Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


(MSDM)

By :

Nada Kustia Perdana Putri 242221025


KELAS E2M

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PASCASARJANA MANAJEMEN 2022


CASE 1 :

Pekerja Freeport Indonesia di Papua Mogok Massal

Ribuan pekerja PT. Freeport secara bergelombang turun meninggalkan areal tambang di Tembagapura
menuju Timika Papua. Sesuai seruan Serikat Pekerja, Jumat (16/09) mereka melakukan aksi mogok kerja.

Juru Bicara Serikat Pekerja Virgo Solossa mengatakan, pemogokan dimulai pada hari Kamis, dan
menyebabkan aktivitas pertambangan lumpuh. Dia menegaskan, meski perusahaan telah mengancam
akan memotong gaji, namun jumlah karyawan yang ikut seruan mogok massal terus membesar. Jumlah
pekerja yang ikut aksi kali ini lebih banyak dari aksi sebelumnya yang dilakukan Juli lalu.

"Aksi ini kita sudah masuk ke hal hal yang subtansi. Melalui suatu mekanisme kami sudah berunding
dan perundingan itu menurut hemat kami sudah gagal. Sehingga secara hukum itu jauh lebih kuat
ketimbang aksi yang pertama. Oleh sebab itu kepercayaan teman teman jauh lebih besar dan itu terbukti
dengan dukungan yang akan diberikan seluruh kontraktor yang ada. Jadi otomatis jauh lebih besar . Dari
kemarin mobilisasi sampai hari ini sudah ada 12 sampai 13 ribu. Tidak sampai 1 bulan, 1 minggu ke
depan ini sudah lumpuh, ini produksinya sudah stop kok," kata Virgo Solossa.

Pemogokan ini dilakukan, setelah perundingan antara Serikat Pekerja dan Perusahaan menemui jalan
buntu. PT. Freeport menolak tuntutan karyawan untuk menaikkan gaji. Para pekerja PT. Freeport,
mengancam akan melakukan aksi mogok selama satu bulan.

"Gaji Pekerja Freeport Indonesia Jauh Lebih Kecil"

Juru Bicara Serikat Pekerja, Virgo Solossa mengatakan, tuntutan kenaikan gaji itu sangat wajar karena
upah yang mereka terima lebih kecil dibandingkan pekerja 14 perusahan tambang Freport McMoran di
negara lain.

"Kami mengajukan kenaikan dari 1,5 dollar AS untuk yang terendah per jam itu kami minta dibayar
sekitar 17 dollar, sampai dengan yang tertinggi 25 dollar sekarang, kami minta menjadi 43 dollar.
Setelah kami melihat dari produksi dan keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. Maka menurut hemat
kami, sangat sangat wajar (tuntutan) upah tersebut. 13 perusahaan lain dibawah naungan Freport Mac
Moran itu, PT Freeport Indonesia primadona nya. Semua aset dan pemasukan terbesar dari kami. Dia
bisa bergerak besar sampai ke Kongo dan terus memperbesar sayapnya ke negara lain, tapi kenapa upah
kami sangat rendah dibandingkan dengan upah Freeport yang lain," Virgo menjelaskan.
Manajemen Freeport sejauh ini menolak berkomentar mengenai aksi mogok ini. Namun Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh di Jakarta mengingatkan dampak ekonomi dari
aksi mogok, karena setiap harinya pemerintah Indonesia kehilangan pendapatan Rp 57 milyar. Aksi ini
membuat produksi maksimal emas dan tembaga Freeport turun 230.000 ton setiap harinya.

Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Ramdhani Sirait mengungkapkan kekecewaan manajemen atas aksi
mogok ini. Katanya, "Manajemen PT Freeport yang pasti kecewa, karena pada dasarnya sejak awal
perundingan manajemen selalu berupaya berunding dengan itikad baik. Dan saat ini sedang dilakukan
mediasi formal oleh kantor kementerian tenaga kerja di Jakarta dengan mengundang perusahaan dan SPSI
tentunya dan kita lihat bagaimana tapi pada intinya perusahan sangat berharap perundingan kerja
bersama terbaru itu bisa kita implementasikan bersama pada Oktober 2011 ini."

