Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

EKONOMI MANAJERIAL

“PROSES PENYUSUNAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN


TEKNIK OPTIMALISASI”

Disusun Oleh :

Kelas C
Cindy Astika Putri : 301301191070120

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

JAMBATAN BULAN

TAHUN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah
memberikan penulis kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongannya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk tugas ini, supaya tugas ini nantinya dapat menjadi tugas
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada tugas ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membaca tugas
ini, khususnya kepada BAPAK HABEL TAIME SE., MM Selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah
Ekonomi Manajerial yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis mendapat pengetahuan
lebih dalam dengan tugas yang dikasih.

Demikian, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca. Terimakasih.

Timika, 01 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3


A. Definisi Perusahaan ............................................................................................... 3
B. Alternatif Untuk Menaikkan Laba ........................................................................ 3
C. Titik Optimal Laba ................................................................................................ 5
D. Analisa Optimasi ................................................................................................... 7
E. Jenis Optimasi ........................................................................................................
F. Teknik Optimasi ....................................................................................................
G. Peralatan Manajemen Untuk Optimasi ..................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9


3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 9
3.2 Saran ........................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalimat optimasi sifatnya termasuk global, karena banyak digunakan sebagai kata

kunci paling populer, oleh karena itu saya akan menjelaskan apaitu optimasi yang

sepertinya masih banyak yang bingung. Optimasi secara umum adalah untuk

memaksimalkan atau mengoptimalkan sesuatu hal yang bertujuan untuk mengelola

sesuatu yang dikerjakan, sehingga optimasi bisa dikatakan kata benda yang berasal dari

kata kerja, dan optimasi bisa dianggap baik sebagai ilmu pengetahuan dan seni menurut

tujuan yang ingin dimaksimalkan. Ilmu pengetahuan adalah teknik optimasi, seni adalah

menentukan dimana dan kapan optimasi harus diterapkan. Menurut definisi, optimasi

adalah "proses produksi lebih efisien (lebih kecil dan / atau lebih cepat) program melalui

seleksi dan desain struktur data, algoritma, dan urutan instruksi dan lain-lainnya. Banyak

Fakor yang berkaitan dengan optimasi, seperti optimasi computer, optimasi Web dan lain-

lainnya, sehingga optimasi memang diperlukan untuk hal apapun dan optimasi itu artinya

membuat sesuatu sebagus mungkin. atau paling maksimal. Persoalan optimasi adalah

persoalan yang sangat penting untuk diterapkan untuk segala sistem maupun organisasi.

Dengan optimasi pada sebuah sistem kita akan bisa berhemat dalam segala hal antara lain

energi, keuangan, sumber daya alam, kerja dan lain-lain, tanpa mengurangi fungsi sistem

tersebut. Peranan kalimat optimasi juga banyak diterapkan pada situs-situs yang

berkecipung dalam bidang SEO maupun teknologi lainnya.

Pengambilan keputusan manajerial merupakan proses penentuan solusi terbaik dari

berbagai alternatif solusi terhadap suatu masalah tertentu. Manajer menggunakan alat

ekonomi manajerial untuk membantu dalam proses menemukan keputusan tindakan yang
terbaik. Keputusan optimal (optimal decision) adalah tindakan yang memberikan hasil

yang paling konsisten dengan tujuan pengambilan keputusan.

Dalam kehidupan sehari-hari baik disadari maupun tidak, sebenarnya orang selalu

melakukan optimasi untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi optimasi yang dilakukan

masyarakat awam lebih banyak dilandasi oleh intuisi daripada teori optimasi. Dalam

masalah optimasi terdapat dua bentuk optimasi yaitu fungsi optimasi tak bersyarat dan

fungsi optimasi bersyarat. Banyak aplikasi dari pemodelan matematika dalam optimasi

fungsi yang mensyaratkan beberapa kondisi atau syarat untuk diperoleh suatu solusi

optimal. Syarat ini yang mengoptimumkan fungsi tujuan. Persoalan dengan model tersebut

dinamakan optimasi bersyarat. Optimasi merupakan masalah yang berhubungan dengan

keputusan yang terbaik, maksimum, minimum dan memberikan cara penentuan solusi

yang memuaskan.

Model optimasi yang ada digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan

dalam pemerintahan, bisnis, teknik ekonomi, ilmu- ilmu fisika dan sosial yang terkait

dengan adanya keterbatasan pengalokasian sumber daya (S.Hillier & Lieberman 1990).

Teknik optimasi merupakan aplikasi dari teori ekonomi yang digunakan sebagai ilmu

pengambilan keputusan bagi manajer agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Teknik optimisasi terdiri dari: teknik Optimasi dengan Kalkulus, Optimisasi Multivariate,

Optimisasi Terkendala (constrained optimization).

