Disusun oleh :
Adelia Febriyanti
NIM : 19110114
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Laporan Laba-Rugi Komprehensif”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dan berkontribusi besar dalam penyusunan makalah ini. penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Laporan Laba Rugi Komprehensif........................................................5
2.2 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif....................................................5
2.3 Kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif.........................................................6
2.4 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif....................................................7
2.5 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif.............................................................7
2.6 Format Laporan Laba Rugi Komprehensif............................................................10
2.6.1 Laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal...........................................11
2.6.2 Laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda..............................................15
2.7 Pengungkapan Laporan Laba Rugi Komprehensif................................................19
2.8 Penyajian Operasi Dihentikan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif...............20
2.9 Laporan Perubahan Ekuitas...................................................................................21
BAB III PENUTUP.............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan............................................................................................................23
3.2 Saran......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................................Latar
Belakang
Dalam dunia bisnis dan perdagangan banyak pelaku usaha yang gencar dalam
mencari modal tambahan guna mengembangkan usaha yang dijalankannya. Salah
satunya adalah dengan menarik minat investor dengan memaparkan kinerja
perusahaannya di dalam laporan keuangan, karena laporan keuangan kerap dijadikan
tolok ukur oleh para investor dalam menilai dan memilih perusahaan yang akan
didanainya. Salah satu unsur laporan keuangan yang dapat menggambarkan informasi
mengenai potensi suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama satu periode
tertentu adalah laporan laba rugi komprehensif.
Selama berjalannya aktivitas suatu perusahaan, Maka setiap transaksi tentunya akan
berpengaruh terhadap pendapatan usaha kita. Modal yang dikeluarkan pada saat
memulai aktivitas suatu perusahaan, akan mengalami perubahan selama satu periode
akuntansi. Biasanya, suatu perusahaan membutuhkan informasi yang dapat
memaparkan Arus jalannya modal yang kita setorkan untuk usaha tersebut. Informasi
mengenai perubahan modal pada suatu perusahaan dapat diketahui melalui laporan
keuangan yang berupa Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan Laba Rugi Komprehensif
akan memengaruhi Laporan Perubahaan Ekuitas, dimana ketika suatu perusahaan
mendapat keuntungan, maka peusahaan tersebut akan mengalami penambahan modal
setelah dikurangi dividen atau prive (untuk perusahaan non PT). Sebaliknya,
perusahaan akan mengalami penurunan Ekuitas apabila perusahaan mengalami
kerugian. Maka kedua laporan itu sangat berkaitan satu sama lainnya.
Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai Laporan Laba Rugi Komprehensif
dan Laporan Perubahan Ekuitas.
3
1.2...................................................................................................................Rumusan
Masalah
1.3...................................................................................................................Tujuan
Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
a. Hasil laporan dari penghasilan dan beban tidak bisa diukur dengan andal,
sehingga tidak bisa dimasukan ke dalam laporan laba-rugi lainnya. Dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan syarat bahwa penghasilan atau beban
bisa diakui kalau bisa diukur dengan andal.
b. Penghasilan atau laba yang dilaporkan akan berpengaruh dengan metode
akuntansi yang digunakan, sehingga beda metode hasilnya akan berbeda. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan kepada perusahaan untuk
memilih metode untuk menyusutkan aset tetap sesuai dengan kebijakan
perusahaan yang telah disetujui.
c. Hasil dari perhitungan penghasilan dan beban diharuskan melibatkan
pertimbangan (judgment) dari pihak manajemen.
6
2.4 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif
1. Penghasilan atau beban yang tidak dapat di ukur dengan andal, tidak dimasukkan
ke dalam laporan laba rugi komprehensif.
SAK mensyaratkan bahwa penghasilan atau beban dapat diakui ketika dapat diukur
dengan andal. Transaksi yang memengaruhi laporan laba rugi komprehensif namun
tidak dapat diukur pengaruhnya secara andal, tidak dapat dimasukkan ke dalam
laporan laba rugi komprehensif.
2. Laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan.
Perusahaan yang diperkenankan oleh SAK untuk memilih dasar alokasi atau metoe
untuk meyusutkan asset tetap. Jika suatu perusahaan memilih menggunakan metode
garis lurus, sementara perusahaan lain memilih metode penyusutan saldo menurun,
dan jika hal lain dianggap sama, maka laba kedua perusahaan lain akan berbeda.
3. Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan (judgment)
manajemen.
