Anda di halaman 1dari 4

TUGAS STUDY CASE GLOBAL BUSINESS MANAGEMENT

SUBARU’S SALES BOOM

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6 :

Vania Winda Ramadhani (242221001)


Vivie Anggara Kusuma (242222012)
Arga Pratama Egista (242221015)
Muhammad Ghusti Rakha P (242221023)
Salsabila Nurussyifa (242221032)
Muhammad Zaky Nur Fitra W (242221054)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2023
SUBARU’S SALES BOOM

Subaru sebagai pemain dalam industri otomotif telah lama melawan tren di antara para
pesaing Jepangnya dalam membangun fasilitas manufaktur yang signifikan di pasar Amerika
Utara dimana Subaru lebih memilih untuk memusatkan produksi di Jepang.
Pada tahun 2012 1 dolar AS hanya dibeli 80 yen Jepang. Sehingga harag mobil Subaru
cenderung mahal di pasar AS. Namun mulai tahun 2012 dan seterusnya, dengan Jepang
terperosok dalam resesi dan harga konsumen jatuh, bank sentral negara tersebut berulang kali
menurunkan suku bunga dalam upaya untuk merangsang ekonomi. Ketika suku bunga turun di
Jepang, investor memindahkan uang ke luar negeri, menjual yen dan membeli dolar AS.
Akibatnya, harga yen dalam mata uang dolar turun.
Bagi Subaru, depresiasi nilai yen telah memberikan keuntungan harga dan mendorong
ledakan penjualan. Keuntungan perusahaan induk Subaru, Fuji Heavy Industries, melonjak.
Pada Februari 2015, Fuji mengumumkan bahwa ia akan memperoleh rekor laba operasi sekitar
¥ 410 miliar ($ 3,5 miliar AS) untuk tahun keuangan yang berakhir Maret 2015. Margin laba
Subaru telah meningkat menjadi 14,4 persen, dibandingkan dengan 5,6 persen untuk Honda,
perusahaan yang sangat bergantung pada produksi AS . Masa-masa indah berlanjut di 2015,
dengan Subaru membukukan rekor keuntungan pada kuartal yang berakhir pada 31 Desember
2015.
Subaru bergerak untuk meningkatkan produksinya di AS. Ia berencana untuk
memperluas pabrik satu-satunya di Amerika Serikat, di Indiana, pada Maret 2017, dengan
tujuan menghasilkan 310.000 setahun, naik dari 200.000 saat ini. Ketika ditanya mengapa
melakukan hal ini, manajemen Subaru mencatat bahwa yen tidak akan terus melemah terhadap
dolar selamanya, dan adalah bijaksana untuk memperluas produksi lokal sebagai lindung nilai
terhadap kenaikan nilai yen di masa depan. Pada Februari 2016, yen mulai menguat terhadap
dolar AS, kemungkinan karena ekspektasi bahwa suku bunga negatif pada akhirnya akan
membantu merangsang ekonomi Jepang yang lesu.
Pertanyaan Diskusi Kasus

1. Mengapa menurut Anda, secara historis, Subaru memilih mengekspor


produksinya dari Jepang daripada mendirikan fasilitas manufaktur di Amerika
Serikat seperti saingan Jepangnya?
Keputusan Subaru untuk lebih memilih melakukan eskpor produksi mobilnya
dari Jepang ke Amerika Serikat dibandingkan dengan mendirikan fasilitas produksi di
Amerika serikat didasarkan pada alasan bahwa Subaru memilih untuk memusatkan
sebagian besar manufakturnya di Jepang untuk mencapai skala ekonomi di pabrik
asalnya. Keputusan ini yang pada saatnya mendatangkan keuntungan bagi Subaru yakni
saat nilai tukar yen terhadap dolar mengalami penurunan sehingga Subaru mendapatkan
peningkatan order untuk mobilnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa keputusan Subaru
untuk mempertahankan produksinya di Jepang adalah keputusan yang menguntungkan.

