Anda di halaman 1dari 22

EKONOMI DAN KEADILAN

PERTEMUAN 4
PANJI PRAMUDITHA,S.SOS.,M.M

1
Hubungan Ekonomi dan Keadilan
Antara ekonomi dan keadilan terjalin hubungan erat, karena :
Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dari
masalah kelangkaan.
Ekonomi timbul dari keterbatasan sumberdaya. Barang
yang tersedia selalu langka dan karena itu kita mencari cara
untuk membagikannya atau mendistribusikannya dengan baik.
Ekonomi adalah studi tentang cara bagaimana masyarakat
menggunakan sumberdaya yang langka untuk memproduksi
komoditas yang berharga dan mendistribusikannya di antara
orang-orang yang berbeda.
Seandainya tidak ada kelangkaan, tidak akan ada ekonomi,
demikian pula dengan keadilan; tidak perlu keadilan. Selama
sumberdaya berlimpah-limpah, tidak mungkin muncul masalah
keadilan.
2
Masalah keadilan atau ketidakadilan baru muncul, jika
tidak tersedianya barang yang cukup untuk semua orang
yang inginkannya. Adilnya tidaknya suatu keadaan selalu
terkait dengan kelangkaan.
Ekonomi dan Keadilan selalu terkait atau sekurang-
kurangnya seharusnya terkait.
Tujuan dari pembangunan adalah untuk menciptakan
masyaraka yang adil dan makmur.
Keadilan menjadi kata yang hampa belaka, bila tidak
tersedia barang yang cukup/kemakmuran untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini diatur oleh
ekonomi suatu negara
Kemakmuran tidak menjamin adanya keadilan, bila
kekayaan tidak terbagi dengan seimbang. Kemakmuran
dan keadilan saling melengkapi dan bersama-sama
mensyaratkan masyarakat yang diatur dengan baik.
3
HAKIKAT KEADILAN
Celsus (orang romawi kuno) menggambarkan
keadilan dengan singkat sebagi “tribuere cuique
suum” dalam bahasa inggrisnya to give everybody
his own” atau dalam bahasa indonesia:
‘memberikan kepada setiap orang yang menjadi
haknya”

Keadilan adalah memberikan kepada


setiap orang apa yang menjadi haknya

4
CIRI KHAS YANG MENANDAI KEADILAN

Keadilan tertuju pada orang lain


Keadilan harus ditegakkan/dilaksanakan
Keadilan menuntut persamaan

5
1. Keadilan tertuju pada orang lain
Masalah keadilan atau ketidakadilan
hanya bisa timbul dalam konteks antar
manusia.
Untuk itu diperlukan sekurang-kurangnya
dua orang
Bila suatu saat manusia di bumi ini tinggal
satu orang, masalah keadilan dan
ketidakadilan sudah tidak ada lagi.

6
2. Keadilan harus ditegakkan
Keadilan tidak diharapkan saja atau dianjurkan saja.
Keadilan selalu berurusan dengan hak orang lain.
Kalau kita memberi sesuatu karena alasan keadilan, kita
harus atau wajib memberikannya. Kalau kita memberi
sesuatu karena alasan lain, kita tidak wajib
memberikannya.
Dalan konteks keadilan bisa dipakai bahasa hak atau
bahasa kewajiban, tanpa mengubah artinya.
Bahasa hak: A berhak mendapat benda X dari B
Bahasa kewajiban: B wajib memberi benda X kepada A

7
3. Keadilan menuntut persamaan
Atas dasar keadilan, kita harus memberikan kepada
setiap orang apa yang menjadi haknya, tanpa
kecuali.
Majikan memberikan gaji yang adil kepada 3000
karyawannya, kecuali kepada satu orang, ia tidak
pantas disebut adil. Mungkin ada orang yang
berkata apalah artinya satu dibanding tiga ribu. Dari
segi etika, etika perbedaan ini amat menentukan
sekali. Majikan baru pantas dikatakan orang yang
adil, bila ia berlaku adil terhadap semua orang.
Keadilan harus dilaksanakan terhadap semua
orang, tanpa melihat orangnya siapa.

