Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF DAN


PERUBAHAN LAPORAN EKUITAS
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1
Dosen Pengampu : Yayan Nuryana, SE., M.Ak

Disusun oleh :

Adelia Febriyanti
NIM : 19110114

STIE PERTIWI KARAWANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Laporan Laba-Rugi Komprehensif”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dan berkontribusi besar dalam penyusunan makalah ini. penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.

Karawang, 06 April 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Laporan Laba Rugi Komprehensif........................................................5
2.2 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif....................................................5
2.3 Kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif.........................................................6
2.4 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif....................................................7
2.5 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif.............................................................7
2.6 Format Laporan Laba Rugi Komprehensif............................................................10
2.6.1 Laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal...........................................11
2.6.2 Laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda..............................................15
2.7 Pengungkapan Laporan Laba Rugi Komprehensif................................................19
2.8 Penyajian Operasi Dihentikan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif...............20
2.9 Laporan Perubahan Ekuitas...................................................................................21
BAB III PENUTUP.............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan............................................................................................................23
3.2 Saran......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1...................................................................................................................Latar
Belakang

Dalam dunia bisnis dan perdagangan banyak pelaku usaha yang gencar dalam
mencari modal tambahan guna mengembangkan usaha yang dijalankannya. Salah
satunya adalah dengan menarik minat investor dengan memaparkan kinerja
perusahaannya di dalam laporan keuangan, karena laporan keuangan kerap dijadikan
tolok ukur oleh para investor dalam menilai dan memilih perusahaan yang akan
didanainya. Salah satu unsur laporan keuangan yang dapat menggambarkan informasi
mengenai potensi suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama satu periode
tertentu adalah laporan laba rugi komprehensif.
Selama berjalannya aktivitas suatu perusahaan, Maka setiap transaksi tentunya akan
berpengaruh terhadap pendapatan usaha kita. Modal yang dikeluarkan pada saat
memulai aktivitas suatu perusahaan, akan mengalami perubahan selama satu periode
akuntansi. Biasanya, suatu perusahaan membutuhkan informasi yang dapat
memaparkan Arus jalannya modal yang kita setorkan untuk usaha tersebut. Informasi
mengenai perubahan modal pada suatu perusahaan dapat diketahui melalui laporan
keuangan yang berupa Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan Laba Rugi Komprehensif
akan memengaruhi Laporan Perubahaan Ekuitas, dimana ketika suatu perusahaan
mendapat keuntungan, maka peusahaan tersebut akan mengalami penambahan modal
setelah dikurangi dividen atau prive (untuk perusahaan non PT). Sebaliknya,
perusahaan akan mengalami penurunan Ekuitas apabila perusahaan mengalami
kerugian. Maka kedua laporan itu sangat berkaitan satu sama lainnya.
Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai Laporan Laba Rugi Komprehensif
dan Laporan Perubahan Ekuitas.

3
1.2...................................................................................................................Rumusan
Masalah

1. Apakah pengertian dari Laporan Laba Rugi Komprehensif?


2. Apa saja kegunaan dan keterbatasn Laporan Laba Rugi Komprehensif?
3. Apa saja elemen dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif?
4. Bagaimana format Laporan Laba Rugi Komprehensif?
5. Seperti apa pengungkapan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif?
6. Bagaimana penyajian operasi yang dihentikan dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif?

1.3...................................................................................................................Tujuan
Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Laporan Laba Rugi Komprehensif.


2. Untuk mengetahui apa saja kegunaan dan keterbatasan dari Laporan Laba Rugi
Komprehensif.
3. Untuk mengetahui apa saja elemen dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif.
4. Untuk mengetahui format Laporan Laba Rugi Komprehensif.
5. Untuk mengetahui pengungkapan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif.
6. Untuk mengetahui penyajian operasi yang dihentikan dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif.
7. Untuk mengetahui Laporan Perubahan Ekuitas.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur keberhasilan


kinerja perusahaan selama periode tertentu. Informasi tentang kinerja perusahaan
digunakan untuk menilai dan memprediksi jumlah dan waktu atas ketidakpastian arus
kas masa depan.
Menurut Kieso, et.al. (2014) Laporan laba rugi komprehensif adalah semua
perubahanekuitas selama suatu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh
pemilik dan distribusi kepemilik.
Istilah Laporan Laba Rugi Komprehensif (Statement of Comprehensive Income)
mulai digunakan sejak diberlakukannya PSAK 1dalam rangka konvergensi dengan
IFRS, yang merupakan adopsi dari IAS 1 (2012) Presentation of Financial Statements.
Laporan laba-rugi komprehensif adalah salah satu laporan keuangan yang mengukur
seberapa besar keberhasilan perusahaan dalam periode tertentu. Dengan adanya laporan
ini, pengusaha dapat mengetahui kinerja sebuah perusahaan, sehingga dapat digunakan
untuk penilaian dan melakukan prediksi jumlah dan waktu atas ketidakpastian arus kas
perusahaan di masa depan sehingga dapat mengurangi resiko buruk yang terjadi
terhadap perusahaan tersebut.
Laporan laba rugi komprehensif akan menggambarkan sumber-sumber
penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-
jenis biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan perusahaan. Dengan melihat atau memperhatikan selisih antara pendapatan
(revenues) dengan biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa jumlah laba
atau kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2.2 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif

Seorang pengguna laporan laba-rugi komprehensif harus mengetahui bahwa


laporan ini disusun dengan asumsi dan kebijakan tertentu sehingga memiliki beberapa
keterbatasan yang dimilikinya, berikut beberapa keterbatasan laporan rugi laba
komprehensif:

5
a. Hasil laporan dari penghasilan dan beban tidak bisa diukur dengan andal,
sehingga tidak bisa dimasukan ke dalam laporan laba-rugi lainnya. Dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan syarat bahwa penghasilan atau beban
bisa diakui kalau bisa diukur dengan andal.
b. Penghasilan atau laba yang dilaporkan akan berpengaruh dengan metode
akuntansi yang digunakan, sehingga beda metode hasilnya akan berbeda. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan kepada perusahaan untuk
memilih metode untuk menyusutkan aset tetap sesuai dengan kebijakan
perusahaan yang telah disetujui.
c. Hasil dari perhitungan penghasilan dan beban diharuskan melibatkan
pertimbangan (judgment) dari pihak manajemen.

2.3 Kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan laba rugi komprehensif sering digunakan oleh beberapa pengguna


laporan keuangan berikut ini.
1. Investor
Investor menggunakan informasi mengenai penghasilan perusahaan di masa lalu
sebagai input penting dalam memprediksi harga saham dan dividen perusahaan di
masa depan.
2. Kreditor
Dengan menggunakan informasi laba rugi masa lalu, kreditor dapat memahami
kemampuan calon debitur dalam menghasilkan arus kas masa depan yang
diperlukan untuk membayar beban bunga dan membayar pokok pinjaman.
Walaupun untuk pinjaman yang menggunakan jaminan, informasi pada neraca juga
diperhatikan, namun kreditur juga tetap menjadikan informasi pada laporan laba
rugi komprehensif sebagai yang utama. Pencairan asset jaminan bukan hal yang
paling diinginkan dan menghasilkan arus kas dari operasi.
3. Manajemen
Laporan laba rugi komprehensif dipandang penting bagi investor dan kreditur,
maka sudah sepatutnya manajemen juga berkepentingan terhadap laporan laba rugi
komprehensif. Selain itu, di banyak perusahaan, bonus yang diberikan kepada
manajer ditentukan berdasarkan keberhasilannya dalam mencapai target laba.

6
2.4 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif

Selain memiliki kegunaan yang sangat berpengaruh terhadap pengguna informasi


dalam suatu perusahaan, pengguna laporan laba rugi komprehensif juga harus
memperhatikan bahwa laporan ini disusun berdasarkan asumsi dan kebijakan tertentu.
Beberapa keterbatasan laporan laba rugi komprehensif di antaranya sebagai berikut.

1. Penghasilan atau beban yang tidak dapat di ukur dengan andal, tidak dimasukkan
ke dalam laporan laba rugi komprehensif.
SAK mensyaratkan bahwa penghasilan atau beban dapat diakui ketika dapat diukur
dengan andal. Transaksi yang memengaruhi laporan laba rugi komprehensif namun
tidak dapat diukur pengaruhnya secara andal, tidak dapat dimasukkan ke dalam
laporan laba rugi komprehensif.
2. Laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan.
Perusahaan yang diperkenankan oleh SAK untuk memilih dasar alokasi atau metoe
untuk meyusutkan asset tetap. Jika suatu perusahaan memilih menggunakan metode
garis lurus, sementara perusahaan lain memilih metode penyusutan saldo menurun,
dan jika hal lain dianggap sama, maka laba kedua perusahaan lain akan berbeda.
3. Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan (judgment)
manajemen.
Beberapa hal yang melibatkan pertimbangan manajemen misalnya, ada sebuah
perusahaan yang menyusutkan asset tetap gedung selama 20 tahun, namun ada juga
yang menyusutkan selama 15 tahun untuk asset sejenis. Begitu juga dengan
pertimbangan dalam mengestimasi kewajiban atas klaim garansi dan pengakuan
penghapusan piutang tak tertagih, ada yang melakukannya dengan optimis,
sehingga menyebabkan beban yang rendah dan laba yang lebih tinggi.

