Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Historis telah menempuh perjalanan amat panjang sepanjang perjalanan


historis umat manusia dan telah ada sejak manusia mulai bereksistensi di
permukaan bumi ini. Historis adalah manusia itu sendiri, yaitu manusia nyata
yang hidup dan berjuang dalam melakukan segala hal untuk memiliki materi.
Historis termasuk metode berpikir yang diutarakan dalam pemahaman Filsafat
Karl Marx untuk membebaskan manusia dari dogma dan kultus. Menurut Karl
Marx bahwa materi adalah segala sesuatu untuk bagi manusia, manusia berasal
dari materi dan manusia harus mencari materi. Materi merupakan faktor untuk
perubahan yang hakiki bagi manusia, dan perubahan itu tidak bisa lepas dengan
historis, karena itu materi tidak bisa terlepas dengan historis itu sendiri sebagai
tempat pengembangan, pembentukan dan kebahagiaan manusia yang sempurna.
Ajaran materialisme menggambarkan bahwa sejarah manusia adalah
sejarah yang menuju ke suatu keadaan ekonomi tertentu, yaitu komunisme,
dimana dalam sistem ini milik pribadi akan diganti dengan milik bersama.
Diperlukan perhatian khusus untuk memahami pemikiran Karl Marx tersebut,
maka di dalam makalah ini akan dikaji lebih lanjut mengenai biografi dan
pemikiran materialisme Karl Marx.
B. Rumusan Masalah

1. Siapakah sosok Karl Marx?


2. Bagaimana pemikiran Materialisme Karl Marx ?
3. Apa saja karya-karya yang dihasilkan oleh Karl Marx?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi sosok Karl Marx.
2. Untuk mengetahui pemikiran materialisme Karl Marx
3. Untuk mengetahui apa sajakah karya-karya yang dihasilkan oleh Karl
Marx.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Karl Marx

Karl Heinrich Marx atau sering kita sebut Karl Marx, lahir pada tanggal 5
Mei 1818 di Trier, di perbatasan barat Jerman atau yang waktu itu dikenal sebagai
Prussia. Ibunya berasal dari keluarga Rabbi Yahudi, dan ayahnya adalah seorang
pengacara Yahudi yang beberapa tahun kemudian, ketika suasana poltik pada saat
itu tidak menguntungkan bagi pengacara Yahudi, ayahnya berpindah agama
dengan memeluk agama Kristen Protestan. Baru lah delapan tahun kemudian
ibunya menyusul untuk berpindah agama, yang sebenarnya ia sendiri tidak ingin
pindah agama. Dengan melihat kedua orang tuanya yang mudah sekali berubah
keyakinannya dalam beragama, alasan itu lah yang menjadikan Karl Marx tidak
pernah meminati agama.

Pada tahun 1841, Karl Marx meraih gelar doctor filsafat dari Universitas
Berlin, dengan disertasinya yang berjudul “ The Diffenrence between The Natural
Philosphy of Democritus and Epicurus”.1 Disertasi ini secara gambling
menunjukkan bahwa Karl Marx sangat terpengaruhi oleh pemikirian Hegel atau
yang disebut juga sebagai Hegelian Muda. Dengan penekanan pada rasionalitas
dan kebebasan, filsafat Hegel tampak sebagai sarana yang sangat cocok untuk
mengkritik sistem-sistem politik yang otoriter. Hegel diartikan sebagai guru
revolusi. Kaum Hegelian Muda juga berpendapat bahwa filsafat Hegel sebenarnya
ateistis. Berdasarkan interpretasi seperti itu, Klub Doktor tidak hanya mengkritik
antiliberalisme negara, tetapi juga menentang pengaruh agama (Protestan) di
Prussia. Dengan interpretai radikal ini, kaum Hegelian Muda menjadi lawan
“kiri” atas interpretasi “resmi” kaum “Hegelian Kanan” yang justru menganggap
Hegel sebagai teolog Protestan dan pendukung negara Prussia. Karena itu mereka
disebut sebagai kaum “Hegelian Kiri”.

Setelah mendapat gelar doctor, Karl Marx pindah ke Koln dan menjadi
pemmpin redaksi harian di Die Rheinische Zitung, sebuah koran liberal-progresif.