Beberapa hal yang melibatkan pertimbangan manajemen misalnya, ada sebuah
perusahaan yang menyusutkan asset tetap gedung selama 20 tahun, namun ada juga
yang menyusutkan selama 15 tahun untuk asset sejenis. Begitu juga dengan
pertimbangan dalam mengestimasi kewajiban atas klaim garansi dan pengakuan
penghapusan piutang tak tertagih, ada yang melakukannya dengan optimis,
sehingga menyebabkan beban yang rendah dan laba yang lebih tinggi.
Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang
dihasilkandari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
Konsep laba berkaitan langsung dengan unsur penghasilan dan beban. Pengakuan
dan pengukuran penghasilan dan beban untuk menghasilkan laba, sebenarnya
bergantung pada konsep pemeliharaan modal yang digunakan. Sebagian besar
7
perusahaan menggunakan konsep pemeliharaan modal keuangan dalam penyusunan
laporan keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh apabila jumlah finansial
(uang) dari aset neto pada akhir periode (di luar dari distribusi dan kontribusi pemilik
perusahaan) melebihi aset neto pada awal periode.
Penyajian penghasilan dan beban dalam laporan laba rugi komprehensif dapat
dilakukan perusahaan dengan beberapa cara untuk memberikan informasi yang
relevan bagi pengguna laporan keuangan. Perusahaan dapat melakukan perubahan
istilah yang dipakai dan perubahan urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk
menjelaskan kinerja keuangan. Misalnya mengelompokkan berdasarkan pos yang
terkait dengan kegiatan operasi utama perusahaan dengan yang berasal dari kegiatan
tidak berulang. Hal ini diperlukan bagi pembaca laporan keuangan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus di mana masa depan secara berbeda
antara unsur yang berasal dari kegiatan biasa yang lazim dilakukan perusahaan sehari-
hari sebagai aktivitas operasi utama, dengan unsur yang berasal dari kegiatan yang
tidak terjadi secara reguler.
8
Perlu diingat bahwa salah satu pos yang merupakan penghasilan atau beban dari
kegiatan operasi di suatu perusahaan mungkin menjadi pos yang tidak reguler di
perusahaan lain. Namun, perusahaan dilarang menyajikan pos penghasilan dan beban
sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan
keuangan. Pos yang bersifat tidak biasa karena jarang terjadi dapat disajikan sebagai
keuntungan atau kerugian non-operasi.
Beban juga bisa dikelompokkan lagi menjadi dua unsur, yaitu beban (expense)
dan kerugian (loss). Beban merupakan beban yang berasal dari aktivitas operasi utama
perusahaan, misalnya aktivitas penjualan barang dagang bagi perusahaan dagang.
Sementara kerugian merupakan beban yang berasal dari transaksi insidental.
1. Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset tak berwujud.
Surplus revaluasi adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap
dan aset tak berwujud yang diukur menggunakan model revaluasi.
2. Keuntungan dan kerugian akturial atas program manfaat pasti yang diakui.
Terdiri atas:
Penyesuaian akibat perbedaan antara asumsi akturial dan kenyataan,
Dampak perubahan asumsi akturial.
3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari
entitas asing.
4. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang
dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual.
9
Keuntungan dan kerugian ini berasal dari keuntungan dan kerugian belum
terealisasi berupa selisih antara nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual
dengan nilai wajarnya pada tanggal pelaporan keuangan.
5. Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka
lindung nilai arus kas.
Terkadang sulit bagi kita untuk menduga pos mana yang seharusnya masuk ke
dalam komponen laba rugi, dan pos mana yang seharusnya masuk ke dalam komponen
pendapatan komprehensif lain. PSAK tidak memberikan ketentuan spesifik mengenai
kriteria suatu pos dapat masuk ke laba rugi atau pendapatan komprehensif lain. PSAK
hanya menyatakan bahwa pos ini masuk ke laba rugi dan pos tertentu yang lain masuk
ke pendapatan komprehensif lain, tanpa membahas kriteria yang membedakannya.
Perusahaan dapat memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu
periode dalam bentuk satu laporan (bentuk tunggal), yaitu laporan laba rugi
komprehensif atau dalam bentuk dua laporan (bentuk ganda), yang terdiri atas laba
rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif yang dimulai dengan laba rugi
periode berjalan.
