Disusun oleh:
Kelompok II
Siti Annisa A311 13 002
Risna Rizal A311 13 011
Mardayanti A311 13 020
Abd Akram H A311 13 045
Asnur Srihartuti A311 13 535
Puji syukur kita kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Standar
Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAB)”. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Penulis
Makalah Kelompok II 2
DAFTAR ISI
Makalah Kelompok II 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui standar akuntansi keuangan (SAK) umum itu
sendiri.
2. Untuk mengetahui standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik (SAK ETAP).
Makalah Kelompok II 4
3. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan SAK ETAP.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara SAK umum dengan SAK ETAP.
Makalah Kelompok II 5
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Kelompok II 6
SIC, dan IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh International Accounting
Standards Committee (IASC) organisasi pendahulu IASB yang berdiri pada tahun
1973. IASC ini kemudian direstrukturisasi menjadi IASB pada tahun 1999.
Makalah Kelompok II 7
SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small Medium Enterprises
(SME) yang lebih sederhana antara lain:
1. Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.
2. Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode
ekuitas.
3. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
4. Laporan keuangan sesuai SAK ETAP menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna
luas.
Makalah Kelompok II 8
dapat dipertanggungjawabkan. Dalam akuntansi wujud pertanggungjawaban
tersebut dilakukan dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai
dengan standar yang telah ditentukan. Penyajian laporan keuangan yang sesuai
dengan standar, akan membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh
berbagai kemudahan, misalnya: untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa
yang datang; dapat memperoleh pinjaman dana dari pihak ketiga, dan sebagainya.
Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan
menyulitkan bagi penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik
(ETAP) yang mayoritas adalah perusahaan yang tergolong usaha kecil dan
menengah. ETAP sebagaimana kepanjangan yang telah diuraikan di atas
merupakan unit kegiatan yang melakukan aktifitas tetapi sahamnya tidak dimiliki
oleh masyarakat atau dengan kata lain unit usaha yang dimiliki oleh orang
perorang atau sekelompok orang, dimana kegiatan dan modalnya masih terbatas.
Jenis kegiatan seperti ini di Indonesia menempati angka sekitar 80%. Oleh sebab
itu perlu adanya perhatian khusus dari semua pihak yang berkepentingan dalam
hal penyajian laporan keuangan (Riska; 2012).
Makalah Kelompok II 9
tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP.
Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan
SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan
publik di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan
berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK
ETAP ini kembali. Sebaliknya entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-
ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan kemudian memenuhi
persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut
dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan. Berikut
ini adalah tabel perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP:
No Elemen PSAK SAK ETAP
1 Penyajian Laporan posisi keuangan Sama dengan PSAK, kecuali
Laporan Informasi yang disajikan dalam laporan informasi yang disajikan dalam
Keuangan posisi keuangan neraca, yang menghilangkan pos:
Pembedaan aset lancar dan tidak lancar Aset keuangan
dan liabilitas jangka pendek dan jangka Properti investasi yang diukur
panjang pada nilai wajar (ED PSAK 1)
Aset lancar Aset biolojik yang diukur pada
Liabilitas jangka pendek biaya perolehan dan nilai wajar
Informasi yang disajikan dalam laporan (ED PSAK 1)
posisi keuangan atau catatan atas laporan Kewajiban berbunga jangka
keuangan panjang
Aset dan kewajiban pajak
(Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca tangguhan
menjadi Laporan Posisi Keuangan, Kepentingan non-pengendalian.
Kewajiban (liability menjadi liabilitas).
2 Laporan Laba Laporan laba rugi komprehensif Tidak sama dengan PSAK yang
Rugi Informasi yang disajikan dalam laporan menggunakan istilah laporan laba
Laba Rugi Komprehensif rugi komprehensif, SAK ETAP
Laba rugi selama periode menggunakan istilah laporan laba
Pendapatan komprehensif lain selama rugi.
periode
Informasi yang disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif atau catatan atas
laporan keuangan
3 Penyajian Sama dengan PSAK, kecuali
Perubahan untuk beberapa hal yang terkait
Ekuitas pendapatan komprehensif lain.
4 Catatan Atas Catatan atas laporan keuangan Sama dengan PSAK, kecuali
Laporan Keuan Struktur pengungkapan modal.
Makalah Kelompok II 10
gan Pengungkapan kebijakan Akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lain
5 Laporan Arus Arus kas aktivitas operasi: metode Sama dengan PSAK kecuali:
Kas langsung dan tidak langsung Arus kas aktivitas operasi:
Arus kas aktivitas investasi metode tidak langsung
Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas mata uang asing, tidak
Arus kas mata uang asing diatur.