1
Irzum Farihah, Filsafat Materialisme Karl Marx, Jurnal Fikrah, Vol. 3, No. 2, Desember 2015
Namun, Marx mendapatkan kesulitan dari pemerintah Prussia dan barulah pada
tahun 1843 Kalr Marx melepaskan jabatannya. Kemudian Karl Marx menikah
dengan seorang wanita keturunan bangsawan yang bernama Jenny Von
Westphalen dan pindah ke Paris. Dan saat di Paris ini lah Karl Marx bertemu
dengan Friedrich Engels yang akhirnya menjadi sahabat dari Karl Marx. Bersama
dengan Engels ini, ia menulis Manifesto Komunis yang terbit bulan Januari 1848.
Sebelum kemudian pecahlah revolusi 1848 atau yang disebut juga dengan
“Revolusi Eropa”.

Di London Karl Marx memulai kehidupannya yang baru. Aksi-aksi


praktis yang revolusioner ditinggalkannya dan lebih mengarah kepada pekerjaan
teoritis, terutama pada studi ilmu ekonomi. Tahun-tahun itu merupakan bagian
tersulit dari kehidupannya. Ia tidak mendapatkan pendapatan yang tetap dan hanya
hidup dari kiriman uang yang diberikan oleh sahabatnya Engels. Pada tahun 1867,
terbitlah karya yang sangat fenomenal. Terbitlah jlid pertama dari Das Kapital
yang memuat kritiknya terhadap kapitalisme. Pada tahun 1883 Marx
menghembuskan nafas terakhirnya.

B. Pemikiran Materialisme Karl Marx

1. Teori Praxis
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-
satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi.
Sistem berfikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham materialisme dialektika
Karl Marx.2 Materialisme dialektika Karl Marx adalah buah dari teori gerak dan
perkembangan. Menurutnya materilah yang primer dan idelah yang sekunder,
Marx menilai bahwa dunia ini adalah konstan baik dalam gerak, perkembangan
maupun regenerasinya. Marx memandang ide itu tidak lain dari dunia materil
yang direfleksikan oleh pikiran manusia dan diterjemahkan dalam bentuk-bentuk
pemikiran. lebih lanjut Fredrich Enggel menyatakan materialisme dialektis
diartikan dengan perkembangan sejarah pada alam yaitu: seluruh realitas bersifat

2
Atang Abdul Hakim, Beni Ahmad Subaeni, Filsafat Umum Dari Metologi Sampai Teofilosofi,
(Bandung: Pustaka Setia, 2008) ,hal.370.
materi dan berkembang dari materi. Roh manusiapun adalah produk tertinggi
perkembangan materi karena roh bahkan Tuhan adalah proses material.
Dalam kritik yang dilontarkan pada Hegel tentang manusia sebagai esensi
dari jiwa. Marx menyanggah bahwa manusia adalah makhluk alamiah dalam
obyek alamiah. Istilah “Sejarah” juga mengacu pada Hegel yang pengandaian-
pengandaiannya tentang sejarah diterima oleh Marx. Tetapi, sejarah di sini bukan
menyangkut perwujudan dari Roh, melainkan perjuangan kelas-kelas untuk
mewujudkan dirinya mencapai kebebasan/emansipasi.

Pandangan Marx yang menjadikan materi sebagai primer di atas, dikenal


dengan konsep materialisme historis. Materialisme historis berpendapat bahwa
perilaku manusia ditentukan oleh kedudukan materi, bukan pada ide karena ide
adalah bagian dari materi.
Marx memetakan materialisme ke dalam materialisme historis dan
materialisme dialektis.3 Materialisme historis merupakan pandangan ekonomi
terhadap sejarah. Kata historis ditempatkan Marx dengan maksud untuk
menjelaskan berbagai tingkat perkembangan ekonomi masyarakat yang terjadi
sepanjang zaman. Sedangkan materialisme yang dimaksud Marx adalah mengacu
pada pengertian benda sebagai kenyataan yang pokok. Marx tetap konsekuen
memakai kata historical materialisme untuk menunjukkan sikapnya yang
bertentangan dengan filsafat idealism.
Filsafat materialisme beranggapan bahwa kenyataan berada di luar
persepsi manusia, demikian juga diakui adanya kenyataan objektif sebagai
penentu terakhir dari ide. Sedangkan filsafat idealism menegaskan bahwa segenap
kesadaran didasarkan pada ide-ide dan mengingkari adanya realitas di belakang
ide-ide manusia
Sedangkan Materialisme Dialektika, merupakan ajaran Marx yang
menyangkut hal ihwal alam semesta secara umum. Menurut Marx, perkembangan
sejarah manusia tunduk pada watak materialistik dialektika. Jika teori ini
diterapkan pada masyarakat, maka dalam pemikiran Marx disebut dengan
materialisme historis. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa yang menentukan