1. Pendapatan (revenue);
2. Biaya keuangan;
3. Bagian laba rugi dari entitas asosiasi atau ventura yang dicatat
menggunakan metode ekuitas;
4. Beban pajak;
5. Jumlah laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan keuntungan
kerugian setelah pajak dari pelepasan aset dalam rangka operasi yang
dihentikan;
6. Laba rugi;
10
7. Komponen pendapatan komprohensif lain yang diklasifikasikan menurut
sifat;
8. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura yang
dicatat dengan metode ekuitas;
9. Total laba rugi komprehensif.
Pada laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal, maka penyajian laba
rugi periode berjalan dan pendapatan komprehensif lain periode berjalan disajikan
dalam satu laporan laba rugi komprehensif, seperti contoh dibawah ini.
PT Transparan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)
2010
pendapatan 468.000
beban pokok penjualan (294.000)
laba bruto 174.000
66.920
biaya distribusi (10.800)
beban administrasi (24.000)
beban lain-lain (2.520)
beban pendanaan (9.600) 20.000
laba sebelum pajak 194.000
beban pajak penghasilan (48.500)
laba tahun berjalan 145.500
12
3. Laba bruto berasal dari pendapatan dikurangi dengan beban pokok penjualan.
Pembedaan antara gabungan pos pendapatan dan gabungan pos beban dengan
cara berbeda mungkin saja diperlukan untuk menyajikan ukuran kinerja
perusahaan dengan derajat cakupan yang berbeda. Misalnya, laporan laba-rugi
komprehensif dapat menyajikan laba bruto, neto laba sebelum pajak, dan laba
neto setelah pajak.
4. Biaya distribusi berisi informasi beban umum administrasi selama periode
laporan.
5. Beban administrasi berisi informasi beban umum administrasi selama periode
laporan.
6. Beban lain-lain mencakup transaksi selama periode laporan yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam pendapatan dan beban. Keuntungan dan kerugian dari
penjualan aset tetap dan penurunan nilai aset dilaporkan di bagian ini. Selain itu,
pendapatan lain seperti pendapatan sewa, pendapatan dividen, dan pendapatan
bunga juga dilaporkan disini.
7. Beban pendanaan merupakan pos terpisah untuk menampung informasi biaya
pendanaan perusahaan, yaitu beban bunga selama periode laporan.
8. Laba sebelum pajak merupakan total laba sebelum pajak penghasilan.
9. Beban pajak penghasilan merupakan beban pajak penghasilan yang dikenakan
terhadap laba sebelum pajak penghasilan
10. Laba tahun berjalan merupakan hasil neto laba perusahaan selama satu periode.
11. Kepentingan nonpengendali menyajikan alokasi laba tahun berjalan dan laba
komprehensif kepada hak minoritas atau kepentingan nonpengendali. Alokasi
laba periode berjalan dan laba komprehensif dibagi ke dalam dua kelompok: i)
kepemilikan mayoritas yang mencerminkan kelopmpok pengendali perusahaan
(pemilik perusahaan induk), dan ii) kepemilikan minoritas atau nonpengendali.
12. Laba per saham merupakan jumlah laba periode berjalan per lembar saham
yang beredar.
13
Tampilan 2.6.1 menggambarkan penyajian beban yang diakui dalam laba rugi
berdasarkan fungsinya. SAK mengatur bahwa perusahaan dapat menyajikan beban
yang diakui pada laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau
fungsinya. Pemilihan harus didasarkan pada pertimbangan mana yang lebih dapat
menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.
pendapatan xxxx
perubahan atas persediaan barang jadi dan barang dalam proses xxx
bahan baku yang digunakan xxx
beban imbalan kerja xxx
beban penyusutan dan amortisasi xxx
beban lain xxx
total beban (xxxx)
laba sebelum pajak xxx
pendapatan xxxx
beban penjualan (xxxx)
Laba bruto xxx
Dari kedua metode tersebut, akan lebih mudah bagi perusahaan untuk
menyajikan beban berdasarkan sifatnya, karena tidak memerlukan alokasi beban
antara beberapa area fungsional. Namun, penyajian berdasarkan fungsi akan lebih
relevan bagi pengguna laporan keuangan, karena lebih mudah mengetahui sumber
daya yang dikonsumsi masing-masing fungsi. Ketika perusahaan menggunakan
penyajian beban berdasarkan fungsi, maka SAK meminta perusahaan untuk
14
memberi pengungkapan tambahan atas informasi beban berdasarkan sifatnya,
dalam catatan atas laporan keuangan.
Perusahaan juga harus mengungkapkan alokasi laba rugi periode berjalan dan
total laba rugi komprehensif masing-masing kepada kepentingan nonpengendali
dan kepada pemilik entitas induk. Perusahaan dapat menambahkan judul bagian,
subtotal, atau baris yang dapat meningkatkan pemahaman pembaca laporan
keuangan.
