PT.Freeport
Diajukan Guna Mememenuhi Tugas Mata Kuliah
Oleh: Kelompok
Nurdiah Br Tumanggor
Tira Hutauruk
Komunikasi tak luput dari permasalahan, antara lain yang paling terkenal seperti MisKom (Miss
Komunikasi). Miss komunikasi adalah Kesalahan pengertian sehingga menghasilkan respon
yang berlawanan dengan tujuan atau maksud yang diharapkan. Salah satu contoh dari miss
komunikasi adalah saat kita sedang berbicara dengan seorang teman tentang suatu topik, tapi
ternyata teman kita memberi respon tentang topik yang lain yang akhirnya malah membuat kita
bingung sendiri apa sebenarnya yang sedang kita bicarakan.
Untuk permasalahan komunikasi yang sering terjadi dalam perusahaan teknik sipil bermacam-
macam bentuknya. Ada yang bersifat internal dari perusahaan tersebut dan ada juga yang bersifat
eksternal dari perusahaan tersebut.
CONTOH KASUS
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) akan menggelar aksi demonstrasi damai pada hari
Kamis 6 Oktober 2011, di Bunderan Hotel Indonesia, sebagai dukungan penuh organisasi kami
terhadap perjuangan buruh PT Freeport Indonesia yang telah dirampas haknya. Terjadi
pelanggaran terhadap hak-hak buruh yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia selama pemogokan
berlangsung. Berbagai tindakan pelanggaran hukum berupa intimidasi, teror dan ancaman telah
dilakukan oleh pihak management PT Freeport Indonesia. Ancaman pembunuhan bahkan diterima oleh
Sdr. Sudiro, Ketua Serikat Pekerja PT. Freeport Indonesia pada tanggal 11 September 2011, sebelum aksi
mogok ini dilakukan.
Tidak hanya itu, manajemen PT Freeport Indonesia juga memaksa karyawan staf dan kontraktor kembali
ke Tembagapura untuk bekerja dengan menggunakan helicopter, melakukan sweeping ke barak untuk
mencari pekerja yang tinggal dikamar dan memaksa pekerja menandatangani surat pernyataan untuk
masuk kerja dan tidak mendukung mogok kerja.
Bukti lainnya, PT Freeport Indonesia telah menggantikan buruh yang sedang mogok kerja dengan cara
mendatangkan buruh dari Luar Papua secara besar-besaran. Buruh kontraktor (baik yang sudah bekerja
di Proyek PT FI selama ini maupun yang baru didatangkan dari luar Papua) dipaksakan untuk bekerja
selama 12 jam demi mengejar produksi yang hilang selama mogok kerja berlangsung, termasuk tidak
membayarkan upah bagi buruh yang melakukan mogok kerja dan mengancam mereka dengan PHK.
Penyebab terjadinya kasus tersebut dalam perusahaan
Analisa kasus di atas menampakkan bahwa adanya hubungan kausal yang fundamental antara
PT. Freepot dengan para karyawan berkaitan dengan komunikasi yang tidak efektif, pertukaran
dan penyebaran informasi yang tidak terkoordinir, dan tidak adanya kesamaan tujuan dalam
pencapaian kerja organisasi, pihak perusahaan yang menginginkan karyawan berkerja dan
keinginan karyawan yang bertolak belakang dengan mengadakan aksi mogok kerja.
Para pejabat Indonesia di masa Orde Baru justru terlihat mendukung kepentingan PT Freeport Indonesia
daripada kondisi lingkungan di Papua. Mereka beralasan bahwa PT Freeport Indonesia merupakan
perusahaan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia karena telah menanamkan investasi besar dan
berkontribusi bagi pendapatan Negara.
PT.Freeport memberikan upah gaji yang lebih besar bagi tenaga kerja luar dari pekerja
Indonesia itu sendiri.
Adanya misscommunication antara Satpam PT. Freeport Indonesia dan Polisi dengan pengaman
dari PT Grup 4 Securicor yang mengenakan perlengkapan keamanan lengkap, pada Rabu, 21
September 2011. Satuan pengamanan bayaran tersebut yang keluar dari dalam terminal
pekerja Gorong-gorong bersitegang dengan Satpam dan Polisi yang berjaga-jaga. Menurut
Wakil Komandan Kepolisian Resor Mimika, Komisaris Polisi Mada Indra Laksanta, hanya
terjadi misscommunication. Mereka berniat membantu pengamanan tapi tidak ada komunikasi
dan koordinasi.
SOLUSI
Sehingga jika perusahaan responsif, maka pencitraan akan lebih mudah diterima oleh
masyarakat. Pentingnya pemerintah sebagai kontrol juga harus dapat mengendalikan
kenyamanan kedua belah pihak dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya jika semua berjalan
dengan baik maka, program-program yang dilancarkan oleh perusahaan dapat diterima semua
kalangan.