3
Irzum Farihah, Filsafat Materialisme Karl Marx, Jurnal Fikrah, Vol. 3, No. 2, Desember 2015
struktur masyarakat dan perkembangan dalam sejarah adalah kelas-kelas sosial.
Kelas-kelas itu bukan suatu kebetulan, melainkan merupakan upaya manusia
untuk memperbaiki kehidupan dengan mengadakan pembagian kerja. Prinsip
dasar teori ini “bukan kesadaran manusia untuk menentukan keadaan sosial,
melainkan sebaliknya keadaan sosiallah yang menentukan kesadarn manusia.”
Lebih lanjut Marx berkeyakinan bahwa untuk memahami sejarah dan arah
perubahan, tidak perlu memerhatikan apa yang dipikirkan oleh manusia, tetapi
bagaimana dia bekerja dan berproduksi. Dengan melihat cara manusia itu bekerja
dan berproduksi, dapat menentukan cara manusia itu berpikir.
2. Teori Keterasingan
Marx memulai kajiannya dengan membedakan manusia dengan binatang.
Binatang dapat hidup dan berkembang dan menyatu dengan alam. Binatang
mendapatkan makanannya langsung dari alam dan tempat tinggal juga menyatu
dengan alam. Tetapi manusia adalah makhluk yang kompleks yang membutuhkan
semuanya: makanan, minuman, tempat tinggal, dan kehidupan sosial. Manusia
memenuhi kehidupan sosialnya dengan cara bekerja. Bekerja menurut Marx
adalah kemampuan yang dihasilkan tangannya seendiri hingga bekerja adalah
kegiatan yang manusia sukai, bukan terpaksa untuk bekerja demi nafkah (makan,
minum, pendidikan, dan biaya yang lainnya).
Marx membahas masalah keterasingan pekerjaan yang mengakibatkan
manusia terasing dari dirinya sendiri. Pekerjaan yang seharusnya dijalankan sesuai
dengan kemampuan manusia dan dipetik hasilnya, yaitu pekerjaan yang dapat
diproduksi sendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan orang lain, hasilnya sendiri
dapat dibanggakan oleh manusia. Jadi dalam manusia sosialis pekerjaan kita
adalah jembatan pergaulan dengan orang banyak. Bukan pekerjaan yang
mengasingkan kita dari hasil yang diperoleh. Keterasingan pekerjaan diakibatkan
oleh sistem milik pribadi atas alat-alat produksi. seperti bekerja pada buruh
industri dengan sistem kapitalis. Bekerja hanya sebagai sarana memenuhi
kepentingan hidup (makan dan minum) bukan untuk menghasilkan sesuatu yang
dibanggakan, bekerja seperti ini hanya membuat manusia terasing dari dirinya dan
terasing dari orang lain. Marx mengatakan:4
“semakin pekerja larut dalam kerja, semakin kuat dunia asing dan
objektif melawan dirinya, alangkah malang dan dunia batinnya dan
alangkah sedikit yang ia dapat darinya. Hak serupa terjadi dalam
agama. Semakin manusia tunduk terhadap tuhan semakin sedikit yang ia
peroleh dari dirinya.“
Karena itu yang harus dilakukan pekerja adalah memperoleh kembali kekuasaan
atas sarana-sarana produksi, dan melanjutkan kehidupan yang sadar yang dapat
dirasa dan indra.
Kemudian Marx melanjutkan kajiannya bukan pada bidang filsafat dan
agama lagi melainkan bidang ekonomi kapitalis, dalam sistem kapitalis
pertentangan kelas yang menjadi dasar sejarah yakni kelas buruh dan pemilik
modal, atau kelas proletar dan kaum borjuis. Pertentangan kelas yang nampak
terjadi setelah revolusi prancis mengakibatkan dunia kapitalis bermunculan,
perbedaan-perbedaan kelas antara yang miskin dan kaya, akan memunculkan
revolusi-revolusi yang dilakukan para kaum buruh (miskin) untuk menghapus
perbedaan kelas. Kemudian mereka menuntut agar menjadikan negara sebagai
negara komunis dengan sistem penghapusan milik pribadi.

C.Karya-Karya Karl Marx

1. Economic and Philosophical Manusript.

Tulisan ini terinspisrasi karena Marx banyak mengenal tulisan-tulisan ahli


ekonomi politik seperti Adam Smith dan David Ricardo. Marx dalam hal ini
mengambil isu individualisme pendekatan ini dengan mengatakan bahwa deengan
individualisme manusia dikesampingkan.

2. The German Ideology

Karya ini merupakan hasil pemikirannya dengan Engles. Karya ini


mengenai suatu interpretasi komprehensif tentang perubahan dan perkembangan
sejarah sebagai alternatif terhadap interpretasi Hegel mengenai sejarah.

4
Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis Ke Perselisihan
Revisionisme, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000) . hal.95
3. The Class Strruggles in France dan The Eighteenth Brumaire of Louis
Bonaparte.

Kedua esai ini menerapkan metode materialis historisnya Marx dengan


berusaha untuk mengungkapkan kondisi-kondisi sosial dan material yang
mendasar yang terdapat di bawah permukaan perjuangan-perjuangan ideologis
yang dinyatakan hanya dengan kondisi-kondisi sosial dan materil.

4. The Communist Manifesto

Sebuah tulisan yang ditugaskan kepada Marx oleh organisasi Communist


League setelah perdebatan antara Marx dan Weikting dalam organisasi itu
mengenai waktu yang tepat untuk revolusi proletariat. Dan ini merupakan
pernyataan yang akan menjadi program teoretis untuk organisasi itu.

5. Das Kapital

Dalam Das Kapital Marx mengembangkan dan mensistematisasi sebagian


besar ide-ide yang sudah diuraikan sebelumnya secaara singkat dari karya-karya
sebelumnya.

Marx dan Engels tidak dapat dipisahkan. Dan ini karya Karl Marx beserta
Engels yang lebih lengkap, disesuaikan dengan tahunnya, dan diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia.5

5
www.Marxists.org/indonesia/archives/marx-angels/index.htm Diakses pada 18 November
2019.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karl Heinrich Marx atau sering kita sebut Karl Marx, lahir pada tanggal 5
Mei 1818 di Trier, di perbatasan barat Jerman atau yang waktu itu dikenal
sebagai Prussia. Ibunya berasal dari keluarga Rabbi Yahudi, dan ayahnya
adalah seorang pengacara Yahudi yang beberapa tahun kemudian, ketika
suasana poltik pada saat itu tidak menguntungkan bagi pengacara Yahudi,
ayahnya berpindah agama dengan memeluk agama Kristen Protestan. Baru lah
delapan tahun kemudian ibunya menyusul untuk berpindah agama, yang
sebenarnya ia sendiri tidak ingin pindah agama. Dengan melihat kedua orang
tuanya yang mudah sekali berubah keyakinannya dalam beragama, alasan itu
lah yang menjadikan Karl Marx tidak pernah meminati agama.

Ada dua teori yang dikemukakan Karl Marx yakni teori praksis dan teori
keterasingan. Pandangan Marx yang menjadikan materi sebagai primer di atas,
dikenal dengan konsep materialisme historis. Materialisme historis
berpendapat bahwa perilaku manusia ditentukan oleh kedudukan materi, bukan
pada ide karena ide adalah bagian dari materi.

Beberapa karya Karl Marx adala Economic and Philosophical Manusript,


The German Ideology, The Class Strruggles in France dan The Eighteenth
Brumaire of Louis Bonaparte., The Communist Manifesto, Das Kapital.
DAFTAR PUSTAKA

Suseno, Franz Magnis. Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis Ke Perselisihan
Revisionisme, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000)

Farihah, Irzum. Filsafat Materialisme Karl Marx, Jurnal Fikrah, Vol. 3, No. 2, Desember
2015

Atang Abdul Hakim, Beni Ahmad Subaeni, Filsafat Umum Dari Metologi Sampai Teofilosofi,
(Bandung: Pustaka Setia, 2008)

www.Marxists.org/indonesia/archives/marx-angels/index.htm Diakses pada 18


November 2019.

Anda mungkin juga menyukai