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II

PENDAHULUAN

A. Perusahaan

1) Definisi Perusahaan

Secara umum perusahaan dapat di definisikan sebagai kumpulan beberapa orang

yang membentuk suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan

baku dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa

(output) untuk pelanggan. Di dalam suatu perusahaan biasanya terdapat pimpinan

yang akan memimpin berjalannya suatu perusahaan tersebut, sumber daya manusia

yang baik sangat penting untuk kehidupan perusahaan karena dengan adanya sumber

daya manusia yang baik kinerja perusahaan pun akan semakin baik.

Perusahaan adalah istilah ekonomi yang dipakai dalam KUHD dan perundangan-

undangan diluar KUHD. Tetapi dalam KUHD sendiri tidak dijelaskan pengertian

resmi istilah perusahaan itu. Rumusan pengertian perusahaan terdapat dalam Pasal 1

Undang-undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (UWDP). Dalam

Pasal 1 huruf (b) Undang-undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan

(UWDP), perusahaan adalah : “Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis

usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan

didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan

memperoleh keuntungan atau laba”.

Dalam Pasal 1 huruf (d) UWDP) dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan usaha

adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian,

yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau
persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan, Pasal 1

huruf (c) UWDP.

Berdasarkan ketentuan pasal tersebut diperoleh kenyataan bahwa dalam

pengertian perusahaan tersimpul dua hal, yaitu:

a) Bentuk Usaha yang berupa organisasi atau Badan Usaha,dalam bahasa Inggris

disebut company.

b) Jenis Usaha yang berupa kegiatan dalam bidang perekonomian yang dilakukan

secara terus-menerus oleh pengusaha untuk memperoleh keuntungan atau laba.

Menurut Mollengraff adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-

menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak keluar, dengan cara

memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian

perdagangan.

Menurut Polak, perusahaan adalah suatu usaha dapat dimasukkan dalam

pengertian perusahaan harus mengadakan pembukuan, yaitu perhitungan mengenai

laba dan rugi.

Menurut CST Kansil, perusahaan adalah suatu pengertian ekonomi yang banyak

dipakai dalam hukum dagang. Secara umum, perusahaan termasuk ke dalam ranah

hukum perdata, dan secara khusus termasuk kedalam hukum dagang.

Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 8 tahun 1997 tentang dokumen

perusahaan di tentukan bahwa, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan memperoleh keuntungan

dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha

yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan

berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia.


Maka dapat disimpulkan pengertian perusahaan adalah keseluruhan perbuatan

ekonomi atau bentuk usha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus

yang diselenggarakan oleh orang perorngan atau badan usaha yang berbetuk hukum

atau bukan badan hukum yang tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dan

atau laba.

Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

mengorganisasikan berbagai sumber daya (manusia, modal, metode, material, mesin,

jiwa kewirausahaan) untuk melakukan suatu usaha (baik itu produksi, perdagangan,

atau jasa) dengan tujuan memperoleh keuntungan dari usahanya tersebut.

Tujuan perusahaan meliputi: tujuan pengembangan jaringan, pengembangan

pasar, penguatan sumber daya, penguasaan teknologi, penguatan citra, dan lain-lain.

Tujuan akhir perusahaan tetap pada perolehan laba, yang tentu diharapkan dapat

berjumlah sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu yang selama-lamanya.

Pencapaian laba yang berjangka panjang ini adalah merupakan pintu masuk untuk

terealisasinya maksimisasi peningkatan nilai perusahaan, yang wujud dalam:

➢ peningkatan nilai buku

➢ nilai kapital,

➢ nilai pasar,

➢ nilai likuidasi,

➢ luasnya jaringan, dan

➢ citra perusahaan

2) Tujuan Perusahaan

Tujuan utama suatu perusahaan yaitu untuk memaksimalkan laba selain itu juga

perusahaan mempunyai tujuan untuk menyejahterakan sumber daya manusia karena


dengan efektifnya suatu pekerjaan maka akan memberikan timbal balik yang sangat

baik kepada perusahaan, namun adapula tujuan-tujuan perusahaan yang lain yaitu :

➢ Tujuan Pelayanan Primer

Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi

kebutuhan konsumen. Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang harus

disumbangkan oleh masing-masing atau kelompok individu yang berada pada

bagian yang bersangkutan. Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang

disumbangkan oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara

keseluruhan.

➢ Tujuan Pelayanan Kolateral

Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individu atau

kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilainilai

ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat

dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Tujuan

Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk kepentingan masyarakat, misalkan

membayar pajak.

➢ Tujuan Pelayanan Sekunder

Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

primer, Namun secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa :

1. Mencapai keuntungan maksimal

2. Mempertahankan kelangsu ngan hidup suatu perusahaan

3. Mengejar pertumbuhan dan persaingan

4. Menampung tenaga kerja

3) ghjkjllkjhgfds
B. STRUKTUR MODAL YANG OPTIMAL

Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang

optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat

meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata sehingga

akan memaksimalkan nilai perusahaan (Martono,2008:240).

Menurut Warsono (2003:242) struktur modal yang optimal dapat didefinisikan

sebagai suatu struktur modal yang memaksimalkan nilai perusahaan atau harga saham

perusahaan, dan meminimumkan biaya modalnya. Suatu perusahaan dalam pemenuhan

kebutuhannya harus mengutamakan sumber internal perusahaan sehingga akan

mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar. Namun apabila kebutuhan dana sudah

meningkat dan tidak dapat dipenuhi dari modal internal, maka tidak ada pilihan selain

menggunakan dana dari luar baik dari hutang (debt financing) maupun dengan

mengeluarkan saham baru (external equity financing).

Apabila dalam pemenuhan kebutuhan dana dari sumber eksternal tersebut lebih

mengutamakan pada hutang saja, maka ketergantungan pada perusahaan pada pihak luar

akan semakin besar dan risiko finansialnya akan semakin besar. Sebaliknya jika

perusahaan hanya menggantungkan pada saham saja, karena biayanya akan semakin

mahal. Untuk mengatisipasi hal tersebut, perusahaan perlu mengusahakan adanya

keseimbangan yang optimal antara kedua sumber pendanaan tersebut. Perusahaan harus

berhati-hati dalam menentukan struktur modal yang optimal. Perusahaan dalam keadaan

apapun jangan sampai jumlah hutang lebih besar daripada jumlah modal sendiri atau

dengan kata lain jangan sampai lebih besar dari 50% sehingga modal yang dijamin

(hutang) tidak lebih besar dari modal yang menjadi jaminannya (modal sendiri).

Berdasarkan konsep cost of capital, perusahaan berusaha memiliki struktur modal yang

optimal dalam arti bahwa struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan
modal rata-rata (average cost of capital) (Riyanto, 2013:294). Pada penghitungan cost of

capital, besar kecilnya average cost of capital adalah ketergantungan pada proporsi

masing-masing sumber dana beserta biaya dari masing-masing komponen sumber dana

tersebut.

Menurut Sartono (2012:254), struktur modal yang optimal tersebut terjadi pada saat

nilai perusahaan maksimal atau struktur modal yang mengakibatkan biaya rata-rata

tertimbang turun.

C. Definisi Optimalisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun (2012) Optimalisasi adalah berasal

dari kata dasar optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan

paling baik, menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan

mengoptimalkan (menjadikan paling baik, paling tinggi, dan sebagainya) sehingga

optimalisasi adalah suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu

(sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan) menjadi lebih/sepenuhnya sempurna,

fungsional, atau lebih efektif.

Optimalisasi merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan suatu solusi agar

ditemukannya solusi terbaik dari sekumpulan alternatif solusi yang ada. Optimalisasi

dilakukan dengan memaksimalkan suatu fungsi objektif dengan tidak melanggar batasan

yang ada. Dengan adanya optimalisasi, suatu sistem dapat meningkatkan efektifitasnya,

yaitu seperti meningkatkan keuntungan, meminimalisir waktu proses, dan sebagainya.

Pengertian optimalisasi dalam Kamus Bahasa Indonesia, W.J.S. poerdwadarminta

(1997, h.753) dikemukakna bahwa: “Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan

keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan
efisien”. Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan

dapat dipenuhi dari kegiatankegiatan yang dilaksanakan.

Menurut Winardi (1996:363) optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan

tercapainya tujuan. Secara umum optimalisasi adalah pencarian nilai terbaik dari yang

tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks.

Singiresu S Rao, John Wiley dan Sons (2009) Optimalisasi juga dapat didefinisikan

sebagai proses untuk mendapatkan keadaan yang memberikan nilai maksimum atau

minimum dari suatu fungsi.

Optimasi secara umum adalah untuk memaksimalkan atau mengoptimalkan sesuatu

hal yang bertujuan untuk mengelola sesuatu yang dikerjakan, sehingga optimasi bisa

dikatakan kata benda yang berasal dari kata kerja, dan optimasi bisa dianggap baik sebagai

ilmu pengetahuan dan seni menurut tujuan yang ingin dimaksimalkan.


D. DEFINISI KEPUTUSAN

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu

berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan'

dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa

keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan

satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya. Pengambilan keputusan (desicion making) itu sendiri adalah melakukan

penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa

perhitungan dan pertimbangan alternatif.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak

ahli, diantaranya adalah:

1) R. Terry: Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan

yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

2) Claude S. Goerge, Jr: Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh

kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk

pertimbangan, penilaian, dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

3) Horold dan 1 O'Donnell dalam Fendy (2011) Mereka mengatakan bahwa pengambilan

keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti

dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada

keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah

dibuat.

4) P. Siagian: Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu

masalah, pengumpulan fakta dan data. penelitian yang matang atas alternatif dan

tindakan.
E. Tujuan Pengambilan Keputusan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai

tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancar dan

tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-

hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan

oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan

masalah tersebut (Firmansyah, 2010).

F. Komponen Model Pengambilan Keputusan Model Optimasi

Model Optimasi, yaitu suatu model pengambilan keputusan yang menguraikan

individu individu seharusnya berperilaku agar memaksimumkan semua hasil. Model ini

menggambarkan bagaimana setiap individu berperilaku sehingga memberikan hasil yang

optimal (Yusfi, 2011).