8
PEMBAGIAN KEADILAN

Pembagian Klasik
Pembagian Pengarang Modern
Keadilan Individual dan Keadilan Sosial
Keadilan Distributif pada Khususnya
Keadilan Ekonomis

9
Pembagian Klasik
a. Keadilan Umum (General Justice)
 Anggota masyarakat diwajibkan untuk memberi kepada
negara apa yang menjadi haknya
 Paham Common good (kebaikan umum/kebaikan bersama)
 Keadilan umum disebut keadilan legal
 Contoh membayar pajak
b. Keadilan Distributif
 Pemerintah harus membagi segalanya secara adil kepada
masyarakat
 Muncul pertentangan antara menguntungkan dan tidak
enak
yang dibagi di masyarakat
 Contoh menguntungkan perlindungan hukum, yang tidak
enak misal bayar pajak
Lanjutan...

c. Keadilan Komutatif
 Setiap orang harus memberikan kepada orang lain
apa yang menjadi haknya
 Contoh apa yang dipinjam harus dikembalikan
Keadilan Komutatif Lanjutan..

3 PRINSIP POKOK KEADILAN KOMUTATIF MENURUT ADAM SMITH

1.Prinsip no-harm
Merupakan prinsip paling pokok, prinsip tidak merugikan orang lain. Ini
berarti secara negatif prinsip ini menuntut agar dalam interaksi sosial
apapun setiap orang harus menahan diri untuk tidak sampai merugi-kan
hak dan kepentingan orang lain, seperti halnya dia-pun tidak mau
dirugikan orang lain.
2.Prinsip Non-Intervention
Ini dinamakan sebagai prinsip “tidak ikut campur tangan”. Prinsip ini
menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan
setiap orang, tidak seorangpun diperkenankan untuk ikut campur dalam
kehidupan dan kegiatan orang lain.
3.Prinsip Keadilan Tukar (prinsip pertukaran dagang yang fair)
Ini terwujud dan terungkap dalam mekanisme harga dalam pasar. Prinsip
ini merupakan penerapan lebih lanjut prinsip no harm secara khusus
dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihak yang lain
dalam pasar. Prinsip ini terwujud, Adam Smith membedakan antara harga
alamiah dengan harga pasar (harga aktual).

12
Pembagian Pengarang Modern
(John Boatright dan Manual Velasques)

a. Keadilan Distibutif
 Semua hal yang enak untuk didapat maupun hal-hal
yang menuntut pengorbanan, harus dibagi dengan adil.
b. Keadilan Retribusi
 Berkaitan dengan kesalahan
 Hukuman atau denda diberikan harus adil
 Tiga syarat agar hukum yang didapat adil
1. kesengajaan atau kebebasan
2. benar-benar melakukan kesalahan dan ada bukti
3. hukuman harus konsistensi
Pembagian Modern Lanjutan..
c. Keadilan Kompesatoris
 orang mempunyai kewajiban moral untuk
memberikan kompensasi atau gaji kepada orang atau
instansi yang dirugikan
 tiga syarat untuk memenuhi kewajiban kompensasi
1. tindakan yang mengakibatkan kerugian harus
salah/kelalaian
2. perbuatan seseorang harus sungguh-sungguh
menyebabkan kerugian
3. kerugian harus disebabkan yang bebas
Keadilan Individual dan Keadilan Sosial
Keadilan Individual
Pelaksanaan keadilan individu tergantung pada
kemauan atau keputusan satu orang atau lebih
Keadilan individu terlaksana bila bila hak-hak individu
terpenuhi
Keadilan Sosial
Pelaksanaan keadilan sosial tergantung pada satu atau
beberapa orang saja yang tidak berdaya.
Memberikan kepada setiap orang semua hak-hak
sosialnya. (pendidikan, pekerjaan, pelayanan
kesehatan)