Arus kas bunga dan dividen, pajak
penghasilan, transaksi non-kas
6 Laporan Persyaratan penyajian laporan keuangan Tidak diatur (Lihat Bab 12).
keuangan kons konsolidasi
olidasi dan Entitas bertujuan khusus
terpisah Prosedur konsolidasi
Lap keu. tersendiri
Lap keu. gabungan
7 Kebijakan PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk SAK ETAP sudah maju satu
akuntansi, esti periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan langkah dibandingkan PSAK
masi, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi) (tidak ada “kesalahan mendasar”
kesalahan Laba atau rugi bersih untuk Periode dan “laba atau rugi luar biasa”).
berjalan
Kesalahan Mendasar
Perubahan kebijakan Akuntansi
Pemilihan dan penerapan kebijakan
akuntansi
Konsistensi dan perubahan kebijakan
akuntansi
Perubahan Estimasi akuntansi
Kesalahan.
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari aktivitas normal
Operasi yang tidak dilanjutkan
Perubahan estimasi Akuntansi
Penerapan suatu standar Akuntansi
keuangan
Perubahan kebijakan Akuntansi yang lain
8 Instrumen Ruang lingkup: aset dan kewajiban PSAK 50 (1998).
Keuangan keuangan
Dasar Instrumen keuangan dasar:
Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh
Makalah Kelompok II 11
tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan
pinjaman yang diberikan
Impairment menggunakan incurred loss
concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu
Klasifikasi trading, held to maturity, dan
available for sale.
9 Persediaan Pengukuran persediaan Sama dengan PSAK
Biaya persediaan
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain-lain
Biaya persediaan pemberian jasa
Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih
Pengakuan sebagai beban
Pengungkapan
10 Investasi Ruang lingkup: entitas asosiasi Metode Ekuitas
pada perusahaa Metode akuntansi
n asosiasi Metode biaya
dan entitas
Metode ekuitas
anak
Model nilai wajar (ED PSAK 15)
Ruang lingkup: entitas asosiasi dan
entitas anak
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode biaya
Entitas anak
11 Investasi Jointly controlled operation, asset, and Sama dengan PSAK kecuali
pada perusahaa entity metode akuntansi hanya
n asosiasi Metode akuntansi menggunakan metode biaya.
dan entitas Metode konsolidasi proporsional
anak
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 12 :
PBA/PBO/PBE)
12 Property Metode akuntansi Metode akuntansi: model biaya
Investasi Model nilai wajar
Model biaya
13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan komponenisasi Sama dengan PSAK kecuali:
Makalah Kelompok II 12
Pengukuran menggunakan model biaya
atau model revaluasi Tidak menggunakan pendekatan
Pengukuran biaya perolehan komponenisasi.
Revaluasi diijinkan jika
Pengakuan pengeluaran selanjutnya
dilakukan berdasarkan Peraturan
Penyusutan
Pemerintah. Hal ini mengacu ke
Tidak perlu review nilai residu, metode PSAK 16 (1994)
penyusutan, dan umur manfaat setiap Tidak perlu review nilai residu.
akhir periode pelaporan, tetapi jika ada
indikasi perubahan saja.
14 Asset Tidak Prinsip umum untuk pengakuan Sama dengan PSAK, kecuali aset
Berwujud Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya tidak berwujud yang diperoleh
Amortisasi selama umur manfaat atau 10 dari penggabungan usaha.
tahun
Tidak diatur
Penurunan nilai
Menggunakan metode pembelian
Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20
tahun dengan justifikasi manajemen.
15 Sewa Mengatur perjanjian yang mengandung
sewa
Klasifikasi bersifat principle based
Laporan keuangan lessee dan
Tidak mengatur perjanjian yang
mengandung sewa (ISAK)
Lessor Klasifikasi sewa: kombinasi
IFRS for SMEs dan SFAS 13
Laporan keuangan lessee dan
lessor menggunakan PSAK 30
(1990): Akuntansi Sewa Guna
Usaha
Kewajiban diestimasi Sama dengan PSAK
Kewajiban kontinjensi
Aset kontinjensi
16 Ekuitas Penjelasan Sama dengan PSAK, kecuali :
Akuntasi ekuitas untuk badan usaha Reorganisasi
bukan PT Selisih penilaian kembali
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha
berbentuk PT
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
17 Pendapatan Penjualan barang Sama dengan PSAK.
Penjualan jasa
Kontrak konstruksi
Makalah Kelompok II 13
Bunga, dividen dan royalti
Lampiran kasus pengakuan pendapatan
(ED PSAK 23)
18 Biaya Komponen biaya pinjaman Biaya pinjaman langsung
Pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya dibebankan
pinjaman
19 Penurunan Penurunan nilai persediaan Sama dengan PSAK, kecuali:
Nilai Aset Penurunan nilai non-persediaan Ruang lingkup yang meliputi
Penurunan nilai goodwill semua jenis aset.