2.5 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif

Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang
dihasilkandari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

Konsep laba berkaitan langsung dengan unsur penghasilan dan beban. Pengakuan
dan pengukuran penghasilan dan beban untuk menghasilkan laba, sebenarnya
bergantung pada konsep pemeliharaan modal yang digunakan. Sebagian besar

7
perusahaan menggunakan konsep pemeliharaan modal keuangan dalam penyusunan
laporan keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh apabila jumlah finansial
(uang) dari aset neto pada akhir periode (di luar dari distribusi dan kontribusi pemilik
perusahaan) melebihi aset neto pada awal periode.

Penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut.

1. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi,


yang menyebabkan kenaikan aset neto (ekuitas), dalam bentuk penambahan atau
pemasukan aset atau penurunan liabilitas, yang tidak berasal dari kontribusi pemilik
modal.
2. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi, yang
menyebabkan penurunan aset neto (ekuitas), dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aset atau bertambahnya liabilitas, yang bukan termasuk distribusi
kepada pemilik.

Total laba rugi komprehensif dibagi menjadi berikut ini.

1. Komponen “laba rugi”


Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, yang tidak termasuk
dalam komponen pendapatan komprehensif lain.
2. Komponen “pendapatan komprehensif lain”
Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan dan beban yang
tidak diakui dalam laba rugi, sebagaimana disyaratkan oleh SAK lainnya.

Penyajian penghasilan dan beban dalam laporan laba rugi komprehensif dapat
dilakukan perusahaan dengan beberapa cara untuk memberikan informasi yang
relevan bagi pengguna laporan keuangan. Perusahaan dapat melakukan perubahan
istilah yang dipakai dan perubahan urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk
menjelaskan kinerja keuangan. Misalnya mengelompokkan berdasarkan pos yang
terkait dengan kegiatan operasi utama perusahaan dengan yang berasal dari kegiatan
tidak berulang. Hal ini diperlukan bagi pembaca laporan keuangan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus di mana masa depan secara berbeda
antara unsur yang berasal dari kegiatan biasa yang lazim dilakukan perusahaan sehari-
hari sebagai aktivitas operasi utama, dengan unsur yang berasal dari kegiatan yang
tidak terjadi secara reguler.

8
Perlu diingat bahwa salah satu pos yang merupakan penghasilan atau beban dari
kegiatan operasi di suatu perusahaan mungkin menjadi pos yang tidak reguler di
perusahaan lain. Namun, perusahaan dilarang menyajikan pos penghasilan dan beban
sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan
keuangan. Pos yang bersifat tidak biasa karena jarang terjadi dapat disajikan sebagai
keuntungan atau kerugian non-operasi.

Penghasilan bisa dikelompokkan menjadi dua unsur, yaitu pendapatan (revenue)


dan keuntungan (gain). Pendapatan merupakan penghasilan yang berasal dari aktivitas
operasi utama perusahaan, misalnya aktivitas penjualan barang bagi perusahaan
dagang atau peruahaan manufaktur dan aktivitas penyediaan jasa bagi perusahaan jasa.
Sedangkan keuntungan merupakan kenaikan aset neto yang berasal dari transaksi
insidental di luar transaksi perusahaan yang menghasilkan pendapatan. Misalnya
sebuah perusahaan dagang memperoleh penghasilan dari penjualan barang
dagangannya akan mengakui sebagai pendapatan, namun jika suatu ketika perusahaan
ini menjual kendaraan angkut barangnya pada harga jual di atas nilai buku kendaraan
tersebut, maka akan diakui sebagai keuntungan.

Beban juga bisa dikelompokkan lagi menjadi dua unsur, yaitu beban (expense)
dan kerugian (loss). Beban merupakan beban yang berasal dari aktivitas operasi utama
perusahaan, misalnya aktivitas penjualan barang dagang bagi perusahaan dagang.
Sementara kerugian merupakan beban yang berasal dari transaksi insidental.

Komponen pendapatan komprehensif lain, antara lain sebagai berikut.

1. Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset tak berwujud.
Surplus revaluasi adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap
dan aset tak berwujud yang diukur menggunakan model revaluasi.
2. Keuntungan dan kerugian akturial atas program manfaat pasti yang diakui.
Terdiri atas:
 Penyesuaian akibat perbedaan antara asumsi akturial dan kenyataan,
 Dampak perubahan asumsi akturial.
3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari
entitas asing.
4. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang
dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual.

9
Keuntungan dan kerugian ini berasal dari keuntungan dan kerugian belum
terealisasi berupa selisih antara nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual
dengan nilai wajarnya pada tanggal pelaporan keuangan.
5. Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka
lindung nilai arus kas.

Terkadang sulit bagi kita untuk menduga pos mana yang seharusnya masuk ke
dalam komponen laba rugi, dan pos mana yang seharusnya masuk ke dalam komponen
pendapatan komprehensif lain. PSAK tidak memberikan ketentuan spesifik mengenai
kriteria suatu pos dapat masuk ke laba rugi atau pendapatan komprehensif lain. PSAK
hanya menyatakan bahwa pos ini masuk ke laba rugi dan pos tertentu yang lain masuk
ke pendapatan komprehensif lain, tanpa membahas kriteria yang membedakannya.

2.6 Format Laporan Laba Rugi Komprehensif

Perusahaan dapat memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu
periode dalam bentuk satu laporan (bentuk tunggal), yaitu laporan laba rugi
komprehensif atau dalam bentuk dua laporan (bentuk ganda), yang terdiri atas laba
rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif yang dimulai dengan laba rugi
periode berjalan.

2.6.1 Laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal

Dalam PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan diatur


mengenai pos minimum yang harus disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif bentuk tunggal, yaitu:

1. Pendapatan (revenue);
2. Biaya keuangan;
3. Bagian laba rugi dari entitas asosiasi atau ventura yang dicatat
menggunakan metode ekuitas;
4. Beban pajak;
5. Jumlah laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan keuntungan
kerugian setelah pajak dari pelepasan aset dalam rangka operasi yang
dihentikan;
6. Laba rugi;

10
7. Komponen pendapatan komprohensif lain yang diklasifikasikan menurut
sifat;
8. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura yang
dicatat dengan metode ekuitas;
9. Total laba rugi komprehensif.

Pada laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal, maka penyajian laba
rugi periode berjalan dan pendapatan komprehensif lain periode berjalan disajikan
dalam satu laporan laba rugi komprehensif, seperti contoh dibawah ini.

PT Transparan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)
2010

pendapatan 468.000
beban pokok penjualan (294.000)
laba bruto 174.000
66.920
biaya distribusi (10.800)
beban administrasi (24.000)
beban lain-lain (2.520)
beban pendanaan (9.600) 20.000
laba sebelum pajak 194.000
beban pajak penghasilan (48.500)
laba tahun berjalan 145.500

pendapatan komprehensif lain setelah pajak


kerugian aset keuangan tersedia untuk dijual (17.400)
surplus revaluasi aset tetap 600
pendapatan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak (16.800)
total pendapatan komprehensif tahun berjalan 128.700

laba yang dapat diatribusikan kepada:


pemilik entitas induk 116.400
kepentingan nonpengendali 25.740
128.700

laba per saham:


dasar dan dilusian 0.23

2.6.1 Laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal

Penjelasan masing-masing bagian pada laporan laba rugi komprehensif di atas


adalah sebagai berikut.
11
1. Pendapatan adalah jumlah pendapatan neto, yang terdiri atas penjualan, setelah
dikurangi dengan diskon dan retur penjualan selama periode laporan.
2. Beban pokok penjualan menunjukkan beban pokok penjualan yang berkaitan
langsung untuk menghasilkan penjualan selama periode laporan.

12
3. Laba bruto berasal dari pendapatan dikurangi dengan beban pokok penjualan.
Pembedaan antara gabungan pos pendapatan dan gabungan pos beban dengan
cara berbeda mungkin saja diperlukan untuk menyajikan ukuran kinerja
perusahaan dengan derajat cakupan yang berbeda. Misalnya, laporan laba-rugi
komprehensif dapat menyajikan laba bruto, neto laba sebelum pajak, dan laba
neto setelah pajak.
4. Biaya distribusi berisi informasi beban umum administrasi selama periode
laporan.
5. Beban administrasi berisi informasi beban umum administrasi selama periode
laporan.
6. Beban lain-lain mencakup transaksi selama periode laporan yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam pendapatan dan beban. Keuntungan dan kerugian dari
penjualan aset tetap dan penurunan nilai aset dilaporkan di bagian ini. Selain itu,
pendapatan lain seperti pendapatan sewa, pendapatan dividen, dan pendapatan
bunga juga dilaporkan disini.
7. Beban pendanaan merupakan pos terpisah untuk menampung informasi biaya
pendanaan perusahaan, yaitu beban bunga selama periode laporan.
8. Laba sebelum pajak merupakan total laba sebelum pajak penghasilan.
9. Beban pajak penghasilan merupakan beban pajak penghasilan yang dikenakan
terhadap laba sebelum pajak penghasilan
10. Laba tahun berjalan merupakan hasil neto laba perusahaan selama satu periode.
11. Kepentingan nonpengendali menyajikan alokasi laba tahun berjalan dan laba
komprehensif kepada hak minoritas atau kepentingan nonpengendali. Alokasi
laba periode berjalan dan laba komprehensif dibagi ke dalam dua kelompok: i)
kepemilikan mayoritas yang mencerminkan kelopmpok pengendali perusahaan
(pemilik perusahaan induk), dan ii) kepemilikan minoritas atau nonpengendali.
12. Laba per saham merupakan jumlah laba periode berjalan per lembar saham
yang beredar.

13
Tampilan 2.6.1 menggambarkan penyajian beban yang diakui dalam laba rugi
berdasarkan fungsinya. SAK mengatur bahwa perusahaan dapat menyajikan beban
yang diakui pada laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau
fungsinya. Pemilihan harus didasarkan pada pertimbangan mana yang lebih dapat
menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.

Contoh penyajian beban berdasarkan sifat adalah sebagai berikut.

pendapatan xxxx
perubahan atas persediaan barang jadi dan barang dalam proses xxx
bahan baku yang digunakan xxx
beban imbalan kerja xxx
beban penyusutan dan amortisasi xxx
beban lain xxx
total beban (xxxx)
laba sebelum pajak xxx

Perusahaan juga dapat menggabungkan dua metode tersebut yaitu berdasarkan


sifat dan fungsinya, seperti contoh berikut ini.

pendapatan xxxx
beban penjualan (xxxx)
Laba bruto xxx

pendapatan lainnya xxx


beban distribusi:
beban imbalan kerja xxx
beban penyusutan toko xxx
beban iklan dan promosi xxx xxx
beban administratif:
beban imbalan kerja xxx
beban penyusutan kantor xxx xxx
beban lain xx
Laba sebelum pajak xxx

Dari kedua metode tersebut, akan lebih mudah bagi perusahaan untuk
menyajikan beban berdasarkan sifatnya, karena tidak memerlukan alokasi beban
antara beberapa area fungsional. Namun, penyajian berdasarkan fungsi akan lebih
relevan bagi pengguna laporan keuangan, karena lebih mudah mengetahui sumber
daya yang dikonsumsi masing-masing fungsi. Ketika perusahaan menggunakan
penyajian beban berdasarkan fungsi, maka SAK meminta perusahaan untuk

14
memberi pengungkapan tambahan atas informasi beban berdasarkan sifatnya,
dalam catatan atas laporan keuangan.

Perusahaan juga harus mengungkapkan alokasi laba rugi periode berjalan dan
total laba rugi komprehensif masing-masing kepada kepentingan nonpengendali
dan kepada pemilik entitas induk. Perusahaan dapat menambahkan judul bagian,
subtotal, atau baris yang dapat meningkatkan pemahaman pembaca laporan
keuangan.

2.6.2 Laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda

Jika perusahaan memilih untuk menggunakan format laporan bentuk ganda,


maka perusahaan menyiapkan dua laporan. Laporan pertama yaitu laporan laba rugi
periode berjalan dan laporan kedua yaitu laba rugi komprehensif yang berisi laba
rugi periode berjalan dan pendapatan komprehensif lain. Laporan kedua dimulai
dengan angka rugi periode berjalan.

Pos minimum yang harus disajikan dalam laporan laba rugi terpisah ketika
menggunakan format bentuk ganda, yaitu:

1. Pendapatan;
2. Biaya pendanaan;
3. Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura yang menggunakan
metode ekuitas;
4. Beban pajak;
5. Jumlah laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan keuntungan
kerugian setelah pajak dari pelepasan aset dalam rangka operasi dihentikan;
6. Laba rugi.

Pos yang tidak disajikan pada laporan laba rugi terpisah, kemudian disajikan
dalam laporan kedua, yaitu laporan laba rugi komprehensif (dapat dilihat pada
tampilan 2.6.2 ).

15
PT Transparan
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)

2010

pendapatan 468.000
beban pokok penjualan (294.000)
laba bruto 174.000
66.920
biaya distribusi (10.800)
beban administrasi (24.000)
beban lain-lain (2.520)
beban pendanaan (9.600) 20.000
laba sebelum pajak 194.000
beban pajak penghasilan (48.500)
laba tahun berjalan 145.500

laba yang dapat diatribusikan kepada:


pemilik entitas induk 116.400
kepentingan nonpengendali 29.100
145.500

PT Transparan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)

2010

16
Laba tahun berjalan 145.500

Pendapatan komprehensif lain setelah pajak:


kerugian aset keuangan tersedia untuk dijual (17.400)
surplus revaluasi aset tetap 600

Total pendapatan komprehensif tahun berjalan 128.700

Jumlah laba rugi yang dapat diatribusikan kepada:


pemilik entitas induk 102.960
kepentingan nonpengendali 25.740
128.700

Laba per saham:


dasar dan dilusian 0.23
Ta
mpilan 2.6.2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk Ganda

Pada laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda, informasi alokasi laba rugi
periode berjalan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali
disajikan di laporan laba rugi terpisah, sedangkan alokasi total laba komprehensif
disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.

Pendapatan komprehensif lain disajikan per masing-masing komponen di atas.


Seperti pada tampilan 2.6.2, dalam menyajikan pendapatan komprehensif lain,
perusahaan dapat menyajikan secara neto dari dampak pajak terkait, atau dalam
jumlah bruto sebelum pajak disertai dengan total pajak penghaasilan yang terkait
dengan seluruh komponen tersebut.

Berlaku bagi semua perusahaan apakah menyajikan secara neto setelah pajak atau
secara bruto sebelum pajak, maka pajak penghasilan terkait setiap komponen harus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Penyajian neto setelah pajak.

2010
(Rp)
Pendapatan komprehensif lain:
keuntungan dari pengukuran kembali aset keuangan 18.000.000
yang dikategorikan sebagai 'tersedia untuk dijual'
keuntungan revaluasi aset tetap 270.000.000

Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 288.000.000

17
Penyajian bruto sebelum pajak.

2010
(Rp)
Pendapatan komprehensif lain:
keuntungan dari pengukuran kembali aset keuangan
yang dikategorikan sebagai 'tersedia untuk dijual' 20.000.000
keuntungan revaluasi aset tetap 300.000.000
Pajak penghasilan yang terkait (32.000.000)

Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 288.000.000

Tampilan 2.6.3 penyajian neto setelah pajak dan penyajian bruto sebelum pajak

Jika terdapat penyesuaian reklasifikasi dari komponen pendapatan


komprehensif lain ke bagian laba rugi pada periode berjalan, maka penyesuaian
tersebut juga disajikan. Mengenai kapan suatu komponen yang sebelumnya diakui
di pendapatan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi, diatur pada
PSAK lain yang terkait dengan masing-masing komponen. Jadi, penyesuaian
reklasifikasi adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi di periode berjalan
yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lain pada periode berjalan
atau periode sebelumnya.

Tidak semua komponen pendapatan komprehensif lain akan memerlukan


penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi periode berjalan. Penyesuaian reklasifikasi
mungkin akan diperlukan ketika penjualan aset keuangan kategori tersedia untuk
dijual, atau ketika terjadi pelepasan unit operasi luar negeri. Sementara itu,
penyesuaian reklasifikasi tidak diperlukan ketika adanya perubahan nilai surplus
revaluasi aset tetap atau dari keuntungan dan kerugian aktuarial program imbalan
pascakerja manfaat pasti yang diakui sesuai PSAK 24. Kedua komponen ini akan
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi periode selanjutnya. Perubahan surplus revaluasi aset tetap akan ditransfer ke
saldo pada periode selanjutnya ketika aset tersebut digunakan atau ketika aset
tersebut dilepas.

Contoh penyesuaian reklasifikasi komponen pendapatan komprehensif lain

PT Akuntal membeli investasi saham sebanyak 1000 lembar pada tanggal 31


Desember 2008 dengan harga Rp. 1.500 per lembar, dan mengklasifikasikannya

18
sebagai investasi tersedia untuk dijual. Nilai wajar aset investasi tersebut pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp. 1.800, dan pada 31 Desember 2010 nilai
wajarnya menjadi Rp 2.500. seluruh saham tersebut dijual pada 31 Desember 2010.
Sepanjang tahun 2008 sampai 2010 tidak ada pembagian dividen dan tarif pajak
yang dikenakan sebesar 30%.

Keuntungan yang diperoleh pada saat aset tersebut dijual pada tanggal 31
Desember 2010 merupakan keuntungan yang direalisasi dan dimasukkan ke laba
rugi periode berjalan. Sebelum aset tersebut dijual, sudah terdapat keuntungan yang
belum direalisasi pada periode berjalan dan periode sebelumnya. Keuntungan
tersebut berasal dari penyesuaian terhadap nilai wajar aset di tanggal neraca dan
sudah diakui pada pendapatan komprehensif lain periode 2010 dan 2009. Pada
periode tahun 2010, ketika keuntungan telah direalisasi di laba rugi, maka
keuntungan yang belum direalisasi tersebut dikurangkan dari pendapatan
komprehensif lain tahun 2010.

Perhitungan keuntungan adalah sebagai berikut.

Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Neto Setelah Pajak


(ribuan rupiah) (ribuan rupiah) (ribuan rupiah)
Keuntungan yang diakui:
Periode 2009 300.000 (90.000) 210.000
Periode 2010 450.000 (135.000) 315.000
Total keuntungan 750.000 (225.000) 525.000

Jumlah yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif dalam tahun 2010
dan 2009, sebagai berikut.

2010 2009
(ribuan rupiah) (ribuan rupiah)
Laba Rugi:
Keuntungan penjualan investasi saham 750.000
Beban pajak penghasilan (225.000)
Keuntungan neto yang diakui dalam laba rugi 525.000

Pendapatan Komprehensif Lain:


Keuntungan perubahan nilai wajar aset investasi
'tersedia untuk dijual' (neto) 315.000 210.000
Penyesuaian Reklasifikasi, neto (525.000) 0
Keuntungan (kerugian) neto yang diakui pada
pendapatan komprehensif lain (210.000) 210.000
Keuntungan neto yang diakui pada laporan laba
rugi Komprehensif 315.000 210.000

19
2.7 Pengungkapan Laporan Laba Rugi Komprehensif

Selain pos minimum yang harus disajikan di laporan laba rugi komprehensif yang
telah dibahas tadi, jika nilai-nilai pos pada pendapatan dan beban memiliki jumlah
yang material, maka perusahaan harus menyajikan jumlah dan pengungkapan sifatnya
secara terpisah.

Terdapat beberapa kondisi pengungkapan terpisah dalam laporan laba rugi


komprehensif atau dalam catatan atas laporan keuangan terkait dengan penyajian laba
rugi komprehensif, yaitu ketika:

1. Pos penghasilan dan beban berjumlah material, maka sifat dan jumlah harus
diungkapkan;
2. Terjadi penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto;
3. Terjadi penurunan nilai aset tetap;
4. Pelepasan aset tetap;
5. Pelepasan investasi;
6. Operasi yang dihentikan;
7. Penyelesaian tuntutan hukum;
8. Pembalikan provisi.

2.8 Penyajian Operasi Dihentikan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif

Operasi dihentikan diatur dalam PSAK 58 (revisi 2009) Aset Tidak Lancar
Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi Dihentikan. Operasi Dihentikan adalah komponen
dalam perusahaan yang dilepas atau dimiliki untuk dijual, yang biasanya merupakan:

1. Lini bisnis terpisah yang mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama
yang terpisah;
2. Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area
geografis operasi utama yang terpisah;
3. Akuisisi untuk dijual kembali, yaitu entitas anak yang diperoleh secara khusus
dengan tujuan dijual kembali.

20
Ketika perusahaan mempunyai pos yang memenuhi kriteria dilaporkan sebagai
operasi dihentikan, maka perusahaan menggunakan istilah “laba dari operasi yang
dilanjutkan” pada laporan laba rugi komprehensif-nya, seperti ilustrasi berikut ini.

Laba sebelum pajak 194.000


Beban pajak penghasilan (48.500)
Laba dari operasi yang dilanjutkan 145.500
Operasi yang dihentikan:
Keuntungan operasi dihentikan (setelah pajak) 15.000
Laba tahun berjalan 160.500

Pada laporan laba rugi komprehensif, perusahaan menyajikan satu jumlah yang
terdiri atas jumlah:

1. Laba atau rugi operasi setelah pajak dari komponen operasi dihentikan; dan
2. Laporan rugi yang diakui dari pelepasan operasi dihentikan atau penyesuaian
karena pengukuran ke nilai wajar neto sebelum pelepasan.

Pada bagian catatan laporan keuangan atau laba rugi, perusahaan harus
menyajikan atau mengungkapan perincian atau analisis terhadap nilai tunggal tersebut
di atas ke dalam hal berikut.

1. Pendapatan, beban, dan laba rugi sebelum pajak dari operasi dihentikan dan beban
pajak terkait.
2. Keuntungan atau kerugian yang diakui dari pelepasan operasi dihentikan atau
penyesuaian karena pengukuran ke nilai wajar neto sebelum pelepasan dan beban
pajak terkait.

2.9 Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu unsur laporan keuangan lengkap
yang harus disajikan oleh perusahaan. Laporan perubahan ekuitas menyajikan
informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan antara awal dan akhir periode
pelaporan yang mencerminkan naik turunnya aset neto perusahaan selama periode,
baik yang berasal dari setoran atau distribusi kepada pemilik atau yang berasal dari
hasil atau kinerja perusahaan selama periode berjalan. Perubahan ekuitas yang berasal
dari kinerja perusahaan menggambarkan jumlah total penghasilan dan beban
21
(termasuk keuntungan dan kerugian) yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan
selama periode tersebut.
Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) penyajian laporan keuangan, laporan perubahan
ekuitas untuk suatu periode tertentu berisi informasi sebagai berikut.
1. Total laba rugi komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk jumlah yang
dialokasikan untuk pemilik induk perusahaan dan alokasi untuk kepentingan
nonpengendali.
2. Dampak setiap pengaruh penerapan retrospek atau penyajian kembali untuk setiap
komponen ekuitas. Biasanya ditunjukkan dengan penyesuaian terhadap saldo laba
(retained earnings) awal periode. Pengaruh penerapan retrospektif ini disajikan
sesuai ketentuan dalam PSAK 25 (revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Contoh dari kebijakan akuntansi yang
memerlukan penerapan retrospektif adalah perubahan kebijakan asumsi arus biaya
persediaan dari metode masuk pertama keluar pertama ( first in first out – FIFO)
menjadi metode rata-rata tertimbang.
3. Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk setiap komponen ekuitas
yang dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari pendapatan komprehensif lain,
serta transaksi dengan pemilik, seperti tambahan modal dan penarikan.
4. Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham. Pos ini dapat juga disajikan
pada catatan atas laporan keuangan.