15
Keadilan Distributif pada Khususnya
Prinsip Formal
Dikatakan formal, karena hanya menyejikan bentuk
dan tidak mempunyai isi. Dinyatakan bahwa kasus-
kasus yang sama harus diperlakukan dengan cara
yang sama, sedangkan kasus-kasus yang tidak sama
boleh saja diperlakukan dengan cara tidak sama;
dalam praktek prinsip ini tidak begitu bermanfaat.
Prinsip Material
prinsip ini menunjuk kepada satu aspek relevan yang
bisa dijadi dasar untuk membagi dengan adil. Ada 6
prinsip

16
Keadilan Distributif pada Khususnya Lanjutan..

6 Prinsip Material Keadilan Distribusi


Bagian yang sama
Kebutuhan
Hak
Usaha
Kontribusi kepada masyarakat
Jasa

17
Teori Keadilan
berdasarkan prinsip material
 Teori Egalitarianisme
 Berdasarkan prinsip adil (Equal)
 Membagi dengan adil bila semua orang mendapatkan bagian
yang sama
 Teori Sosialistis
 Berdasarkan prinsip kebutuhan
 Masyarakat adil jika kebutuhan semua warganya terpenuhi
(pangan, sandang, papan)
 Teori Liberalistis
 Menolak akan keadilan
 Manusia adalah manusia bebas, kita harus membagi menurut
usaha-usaha bebas dari individu-individu bersangkutan
18
PANDANGAN TENTANG KEADILAN DISTRIBUTIF
TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS
•Pasar memberi kebebasan dan peluang yg sama
bagi semua pelaku ekonomi. Kebebasan adalah
nilai dan salah satu hak asasi paling penting yg
dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem
ekonomi pasar. Pasar memberi peluang bagi
penentuan diri manusia sbg makhluk yg bebas.
Ekonomi pasar menjamin kebebasan yg sama dan
kesempatan yg fair.

19
Prinsip-prinsip Keadilan Distributif Rawls
1. Prinsip Kebebasan yg sama.
Setiap orang hrs mempunyai hak yg sma atas sistem kebebasan
dasar yg sama yg paling luas sesuai dg sistem kebebasan serupa
bagi semua. Keadilan menuntut agar semua orang diakui,
dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan scr sama.
2. Prinsip Perbedaan (Difference Principle).
Bahwa ketidaksamaan sosial dan ekonomi harus diatur
sedemikian rupa sehingga ketidaksamaan tersebut:
a). Menguntungkan mereka yg paling kurang beruntung, dan
b). Sesuai dg tugas dan kedudukan yg terbuka bagi semua di
bawah kondisi persamaan kesempatan yg sama.
Jalan keluar utama utk memecahkan ketidakadilan distribusi
ekonomi oleh pasar adalah dg mengatur sistem dan struktur
sosial agar terutama menguntungkan kelompok yg tdk beruntung.

20
Kritik Atas Teori Rawls
Bahwa Prinsip Perbedaan, berakibat menimbulkan
ketidakadilan baru.
1.Prinsip tsb membenarkan ketidakadilan, karena dg prinsip
tsb pemerintah dibenarkan utk melanggar dan merampas hak
pihak tertentu utk diberikan kpd pihak lain.
2.Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok
tertentu yg diambil pemerintah tadi juga diberikan kepada
kelompok yg menjadi tidak beruntung atau miskin karena
kesalahannya sendiri. Prinsip Perbedaan justru
memperlakukan scr tidak adil mereka yg dg gigih, tekun,
disiplin, dan kerja keras telah berhasil mengubah nasib
hidupnya terlepas dari bakat dan kemampuannya yg mungkin
pas-pasan.

21
KEADILAN EKONOMIS
 Thomas Aquinas : keadilan dalam relasi-relasi ekonomis
dianggap sebagai sesuatu yang harus di usahakan,
karena tidak timbul secara otomatis dan dianggap seperti
keadilan pada umumnya sebagai suatu nilai etis.

 Menurut John Rawls keadilan merupakan keutamaan khas


pada lembaga-lembaga sosial.

 Keadilan ekonomis harus diwujudkan dalam masyarakat,


tetapi keadilan juga merupakan keutamaan yang harus
dimiliki oleh pelaku bisnis pribadi.

22

Anda mungkin juga menyukai