Tidak mengatur penurunan nilai
goodwill
Ada tambahan penurunan nilai
untuk pinjaman yang diberikan
dan piutang yang menggunakan
PSAK 31: AkuntansiPerbankan
paragraf 16 dan 17.
20 Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Sama dengan PSAK, kecuali
Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti untuk manfaat pasti menggunakan
menggunakan PUC PUC dan jika tidak bisa,
Imbalan jangka panjang lainnya menggunakan metode yang
disederhanakan
Pesangon pemutusan kerja
21 Pajak Menggunakan deferred tax concept
Penghasilan Pengakuan dan pengukuran pajakkini
Pengakuan dan pengukuran pajak
tangguhan
Menggunakan tax payable concept
Tidak ada pengakuan danpengukuran
pajak tangguhan.
22 Mata Uang Mata uang pencatatan dan pelaporan Sama dengan PSAK Mata Uang
Pelaporan Mata uang fungsional Pelaporan
Mata uang fungsional
Penentuan saldo awal
Pelaporan transaksi mata uang
Penyajian komparatif
asing dalam mata uang
Perubahan mata uang pencatatan dan fungsional
pelaporan Perubahan mata uang fungsional
(Pada prinsipnya sama).
23 Peristiwa Peristiwa yang memerlukan penyesuaian Sama dengan PSAK
setelah Peristiwa yang tidak memerlukan
akhir periode penyesuaian
pelaporan
24 Pengungkapan Pengertian pihak-pihak yang mempunyai Sama dengan PSAK 7
pihak-pihak hubungan istimewa
Makalah Kelompok II 14
yang Pengungkapan
mempunyai hu
bungan
istimewa
25 Aktivitas Akuntansi perkoperasian Tidak diatur
Khusus Akuntansi minyak dan gas bumi
Akuntansi pertambangan umum
Akuntansi perusahaan efek
Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan asuransi
26 Ketentuan Retrospektif atau prospektif
Transisi (jika tidak praktis) yang
diterapkan secara prospective
catchup (dampak ke saldo laba)
Perpindahan dari dan ke SAK
ETAP
27 Tanggal Berlaku efektif untuk laporan
Efektif keuangan yang dimulai pada
tanggal 1 Januari 2011, penerapan
dini 1 Januari 2010.
Sumber : Majalah Akuntan Indonesia; Edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009, Roy
Iman Wirahardja (Anggota DSAK) dan Ersa Tri Wahyuni (Direktur Teknis IAI)
Berikut ini adalah laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP (Puspita;
2015) :
1. Neraca:
Makalah Kelompok II 15
2. Laporan Laba Rugi:
Makalah Kelompok II 16
4. Laporan Arus Kas:
Makalah Kelompok II 17
ED SAK EMKM ini diharapkan dapat membantu sekitar 57,9 juta pelaku
UMKM di Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya dengan tepat tanpa
harus terjebak dalam kerumitan standar akuntansi keuangan yang ada saat ini. ED
SAK EMKM ini merupakan standar akuntansi keuangan yang jauh lebih
sederhana bila dibandingkan dengan SAK ETAP. Misalnya, dari sisi teknikal, ED
SAK EMKM murni menggunakan dasar pengukuran biaya historis sehingga
UMKM cukup mencatat aset dan liabilitasnya sebesar biaya perolehannya.
Dalam ED SAK EMKM, laporan keuangan entitas disusun menggunakan
asumsi dasar akrual dan kelangsungan usaha, sebagaimana yang digunakan oleh
entitas selain entitas mikro, kecil, maupun menengah, serta menggunakan konsep
entitas bisnis. Laporan keuangan entitas terdiri dari: (a) laporan posisi keuangan,
(b) laporan laba rugi, dan (c) catatan atas laporan keuangan.
Makalah Kelompok II 18
2. Laporan Laba Rugi:
Makalah Kelompok II 19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
SAK ETAP yang merupakan kepanjangan dari Standar akuntansi
keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ditetapkan oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia untuk perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini
dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP maka Standar ini dimaksudkan
untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan SAK ETAP adalah
laporan yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus
kas perusahaanyang berguna bagi pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan
keuangan SAK ETAP tidak jauh berbeda dengan PSAK. Yang beda adalah
istilahnya dan macam laporan keuangnnya.
Makalah Kelompok II 20
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Kelompok II 21