2. Apa risiko mata uang yang terkait dengan strategi ekspor Subaru? Apa manfaat
potensial?
Strategi Subaru untuk lebih memilih melakukan produksi di negara asalnya
yakni Jepang dibandingkan deengan membangun fasilitas di AS akan menghadapi
resiko terkait dengan nilai tukar mata uang. Pada kasus di atas ketika nilai tukar yen
terhadap dollar mengalami penguatan maka harga jual mobil akan tinggi sehingga
permintaan mobil Subaru akan cenderung kecil, namun jika nilai tukar yen terhadap
dollar melemah maka harga mobil Subaru dapat dikatakan lebih murah sehingga
permintaan pasar akan cenderung meningkat seperti yang dijabarkan pada kasus yang
pada akhirnya mendatangkan lonjakan penjualan dan keuntungan bagi Subaru.
Manfaat potensial dari pengaruh nilai mata uang ini dapat mendatangkan
keuntungan yang besar pada Subaru ketika nilai yen mengalami pelemahan terhadap
dollar, Subaru mampu memproduksi secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan
pasar AS.

3. Mengapa penjualan dan keuntungan Subaru melonjak pada tahun 2014 dan
2015?
Pada tahun 2014 dan 2015 Subaru mengalami lonjakan penjualan dan
keuntungan disebabkan karena depresiasi nilai yen. Hal ini dimulai pada tahun 2012
dimana Jepang terperosok dalam resesi dan harga konsumen jatuh yang membuat bank
sentral beberapa kali menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi di Jepang.
Ketika suku bunga turun di Jepang, investor memindahkan uang ke luar negeri, menjual
yen dan membeli dolar AS. Hal ini menyebabkan penurunan nilai yen terhadap dollar.
Bagi Subaru, depresiasi nilai yen telah memberikan keuntungan harga dan mendorong
ledakan penjualan hingga perusahaan harus bekerja keras untuk memenuhi permintaan
tersebut hingga akhirnnya Subaru mendapatkan lonjakan keuntungan.
4. Apakah Subaru bijaksana untuk meningkatkan kapasitas produksinya di AS?
Strategi lain apa yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan lindung
nilai terhadap perubahan nilai tukar yang merugikan? Apa pro dan kontra dari
berbagai strategi hedging yang mungkin diadopsi Subaru?
Menurut kami, Subaru cukup bijaksana dalam memperluas produksinya ke AS.
Walaupun saat ini nilai mata uang yen turun namun dengan startegi ini diharap dapat
meningkatkan produksinya di AS. Subaru yang berencana untuk memperluas pabrik
satu-satunya di Amerika Serikat, di Indiana, pada Maret 2017, dengan tujuan
menghasilkan 310.000 setahun, naik dari 200.000 saat ini. Selain itu Subaru juga dapat
menghemat beberapa biaya operasi dibandingkan dengan dia harus memproduksi di
negaanya sendiri.
Strategi lainnya adalah dengan melindungi nilai tukar. Dengan strategi ini ada
beberapa manfaat dalam Lindung Nilai Mata Uang, yaitu adanya keuntungan utama
menggunakan pendekatan ini untuk investasi dalam mata uang negara adalah
membantu mengurangi risiko dan kerugian. Adanya kemungkinan bagi importir dan
eksportir melewati masa-masa pasar yang lesu atau krisis ekonomi. Selain itu, Lindung
nilai mata uang juga dapat memungkinkan importir untuk mengambil posisi beli di
kontrak berjangka dan dengan demikian menghilangkan risiko. Disamping
mendapatkan keuntungan namun juga ada resiko dari Lindung Nilai Mata Uang.
Dari keuntungan perlindungan risiko dari lindung nilai Mata Uang juga dapat
dilihat sebagai kelemahan utamanya. Karena lindung nilai dimaksudkan untuk
melindungi investor dari kerugian dan risiko, ini tidak memberikan banyak fleksibilitas
yang memungkinkan investor bereaksi cepat terhadap terjadinya dinamika pasar.
Dalam hal investasi, risiko dan keuntungan berbanding lurus satu sama lain. Jika kita
meminimalkan risiko, maka kita juga akan mengurangi potensi keuntungan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai