Oleh:
JOEL G. D. J. S. N. TAVARES
11.15.109
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah
dan materil, sehingga tulisan ini dapat di selesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Proposal
Penulis
Joel G. D. J. S. N. Tavares
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi Kabupaten Mimika Provinsi
salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan
mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain
wilayah mineral yang sangat melimpah, dimana kegiatan ekplorasi yang berlanjut
membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami yang berusia panjang.
Produksi bijih saat ini adalah sekitar 200.000 ton/hari, yang mana berasal
dari tambang bawah tanah DOZ (Deep Ore Zone) dan sisanya ditambang dari
mengembangakan dua tambang bawah tanah baru yaitu DMLZ (Deep Mill Level
Zone) dan GBC (Grasberg Block Cave) yang nantinya diharapkan akan dapat
menggantikan operasi tambang permukaan yang akan berakhir pada tahun 2017.
1
2
Level Zone) tentunya terdapat masalah mengenai kualitas udara yang akan
disebabkan oleh debu, sehingga dapat mengganggu para pekerja yang melakukan
Debu merupakan salah satu bahan yang disebut sebagai partikel yang
mikron sampai dengan 500 mikron. Dalam kasus pencemaran udara, baik dalam
maupun di ruang gedung (indoor and out door pollution) debu sering dijadikan
para pekerja.
Partikel debu akan berada diudara dalam waktu yang relatif lama dalam
menggangu daya tembus pandang mata dan dapat mengadakan berbagai reaksi
kimia sehingga komposisi debu diudara menjadi partikel yang sangat rumit karena
merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif
berbeda-beda
kegiatan penambangan.
Penelitian Tugas Akhir ini adalah terhadap komposisi debu, tingkat konsentrasi
Tugas Akhir ini mengarah sesuai dengan topik yang diambil, yaitu:
1) Cakupan wilayah penelitian hanya pada area DMLZ (Deep Mill Level
Zone).
penambangan.
4
1.5.1. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakuakan pada PT. Freeport
mungkin.
1.5.2. Manfaat
dalam area DMLZ (Deep Mill Level Zone) agar pasokan udara bersih bagi para
Waktu Penelitian
(Terlampir)
Lokasi Penelitian
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, waktu penelitian dan
lokasi penelitian.
Pada bab ini berisi tentang tinjauan perusahaan meliputi lokasi kesampaian
curah hujan, geologi regional dan morfologi. Pada bab ini juga berisi tentang
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan drngan topik atau
masalah yang diamabil, metoda penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik
analisa data.
6
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang ditarik setelah melakukan studi
lapangan atas berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian dan saran
TINJAUAN PUSTAKA
pekerja dan juga berbagai segala proses yang terjadi dalam tambang yang
b) Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas-
gas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas
7
8
2.2. Debu
menyediakan udara yang cukup dalam hal kuantitas dan kualitas, guna mendilusi
tambang bawah tanah dimana para pekeja bekerja maupun melintas atau dengan
kata lain oksigen yang telah digunakan dan untuk membuang gas dan debu.
Debu adalah partikel zat halus yang berdiameter 0.1-50 mikron atau lebih
yang dihasilkan oleh proses mekanis. Proses mekanis ini dapat manimbulkan debu
yang halus yang melayanng di udara dan debu yang kasar mengendap di
permukaan. Partikel-partikel debu yang dapat dilihat oleh mata adalah yang
mikron sulit atau tidak dapat untuk dideteksi oleh mata, dan hanya dideteksi oleh
mata apabila terdapat pantulan cahaya yang kuat dari partikel-partikel debu
yang dihasilkan oleh proses mekanis; sedangkan menurut The Mine Safety and
Health Administration (MSHA) debu adalah zat padat yang terbagi secara halus di
mana dapat naik ke udara dari keadaan semula tanpa adanya bahan kimia dan
berikut :
9
a. Raspirable Dust
b. Inhalable Dust
c. Total Dust
partikel padat atau cair di dalam medium gas/ udara. Pada tambang bawah tanah,
a. Debu Fibrogenik
(kuarsa dan chert), silikat (asbestos, talk, mika dan silimanit), meal
fumes (asap logam), bijih timah, bijih besi, karborondum dan batubara
(anthrasit, bitumineous).
10
b. Debu Karsiogenik
c. Debu Beracun
organ dan jaringan tubu, seperti bijih berilium, arsenik, timah hitam,
d. Debu Radioaktif
Merupakan debu yang berbahaya karena radiasi sinar alpha dan sinar
besi), batubara (bituminous dan lignit), bijih sulfida dan debu organic.
f. Debu Pengganggu
antara lain, komposisi debu, konsentrasi, ukuran partikel, lamanya waktu terpapar
a. Komposisi Debu
sifat fisiknya. Sebagai contok silika bebas memiliki aktifitas kimia yang
pada kasus asbestos, efek mekanik lebih penting sedangkan untuk debu
b. Konsentrasi
atas dasar jumlah = mppcf (million of particles per cubic foot) atas
c. Ukuran Partikel
Debu berukuran halus (< 5 um) merupakan debu yang paling berbahaya
pun besar. Salain itu debu halus tergolong debu yang dapat dihirup
Debu yang berbahaya, respirable dust, tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang. Meskipun begitu, kita dapat mengasumsikan bahwa pada daerah yang
mempunyai konsentrasi debu yang tinggi dan dapat dilihat oleh mata telanjang
12
tidak dapat ditentukan. Range ukuran aerosol yang umum berada di alam dapat
Bakteri 0.015 30
Kabut 5 50
Mist 50 100
lingkungan yang berdebu untuk suatu jangka waktu yang cukup lama.
13
tahun.
e. Kemampuan Individual
terhadap debu.
dalam debu yang dihirup waktu bernafas dan ditimbun dalam paru-paru
dengan masa inkunbasi 2-4 tahun. Pekerja yang sering terkena penyakit
dibedakan pada tingkat ringan dan betar. Gejala tingkat ringan misalnya
14
bebas bersama debu arang batu. Penyakit ini munngkin ditemukan pada
batu bara jenis lain. Gejalanya berupa sesak nafas, bronchitis chronis
pemintalan asbes dan reparasi tekstil yang terbuat dari asbes. Gejala
timbul setelah hari kerja sesudah libur, terasa dema, lemah badan, sesak
Metode pengukuran debu yang digunakan oleh PT. Freeport Indonesia ialah
dengan standar:
mg sensitivity balance.
terbalik.
akan di set sesuai dengan yang akan dihisap manusia secara normal
per menitnya.
DE = DW x 1000 (2.1)
SV
S.W.A = DE x RT (2.2)
480
Dimana :
Run Time adalah total waktu yang didapat pada saat pengukuran (sampling)
Sample Volume ialah hasil perkalian dari aliran rata-rata aktifitas pompa
Permissible Exposure Limit (PEL) adalah nilai batas yang diizinkan untuk
terkontak/terdedah selama 8 jam atau per shift kerja dan tidak terkena efek
MSHA : 10
(% Silica + 2)
DOM : 10,345
(% Silica + 3, 448)
PVC atau membrane MCE) dengan flow rate 1,7 L/min (nylon cyclone) dan 2,2
satu tujuan utama dari ahli ventilasi karna hubungan dengan kesehatan dan
keselamatan para pekerja. Terdapat banyak cara untuk mengontrol debu tambang,
dilihat pada Tabel 2.2. Upaya yang ditulis berdasarkan biaya dan efisiensi.
19
tambang adalah :
memasukan air atau uap kedalam deposit mineral agar menjadi basah
Menurut Cervik (1997), water infusion pada tambang batu bara eropa
tambang.
efisien karena partikel debu menjadi lebih sukar untuk dibasahi. Jenis
Solid stream
Hollow cone
20
Flat spray
Atomizing spray
Full cone
Ventury spray
b. Dust colectors
tambang adalah sangat sulit atau tidak mungkin. Dalam kondisi ini
rendah
Dilusi oleh sistem ventilsi saat ini masih dianggap sebagai metode
utama yang digunakan untuk mengotrol debu tambang yang ada. Dalam
metode ini, kecepatan aliran udara lebih berperan dari pada kualitas
METODE PENELITIAN
penelitian adalah:
Studi literature menekankan pada pengumpulan data-data dari hasil tulisan atau
lapangan dan mengumpulkan data seperti peta topografi lokasi penelitian, data curah
hujan, serta melakukan wawancara atau diskusi dengan pegawai/karyawan, dan mitra
kerja.
22
23
Tahapan ini adalah tahap dimana data-data yang sudah ada, dianalisis, dan
Data primer adalah data yang langsung diperoleh pada objek penelitian
yaitu pada PT. Freeport Indonesia yaitu data kuantitatif mengenai Debu
Tambang.
dilakukan oleh orang lain dan dipakai sebagai sumber data tambahan, data
jadwal kerja yang ada di Perusahaan selama masa kegiatan yang telah ditentukan.
Berikut ini merupakan jadwal pengambilan data yang disajikan berupa informasi
dalam table.
24
No. Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Pustaka
2. Observasi Lapangan
3. Pengambilan Data :
Analisis Data
5. Pembuatan Draft
NPM : 1115109
PENUTUP
Akhir ini dapat diterima dan hasil penelitian yang dicapai dapat berguna bagi
kemajuan perusahaan.
Topik yang diambil dapat berubah sesuai dengan keadaan lapangan dan
kebutuhan perusahaan.
Akhir kata, atas perhatian, waktu dan partisipasi dari pihak manajemen PT.
25
DAFTAR PUSTAKA
Tambang
26
LAMPIRAN A
27
LAMPIRAN B
28
LAMPIRAN C
29
LAMPIRAN D
30