Anda di halaman 1dari 19

Matakuliah : Etika Bisnis-MBB -703S (2 SKS)

Pertemuan Minggu : 4
• Bahan Kajian:
• Konsep keadilan menurut pandangan klasik dan modern dan
keadilan distributif khususnya menurut pandangan John Rawls dan
Robert Nozick
• Sub-CPMK:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep keadilan baik
pandangan klasik maupun modern serta keadilan distributif
khususnya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengevaluasi praktik
bisnis yang adil dalam kehidupan bisnis sehari-hari
3. Mahasiswa mampu membangun praktik bisnis yang adil dalam
kehidupan bisnis konkret.
• Refrensi: K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, 2013
BISNIS DAN KEADILAN
• Pengantar:
• Keadilan merupakan suatu topik yang penting dalam etika. Etika bisnis
juga berbicara tentang keadilan.
• Keadilan penting dalam praktik bisnis dan ekonomi
• Ekonomi dan keadilan tak terpisahkan, karena berasal dari sumber yang
sama: kelangkaan/scarcity.
• Kalau barang tersedia banyak kita tidak perlu berbicara tentang keadilan.
Karena tersedia sedikit maka perlu ada pembagian yang adil.
• Ekonomi didefinisikan sebagai studi tentang cara bagaimana masyarakat
menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi komoditas-
komoditas yang berharga dan mendistribusikannya di antara orang-orang
yang berbeda.
• Mark Eyskens: ilmu ekonomi adalah refleksi tentang cara manusia
menggunakan secara optimal sarana2 yang langka untuk memenuhi
kebutuhannya.
HAKIKAT KEADILAN
• Ulpianus mengutip pendapat Celsus yang mengatakan
keadilan adalah: tribuere cuique sum
• Dalam bahasa Inggris: to give every body his
own=memberikan kepada setiap orang yang empunya.
Atau, memberikan kepada setiap orang apa yang
menjadi haknya.
• Ada tiga hal yang menandai keadilan:
1. Keadilan tertuju kepada orang lain,
2. Keadilan harus ditegakkan, dan
3. Keadilan menuntut persamaan
CIRI-CIRI KEADILAN
1. Keadilan selalu tertuju kepada orang lain, other directness. Keadilan
terhadap diri sendiri sebenarnya hanya kiasan saja. Keadilan selalu
timbul dalam konteks hubungan antara manusia, sekurang-kurangnya
dua orang manusia. Kalau tinggal 1 orang di bumi ini, maka tidak perlu
ada keadilan.
2. Keadilan harus ditegakkan atau dilaksanakan. Keadilan tidak hanya
diharapkan atau dianjurkan. Keadilan mengikat kita, karena itu wajib
dilaksanakan. Keadilan selalu berurusan dengan hak orang lain. Memberi
kepada pengemis bukan kewajiban. Dalam bahasa keadilan ada hak dan
kewajiban. Hak bagi satu pihak, kewajiban bagi pihak lain.
3. Keadilan menuntut persamaan (equality). Atas dasar keadilan, kita
memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Memberi upah
kepada semua karyawan adalah adil. Adalah tidak adil, sejumlah
karyawan diberi gaji, sedangkan beberapa karyawan tidak, maka hal itu
disebut tidak adil. Ttg hal ini ingat patung Dewi Yusticia Yunani kuno.
PEMBAGIAN KEADILAN
Paham klasik:
a) Keadilan umum (general justice). Anggota masyarakat diwajibkan memberikan
apa yang menjadi hak masyarakat ( negara). Keadilan umum ditujukan untuk
menciptakan common good ( bonum commune). Menempatkan kepentingan
umum di atas kepentingan individu dan golongan. Misalnya, kewajiban membayar
pajak, kewajiban membela negara dan mempertahankan negara. Kadang keadilan
ini disebut juga dengan keadilan legal (legal justice). Tapi keadilan umum tidak
hanya dalam konteks hukum saja.
b) Keadilan distributif/ keadilan membagi. Negara harus membagi segalanya dengan
cara yang sama kepada semua anggota masyarakat. Yang dibagi negara tidak
hanya hal yang enak saja tapi juga yang memerlukan pengorbanan. Contoh
Pertama: perlindungan hukum, tunjangan bulan untuk veteran, tanda
kehormatan. contoh Kedua: kerja bakti, ikut siskamling, besar kecilnya pajak.
c) Keadilan komutatif (commutative justice). Setiap orang harus memberikan apa
yang menjadi haknya. Hal itu berlaku para taraf individual dan sosial. Individual
misalnya antara dua orang yang, kewajiban seseorang mengembalikan pinjaman
kepada orang yang telah memberikan pinjaman kepadanya. Sosial: antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain. Keadilan ini berkaitan dengan kontrak dan
perjanjian.
PEMBAGIAN KEADILAN
• Pembagian pengarang modern: dikemukakan oleh
John Boatright dan Manuel Velazques yang juga
mendasarkan diri pada pemikiran Aristoteles.
1. Keadilan distributif: benefit and burdens, hal-hal yang
enak dan hal-hal yang menuntut pengorban harus
dibagi secara adil.
2. Keadilan retributif: berkaitan dengan terjadinya
kesalahan. Hukuman atau denda bagi mereka yang
melakukan kesalahan haruslah bersifat adil.
3. Keadilan kompesatoris: adalah kewajiban moral untuk
memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada orang
atau instansi yang dirugikan.
PEMBAGIAN KEADILAN
• Ada 3 syarat keadilan retributif:
1. Orang atau instansi yang dihukum harus tahu apa yang
dilakukannya dan dilakukan dengan bebas. Ada unsur
kesengajaan dan melakukan dengan kebebasan. Orang yang
membuat produk yang merugikan konsumen tapi tidak tahu
kalau produk itu merugikan konsumen tidak bisa dihukum.
2. Harus dipastikan orang yang dihukum benar-benar melakukan
perbuatan yang salah dan kesalahannya harus dibuktikan
dengan menyakinkan. Di sini berlaku prinsip asas praduga tak
salah.
3. Hukuman harus konsisten dan proporsional dengan pelanggaran
yang dilakukan. Tidak konsisten dan proporsional kalau
hukuman ringan bagi pelanggaran yang berat dan hukuman
berat bagi pelanggaran yang ringan.
PEMBAGIANKEADILAN
• Ada 3 syarat untuk keadilan kompensatoris:
1. Tindakan yang mengakibatkan kerugian harus salah atau
disebabkan oleh kelalaian. Kalau kerugian disebabkan karena
tindakan yang sah, tidak ada kewajiban kompensasi. Misalnya,
perusahaan yang karena efisiensinaya menyebabkan
perusahaan lain harus tutup, tidak wajib memberi kompensasi.
2. Perbuatan seseorang harus sungguh-sungguh menyebabkan
kerugian. Misalnya, jika orang lain menyebabkan kecelakan
dengan sepeda motor yang dipinjam dari saya, saya tidak wajib
memberi ganti rugi kepada korban,
3. Kerugian harus dilakukan oleh orang yang bebas. Tidak
kewajiban moral untuk memberi kompensasi bagi kerugian
yang disebabkan oleh keadaan tidak bebas
KEADILAN INDIVIDUAL DAN KEADILAN SOSIAL

1. Keadilan individual: keadilan individual adalah keadilan


yang pelaksanaannya sangat tergantung pada kemauan
atau keputusan satu orang atau beberapa individu.
Kalau kemauannya baik maka hal itu disebut sebagai adil
dan sebaliknya. Dalam kegiatan bisnis sangat tergantung
pada kualitas moral pebisnis
2. Keadilan sosial: keadilan yang pelaksanaannya sangat
tergantung pada struktur-struktur sosial, ekonomi,
politis dan budaya yang dianut suatu kelompok
masyarakat. Aturan hukum, sistem budaya dan sistem
ekonomi suatu negara atau kelompok masyarakat sangat
menentukan keadilan suatu masyarakat.
KEADILAN DISTRIBUTIF KHUSUSNYA
• Ada dua prinsip keadilan distributif dalam teori
etika modern:
1. Keadilan distributif prinsip formal. Equals ought to to
be treated equally, unequal may be treated unequally.
Kasus yang sama diperlakukan secara sama, kasus
yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama pula.
Memberikan upah yang sama kepada orang yang
mengerjakan pekerjaan yang sama, dan memberikan
upah yang berbeda bagi mereka yang mengerjakan
pekerjaan yang berbeda.
2. Keadilan distributif prinsip material. Melihat keadilan
dalam arti isi
BEAUCHAMP DAN BOWIE: 6 PRINSIP KEADILAN
DISTRIBUTIF
1. Kepada setiap orang bagian yang sama,
2. Kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhan
individunya,
3. Kepada setiap orang sesuai dengan haknya,
4. Kepada setiap orang sesuai dengan usaha
individunya
5. Kepada setiap orang sesuai dengan kontribusinya
kepada masyarakat,
6. Kepada setiap orang sesuai dengan jasanya (merit
system)
KEADILAN DISTRIBUTIF KHUSUSNYA
• Berdasarkan prinsip material di atas, ada 3 teori
keadilan distributif:
1. Teori keadilan bedasarkan teori egalitarianisme
mendasarkan diri pada prinsip material pertama,
2. Teori keadilan berdasarkan teori sosialis: from each
according to his ability, to each according to his needs
3. Teori keadilan berdasarkan teori liberalistis:
menggarisbawahi prinsip ke-3 tentang hak, prinsip ke-
4 tentang usaha, prinsip ke-6 tentang jasa dan
prestasi. Keadilan ini menolak berdasarkan kebutuhan
tetapi berdasarkan usaha bebas individu
KEADILAN DISTRIBUTIF DALAM MASYARAKAT
DEMOKRATIS
1. Pendapat John Rawls. Dalam bukunya” A Theory of Justice
“ (1971). John Rawls menanyakan bagaimana menegakkan
keadilan dalam masyarakat ?. Dalam kaitannya dengan
keadilan distributif John Rawls mengatakan bahwa
keadilan distributif sangat tergantung pada kemauan
manusia. Tanpa ada kemauan manusia untuk menegakkan
keadilan maka tidak mungkin ada keadilan. Mengapa ?
Karena kemampuan manusia berbeda-beda. Ada manusia
yang dilahirkan cerdas dan sehat, ada juga manusia yang
dilahirkan dalam keadaan cacat dan tidak sehat, ada yang
mujur dan ada yang sial. Its unfortunate, but unfair. Tidak
beruntung, tapi tidak boleh diperlakukan tidak adil.
KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS
• John Rawls berpendapat: keadilan hanya mungkin timbul
apabila kita membagi nilai-nilai sosial yang bersifat primer, the
social primary goods. The social primary goods itu adalah:
1. Kebebasan-kebebsan dasar. Kebebasan dasar itu harus dimiliki oleh
semua orang, yaitu kebebasan mengemukakan pendapat,
kebebasan hati nurani, kebebasan berkumpul, memiliki integritas
pribadi dan kebebasan politik;
2. Kebebasan bergerak dan kebebasan untuk memilih profesi,
3. Kuasa dan keuntungan. Ini berkaitan dengan jabatan-jabatan dan
posisi-posisi yang penuh tanggungjawab,
4. Hak untuk memperoleh pendapatan dan hak milik,
5. Hak atas dasar-dasar sosial dan harga diri (self respect)
Urutannya sesuai dengan kepentingan dan berbeda-beda dari satu
budaya dan budaya yang lain.
KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWALS
• John Rawls mempertanyakan bagaimana hal-hal ini dibagi sehingga
timbul keadilan distributif seperti yang diharapkan.
• Keadilan distributif John Rawls adalah keadilan distributif sebagai
fairness. Ia mengatakan justice is fairness. Dia membedakan just and
fair. Just itu adil dalam arti isi. Fair adalah adil dalam arti prosedur.
Keadilan sebagai fairness adalah keadilan prosedural. Keadilan
prosedural sangat tergantung pada kemauan manusia. Misalnya
kasus membagi roti untuk lima orang. Siapa yang mendapat pertama
? Apakah yang membagi atau mereka yang akan dibagi terlebih
dahulu? Kalau yang membagi mendapat bagian terlebih dahulu
maka kemungkinan yang membagi mendapat porsi yang lebih
banyak daripada yang lain. Kalau yang dibagi mendapat bagian
terlebih dahulu maka ada kemungkinan pembagian itu dikontrol dan
diawasi sehingga pembagiannya benar-benar adil.
KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS

• Ada 2 prinsip keadilan distributif John Rawls:


1. Prinsip pertama: setiap orang mempunyai hak yang
sama atas kebebasan-kebebasan dasar yang paling
luas yang dapat dicocokkan dengan kebebasan-
kebebasan sejenis untuk semua orang, dan
2. Ketidaksamaan sosial dan ekonomis diatur sedemikian
rupa sehingga:
a. Menguntungkan terutama yang kurang/minimal beruntung
dan serentak juga
b. Melekat pada jabatan-jabatan posisi-posisi yang terbuka bagi
semua orang dalam keadaan menjamin persamaan peluang
yang fair.

01/17/2023eru
KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS
• Prinsip 1 menunjukkan Rawls adalah seorang egalitarianisme. Ia
menekankan kebebasan mengemukakan pendapat, hak untuk
mengikuti hati nurani, hak untuk berkumpul tersedia bagi semua orang.
Tidak adil bila hak-hak ini hanya dinikmati oleh satu atau dua kelompok
• Prinsip 2 bagian a menunjukkan pada prinsip perbedaan. Tidak semua
mendapat hak-hak yang sama. Ia menolak egalitarisme radikal. Adil
apabila pembagian itu menguntungkan bagi mereka yang kurang
beruntung.
• Prinsip 2 bagian b menunjuk pada prinsip peluang yang fair. Jabatan dan
posisi yang penting dalam masyarakat menimbulkan ketidaksamaan
sosial dalam masyarakat. Jabatan dan posisi yang penting dalam
masyarakat didambakan semua orang. Adil apabila semua orang
mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan jabatan dan posisi
itu.
KEADILAN DISTRIBUTIF ROBERT NOZICK

• Robert Nozick dalam bukunya “ Anachry, State, and


Utopia” mengatakan bahwa keadilan distributif
disebutnya dalam Entitlement Theory. Entitlement
theory didasarkan pada landasan hak.
• Ada 3 prinsip landasan hak:
1. Prinsip original acquisition: memperoleh sesuatu karena ia
memproduksinya untuk pertama kalinya. Misalnya, hak
cipta.
2. Prinsip transfer. Memperoleh sesuatu karena diberikan
oleh orang lain kepada kita, misalnya, hak waris,
3. Prinsip rectification of injustice. Memperoleh kembali
sesuatu yang sebelumnya dicuri dari kita.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai