Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Pada era globalisasi ini persaingan bisnis sangat ketat seriring berkembangnya zaman dan semakin
majunya teknologi, setiap perusahaan berlomba-loomba untuk mencari laba atau keuntungan
sebanyak-banyaknya dan menjadi pemimpin pasar, segala macam cara pun dilakukan mulai dari
strategi bisnis yang legal sampai ilegal, hal tersebut menyebabkan ketimpangan karena selalu ada
pihak yang dirugikan dalam sebuh tindakan ketidak adilan ataupun kecurangan.

Keadilan merupakan hal yang wajib dijunjung tinggi oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya,
dimana adil berarti tidak memihak dan tidak berat sebelah, sedangkan keadilan dalam bidang
ekonomi adalah satu keadaan atau situasi di mana setiap orang memperoleh apa yang menjadi
haknya. Ini lantas berarti bahwa keadilan dalam bidang ekonomi adalah perlakuan yang adil bagi
setiap orang untuk mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan kebutuhan dan potensi
yang ada.

Banyak perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan
kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Beberapa perushaan yang diduga melaukan ketidakadilan dalam bisnis berdasarkan dari berita yang
penulis baca dimedia online bahwa PT Free Port dan CV Cahaya Logam melakukan ketidakadilan
dalam menjalankan bisnisnya guna meraih keunungan maksimal, Berdasarkan uraian diatas dan
melihat betapa pentingnya keadilan dalam bisnis, maka penulis memiliki judul KEADILAN DALAM
BISNIS PADA PT FREE PORT DAN CV CAHAYA LOGAM”                                  

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja paham tradisional mengenai keadilan?

2. Apa pengertian keadilan individual dan struktural?

3. Apa saja teori keadilan Adam Smith?

4. Apa saja teori keadilan John Rowls?

5. Apa keterkaitan contoh kasus PT Free Port dan CV Cahaya Loogam dengan teori keadilan Adam
Smith?

1.2 Batasan Masalah

Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada keadilan dalam bisnis serta contoh kasus
pada PT Free Port dan CV Cahaya Logam dan dan keterkaitannya dengan teori keadilan Adam Smith.

1.3 Tujuan Penulisan


  Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka tujuan yang akan dicapai adalah:

          1.   Untuk Mengetahui paham tradisional mengenai keadilan 

          2.   Untuk mengetahui keadilan individual dan structural

          3.   Untuk mengetahui teori Adam Smith

          4.   Untuk mengetahui teori John Rowls

          5.   Untuk mengetahui keterkaitan contoh kasus PT Free Port dan CV Cahaya Loogam dengan
teori           keadilan Adam Smith

BAB II

LANDASAN TEORI

Perkataan adil berasal dari bahasa Arab yang berarti Insaf = keinsyafan = yang menurut jiwa baik dan
lurus. Dalam bahasa Perancis perkataan adil ini di istilahkan dengan Justice, sedangkan dalam bahasa
Latin di istilahkan dengan Justica.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak
ataupun tidak sewenang – wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai  suatu hal
yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, atau sewenang – wenang.

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai
titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung
ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan
dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak
sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan.

Keadilan menurut Adam Smith yaitu hanya menerima satu konsep atau teori keadilan yaitu keadilan
komutatif. Alasannya, yang disebut keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti yaitu keadilan
komutatif yang menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang
atau pihak dengan orang atau pihak lain.

Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang
yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Menurut Drs. Kahar Masyhur dalam bukunya mengemukakan pendapat – pendapat tentang apakah
yang dinamakan adil tersebut, yaitu :

  Adil ialah meletakan sesuatu pada tempatnya

 Adil ialah menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang

 Adil ialah memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tanpa lebih tanpa kurang antara
sesama yang berhak, dalam keadaan yang sama, dan penghukuman orang jahat atau yang
melanggar hukum, sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya.

Keadilan menurut Socrates yaitu bahwa keadilan adalah keadaan di mana pemerintah dengan
rakyatnya terdapat saling pengertian yang baik.
Bagi kaum Komunis, yang disebut keadilan ialah apabila masing-masing orang mendapat bagian yang
sama. Hal ini tercermin dari doktrin mereka “sama rata sama rasa”.

Menurut WJS Poerwadarminta dalam KUBI mengartikan kata adil dengan tidak berat sebelah atau
tidak memihak.

Dari pengertian adil dan keadilan menurut para ahli dapat di simpulkan bahwa adil adalah dimana
semua berada dalam keadaan yang sama rata dan masing-masing orang tidak dalam keadaan
dirugikan atau merugikan orang lain. Keadilan itu sendiri adalah suatu keadaan dimana setiap orang
harus menjalan kan hak dan kewajibannya dengan baik dan benar sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku. bila kita bersifat adil maka orang lain akan adil terhadap diri kita. keadilan
akan ada bila masing-masing orang menghargai dan  menghormati hak dan kewajiban masing-
masing.

Dari pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa adil atau keadilan adalah pengakuan perlakuan
seimbang antara hak dan kewajiban. Apabila ada pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara
hak dan kewajiban, dengan sendirinya apabila kita mengakui “ hak hidup ”, maka sebaliknya kita
harus mempertahankan hak hidup tersebut dengan jalan bekerja keras, dan kerja keras yang kita
lakukan tidak pula menimbulkan kerugian terhadap orang lain, sebab orang lain itu juga memiliki hak
yang sama (hak untuk hidup) sebagaimana halnya hak yang ada pada kita.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penulisan ini metode yang penulis lakukan adalah studi kepustakaan(library research) yaitu
dengan cara mencari refrensi melalui buku-buku, koran dan browsing di internet guna mendapatkan
data-data sekunder yang berkaitan dengan teori keadilan dalam bisnis.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Paham Tradisional Dalam Bisnis

Dalam Paham Tradisional Dalam Bisnis memiliki 3 keadilan, yaitu :

       A. Keadilan Legal

Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah
semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara di hadapan hukum.

Dasar moral :
1)      Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan harus
diperlakukan secara sama.

2)      Semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya, bahkan sama
kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku.

Konsekuensi Legal :

Semua orang harus secara sama dilindungi hukum, dalam hal ini oleh negara.

Tidak ada orang yang akan diperlakukan secara istimewa oleh hukum atau negara.

Negara tidak boleh mengeluarkan produk hukum untuk kepentingan kelompok tertentu. Semua
warga harus tunduk dan taat kepada hukum yang berlaku.

      B.  Keadilan Komutatif

Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau warga negara
satu dengan warga negara lainnya. Menuntut agar dalam interaksi sosial antara warga satu dengan
yang lainnya tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Jika diterapkan dalam
bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam hubungan yang setara dan seimbang antara
pihak yang satu dengan lainnya.

1. Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau warga
negara satu dengan warga negara lainnya.

2. Menuntut agar dalam interaksi sosial antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh ada
pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.

3. Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam hubungan yang
setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya.

4. Dalam bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain keadilan
komutatif menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat.

5. Keadilan ini menuntut agar baik biaya maupun pendapatan sama-sama dipikul secara seimbang.

       C. Keadilan Distributif :

Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap
merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil
pembangunan. Keadilan distributif juga berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai
dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik. Persoalannya apa yang
menjadi dasar pembagian yang adil itu? Sejauh mana pembagian itu dianggap adil?

Dalam sistem aristokrasi, pembagian itu adil kalau kaum ningrat mendapat lebih banyak, sementara
para budaknya sedikit. Menurut Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran
masing-masing orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara.

Dalam dunia bisnis, setiap karyawan harus digaji sesuai dengan prestasi, tugas, dan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Keadilan distributif juga berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama
sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik.
4.2 Keadilan Individual dan Struktural

Keadilan dan upaya menegakkan keadilan menyangkut aspek lebih luas berupa penciptaan sistem
yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut. Prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama
terhadap setiap orang bukan lagi soal orang per orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur
sosial politik secara keseluruhan.

Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial politik yang memang mewadahi dan
memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal tersebut, termasuk dalam bidang bisnis. Dalam bisnis,
pimpinan perusahaan manapun yang melakukan diskriminasi tanpa dasar yang bisa
dipertanggungjawabkan secarar legal dan moral harus ditindak demi menegakkan sebuah sistem
organisasi perusahaan yang memang menganggap serius prinsip perlakuan yang sama, fair atau adil
ini.

Dalam bidang bisnis dan ekonomi, mensyaratkan suatu pemerintahan yang juga adil pemerintah
yang tunduk dan taat pada aturan keadilan dan bertindak berdasarkan aturan keadilan itu. Yang
dibutuhkan adalah apakah sistem sosial politik berfungsi sedemikian rupa hingga memungkinkan
distribusi ekonomi bisa berjalan baik untuk mencapai suatu situasi sosial dan ekonomi yang bisa
dianggap cukup adil.

Pemerintah mempunyai peran penting dalam hal menciptakan sistem sosial politik yang kondusif,
dan juga tekadnya untuk menegakkan keadilan. Termasuk di dalamnya keterbukaan dan kesediaan
untuk dikritik, diprotes, dan digugat bila melakukan pelanggaran keadilan. Tanpa itu ketidakadilan
akan merajalela dalam masyarakat.

4.3. Teori keadilan Adam Smith

Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif, alasan :

1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang menyangkut
kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang dengan orang lain.
Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan antarmanusia karena kesetaraan yang terganggu.

2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal hanya
konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi menegakkan keadilan komutatif,
negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.

3.  Juga menolak keadilan distributif, karena apa yang disebut keadilan selalu menyangkut hak
semua orang tidak boleh dirugikan haknya. Keadilan distributif justru tidak berkaitan dengan hak.
Orang miskin tidak punya hak untuk menuntut dari orang kaya untuk membagi kekayaannya kepada
mereka. Orang miskin hanya bisa meminta, tidak bisa menuntutnya sebagai sebuah hak. Orang kaya
tidak bisa dipaksa untuk memperbaiki keadaan sosial ekonomi orang miskin.

Prinsip Komutatif Adam Smith:

a)      Prinsip No Harm

b)      Prinsip Non – Intervention

c)      Prinsip Keadilan Tukar 


a.    Prinsip No Harm

Prinsip No Harm yaitu prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan
kepentingan orang lain. Prinsip ini menuntuk agar dalam interaksi sosial apapun setiap orang harus
menahan dirinya untuk tidak sampai merugikan hak dan kepentingan orang lain, sebagaimana ia
sendiri tidak mau agar hak dan kepentingannya dirugikan oleh siapapun. Dalam bisnis, tidak boleh
ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, entah sebagai konsumen, pemasok, penyalur,
karyawan, investor, maupun masyarakat luas.

b.   Prinsip Non-Intervention

Prinsip Non Intervention Yaitu prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi
jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorangpun diperkenankan
untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain. Campur tangan dalam bentuk
apapun akan merupakan pelanggaran terhadap hak orang tertentu yang merupakan suatu harm
(kerugian) dan itu berarti telah terjadi ketidakadilan. Dalam hubungan antara pemerintah dan
rakyat, pemerintah tidak diperkenankan ikut campur tangan dalam kehidupan pribadi setiap warga
negara tanpa alasan yang dapat diterima, dan campur tangan pemerintah akan dianggap sebagai
pelanggaran keadilan. Dalam bidang ekonomi, campur tangan pemerintah dalam urusan bisnis
setiap warga negara tanpa alasan yang sah akan dianggap sebagai tindakah tidak adil dan
merupakan pelanggran atas hak individu tersebut, khususnya hak atas kebebasan.

c.    Prinsip Keadilan Tukar

Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud d     an terungkap
dalam mekanisme harga pasar. Merupakan penerapan lebih lanjut dari no harm secara khusus
dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihal lain dalam pasar. Adam Smith
membedakan antara harga alamiah dan harga pasar atau harga aktual. Harga alamiah adalah harga
yang mencerminkan biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh produsen, yang terdiri dari tiga
komponen yaitu biaya buruh, keuntungan pemilik modal, dan sewa. Harga pasar atau harga aktual
adl harga yang aktual ditawarkan dan dibayar dalam transaksi dagang di dalam pasar. Kalau suatu
barang dijual dan dibeli pada tingkat harga alamiah, itu berarti barang tersebut dijual dan dibeli pada
tingkat harga yang adil. Pada tingkat harga itu baik produsen maupun konsumen sama-sama untung.
Harga alamiah mengungkapkan kedudukan yang setara and seimbang antara produsen dan
konsumen karena apa yang dikeluarkan masing-masing dapat kembali (produsen: dalam bentuk
harga yang diterimanya, konsumen: dalam bentuk barang yang diperolehnya), maka keadilan nilai
tukar benar-benar terjadi. Dalam jangka panjang, melalui mekanisme pasar yang kompetitif, harga
pasar akan berfluktuasi sedemikian rupa di sekitar harga alamiah sehingga akan melahirkan sebuah
titik ekuilibrium yang menggambarkan kesetaraan posisi produsen dan konsumen. Dalam pasar
bebas yang kompetitif, semakin langka barang dan jasa yang ditawarkan dan sebaliknya semakin
banyak permintaan, harga akan semakin naik. Pada titik ini produsen akan lebih diuntungkan
sementara konsumen lebih dirugikan. Namun karena harga naik, semakin banyak produsen yang
tertarik untuk masuk ke bidang industri tersebut, yang menyebabkan penawaran berlimpah dengan
akibat harga menurun. Maka konsumen menjadi diuntungkan sementara produsen dirugikan.

Dengan demikian selanjutnya harga akan berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar yang terbuka
dan kompetitif. Karena itu dalam pasar yang terbuka dan kompetitif, fluktuasi harga akan
menghasilkan titik ekuilibrium sebuah titik di mana sejumlah barang yang akan dibeli oleh konsumen
sama dengan jumlah yang ingin dijual oleh produsen, dan harga tertinggi yang ingin dibayar
konsumen sama dengan harga terrendah yang ingin ditawarkan produsen. Titik ekuilibrium inilah
yang menurut Adam Smith mengungkapkan keadilan komutatif dlm transaksi bisnis.

4.4. Teori keadilan John Rowls

Pasar memberi kebebasan dan peluang yang sama bagi semua pelaku ekonomi. Kebebasan adalah
nilai dan salah satu hak asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem
ekonomi pasar. Pasar memberi peluang bagi penentuan diri manusia sebagai makhluk yang bebas.
Ekonomi pasar menjamin kebebasan yang sama dan kesempatan yang fair.

Prinsip-prinsip Keadilan Distributif Rawls, meliputi:

1.     Prinsip Kebebasan yg sama

Setiap orang hrs mempunyai hak yang sama atas sistem kebebasan dasar yang sama yag paling luas
sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua. Keadilan menuntut agar semua orang diakui,
dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama. 

2.     Prinsip Perbedaan (Difference Principle).

Bahwa ketidaksamaan sosial dan ekonomi harus diatur sedemikian rupa sehingga ketidaksamaan
tersebut:

a)      Menguntungkan mereka yang paling kurang beruntung, dan

b)      Sesuai dengan tugas dan kedudukan yang terbuka bagi semua di bawah kondisi persamaan
kesempatan yang sama.

Jalan keluar utama untuk memecahkan ketidakadilan distribusi ekonomi oleh pasar adalah dengan
mengatur sistem dan struktur sosial agar terutama menguntungkan kelompok yang tidak beruntung.

Kritik atas Teori Rawls:

Bahwa Prinsip Perbedaan, berakibat menimbulkan ketidakadilan baru.

1.      Prinsip tersebut membenarkan ketidakadilan, karena dengan prinsip tersebut pemerintah


dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu untuk diberikan kepada pihak lain.

2.      Kekayaan kelompok tertentu yang diambil pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok
yang menjadi tidak beruntung atau miskin karena kesalahannya sendiri. Prinsip Perbedaan justru
memperlakukan secara tidak adil mereka yang dengan gigih, tekun, disiplin, dan kerja keras telah
berhasil mengubah nasib hidupnya terlepas dari bakat dan kemampuannya yang mungkin pas-
pasan.

Jalan keluar atas masalah ketimpangan ekonomi :

Terlepas dari kritik-kritik tehadap teori Rawls, kita akui bahwa Rawls mempunyai pemecahan yang
cukup menarik dan mendasar atas ketimpangan ekonomi. Dengan memperhatikan secara serius
kelemahan-kelemahan yang dilontarkan, kita dapat mengajukan jalan keluar tertentu yang
sebenarnya merupakan perpaduan teori Adam Smith yang menekankan pada pasar, dan juga teori
Rawls yang menekankan kenyataan perbedaan bahkan ketimpangan ekonomi yang dihasilkan oleh
pasar. Harus kita akui bahwa pasar adalah sistem ekonomi terbaik hingga sekarang, karena dari
kacamata Adam Smith maupun Rawls, pasar menjamin kebebasan berusaha secara optimal bagi
semua orang. Karena itu kebebasan berusaha dan kebebasan dalam segala aspek kehidupan harus
diberi tempat pertama. Dengan mengandalkan kombinasi mekanisme pasar dan kebijaksanaan
selektif pemerintah yang khusus ditujukan untuk membantu kelompok yang secara obyektif tidak
mampu memanfaatkan peluang pasar secara maksimal. Dalam hal ini penentuan kelompok yang
mendapat perlakuan istimewa harus dilakukan secara transparan dan terbuka. Langkah dan
kebijaksanaan ini mencakup pengaturan sistem melalui pranata politik dan legal, sebagaimana
diusulkan oleh Rawls, tetapi harus tetap selektif sekaligus berlaku umum. Jalan keluar ini sama sekali
tidak bertentangan degan sistem ekonomi pasar karena sistem ekonomi pasar sesungguhnya
mengakomodasi kemungkinan itu. 

4.5 Contoh kasus keadilan dalam bisnis

Masih banyak permasalahan yang  dihadapi pelanggan. Pengusaha dan pemerintah sering
mengabaikan hak-hak pelanggan, baik dalam pelayanan pada masyarakat(public service) maupun
dalam penjualan produk. Bahkan beberapa perusahaan di Indonesia dalam mendapatkan
keuntungan, kebanyakan mereka mau  mengorbankan kepentingan jangka panjang demi
kepentingan jangka pendek. Sebagai contoh mereka lebih memusatkan perhatian dalam mengukur
keberhasilan kinerja mereka dari perspektif keuangan, seperti pencapaian ROI, laba, dan rasio-rasio
keuangan lainnya, sehingga kurang memperhatikan perspektif non keuangan seperti halnya
menyangkut kenyamanan, keamanan karyawan, lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

4.5.1 Contoh kasus ketidakadilan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar :

Kekerasan di Papua akibat Ketidakadilan PT Freeport

Insiden penembakan yang terjadi berturut-turut di Papua dinilai tidak terlepas dari rangkaian
persoalan ketidakadilan yang timbul akibat beroperasinya PT Freeport Indonesia di Papua.

"PT Freeport menimbulkan kejahatan ekologi, tragedi kemanusiaan dan penjajahan ekonomi
bangsa," ungkap Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry
Nahdian Forqan saat jumpa pers di kantor Walhi Jakarta, Kamis (16/7) siang.

Hadir pula dalam acara ini, Arkilaus Arnesius Baho dari Liga Perjuangan Nasional Rakyat Papua Barat,
serta Tinus Natkime, perwakilan hak ulayat tanah operasi PT Freeport.
Berry menegaskan, kekerasan yang terjadi di Papua akibat adanya ketidakadilan dengan diberikan
ruang sangat besar oleh Pemerintah kepada PT Freeport untuk mengeksploitasi kekayaan tanah
Papua. "PT Freeport mengeksploitasi dan mengakses kehidupan politik, ekonomi, dan sosial rakyat
Papua. Ketika sudah kebablasan, pemerintah tidak berdaya," ungkapnya.
Kekerasan, perusakan lingkungan, dan ketidakadilan sosial, paparnya, telah melekat dalam sejarah
operasi PT Freeport di Papua yang mulai beroperasi sejak tahun 1967. "Jangan hanya melihat
persoalan pada kelompok-kelompok tertentu di Papua yang melakukan kekerasan," ucapnya.

Untuk itu, lanjut Berry, jalan keluar untuk mengatasi segala kekerasan dan ketidakadilan yang
selama ini terjadi di Papua adalah dengan menghentikan total operasi PT Freeport. "SBY jika punya
komitmen terhadap rakyat Papua harus menghentikan operasi PT Freeport," lontarnya.
Pemerintah, tambahnya, juga harus membentuk komite independen yang beranggotakan pakar
hukum, lingkungan, sosial untuk mengkaji ulang segala aspek, mulai dari HAM, ekologi, sosial, hingga
ekonomi

Selain itu, langkah lain, pemerintah memfasilitasi konsultasi publik yang menghadirkan rakyat Papua
terutama masyarakat sekitar PT Freeport untuk mendapatkan gambaran sebenarnya yang selama ini
terjadi. "Sambil langkah-langkah tersebut berjalan, lakukan penegakan hukum terhadap kerusakan
lingkungan serta HAM," ujarnya.
Jika benar operasi ditutup, lanjutnya, PT Freeport harus bertanggung jawab terhadap ekologi serta
seluruh pekerja. "Para pekerja bisa dialihkan untuk pemulihan ekologi dan ekonomi," kata Berry.
(kcm)

4.5.2 Contoh Kasus ketidakadilandalam bisnis terhadap karyawan

Kasus Perbudakan oleh Pabrik Panci

Pabrik pembuatan alat dapur yang digerebek polisi karena menyekap karyawannya di kawasan
Sepatan, Tangerang, Banten, (3/5). Polisi membebaskan 25 orang karyawan pabrik tersebut.
TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Heri Heryanto merasa
kecolongan atas terjadinya kasus perbudakan buruh pabrik panci di Sepatan, Kabupaten Tangerang.

CV Cahaya Logam, produsen panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, milik Yuki Irawan,
dipastikan tidak berizin alias ilegal. "Bagaimana kami mau mengawasi jika namanya saja tidak
terdata karena tidak ada izin," katanya. (Baca: Pelanggaran berlapis pemilik pabrik)

Menurut Heri, selain Dinas Tenaga Kerja, fungsi pengawasan juga seharusnya dilakukan oleh instansi
terkait lain, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang.
Kepolisian Resor Kota Tangerang menggerebek pabrik yang melakukan praktek perbudakan tersebut
pada Jumat petang, 3 Mei 2013. Pabrik ilegal ini dilaporkan telah melakukan pelanggaran hak asasi
manusia, seperti menyiksa dan menyekap karyawan, mempekerjakan karyawan di bawah umur, dan
para karyawan tersebut tidak diberi upah yang standar. 

Pabrik ini sudah beroperasi 1,5 tahun, tapi memperlakukan karyawannya sangat tidak manusiawi,"
ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Tangerang, Komisaris Shinto Silitonga.

ANALISIS KASUS
Berdasarkan kasus tersebut terbukti beberapa perusahaan Free Port tidak menerapkan prinsip
keadilan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, sedangkan pabrik panci (CV Cahaya Logam )
melakukan ketidakalian terhadap karyawannya, menurut Adam Smith dalam menjalankan bisnisnya,
prinsip keadilan tersebut antara lain:

a.   Prinsip No Harm

Menurut Adam Smith prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm atau prinsip tidak
merugikan orang lain. 

1)  Dalam kasus Freeport :


Sudah sangat jelas dalam kasus ini PT Free Port  telah sangat merugkan bangsa indonesia terutama
merusak. tanah papua Kekerasan, perusakan lingkungan, dan ketidakadilan sosial guna meraih
keuntungan semata. Keruskaan lingkungan tersebut tidak sepadan dengan keuntungan yang
didapatkan rakyat Indonesia itu sendiri.

2)     Dalam kasus Pabrik Panci (CV Cahaya Logam) :

Sudah sangat jelas perusahaan tersebut sangat merugikan para karyawan karena telah mengabaikan
hak para pekerja dengan tidak memberikan upah/gaji mereka, serta melanggar hak asasi mereka
karena telah melaukan perbudakan dan penyekapan. Para  karyawan/buruh dirugikan secara moril
maupun materil.

b. Prinsip non intervention

Prinsip non intervention adalah prinsip tidak ikut campur tangan. 

1)     Dalam kasus PT Free Port :

prinisip no intervention jelas telah dilanggar, pemerintah seolah ikut campur tangan dalam
melinddungi PT Free Port dengan melakukan perjanjian jangka pnjang yang membuat mereka boleh
beroperasi selama puluhan tahun di Indonesiia dan mengeruk kekayaan alamnya.

2)     Dalam kasus Pabrik Panci (CV Cahaya Logam) :

Perusahaan telah ikut campur terhadap hak kebebasan pribadi pekerja/karyawannya karena telah
melakukan penyekapan dan perbudakan terhadap mereka,

c. Prinsip pertukaran yang adil

Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan terungkap
dalam mekanisme harga dalam pasar. Ini sesungguhnya merupakan penerapan lebih lanjut prinsip
no harm secara khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihak lain dalam pasar. 

1)  Dalam kasus PT Free Port :

Masyarakat sekitar sangat diperlakukan tidak adil karena .PT Free Port yang memperoleh
keuntungan besar namun tanah air merekalah yang dirusak dan dicemari lingkungannya, Harga yang
dibayar atas kerusakan tersebut tak sesuai dengan keuntungan yang didapatkan oleh masyarakat
sekitar.

2)  Dalam kasus Pabrik Panci (CV Cahaya Logam) :

Pada kasus ini  CV Cahaya Logam tidak melakukan pertukaran yang adil terhadap karyawannya,
dimana tenaga mereka yang telah dipekerjakan oleh perrusahaan tersebut tidak mendapatkan
imbalan yang setimpal bahkan mereka tidak mendapatkan bayaran sebagai upah atas hasil
keringatnya bahkan mereka malah diperbudak, disekap dan direnggut hak pekerja serta hak asasinya
sebagai manusia.
BAB V

PENUTUP

      5.1  Kesimpulan

     Berdasarkan ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

    1. Tanggung jawab perusahaan juga berkaitan dengan keadilan yang diterima oleh pelanggan,        
karyawan dan masyarakat sekitar dan lingkungan

   2. Keadilan dalam suatu bisnis itu sangat penting agar saling menguntungkan dan semua pihak
yang        terlibat tidak ada yang merasa dirugikan

 3.    Dari penulisan ini dapat diketahui bahwa masih ada beberapa perusahaan yang tidak
menjalankan       keadilan dalam kegiatan bisnisnya seperti yang dilakukan oleh PT Free Port yang
kurang adil              terhadap masyarakat sekitarnya dan pabrik panci (CV Cahaya Logam) terhadap
karyawannya.

     5.2  Saran

    Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran yaitu seorang pebisnis harus memiliki    
tanggung jawab yang besar khususnya kepada pelanggan, karyawannya maupun masyarakat sekitar  
sehingga terciptanya hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Dan pemerintah harus    
membentuk badan pengawas untuk mengawasi dan memberikan hukuman kepada perusahaan yang
tidak menerapkan keadilan dalam kegiatan bisnisnya karena hal tersebut sudah melanggar etika        
dalam bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius

Prof. Dr. Kees Bertens, MSC . 2000. Pengantar Etika Bisnis

Drs. M. Sastrapratedja 2002. Etika Dan Hukum: Relevansi Teori Hkm Kodrat Th.Aquinas

Anda mungkin juga menyukai