1) Para pembuat keputusan mengetahui secara jelas tujuan-tujuannya secara relevan.

2) Pembuat keputusan mengetahui dengan jelas kriteria untuk menilai tujuan-tujuan itu

dan dapat menyususn peringkat dari tujuan-tujuan tersebut.

3) Mereka memeriksa semua alternatif untuk mencapai tujuan mereka.

4) Mereka memilih alternatif yang paling efisien untuk memaksimalkan pencapaian

tujuan

G. Langkah-Langkah Dalam Model Optimasi

Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah

digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama

saja dengan analisis proses kebijakan. Menurut Maulana (2010) Proses pengambilan

keputusan meliputi:
1) Lakukan kebutuhan akan suatu keputusan

Dalam langkah ini diperlukan pengakuan tentang kebutuhan keputusan yang dibuat.

Masalah yang merupakan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan

yang sebenarnya diperlukan adanya pengakuan.

2) Menentukan kriteria yang diputuskan

Dalam langkah ini kriteria yang penting dan relefan dalam menentukan keputusan

harus diidentifikasikan.

3) Menentukan kriteria yang berbobot

Kriteria yang telah disusun tidak semuanya mempunyai arti penting yang sama dan

harus ditetapkan bobotnya sehingga pengambil keputusan dapat menggunakan

preferensi mereka untuk memprioritaskan kriteria mana yang relevan maupun untuk

menyatakan derajat relatif pentingnya memberikan suatu bobot kepada masing-

masing.

4) Mengembangkan alternatif

Dalam hal ini pengambil keputusan mendaftar semua alternatif. Alternatif yang

dipilih/terpilih merupakan/menentukan keberhasilan pemecahan masalah.

5) Menilai beberapa alternatif

Suatu alternatif harus ditentukan oleh pengambil keputusan. Kuat atau lemahnya

setiap alternatif akan menjadi bahan perbandingan terhadap kriteria dan bobot yang

telah ditetapkan dalam langkah kedua dan ketiga. Penilaian setiap alternatif dilakukan

dengan menilai terhadap bobot kriteria.

6) Memilih alternatif

Dalam langkah ini adalah memilih yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang

dinilai. Dari total skor yang tertinggi maka akan memudahkan terhadap alternatif

manakah yang dipilih. Menyusun alternatif dengan memperhitungkan untung rugi


untuk setiap alternatif dengan mempertimbangkan memperhitungkan memperkirakan

kemungkinan timbulnya macam macam kejadian yang akan datang yang merupakan

dampak dari kejadian terhadap alternatif yang dirumuskan, Akan didapat keputusan

optimal, karena setidaknya telah memperhitungkan semua fakta yang berkaitan

dengan keputusan tersebut (memaksimalkan hasil keputusan).

H. Asumsi Model Optimasi

Tahapan dalam model optimasi terdiri dari beberapa asumsi. Asumsi ini penting untuk

dipahami jika kita akan menentukan bagaimana model optimasi secara tepat

menggambarkan pengambilan keputusan oleh individu secara nyata. Asumsi penting yang

dipilih oleh model ini sama dengan konsep rasional yang menunjukkan pilihan yang

konsisten dan memberikan nilai yang maksimum. Oleh karena itu, pengambilan keputusan

dilakukan secara objektif dan menurut logika.

Individu yang telah mempunyai tujuan yang jelas, maka enam langkah dalam model

optimasi telah ditentukan untuk memilih alternatif yang akan memberikan hasil yang

maksimum. Dalam Maulana (2010) tahapan model optimasi terdiri dari asumsi sebagai

berikut:

1) Orientasi kepada tujuan

Model optimasi mengamsumsikan bahwa tidak ada perbedaan atas semua tujuan.

Misalnya, apakah keputusan memilih menurut pendapat kelompok, menentukan

apakah pergi atau tidak pergi bekerja pada hari ini, atau memilih pelamar yang tepat

untuk mengisi jabatan yang kosong. Pillihan tersebut harus memberikan hasil yang

maksimum.

2) Mengetahui semua pilihan


Pengambil keputusan diasumsikan dapat menentukan semua kriteria yang relevan dan

mendata semua alternatif yang ada. Model optimasi menggambarkan secara

menyeluruh dari pengambil keputusan tentang kemampuannya dalam menetapkan

kriteria dan alternatif

3) Adanya pilihan yang jelas

Secara rasional bahwa kriteria dan alternatif ditentukan menurut jumlah dan diurut

dalam urutan yang disukai atau yang sudah pasti.

4) Adanya pilihan yang tetap

Kriteria dan alternatif yang sama dapat diperoleh setiap saat begitu pada tujuan dan

pilihan sudah jelas dan tetap.

5) Pilihan akhir memberikan hasil yang maksimum

Menurut model optimasi pengambil keputusan akan memilih suatu alternatif yang

bernilai tinggi.

I. Kelebihan dan Kelemahan Model Optimasi

⎯ Kelebihan dari teknik pengambilan keputusan model optimasi

1) Dapat memfokuskan diri pada pengumpulan data dan kriteria yang telah

ditetapkan.

2) Dapat mengurangi subyektifitas, yaitu mengambil keputusan berdasarkan opini

seseorang.

3) Efisien, karena berdasarkan pemilihan alternatif yang terbaik.

⎯ Kekurangan dari teknik pengambilan keputusan model optimasi, antara lain:

1) Diasumsikan atau dianggap bahwa ada pengetahuan yang telah dihasilkan.

2) Model optimasi ini tidak dinamis, harus mengikuti langkah-langkah yang terkait
3) Dimunculkan sebagai obyektif namun pengambilan keputusan oleh siapapun

membutuhkan justifikasi pribadi (tidak bebas nilai).

J. Kriteria Teknik Pengambilan Keputusan Model Optimasi

Sebagai suatu model pengambilan keputusan, optimasi didasarkan pada berbagai kreteria

dan yang menonjol diantaranya ialah :

1) Kriteria Maximin.

Metode maximin menjelaskan bahwa pembuat keputusan seharusnya memusatkan

perhatiannya pada atribut terlemah yang dimilikinya. Metode ini tidak banyak

menggunakan informasi yang tersedia. Kriteria ini mencari alternative yang maximum

dari hasil yang minimum dari setiap alternative. Pertama, dicari hasil minimum dari

setiap alternative, dan selanjutnya memilih alternative dengan nilai terbesar dari yang

terkecil tadi. Karena kriteria ini memilih alternative yang memiliki kerugian terkecil,

disebut sebagai kriteria keputusan pesimistik. Dengan kata lain model ini pada intinya

berarti memaksimalkan hasil usaha dalam batasan-batasan minimum yang

diperhitungkan akan dicapai.

2) Kriteria Maximax.

Model ini didasarkan pada asumsi yang optimistik yang menyatakan bahwa keputusan

yang diambil akan mendatangkan hasil yang maksimum. Dalam prakteknya apa yang

kemudian terjadi ialah lebih memaksimalkan usaha agar hasil yang diperoleh betul-

betul semaksimal mungkin.

3) Kriteria melewatkan kesempatan.

Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa merupakan hal yang alamiah apabila

para pengambil keputusan berpikir dan bertindak dalam kerangka dilewatkannya

peluang-peluang tetentu, apabila melewatkan peluang ituberakibat pada tersedianya


peluang yang lebih besar demi meraih keuntungan yang lebih besar pula. Segi penting

dari model ini ialah mengidentifikasikan secara teliti biaya yang harus dipikul karena

hilangnya peluang tertentu, dan memperkecil kerugian yang harus diderita karena

ingin memanfaatkan peluang yang lebih besar dimasa yang akan datang.

4) Kriteria probabilitas.

Model ini berarti bahwa pengambilan keputusan harus menggunakan kriteria

kemungkinan diperolehnya hasil tertentu sebagai dasar untuk menjatuhkan pilihan.

Probabilitas bisa mulai dari nol, dalam arti tidak ada kemungkinan tercapainya hasil

yang diharapkan hingga satu, dalam arti bahwa terdapat kepastian akan diraihnya hasil

yang diharapkan dengan diambilnya suatu keputusan tertentu.

5) Kriteria nilai materi yang diharapkan

Kriteria nilai materi yang diharapkan. Dalam praktek penggunaannya dimulai dengan

penentuan nilau atas hasil yang diperoleh dari setiap alternative yang dipilih untuk

diterapkan. Model ini juga memperhitungkan kemungkinan apa yang akan timbul jika

alternatif tertentu ditempuh.

6) Kriteria manfaat.

Kriteria ini merupakan kelanjutan dari kriteria nilai materi. Terlihat bahwa dengan

penggunaan kriteria itu pengambilan keputusan tidak memperdulikan risiko yang

mungkin harus dihadapi apabila pilihan dijatuhkan atas berbagai alternative yang

tersedia.Seorang pengambil keputusan langkah pertama yang harus dilakukan yaitu

menetapkan masalah, dia perlu mengidentifikasi kriteria keputusan yang penting

dalam menyelesaikan masalah. Dalam langkah ini, pengambil keputusan menetapkan

apa yang relevan dalam pengambilan langkah ini, pengambil keputusan menetapkan

apa yang relevan dalam pengambilan keputusan. Ada pula langkah dalam model

optimasi yaitu Langkah ini membawa kepentingan, nilai dan pilihan-pilihan pribadi
yang sama ke dalam proses. Mengidentifikasi itu penting karena apa yang dianggap

relevan oleh seseorang, mungkin tidak relevan bagi orang lain. Juga perlu diingat

bahwa faktor apa saja yang tidak diidentifikasi dalam langkah ini dianggap tidak

relevan bagi pengambil keputusan. Jarang terjadi bahwa semua kriteria yang

diidentifikasi itu sama pentingnya. Dengan demikian, langkah ketiga menutut

pengambilan keputusan untuk mempertimbangkan kriteria yang sudah diidentifikasi

sebelumnya untuk memberi mereka prioritas yang benar salam keputusan. Langkah

keempat menuntut pengambilan keputusan untuk menghasilkan alternatif yang

mungkin bisa berhasil menyelesaikan masalah. Tidak perlu dibuat percobaan untuk

menilai alternatif-alternatif ini, hanya perlu mendaftarkannya. Begitu alternatif sudah

dihasilkan, pengambilan keputusan harus secara kritis menganalisis dan mengevaluasi

masing-masing. Ini dilakukan dengan memeringkat setiap alternatif berdasarkan

masing-masing kriteria. Kekuatan dan kelemahan dari masing-masing alternatif

menjadi jelas ketikan dibandingkan dengan kriteria dan bobot memeringkat setiap

alternatif berdasarkan masing-masing kriteria. Kekuatan dan kelemahan dari masing-

masing alternatif menjadi jelas ketikan dibandingkan dengan kriteria dan bobot yang

ditetapkan dalam langkah kedua dan ketiga. Langkah terakhir dalam model ini

menuntut penghitungan keputusan optimal. Ini dibuat dengan mengevaluasi masing-

masing alternatif terhadap kriteria berbobot dan memilih alternatif dengan skor total

tertinggi.
K. Alternatif Untuk Menaikkan Laba
L. Titik Optimal Laba

Untuk menjelaskan titik optimal laba perusahaan, maka perlu untuk mengekspresikan

hubungan-hubungan ekonomi ke dalam model yang biasa digunakan dalam teori ekonomi,

yaitu:

• model matematika (persamaan),

• tabel,

• ataupun grafik.

Tujuannya adalah untuk mempermudah penjelasan (meliputi penjelasan historik)

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada output produksi (Q) sebanyak 4 unit dan 5

unit, ini terjadi MR sama dengan MC. Artinya, pada kondisi ini (MR=MC) diperoleh profit

paling optimal. Ini nampak dari penghitungan marginal profit (Mp) yang besarnya sama

dengan 0. Artinya, penambahan output produksi tidak menambah keuntungan apapun.

Argumen ini didukung oleh nilai total profit (Tp) yang mencapai angka maksimal yaitu

105.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada kondisi MR=MC maka terjadi

keuntungan yang optimal.

M. Analisa Optimasi

Analisis optimasi dapat mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan

dalam menentukan tingkat output. Yang mana memaksimalkan laba total, dengan

mempergunakan kurva penerimaan total dan biaya total dari bab yang menentukan tahap

analisis marjinal berikutnya yang merupakan perhatian utama kita.


Optimasi Dengan Analisis Marjinal Sementara perusahaan memaksimalkan laba yang

ditentukan dengan kurva penerimaan total dan biaya total. analisis marjinal, perusahaan

memaksimumkan keuntungan bila penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal.

Analisis Marjinal merupakan salah satu konsep terpenting pada ekonomi manajerial

secara umum dan dalam analisa optimasi khususnya. Menurut analisis marjinal,

perusahaan memaksimumkan keuntungan bila penerimaan marjinal sama dengan biaya

marjinal.

Perusahaan memaksimumkan laba total pada Q = 3, dimana selisih positif antar TR dan

TC terbesar, MR = MC, dan fungsi berada pada titik tertinggi.


N. Jenis Optimasi

O. Teknik Optimasi

Untuk menjawab pertanyaan berapa besarnya laba yang layak untuk ditentukan oleh

perusahaan, maka perlu melakukan penghitungan penentuan laba dengan teknik optimisasi

(optimization technique).

Teknik ini merupakan aplikasi dari teori ekonomi yang digunakan sebagai ilmu

pengambilan keputusan bagi manajer agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Teknik optimisasi sendiri beragam, antara lain: teknik Optimasi dengan Kalkulus,

Optimisasi Multivariate, Optimisasi Terkendala (constrained optimization).

1. Teknik optimisasi dengan kalkulus (optimization with calculus).

Sebagaimana namanya, teknik ini menggunakan perhitungan-perhitungan matematis

(kalkulus). Teknik ini digunakan untuk:


a) menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi yang dapat

menciptakan laba maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau

derivasi tingkat satu dari suatu fungsi,

b) membedakan antara nilai maksimum dan minimum. Caranya adalah dengan

menggunakan turunan atau derivasi tingkat kedua.

Contoh: Manajer suatu perusahaan tentu ingin perlu menghitung berapa laba maksimal

yang dapat dicapai. Maka untuk menentukan laba maksimum tentu perlu menentukan

berapa nilai revenue maksimum dan nilai cost minimum. Misalnya suatu perusahaan

mempunyai fungsi permintaan TR=100Q – 10Q 2 .

Caranya adalah menderivasi fungsi TR tersebut hingga nilai derivasi atas fungsi

tersebut sama dengan nol (0).


Karena dihadapkan pada pertanyaan apakah laba sebesar 5 unit tersebut merupakan

nilai minimum atau maksimum, maka perlu mencari jawabannya dengan meneruskan

perhitungan hingga turunan kedua (second derivative). Sebagaimana dijelaskan di atas,

bahwa turunan kedua ini berfungsi untuk membedakan antara nilai maksimum dan

nilai minimum.

