Anda di halaman 1dari 7

Nama : Komang Riska Vira Yanti

Nim : 2017011027
Kelas : 3A
Prodi : Pendidikan Ekonomi

Tugas 2
Etika Bisnis dan Profesi

Soal :

1. Keadilan pada hakikatnya adalah memberikan pada setiap orang apa yang menjadi haknya (to
give everybody his own). Keadilan mempunyai tiga unsur hakiki, coba saudara sebutkan dan
jelaskan tiga unsur tersebut.
Jawaban :
Keadilan merupakan hal vital dalam ekonomi atau bisnis, karena keduanya sama-sama
terkait erat dengan pembagian barang dan jasa yang terbatas pada semua orang baik ekonomi
maupun keadilan sama-sama bertitik tolak pada terjadinya kelangkaan dan keterbatasan.
Keadilan juga merupakan topik penting dalam etika bisnis, karena sebagaimana yang
dikemukakan Bertens, “sulit sekali untuk dibayangkan orang atau instansi yang berlaku etis
tetapi tidak mempraktekkan keadilan atau bersikap tak acuh pada ketidakadilan”. Keadilan
pada hakikatnya adalah memberikan pada setiap orang apa yang menjadi haknya (to give
everybody his own). Keadilan mempunyai tiga unsur hakiki, yaitu:
a. Keadilan selalu tertuju pada orang lain Masalah keadilan hanya bisa timbul dalam
konteks antar manusia, dengan kata lain konteks keadilan kita selalu berurusan dengan
orang lain.
b. Keadilan harus ditegakan atau dilaksanakan Keadilan tidak hanya diharapkan atau
dianjurkan tetapi mengikat kita sehingga kita mempunyai kewajiban. Dalam konteks
keadilan kita selalu berurusan dengan hak orang lain.
c. Keadilan menuntut persamaan (Equity) Atas dasar keadilan kita harus memberikan
kepada setiap orang apa yang menjadi haknya tanpa kecuali.
2. Dalam konsep Plato tentang keadilan dikenal adanya keadilan individual dan keadilan dalam
negara. Coba saudara jelaskan yang dimaksud dengan keadilan individual dan keadilan dalam
Negara!
Jawaban :
Keadilan individual adalah keadilan yang tergantung dari kehendak baik atau buruk
masing-masing individu dan juga tergantung dari struktur proses dalam masyarakat. Menurut
Plato Keadilan dalam Negara harus memandang suatu masalah yang memerlukan pengaturan
dengan undang-undang harus mencerminkan rasa keadilan, sebab bagi Plato hukum dan
undang-undang bukanlah semata-mata untuk memelihara ketertiban dan menjaga stabilitas
negara, melainkan yang paling pokok dari undang-undang adalah untuk membimbing
masyarakat mencapai keutamaan, sehingga layak menjadi warga negara dari negara yang ideal.
Hukum dan undang-undang bersangkut paut erat dengan kehidupan moral dari setiap warga
masyarakat. Secara teoritis konsep keadilan Plato berdasar pada aliran filsafat idealisme,
sedangkan konsep keadilan Aristoteles bertolak dari aliran filsafat realisme.

3. Coba saudara jelaskan Teori Keadilan menurut filosuf pada Abad Pertengahan!
Jawaban :
Teori keadilan di abad pertengahan yang bercorak teologis pertama dikemukakan oleh
pendeta Agustinus. Menurut Agustinus keadilan adalah asas ketertiban yang muncul dalam
perdamaian, sedangkan perdamaian adalah ikatan yang semua orang menginginkan dalam
kesukaan bergaul mereka. Thomas Aquinas membedakan antara keadilan Ilahi dan keadilan
manusiawi. Thomas Aquinas dalam karya tulisnya yang berjudul Summa theological
mendefinisikan hukum manusiawi (lex humana) sebagai suatu peraturan dari akal untuk
kebaikan umum yang dibuat oleh seseorang yang memberikan perlindungan masyarakat, dan
diundangkan. Menurut Thomas Aquinas terdapat empat (4) unsur pokok yang sama pentingnya
dari hukum, yakni rasionalistas, pertalian dengan kebaikan umum, pembuatan oleh pihak yang
mewakili masyarakat, dan pengundangan.

4. Aristoteles secara tradisional menyatakan bahwa keadilan dapat dibagi menjadi tiga: keadilan
legal, komutatif dan distributif. Coba saudara jelaskan keadilan yang dimaksud Aristoteles
tersebut.
Jawaban :
Atas pengaruh Aristoteles secara tradisional keadilan dibagi menjadi tiga: keadilan legal,
komutatif dan distributif.
 Keadilan Legal.
Keadilan legal menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan
negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama
oleh negara dihadapan dan berdasarkan hukum yang berlaku. Semua pihak dijamin untuk
mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan hukum yang berlaku. Dasar moralnya,
pertama, semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yan sama dan
kerena itu harus diperlakukan secara sama. Perlakuan yang berbeda atau diskriminatif
dengan demikian berarti merendahkan harkat dan martabat manusia, tidak hanya pada
orang pertikular-konkret tertentu, melainkan juga harkat dan martabat manusia pada
umumnya. Kedua, semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukanya,
bahkan sama kewajiban sipilnya. Karena itu, semua harus diperlakukan secara sama sesuai
dengan hukum yang berlaku. Perlakuan yang tidak sama hanya mungkin dibenarkan kalau
didasarkan pada alasan-alasan yang baik. Demikian pula, perlakukan yang tidak sama
hanya bisa dibenarkan melalui pertanggungjawaban yang terbuka berdasarkan prosedur
legal yang berlaku. Secara khusus dalam bidang bisnis, prinsip keadilan legal menuntut
agar negara bersikap netral dalam memperlakukan semua pelaku ekonomi. Negara tidak
akan berpihak kepada kepentingan bisnis siapa pun. Itu berarti siapa saja yang dirugikan
kepentingan bisnisnya akan dibela oleh negara dan siapa saja yang melanggar hukum dan
dengan demikian merugikan pihak lain akan ditindak tanpa kompromi oleh negara. Juga
berdasarkan prinsip keadilan legal, negara akan menjamin kegiatan bisnis yang sama bagi
semua pelaku bisnis. Artinya, negara tidak akan mengeluarkan aturan bisnis dalam bentuk
apa pun yang hanya dimaksudkan demi kepentingan pelaku bisnis tertentu kendati dengan
kedok kepentingan nasional sekalipun. Maka, semua pelaku bisnis, termasuk juga
pemerintah, harus tunduk dan taat pada aturan bisnis yang berlaku bagi semua dan tidak
meminta, dengan cara apa pun, perlakuan hukum yang istimewa.
 Keadilan Komutatif.
Keadilan ini mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dan yang lain
atau antara warga negara yang satu dan warga negara lainnya. Keadilan ini menuntut agar
dalam interaksi sosial antara warga yang satu dan warga yang lain, tidak boleh ada pihak
yang dirugikan hak dan kepentingannya. Ini berarti prinsip keadilan komutatif menuntut
agar semua orang memberikan, menghargai, dan menjamin apa yang menjadi hak orang
lain. Kita diharapkan untuk selalu menghargai hak dan kepentingan orang lain
sebagaimana kita sendiri ingin agar hak dan kepentingan kita dihargai oleh orang lain.
Maka, dasar moralnya sama dengan keadilan legal di atas, yaitu bahwa semua orang
mempunyai harkat dan martabat, karena itu juga hak yang sama harus dijamin dan dihargai
oleh semua orang. Karena itu, kalau dalam interaksi sosial apapun terjadi bahwa pihak
tertentu dirugikan hak dan kepentingannya, maka negara dituntut untuk turun tangan
menindak pihak yang merugikan dan dengan demikian memulihkan kembali
keseimbangan atau kesetaraan kedua pihak yang terganggu oleh adanya pelanggaran tadi.
Dalam kaitan dengan itu, prinsip keadilan komunikatif juga menyangkut pemulihan
kembali hubungan yang rusak, yang menjadi tidak harmonis dan tidak seimbang (tidak
adil), karena terlanggarnya hak pihak tertentu oleh pihak lain. Dalam bisnis, keadilan
komunikatif juga disebut atau berlaku sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain, keadilan
komunikatif menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat. Dengan
demikian, prinsip keadilan komunikatif menuntut agar semua orang menepati apa yang
telah dijanjikannya, mengembalikan pinjaman, memberi ganti rugi yang seimbang,
memberi imbalan atau gaji yang pantas, dan menjual barang dengan mutu dan harga yang
seimbang, dan sebagainya. Dalam wujud yang lain, dapat dikatakan bahwa keadilan
komunikatif menuntut agar baik biaya dan keuntungan sama-sama dipikul secara
seimbang. Artinya, manfaat dan keuntungan disatu pihak serta biaya dan beban di pihak
lain harus sama-sama di pikul secara seimbang oleh semua pihak yang terlibat. Contoh :
a. Adil kalau si A harus membayar sejumlah uang yang mereka sepakati sebab si B telah
menerima barang dari si A.
 Keadilan Distributif
Prinsip dasar keadilan distributif, atau yang kini dikenal sebagai keadilan ekonomi adalah
distributisi ekonomi yang merata atau yang dianggap adil bagi semua warga negara.
Dengan kata lain, keadilan distributif menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau
hasil-hasil pembangunan. Persoalan sekarang adalah apa yang menjadi dasar pembagian
yang adil itu? Sejauh mana pembagian itu dianggap adil? Aristoteles sudah menghadapi
persoalan tersebut. Dalam sistem pemerintahan aristokrasi, kaum ningrat beranggapan
bahwa pembagian itu adil kalau mereka mendapat lebih banyak, sedangkan para budaknya
lebih sedikit. Pada sistem pemerintahan oligarki yaitu dikuasai orang kaya, pembagian
yang adil adalah kalau orang kaya selalu mendapat lebih banyak sedangkan orang miskis
sedikit. Prinsip Keadilan Distributif :
a. Bagian yang sama
Menurut prinsip ini kita membagi dengan adil, jika kita membagi rata: kepada semua
orang yang berkepentingan diberi bagian yang sama. Membagi atas dasar undian
merupakan salah satu cara untuk mempraktekkan prinsip ini, karena dengan itu semua
orang mendapat peluang yang sama.
b. Kebutuhan
Prinsip kedua menekankan bahwa kita berlaku adil, bila kita membagi sesuai dengan
kebutuhan. Ibu rumah tangga membagi nasi dengan memberi kepada semua anggota
keluarga dengan porsi sama belum tentu berlaku adil karena kebutuhan mereka tidak
sama.
c. Hak
Hak merupakan hal yang penting bagi keadilan pada umumnya termasuk keadilan
distributif. Karyawan yang dipekerjakan dalam suatu perusahaan sebelum diterima
akan menandatangani janji kerja. Dengan demikian haknya terhadap perusahaan telah
dirumuskan dengan jelas.
d. Usaha
Prinsip keempat ini perlu dipertimbangkan juga dalam pembagian yang adil. Mereka
yang mengeluarkan banyak usaha dan keringat untuk mencapai suatu tujuan, pantas
diperlakukan dengan cara lain daripada orang yang tidak berusaha.
e. Kontribusi Kepala Masyarakat
Orang yang karena kontribusinya besar kepada masyarakat
f. Jasa
Menjadi alasan untuk memberikan sesuatu kepada satu orang yang tidak diberikan
orang lain.

Contoh: Adil jika si A mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tertentu sesuai
dengan kinerjanya selama ini.
5. Menurut Rawls, ada beberapa jalan keluar utama untuk memecahkan ketidakadilan distribusi
ekonomi oleh pasar. Coba saudara sebutkan dan jelaskan jalan keluar yang dimaksud.
Jawaban :
 Rawls sendiri menempatkan kebebasan sebagai prinsip pertama dari keadilannya, berupa
“Prinsip Kebebasan yang Sama". Prinsip ini berbunyi "Setiap orang harus mempunyai hak
yang sama atas sistem kebebasan dasar yang sama yang paling luas sesuai dangan sistem
kebebasan serupa bagi semua.” Ini berarti pada tempat pertama keadilan menuntut agar
semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama. Ini hal yang
paling pokok yang harus dimiliki semua orang secara sama. Hanya dengan kebebasan ini
semua orang dimungkinkan untuk menjalani hidupnya sesuai dengan keinginan dan apa
yang dianggapnya baik.
 Sabagai jalan keluar, menurut Rawls, sistem sosial harus diatur sehingga pada akhirnya,
berdasarkan peluang dan kebebasan yang sama bagi semua, sistem sosial itu bekerja
sedemikian rupa untuk menguntungkan kelompok yang paling kurang beruntung. Atas
dasar ini, Rawls lalu mengajukan prinsip keadilannya yang kedua, berupa prinsip
perbedaan (Difference Principle), yaitu bahwa ketidaksamaan sosial dan ekonomi harus
diatur sedemikian rupa sehingga ketidaksamaan tersebut
a. Menguntungkan mereka yang paling kurang beruntung.
b. sesuai dengan tugas dan kedudukan yang terbuka bagi semua di bawah kondisi
persamaan kesempatan yang sama.
 Dengan demıkian, menurut Rawls, jalan keluar utama untuk memecahkan ketidakadilan
distribusi ekonomi oleh pasar adalah dengan mengatur sistem dan struktur sosial agar
terutama menguntungkan kelompok yang tidak beruntung. Tentu saja dengan catatan
bahwa sistem ini tetap memberi prioritas pada kebebasan yang sama bagi semua orang.
Tetapi, kebebasan yang sama itu harus tetap disertai dengan penataan struktur sosial,
politik, dan ekonomi agar tidak melanggengkan ketidakadilan distributif. Atas dasar ini,
jalan keluar untuk memecahkan persoalan perbedaan dan ketimpangan ekonomi dan sosial
yang antara lain disebabkan oleh pasar adalah bahwa, di samping menjamin kebebasan
yang sama bagi semua, negara dituntut untuk mengambil langkah dan kebijaksanaan
khusus tertentu yang secara khusus dimaksudkan untuk membantu memperbaiki keadaan
sosial dan ekonomi kelompok secara objektif tidak beruntung bukan karena kesalahan
mereka sendiri. Langkah atau kebijaksanan khusus ini memang hanya dimaksudkan untuk
kelompok yang memang atas kemampuan mereka sendiri tidak bisa memperbaiki sosial
dan ekonomi mereka. Termasuk di dalamnya langkah dan kebijaksanaan yang memberi
kemungkinan bagi masyarakat terpencil, misalnya untuk bisa memperbaiki keadaan sosial
ekonominya melalui usahanya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai