Anda di halaman 1dari 3

NAMA : PURNAWAN T. TOTOU DOSEN : IDRUS ABUBAKAR, SE, M.B.

NIM : 19150015 MAKUL : ETIKA BISNIS

PRODI : AKUNTANSI SYARIAH TANGGAL : 08-04-2021

PENDEKATAN ETIKA DALAM BISNIS (BAGIAN III)

C. KEADILAN DAN KESETARAAN

 Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat
kepentingan yang besar.

 Kesetaraan
Kesetaraan adalah persamaan kedudukan, persamaan tingkatan, tak ada yang lebih tinggi
atau lebih rendah, semuanya sama sederajat.

i. Keadilan Distributif, Keadilan Retributif, Dan Keadilan Kompensatif

a. Keadilan distributif
Keadilan distributif adalah suatu keadilan yang memberikan kepada setiap orang
didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya masing-masing. Keadilan
distributif berperan dalam hubungan antara masyarakat dengan perorangan.

b. Keadilan retributif
Keadilan retributif adalah teori hukuman bahwa ketika seorang pelanggar melanggar
hukum, keadilan mengharuskan mereka menderita sebagai balasannya, dan bahwa
tanggapan terhadap kejahatan sebanding dengan pelanggaran tersebut.

1
c. Keadilan kompensatif
Keadilan kompensatif berkaitan dengan keadilan dalam memperbaiki kerugian yang
dialami seseorang akibat perbuatan orang lain. Saat seseorang melakukan tindakan yang
merugikan kepentingan orang lain, maka pelakunya memiliki kewajiban moral untuk
memberikan semacam ganti rugi pada korbannya.

ii. Keadilan sebagai kesetaraan (Egaliter)

Pengertian egaliter/egalitarian
Egalitarianisme (berasal dari bahasa Prancis égal yang berarti "sama"), adalah
kecenderungan berpikir bahwa seseorang harus diperlakukan sama pada dimensi seperti
agama, politik, ekonomi, sosial, atau budaya.

Keadilan sebagai Kesetaraan: Egalitarianis. Egalitarian berpendapat bahwa tidak ada


perbedaan relevan di antara orang-orang yang dapat membenarkan perlakuan yang tidak
setara. Menurut kaum egaliter, semua manfaat dan beban harus dibagikan menurut rumus
berikut:
 Setiap orang harus diberi bagian yang sama persis dari tunjangan dan beban
masyarakat atau kelompok. Egaliter mendasarkan pandangan mereka pada proposisi
bahwa semua manusia adalah sama dalam beberapa hal mendasar dan bahwa,
berdasarkan persamaan ini, setiap orang memiliki klaim yang sama atas barang-
barang masyarakat.
 Menurut kaum egaliter, hal ini mengimplikasikan bahwa barang harus dialokasikan
kepada orang-orang dengan porsi yang sama. Kesetaraan telah diusulkan sebagai
prinsip keadilan tidak hanya untuk seluruh masyarakat, tetapi juga dalam kelompok
atau organisasi yang lebih kecil. Dalam sebuah keluarga, misalnya, sering
diasumsikan bahwa anak-anak selama hidup mereka harus menerima bagian yang
sama dari barang-barang yang disediakan orang tua bagi mereka. Di beberapa
perusahaan dan di beberapa kelompok kerja, terutama ketika kelompok tersebut
memiliki perasaan solidaritas yang kuat dan mengerjakan tugas-tugas yang
membutuhkan kerja sama, para pekerja merasa bahwa semua harus menerima
kompensasi yang setara.

iii. Keadilan kapitalis, keadilan sosialis, dan keadilan libertalis

2
a. Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh bagi tiap
orang untuk mengendalikan kegiatan ekonomi seperti perdagangan, industri, dan
alat-alat produksi dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
b. Keadilan sosialis adalah Beban kerja harus dibagikan sesuai dengan kemampuan
masyarakat, dan manfaat harus didistribusikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
c. Keadilan libertalis adalah Libertarian berpendapat bahwa tidak ada cara tertentu
dalam mendistribusikan barang yang dapat dikatakan adil atau tidak adil terlepas
dari pilihan bebas yang dibuat individu. Setiap pembagian keuntungan dan beban
hanya jika itu adalah hasil dari individu yang secara bebas memilih untuk saling
menukar barang yang sudah dimiliki setiap orang.

Anda mungkin juga menyukai