Anda di halaman 1dari 19

HUKUM LINGKUNGAN &

BISNIS
“SEJARAH FREEPORT
INDONESIA DAN
PERKEMBANGANNYA”
Irma Farida Mutiara 0291802001
Angelina 0291802006
Faisal 0311902006
SEJARAH PT FREEPORT

 Sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.


 Kegiatan : menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang
mengandung tembaga, emas, dan perak.
 Beroperasi di daerah dataran tinggi Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua,
danmemasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh
penjuru dunia.
 dimulai dari penemuan sumber daya alam berupa tambang emas dan tembaga Jean
Jacques Dozy seorang kepala ahli geologi minyak dan bumi di Nedrlandsche Nieuw
Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM)
 Dozy kemudian menemukan bagian dari pegunungan yang dinamai Erstberg yang
mengandung bijih dalam jumlah sangat besar sehingga tidak ada batuan lain disana
kecuali berupa bijih.
SEJARAH PT FREEPORT (cont.)

 Gonjang ganjing politik di Indonesia mengakibatkan presiden Soekarno


diturunkan dari jabatannya pada tahun 1965. Kekuasaan sebagai
pemimpin negara berpindah secara berangsur kepada Jenderal Soeharto,
seorang Jenderal dari Angkatan Darat melalui Surat Perintah Sebelas
Maret 1966.
 Pergantian pemimpin negara inilah yang memuluskan jalan untuk Sejarah
Berdirinya Freeport memasuki tanah Papua, sebab Soeharto bukanlah
pemimpin negara yang anti kepada modal asing.
 Pada awal beroperasi di Indonesia, Freeport diperkirakan
menginvestasikan dana mencapai US$ 75 juta-US$ 100 juta. Berdasarkan
payung hukum UU Pertambangan No. 11 Tahun 1967, Freeport Indonesia
melakukan eksplorasi di Gunung Ertsberg (1967-1988).
SEJARAH PT FREEPORT (cont.)

 Pada awal beroperasi di Indonesia, Freeport diperkirakan


menginvestasikan dana mencapai US$ 75 juta-US$ 100 juta. Berdasarkan
payung hukum UU Pertambangan No. 11 Tahun 1967, Freeport Indonesia
melakukan eksplorasi di Gunung Ertsberg (1967-1988).
 KARENA Cadangan emas dan tembaga di area penambangan terbuka
Grasberg akan habis pada 2017, Maka Freeport beralih melanjutkan
eksplorasi pada tambang bawah tanah. Ketiga tambang bawah tanah
Freeport yaitu Deep Ore Zone (DOZ) sejak 2010 berupa bijih tembaga,
emas dan perak sebanyak 60-80 ribu ton bijih perhari, Big Gossan yang
produksinya tidak banyak dan selektif, dan Deep Mill Level Zone (DMLZ)
yang dibuka pada September 2015.
KONTRIBUSI PT FREEPORT

 Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 24.000 orang di Indonesia


 Menanam Investasi > USD 8,5 Miliar untuk membangun infrastruktur
perusahaan dan sosial di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang
signifikan pada masa datang.
 PTFI telah membeli > USD 11,26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.
 PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari USD 37,46 Miliar dan dijadwalkan
untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap pemerintah Indonesia
hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun mendatang
dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.
 Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun
waktu empat tahun terakhir adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk
(FCX) 41%.
KONTRIBUSI PT FREEPORT (cont.)

 LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan
Indonesia di 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi
Papua, dan 95% untuk PDRB.
 Membayar Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia.
 Membiayai >50% dari semua kontribusi program pengembangan
masyarakat melalui sektor tambang di Indonesia.
 Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
 Membentuk 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.
Sejarah panjang divestasi Freeport dari
Orde Lama sampai Era Jokowi
 Bung Karno memulai kontrak Freeport dengan East Borneo Company.
Setelahnya, ada revisi kontrak hasil tambang sebesar 60 persen untuk
pemerintah.
 Freeport pun menjadi kesulitan untuk beroperasi di Papua karena
kewajiban sebesar 60 persen itu. Ditambah lagi, Presiden John F. Kennedy
cenderung mendukung Presiden Sukarno.
 Presiden Kennedy tewas dibunuh pada November 1963. Beberapa tahun
kemudian Presiden Sukarno dilengserkan dari jabatannya dan digantikan
Soeharto.
Orde Baru

 Kontrak Karya I yang santer disebut sebagai karpet merah bagi Freeport
untuk mengeruk tambang emas di Papua. Barulah pada 1991,
dikeluarkanlah Kontrak Karya II yang mewajibkan Freeport untuk divestasi
51 persen saham, dan membuka kesempatan bagi perusahaan itu untuk
terus memperpanjang kontrak sampai 2021.
 Diteruskan dengan PP 20/1994 yang wajibkan PMA (Pemilik Modal Asing)
untuk divestasi sebesar lima persen. Mereka juga diizinkan beroperasi
dalam jangka 30 tahun.
 Saat itu pemerintan hanya mewajibkan setoran lima persen saja.
Sementara, setahun kemudian, perusahaan tambang Rio Tinto dari
Australia mengantongi saham partisipasi sebanyak 40 persen.
Era Reformasi : Megawati, SBY, Jokowi

 Pemerintah mengeluarkan PP 45/2003 terkait perincian royalti tambang. Pada


PP tersebut, jasa teknologi atau konsultasi eksplorasi mineral, termasuk dalam
sumber penerimaan negara bukan pajak.
 Sempat diberitakan bahwa Megawati menyayangkan lamanya proses tarik-
ulur divestasi di Freeport.
 SBY menghasilkan sejumlah PP terkait Freeport. Pertama, PP 23/2010 mengentai
PMA divestasi saham sebanyak 20 persen. Kemudian angka itu naik pada PP
24/2012, di mana disebutkan divestasi wajib dilakukan bertahap sampai 51
persen dimiliki Indonesia.
 Tetapi PP 77/2014, kewajiban divestasi PMA yang melakukan kegiatan
penambangan dengan metode penambangan bawah tanah (seperti
Freeport) dan penambangan terbuka hanya menjadi sebesar 30 persen
saham.
 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa saham PT Freeport Indonesia sudah
dikuasai Indonesia sebesar 51,2 persen dan resmi beralih ke PT Inalum, induk
holding pertambangan.
DIVESTASI SAHAM FREEPORT

 Proses divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) telah masuk


tahap final. PT Inalum dan Freeport McMoRan (FCX) bersama Rio Tinto
meneken perjanjian Sales Purchase Agreement (SPA) di Kantor
Kementerian ESDM, Jakarta.
 Yang ditandatangani meliputi: Perjanjian Divestasi PTFI, Perjanjian Jual Beli
Saham PT Rio Tinto Indonesia (PTRTI) dan Perjanjian Pemegang Saham PTFI.
 Pemerintah menyatakan Inalum akan resmi memegang 51,23 persen
saham PTFI usai menyelesaikan transaksi pembayaran kepada Rio Tinto
dan FCX di akhir November 2018.
KEUNTUNGAN DIVESTASI SAHAM
FREEPORT
 Sisi finansial. Seperti diketahui Inalum mengeluarkan US$ 3.85 miliar (Rp 54
triliun) untuk akusisi PTFI.
 Inalumpun memprediksi laba bersih PTFI mencapai di atas US$ 2 miliar per
tahun dari 2023 hingga 2041.
 Inalum beranggapan setelah PTFI beroperasi selama 51 tahun, kini
Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dalam penentuan dividen,
anggaran dasar, direksi, dan komisaris.
 Inalum beranggapan setelah PTFI beroperasi selama 51 tahun, kini
Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dalam penentuan dividen,
anggaran dasar, direksi, dan komisaris.
KEUNTUNGAN DIVESTASI SAHAM
FREEPORT (cont.)
 Sebanyak 10% saham PTFI dimiliki oleh pemerintah lokal Papua. Hal ini
tentunya membuat masyarakat Papua bisa merasakan langsung manfaat
dari sumber daya alamnya.
 Sisi penyerapan tenaga kerja lokal. Hingga Maret 2018, jumlah karyawan di
PTFI yang secara langsung direkrut oleh PTFI adalah 7.028, yang mana
sekitar 2.888 karyawan tersebut adalah orang Papua.
 Hal pengembangan masyarakat setempat. Pada 2018 PTFI berkomitmen
untuk membangun masyarakat lokal di daerah operasional. Lalu pada
2017 PTFI total menyumbangkan US$ 44 juta dan US$ 33 juta pada 2016.
KEUNTUNGAN DIVESTASI SAHAM
FREEPORT (cont.)
 Sisi perekonomian daerah Papua. Sekitar 90% kegiatan ekonomi 300 ribu
penduduk Kabupaten Mimika bergantung pada operasional PTFI. Di masa
depan, pengembangan ekonomi lokal akan menjadi salah satu prioritas
agar masyarakat menjadi mandiri.
 Dalam hal pengetahuan dan teknologi. Tambang bawah tanah Grasberg
yang dioperasikan oleh PTFI adalah tambang yang paling rumit di dunia.
Tambang tersebut menjadi tempat belajar terbaik untuk para ahli
tambang di Indonesia, sehingga pengetahuan mereka dapat diterapkan
di tambang bawah tanah lain di Indonesia dan di negara lain.
MASALAH DIVESTASI

 Badan Pemerika Keuangan (BPK) yang menemukan adanya pelanggaran


lingkungan senilai Rp 185 triliun. Vice President Corporate Communication
PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan dari delapan
rekomendasi BPK, perusahannya sudah menindaklanjuti enam.
 “Dua yang tersisa adalah adalah Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
(DELH) dan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPH),” DELH dan IPPKH ini
memang menjadi temuan dari BPK. Dalam temuan tersebut, kegiatan
yang tidak sesuai untuk dikategorikan dalam DELH adalah kegiatan
tambang bawah tanah DMLZ (Deep Mill Level Zone).
 DELH DELH wajib bagi yang kegiatan yang menggunakan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
MASALAH DIVESTASI (cont.)

 Padahal, Freeport telah memproduksi DMLZ per September 2017


menggunakan metode blok cave. Kegiatan produksi itu mengacu laporan
Freeport Mc-Moran Inc yang tertuang dalam Form 10-K per 31 Desember
2015, yang ditujukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat.
 Dugaan kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah operasional
penambangan (tailing). Lalu, tunggakan jaminan pascatambang dan
kelebihan pencairan jaminan reklamasi.
 BPK merekomendasikan delapan hal. Pertama, penyelesian pembayaran
royalti. Kedua, penyusutan wilayah tambang blok B. Ketiga, menempatkan
jaminan reklamsi. Keempat, menawarkan divestsi kepada
pemerintah. Kelima, langkah-langkah perbaikan ekosistem. Keenam, ijin
pinjam pakai kawasan hutan. Ketujuh, mengenai ijin penggunaan
kawasan hutan. Kedelapan, evaluasi izin amdal.
MASALAH DIVESTASI (cont.)

 Freeport Indonesia beroperasi di Indonesia berdasarkan kontrak karya


yang ditandatangani pada 1967, yang berdasarkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing. Masa berlaku
kontrak karya pertama tersebut adalah 30 tahun.
 Pada 1991, kontrak karya Freeport diperpanjang selama 30 tahun, dengan
opsi perpanjangan 2 kali, sepanjang 10 tahun.Dengan demikian, kontrak
karya Freeport akan berakhir di tahun 2021, jika pemerintah tidak
menyetujui usulan perpanjangan tersebut.
 Hidayat menuturkan, posisi UU Minerba saat ini sudah setara dengan
Undang-Undang Kontrak Karya yang dipegang Freeport sejak awal
beroperasi. Untuk itu, pemerintah berharap Freeport tidak membawa kasus
ini ke arbitrase internasional.
MASALAH DIVESTASI (cont.)

 Kebijakan bea keluar ekspor mineral yang ditetapkan pemerintah


Indonesia akan menyebabkan konsentrat tembaga olahan Freeport dari
tambang Grasberg, Papua yang dikelola anak usahanya, Freeport
Indonesia, dikenakan bea keluar sebesar 25% di 2014 hingga 60% pada
2016.
 Manajemen Freeport menyebutkan memiliki kontrak karya yang berlaku
hingga 2021 dan memperoleh kelonggaran hingga 2041. Kontrak karya
Freeport mengizinkan Freeport untuk mengekspor konsentrat dan
menentukan kebijakan fiskal dan pajak sesuai operasi perusahaan.
Freeport menilai seharusnya tidak diberikan pajak dan bea diluar yang
ditentukan dalam kontrak karya.
MASALAH DIVESTASI (cont.)

 Freeport juga akan memperjuangkan agar Freeport memperoleh izin


administrasi ekspor 2014 yang saat ini ditunda dan ditolak akibat peraturan
baru tersebut. Bangun Smelter Hidayat menegaskan Freeport Indonesia
wajib membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter)
dalam jangka waktu tiga tahun.
 Menurut Hidayat, selama ini konsentrat tembaga yang diproduksi Freeport,
sebagian besar diekspor ke luar negeri. Sebagian lainnya diolah di PT
Smelting, Gresik, Jawa Timur.
 Rozik B Soetjipto, Presiden Direktur Freeport Indonesia, sebelumnya
mengatakan Freeport belum mempertimbangkan untuk membangun
smelter baru. Saat ini, Freeport masih mengandalkan smelter milik PT
Smelting di Gresik, Jawa Timur yang mulai beroperasi sejak 1997.
MASALAH DIVESTASI (cont.)

 "Meskipun itu baru berproduksi 40%, kami kira itu cukup dan belum ada
kebutuhan untuk menambah pabrik baru. Jadi kita bekerja berdasarkan
Kontrak Karya (KK) dan untuk pembangunan smelter kami belum
memutuskan," kata dia.
 Namun Rozik menambahkan, saat ini Freeport bersama PT Aneka
Tambang Tbk (ANTM) sedang mengkaji pabrik smelter China untuk
dijadikan percontohan. Pabrik di China layak dijadikan percontohan
berdasarkan pengalaman dalam pengolahan dan pemurnian mineral.

Anda mungkin juga menyukai