistem kompleks.
Teknik-teknik ini dapat membantu meningkatkan efisiensi, kinerja, dan produktivitas dalam
berbagai bidang seperti teknik, ekonomi, dan ilmu komputer. Namun, penting untuk
mempertimbangkan trade-off antara waktu komputasi, sumber daya, dan keakuratan solusi
dalam memilih teknik optimasi yang sesuai untuk masalah tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Affandi, S. N. (2017). ekonomi manajerial. Diambil kembali dari teknik optimasi.
Affandi, S. N. (2017, desember 29). Ekonomi manajerial . Diambil kembali dari Teknik
optimasi : https://shellaaffandi.blogspot.com/2017/12/teknik-optimasi.html?m=1
Dr. I Made Adnyana, S. M. (2012, juni 1). SISTEM KAPITALISME DI ERA GLOBALISASI.
Diambil kembali dari Ekonomi Manajerial:
http://repository.unas.ac.id/4276/1/EKONOMI%20MANAJERIAL.pdf
Faisal, M. (2020, januari 2). Konsep Inkremental Dalam Analisis Ekonomi. Diambil kembali
dari Konsep Inkremental Dalam Analisis Ekonomi:
https://www.scribd.com/document/521947313/Konsep-inkremental-dalam-analisis-
ekonomi
Prof. Lincolin Arsyad, P. (2015, juni 3). Modul 1. Diambil kembali dari Konsep Dasar Ilmu
Ekonomi Manajerial: https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/EKMA431202-M1.pdf
SuperHumanBoulder13445. (2024, febuari 26). Ekonomi Manajerial. Diambil kembali dari
Collage Sidekick: https://www.collegesidekick.com/study-docs/4717571

14

Anda mungkin juga menyukai