PT Freeport, adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang mendapat konsesi untuk mengeksplorasi
pertambangan di pegunungan Grasberg, Papua, yang menyimpan kandungan emas dan tembaga terbesar
di dunia.

Zaki Amrullah

Editor: Andy Budiman

Analisis Permasalahan

PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu perusahaan


internasional atau transnasional yang berpusat di satu negara tetapi cabang ada di berbagai negara maju
dan berkembang.

Mogoknya hammpir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan indeks
standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh dunia. Pekerja Freeport
di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada pekerja Freeport di negara lain untuk
level jabatan yang sama. Gaji sekarang perjam USD 1.5-USD 3. Padahal, dibandingkan gaji di negara lain
mencapai USD 15-USD 35 perjam. Sejauh ini, perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen
Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.

Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua digembor-gemborkan itu pun tidak seberapa karena tidak
mencapai 1 persen keuntungan bersih PT FI. Malah rakyat Papua membayar lebih mahal karena harus
menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya habitat Papua yang tidak ternilai itu. Biaya
reklamasi tersebut tidak akan bisa dditanggung generasi Papua sampai tujuh turunan.
Umumnya korporasi berasal dari AS, pekerja adalah bagian dari aset perusahaan. Menjaga
hubungan baik dengan pekerja adalah suatu keharusan. Sebab, di situlah terjadi hubungan mutualisme
satu dengan yang lain. Perusahaan membutuhkan dedikasi dan loyalitas agar produksi semakin baik,
sementara pekerja membutuhkan komitmen manajemen dalam hal pemberian gaji yang layak.

Pemerintah dalam hal ini pantas malu. Sebab, hadirnya MNC di Indonesia terbukti tidak
memberikan teladan untuk menghindari perselisihan soal normatif yang sangat mendasar. Kebijakan
dengan memberikan diskresi luar biasa kepada PT FI, privilege berlebihan, ternyata hanya sia-sia.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa PT Freeport Indonesia telah melanggar etika
bisnis dan melanggar undang-undang. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua
manusia itu sama. Karena hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis. PT Freeport Indonesia
sangat tidak etis dimana kewajiban terhadap para karyawan tidak terpenuhi karena gaji yang diterima
tidak layak dibandingkan dengan pekerja Freeport di Negara lain. Padahal PT Freeport Indonesia
merupakan tambang emas dengan kualitas emas terbaik di dunia.

Saran

Sebaiknya pemerintah Indonesia cepat menanggapi masalah ini dan cepat menanggulangi
permasalahan PT Freeport Indonesia. Karena begitu banyak SDA yang ada di Papua, tetapi masyarakat
Papua khususnya dan Negara Indonesia tidak menikmati hasil dari kekayaan alam di Papua. Jangan
sampai Amerika mendapatkan semakin banyak untung dari kekayaan yang dimiliki oleh Negara kita
sendiri.
Referensi :
Amoah-Mensah, Aborampah & Patrick darkwa. (2016). TRAINING AND DEVELOPMENT PROCESS
AND EMPLOYEES’ PERFORMANCE IN THE “CHOP BAR” INDUSTRY. Journal of Research and
Development (JRnD), 3(1), 34-56.

Amrullah, Zaki. (2011). Pekerja Freeport Indonesia di Papua Mogok Massal.


https://www.dw.com/id/pekerja-freeport-indonesia-di-papua-mogok-massal/a-15392466. (diakses 5 desember
20220).

Rodriguez, Joel & Kelley Walters. (2017). The Importance of Training and Development in Employee
Performance and Evaluation. World Wide Journal of Multidisciplinary Research and Development, 3(10),
206-212.

Anda mungkin juga menyukai