Contoh II Jika fungsi TR = 45 Q – 0,5 Q2

Maka berapa tingkat labanya dapat ditentukan, yaitu: jadi, Q = 45

Artinya, laba maksimal berada pada nilai Q = 45. Dengan demikian, jika perusahaan

memproduksi melebihi 45 unit, perusahaan akan mengalami laba yang semakin

berkurang. Ini berarti berlaku law of deminishing return.


Contoh lain: (dengan menggunakan fungsi marginal cost). MC = 3Q2 –16Q + 57
jadi, Q = 2,66
Artinya, laba minimum dicapai pada Q = 2,66.

2. Optimasi Multivariat (Multivariate optimization).

Optimisasi multivariate merupakan proses penentuan nilai maksimum atau

minimum atas suatu fungsi yang memiliki dua atau lebih variabel. Langkah yang perlu

ditempuh adalah terlebih dahulu melakukan derivasi secara partial dan kemudian

mengujinya dengan melalui proses maksimisasi fungsi multivariabel. Oleh karena itu

sering disebut partial derivative.

Contoh-contoh yang di bahas di atas masih mengasumsikan variabel dependen

hanya dipengaruhi oleh satu variabel saja. Padahal dalam realita, hubungan ekonomi

seringkali menunjukkan bahwa satu variabel dependen dapat dipengaruhi oleh dua

variabel bebas sekaligus atau bahkan lebih. Sebagai contoh, total revenue mungkin saja

dipengaruhi (atau fungsi dari) output dan advertising secara sekaligus. Total cost dapat

saja dipengaruhi oleh pengeluaran atas biaya tenaga kerja dan juga kapital. Atau, total

profit mungkin dipengaruhi oleh penjualan barang X dan Y sekaligus.

Asumsi fungsi seperti itu penting sekali untuk menentukan efek marginal pada

variabel terikat. Efek marginal ini perlu diukur dengan partial derivative.

Yang disimbolkan dengan (untuk membedakan dengan derivasi di atas yang

disimbolkan dengan d). Pada partial derivative ini yang diderivasikan adalah variabel

terikat, bukan variabel bebas


Ini bertujuan untuk mengisolasi efek marjinal pada profit dari perubahan jumlah

penjualan komoditi X saja (makanya Y dianggap tetap). Kemudian lakukan juga

pengisolasian efek marginal profit atas Y.

Setelah tahapan itu selesai maka perlu dilanjutkan dengan memaksimisasi atau

meminimisasi fungsi multivariabel. Untuk memaksimisasi atau meminimisasi fungsi

multivariabel perlu masing-masing partial derivative dipersamakan dengan nol (0) yang

dilanjutkan dengan mencari nilai masing-masing variabel.


3. Constrained Optimization

Dua teknik optimisasi yang telah di bahas di atas adalah menggunakan asumsi tidak

ada kendala. Padahal, dalam praktik manajerial sangat mungkin untuk timbulnya

kendala. Sehingga keinginan untuk memaksimisasi profit juga tidak sesuai yang

diharapkan. Kendala-kendala tersebut dapat berupa terbatasnya kapasitas produksi,

tidak tersedianya tenaga terampil, kelangkaan bahan baku, adanya masalah legal,

konflik dengan lingkungan, dan sebagainya.

Untuk menghitung optimisasi profit dalam kondisi terkendala, maka dapat

dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu, dengan optimasi terkendala biasa atau

dengan metode lagrangian multiplier.

Misalnya, perusahaan ingin memaksimisasi profit dengan fungsi seperti yang

dibahas di atas

Menghadapi masalah seperti itu, maka perlu ditentukan dulu nilai salah satu variabel,

apakah X atau Y terlebih dulu. Anggap saja yang dicari terlebih dulu adalah nilai X,

maka:
ADA LANJUTAN

P. Peralatan Manajemen Untuk Optimasi

1. BENCHMARKING

Perbandingan (Benchmarking) berarti menemukan cara terbuka dan jujur,

bagaimana perusahaan lain dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik sehingga

perusahaan Anda dapat meniru dan berkemungkinan memperbaiki cara tersebut.

▪ Perbandingan biasanya dilakukan dengan studi lapangan ke perusahaan lain

▪ Perbandingan membutuhkan:

1) Memilih suatu proses yang spesifik yang akan diperbaiki.

2) Mengidentifikasi beberapa perusahaan yang dapat mengerjakan dengan lebih

baik.
3) Mengirim utusan pembanding yang terdiri atas orang yang benar-benar akan

membuat perubahan.

2. TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Manajemen Kualitas Total adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk

menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan

definisi dari ISO, TQM adalah "suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi

yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan

untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi

keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat."

▪ Lima aturan suksesnya TQM:

1) CEO harus secara tegas dan nyata mendukung program TQM

2) Program TQM harus jelas memperlihatkan bagaimana program

menguntungkan dan menciptakan nilai untuk pelanggan dan perusahaan

3) Harus memiliki tujuan strategis yang jelas “apa yang ingin dicapai

perusahaan”.