Penyajian Laporan Perubahan Ekuitas pada contoh PT Transparan.

PT Transparan
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)

Modal Saldo Aset Surplus Total Kepentingan Total


Saham Laba Keuangan Revaluasi Diatribusikan Nonpengendali Ekuitas
Tersedia untuk Pemilik
Dijual Perusahaan induk
Saldo per 1 Januari 2010 720.000 194.040 21.120 1.920 937.080 58.320 995.400
Perubahan kebijakan 480 120 120
Akuntansi
Saldo yang disajikan 720.000 194.520 21.120 1.920 937.080 58.440 995.520
Kembali
Penerbitan modal saham 60.000 60.000 60.000
Dividen (18.000) (18.000) (18.000)
Total laba rugi 116.400 (13.920) 480 102.960 25.740 128.700
Komprehensif tahun 2010
Saldo per 31 780.000 292.920 7.200 2.400 1.082.520 84.180 1.166.700
Desember 2010

22
Tampilan 2.9.1 Laporan Perubahan Ekuitas PT Transparan

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Laporan laba-rugi komprehensif adalah salah satu laporan keuangan yang


mengukur seberapa besar keberhasilan perusahaan dalam periode tertentu.
2. Beberapa keterbatasan laporan rugi laba komprehensif yaitu hasil laporan dari
penghasilan dan beban tidak bisa diukur dengan andal, penghasilan atau laba
yang dilaporkan akan berpengaruh dengan metode akuntansi yang digunakan,
dan hasil dari perhitungan penghasilan dan beban diharuskan melibatkan
pertimbangan (judgment) dari pihak manajemen.
3. Laporan laba rugi komprehensif sering digunakan oleh beberapa pengguna
laporan keuangan yaitu investor, kreditor, dan manajemen.
4. Elemen laporan laba ugi komprehensi yaitu pendapatan dan beban.
5. Perusahaan dapat memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam
satu periode dalam bentuk satu laporan (bentuk tunggal), yaitu laporan laba
rugikomprehensif atau dalam bentuk dua laporan (bentuk ganda), yang terdiri
ataslaba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif yang dimulai dengan
labarugi periode berjalan.
6. Terdapat beberapa kondisi pengungkapan terpisah dalam laporan laba rugi
komprehensif, yaitu ketika pos penghasilan dan beban berjumlah material,
maka sifat dan jumlah harus diungkapkan, terjadi penurunan nilai persediaan
menjadi nilai realisasi neto, terjadi penurunan nilai aset tetap, pelepasan aset
tetap, pelepasan investasi, operasi yang dihentikan, penyelesaian tuntutan
hukum, dan pembalikan provinsi.
7. Operasi dihentikan adalah komponen dalam perusahaan yang dilepas atau
dimiliki untuk dijual, yang biasanya merupakan bisnis yang mewakili lini usaha
atau area geofrasi operasi utama yang terpisah, bagian dari rencana tunggal
terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis operasi utama
yang terpisah, dan akuisisi untuk dijual kembali, yaitu entitas anak yang
diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali.
8. Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu unsur laporan keuangan
lengkapyang harus disajikan oleh perusahaan.

24
3.2 Saran

Jadi dengan mengetahui Informasi mengenai perubahan modal pada suatu


perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan yang berupa Laporan Perubahan
Ekuitas. Laporan Laba Rugi Komprehensif akan memengaruhi Laporan Perubahaan
Ekuitas, dimana ketika suatu perusahaan mendapat keuntungan, maka peusahaan
tersebut akan mengalami penambahan modal setelah dikurangi dividen atau prive
untuk perusahaan non PT dan juga sebaliknya, perusahaan akan mengalami penurunan
Ekuitas apabila perusahaan mengalami kerugian.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/49862832/Pertemuan-4-Laporan-Laba-Rugi-
Komprehensif-dan-Laporan-Perubahan-Ekuitas-120319pdf/
https://kjaanditagunawan.com/2019/09/14/laporan-laba-rugi-komprehensif-dan-laporan-
arus-kas-bagian-kedua/
https://slideplayer.info/slide/3179571/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-pembahasan-laporan-laba-rugi-komprehensif-beserta-
kegunaan-batasan-elemen-dan-jenisnya/
https://profesiakuntanpublik.com/laporan-laba-rugi-komprehensif-dan-laporan-arus-kas-
bagian-pertama/
file:///C:/Users/acer/Downloads/AKUNTANSI_KEUANGAN_MENENGAH_I.pdf
https://www.academia.edu/34818188/LAPORAN_LABA_RUGI_KOMPREHENSIF
https://nasutionzulfikar88.files.wordpress.com/2013/12/kel-4.docx
http://besmart.uny.ac.id/v2/mod/resource/view.php?id=5901

26

Anda mungkin juga menyukai