Pos minimum yang harus disajikan dalam laporan laba rugi terpisah ketika
menggunakan format bentuk ganda, yaitu:
1. Pendapatan;
2. Biaya pendanaan;
3. Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura yang menggunakan
metode ekuitas;
4. Beban pajak;
5. Jumlah laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan keuntungan
kerugian setelah pajak dari pelepasan aset dalam rangka operasi dihentikan;
6. Laba rugi.
Pos yang tidak disajikan pada laporan laba rugi terpisah, kemudian disajikan
dalam laporan kedua, yaitu laporan laba rugi komprehensif (dapat dilihat pada
tampilan 2.6.2 ).
15
PT Transparan
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)
2010
pendapatan 468.000
beban pokok penjualan (294.000)
laba bruto 174.000
66.920
biaya distribusi (10.800)
beban administrasi (24.000)
beban lain-lain (2.520)
beban pendanaan (9.600) 20.000
laba sebelum pajak 194.000
beban pajak penghasilan (48.500)
laba tahun berjalan 145.500
PT Transparan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)
2010
16
Laba tahun berjalan 145.500
Pada laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda, informasi alokasi laba rugi
periode berjalan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali
disajikan di laporan laba rugi terpisah, sedangkan alokasi total laba komprehensif
disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
Berlaku bagi semua perusahaan apakah menyajikan secara neto setelah pajak atau
secara bruto sebelum pajak, maka pajak penghasilan terkait setiap komponen harus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
2010
(Rp)
Pendapatan komprehensif lain:
keuntungan dari pengukuran kembali aset keuangan 18.000.000
yang dikategorikan sebagai 'tersedia untuk dijual'
keuntungan revaluasi aset tetap 270.000.000
17
Penyajian bruto sebelum pajak.
2010
(Rp)
Pendapatan komprehensif lain:
keuntungan dari pengukuran kembali aset keuangan
yang dikategorikan sebagai 'tersedia untuk dijual' 20.000.000
keuntungan revaluasi aset tetap 300.000.000
Pajak penghasilan yang terkait (32.000.000)
Tampilan 2.6.3 penyajian neto setelah pajak dan penyajian bruto sebelum pajak
18
sebagai investasi tersedia untuk dijual. Nilai wajar aset investasi tersebut pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp. 1.800, dan pada 31 Desember 2010 nilai
wajarnya menjadi Rp 2.500. seluruh saham tersebut dijual pada 31 Desember 2010.
Sepanjang tahun 2008 sampai 2010 tidak ada pembagian dividen dan tarif pajak
yang dikenakan sebesar 30%.
Keuntungan yang diperoleh pada saat aset tersebut dijual pada tanggal 31
Desember 2010 merupakan keuntungan yang direalisasi dan dimasukkan ke laba
rugi periode berjalan. Sebelum aset tersebut dijual, sudah terdapat keuntungan yang
belum direalisasi pada periode berjalan dan periode sebelumnya. Keuntungan
tersebut berasal dari penyesuaian terhadap nilai wajar aset di tanggal neraca dan
sudah diakui pada pendapatan komprehensif lain periode 2010 dan 2009. Pada
periode tahun 2010, ketika keuntungan telah direalisasi di laba rugi, maka
keuntungan yang belum direalisasi tersebut dikurangkan dari pendapatan
komprehensif lain tahun 2010.
Jumlah yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif dalam tahun 2010
dan 2009, sebagai berikut.
2010 2009
(ribuan rupiah) (ribuan rupiah)
Laba Rugi:
Keuntungan penjualan investasi saham 750.000
Beban pajak penghasilan (225.000)
Keuntungan neto yang diakui dalam laba rugi 525.000
19
2.7 Pengungkapan Laporan Laba Rugi Komprehensif
Selain pos minimum yang harus disajikan di laporan laba rugi komprehensif yang
telah dibahas tadi, jika nilai-nilai pos pada pendapatan dan beban memiliki jumlah
yang material, maka perusahaan harus menyajikan jumlah dan pengungkapan sifatnya
secara terpisah.
1. Pos penghasilan dan beban berjumlah material, maka sifat dan jumlah harus
diungkapkan;
2. Terjadi penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto;
3. Terjadi penurunan nilai aset tetap;
4. Pelepasan aset tetap;
5. Pelepasan investasi;
6. Operasi yang dihentikan;
7. Penyelesaian tuntutan hukum;
8. Pembalikan provisi.
Operasi dihentikan diatur dalam PSAK 58 (revisi 2009) Aset Tidak Lancar
Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi Dihentikan. Operasi Dihentikan adalah komponen
dalam perusahaan yang dilepas atau dimiliki untuk dijual, yang biasanya merupakan:
1. Lini bisnis terpisah yang mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama
yang terpisah;
2. Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area
geografis operasi utama yang terpisah;
3. Akuisisi untuk dijual kembali, yaitu entitas anak yang diperoleh secara khusus
dengan tujuan dijual kembali.