4) TQM harus memberikan hasil keuangan dan kompensasi dalam waktu

singkat

5) Program TQM unik untuk setiap perusahaan, jadi suatu perusahaan tidak

dapat hanya meniru program TQM lainnya.

3. REENGINEERING

Rekayasa ulang adalah proses rekayasa ulang berusaha mengorganisasi

perusahaan keseluruhan. Proses rekayasa ulang melibatkan desain ulang yang radikal

dari semua proses perusahaan untuk mencapai peningkatan yang tinggi dalam hal
kecepatan, pelayanan, dan profitabilitas. Ada 2 alasan utama untuk melakukan

rekayasa ulang, yaitu:

1) pertama, takut pesaing muncul dengan produk, pelayanan, atau cara baru dalam

melakukan bisnis yang akan menghancurkan perusahaan Anda.

2) kedua, ketamakan, bila Anda percaya bahwa proses rekayasa ualang, perusahaan

dapat melenyapkan persaingan.

4. THE LEARNING ORGANIZATION

Sebuah organisasi pembelajaran adalah istilah yang diberikan kepada perusahaan

yang memfasilitasi pembelajaran anggotanya dan terus mentransformasikan dirinya.

Organisasi pembelajar berkembang sebagai akibat dari tekanan yang dihadapi

organisasi modern dan memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif dalam

lingkungan bisnis. Sebuah organisasi belajar memiliki lima fitur utama, berpikir

sistem, penguasaan pribadi, model mental, visi bersama dan pembelajaran tim.

Organisasi Pembelajaran diciptakan melalui kerja dan penelitian Peter Senge dan

rekan-rekannya . Hal ini mendorong organisasi untuk beralih ke cara yang lebih saling

berpikir.

5. BROADBANDING

Menghapus berbagai tingkatan gaji yang terlalu banyak untuk mendorong

perpindahan antar pekerja dalam perusahaan, untuk meningkatkan flexibilitas

tenakaga kerja dan biaya dari bisnis model, situasi dimana perusahaan berhubungan

secara langsung dengan konsumen, menghilangkan waktu dan biaya distribusi dari

pihak yang ketiga.


6. DIRECT BUSINESS MODEL

Situasi dimana perusahaan berhubungan secara langsung dengan konsumen,

menghilangkan waktu dan biaya distribusi dari pihak ketiga.

7. NETWORKING

Pembentukan aliansi strategis temporer agar setiap perusahaan dapat

menyumbangkan kemampuan terbaiknya.

8. PRICING POWER

Kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga dengan lebih cepat daripada

peningkatan biayanya atau menurunkan biaya lebih cepat daripada penurunan harga

barang.

9. SMALL-WORLD MODEL

Ide atau teori sebuah perusahaan dapat dibuat beroperasi.

10. VIRTUAL INTEGRATION

Kaburnya batas batas dan peranan tradisional antara produsen dan pemasok, pada

satu sisi, antara produsen dan pelanggan,pada sisi yang lain,dalam rantai nilai dengan

memperlakukan pemasok dan pelanggan seolah olah mereka bagian dari perusahaan.

Hal ini secara nyata mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk persediaan dan

memuaskan permintaan konsumen dengan cepat.


11. VIRTUAL MANAGEMENT

Kemampuan manager untuk meniru perilaku konsumen dengan memperagakan

model komputer yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang muncul atau teori

kompleksitas.

12. MANAGEMEN PROCES

Koordinasi atau integrasi dalam satu payung untuk keseluruhan kinerja

managemen seperti banchmarking,reenginring,tqm,dan sigma.

Q. SGFHSEF
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/embeds/368381382/content?start_page=1&view_mode=sgulung&ac

cess_key=key-fFexxf7MbzEfWu3HKwf

(http://carapedia.com/pengertian definisi perusahaan info2035.html)

(http://tedihyo.blogspot.com/2012/03/tujuan-perusahaan.html

Kansil dan Cristine,Hukum Perusahaan Indonesia,(Jakarta:PT.Pradnya Paramita,1995),h.1-2

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung,

2010,hlm 7.

19 Ibid, hlm 8.

Cst Kansil dan Cristin S.T Kansil, Hukum Perusahaan Indonesia: Aspek Hukum dalam

Ekonomi, Pradnya Paramita, Jakarta, 2005, hlm 67.

Undang-undang Nomor 8 tahun 1997 tentang dokumen perusahaan, pasar 1 angka 1.

Martono dan Agus Harijanto. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta: Penerbit

Ekonisia.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Malang: Penerbit Bayu Media.

Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. Yogyakarta:

Penerbit BPFE-Yogyakarta.
https://shintadellyfarnila.wordpress.com/2013/04/19/teknik pengambilan-keputusan-individu-

model-optimasi/

https://indrycanthiq84.wordpress.com/pendidikan/teknik pengambilan-keputusan-individual-

model-optimasi/

Anda mungkin juga menyukai