BISNIS
“SEJARAH FREEPORT
INDONESIA DAN
PERKEMBANGANNYA”
Irma Farida Mutiara 0291802001
Angelina 0291802006
Faisal 0311902006
SEJARAH PT FREEPORT
LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan
Indonesia di 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi
Papua, dan 95% untuk PDRB.
Membayar Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia.
Membiayai >50% dari semua kontribusi program pengembangan
masyarakat melalui sektor tambang di Indonesia.
Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
Membentuk 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.
Sejarah panjang divestasi Freeport dari
Orde Lama sampai Era Jokowi
Bung Karno memulai kontrak Freeport dengan East Borneo Company.
Setelahnya, ada revisi kontrak hasil tambang sebesar 60 persen untuk
pemerintah.
Freeport pun menjadi kesulitan untuk beroperasi di Papua karena
kewajiban sebesar 60 persen itu. Ditambah lagi, Presiden John F. Kennedy
cenderung mendukung Presiden Sukarno.
Presiden Kennedy tewas dibunuh pada November 1963. Beberapa tahun
kemudian Presiden Sukarno dilengserkan dari jabatannya dan digantikan
Soeharto.
Orde Baru
Kontrak Karya I yang santer disebut sebagai karpet merah bagi Freeport
untuk mengeruk tambang emas di Papua. Barulah pada 1991,
dikeluarkanlah Kontrak Karya II yang mewajibkan Freeport untuk divestasi
51 persen saham, dan membuka kesempatan bagi perusahaan itu untuk
terus memperpanjang kontrak sampai 2021.
Diteruskan dengan PP 20/1994 yang wajibkan PMA (Pemilik Modal Asing)
untuk divestasi sebesar lima persen. Mereka juga diizinkan beroperasi
dalam jangka 30 tahun.
Saat itu pemerintan hanya mewajibkan setoran lima persen saja.
Sementara, setahun kemudian, perusahaan tambang Rio Tinto dari
Australia mengantongi saham partisipasi sebanyak 40 persen.
Era Reformasi : Megawati, SBY, Jokowi
"Meskipun itu baru berproduksi 40%, kami kira itu cukup dan belum ada
kebutuhan untuk menambah pabrik baru. Jadi kita bekerja berdasarkan
Kontrak Karya (KK) dan untuk pembangunan smelter kami belum
memutuskan," kata dia.
Namun Rozik menambahkan, saat ini Freeport bersama PT Aneka
Tambang Tbk (ANTM) sedang mengkaji pabrik smelter China untuk
dijadikan percontohan. Pabrik di China layak dijadikan percontohan
berdasarkan pengalaman dalam pengolahan dan pemurnian mineral.