20
Ketika perusahaan mempunyai pos yang memenuhi kriteria dilaporkan sebagai
operasi dihentikan, maka perusahaan menggunakan istilah “laba dari operasi yang
dilanjutkan” pada laporan laba rugi komprehensif-nya, seperti ilustrasi berikut ini.
Pada laporan laba rugi komprehensif, perusahaan menyajikan satu jumlah yang
terdiri atas jumlah:
1. Laba atau rugi operasi setelah pajak dari komponen operasi dihentikan; dan
2. Laporan rugi yang diakui dari pelepasan operasi dihentikan atau penyesuaian
karena pengukuran ke nilai wajar neto sebelum pelepasan.
Pada bagian catatan laporan keuangan atau laba rugi, perusahaan harus
menyajikan atau mengungkapan perincian atau analisis terhadap nilai tunggal tersebut
di atas ke dalam hal berikut.
1. Pendapatan, beban, dan laba rugi sebelum pajak dari operasi dihentikan dan beban
pajak terkait.
2. Keuntungan atau kerugian yang diakui dari pelepasan operasi dihentikan atau
penyesuaian karena pengukuran ke nilai wajar neto sebelum pelepasan dan beban
pajak terkait.
Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu unsur laporan keuangan lengkap
yang harus disajikan oleh perusahaan. Laporan perubahan ekuitas menyajikan
informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan antara awal dan akhir periode
pelaporan yang mencerminkan naik turunnya aset neto perusahaan selama periode,
baik yang berasal dari setoran atau distribusi kepada pemilik atau yang berasal dari
hasil atau kinerja perusahaan selama periode berjalan. Perubahan ekuitas yang berasal
dari kinerja perusahaan menggambarkan jumlah total penghasilan dan beban
21
(termasuk keuntungan dan kerugian) yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan
selama periode tersebut.
Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) penyajian laporan keuangan, laporan perubahan
ekuitas untuk suatu periode tertentu berisi informasi sebagai berikut.
1. Total laba rugi komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk jumlah yang
dialokasikan untuk pemilik induk perusahaan dan alokasi untuk kepentingan
nonpengendali.
2. Dampak setiap pengaruh penerapan retrospek atau penyajian kembali untuk setiap
komponen ekuitas. Biasanya ditunjukkan dengan penyesuaian terhadap saldo laba
(retained earnings) awal periode. Pengaruh penerapan retrospektif ini disajikan
sesuai ketentuan dalam PSAK 25 (revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Contoh dari kebijakan akuntansi yang
memerlukan penerapan retrospektif adalah perubahan kebijakan asumsi arus biaya
persediaan dari metode masuk pertama keluar pertama ( first in first out – FIFO)
menjadi metode rata-rata tertimbang.
3. Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk setiap komponen ekuitas
yang dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari pendapatan komprehensif lain,
serta transaksi dengan pemilik, seperti tambahan modal dan penarikan.
4. Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham. Pos ini dapat juga disajikan
pada catatan atas laporan keuangan.
PT Transparan
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan rupiah)
22
Tampilan 2.9.1 Laporan Perubahan Ekuitas PT Transparan
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
24
3.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/49862832/Pertemuan-4-Laporan-Laba-Rugi-
Komprehensif-dan-Laporan-Perubahan-Ekuitas-120319pdf/
https://kjaanditagunawan.com/2019/09/14/laporan-laba-rugi-komprehensif-dan-laporan-
arus-kas-bagian-kedua/
https://slideplayer.info/slide/3179571/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-pembahasan-laporan-laba-rugi-komprehensif-beserta-
kegunaan-batasan-elemen-dan-jenisnya/
https://profesiakuntanpublik.com/laporan-laba-rugi-komprehensif-dan-laporan-arus-kas-
bagian-pertama/
file:///C:/Users/acer/Downloads/AKUNTANSI_KEUANGAN_MENENGAH_I.pdf
https://www.academia.edu/34818188/LAPORAN_LABA_RUGI_KOMPREHENSIF
https://nasutionzulfikar88.files.wordpress.com/2013/12/kel-4.docx
http://besmart.uny.ac.id/v2/mod/resource/view.php?id=5901
26