Utilitarianism merupakan sebuah pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan
seharusnya dievaluasi berdasarkan pada manfaat dan biaya yang akan ditanamkan ke masyarakat.
Prinsip Utilitarianism suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika
jumlah total utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari utilitas total yang
dihasilkan oleh tindakan lain.
Terdapat kesalahpahaman saat menggunakan utilitarianism:
Saat prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan benar untuk kejadian tertentu adalah
tindakan yang menghasilkan utilitas yang lebih, namun bukan berarti tindakan tersebut
benar bagi orang yang hanya menghasilkan tindakan tersebut.
Berpikir bahwa prinsip utilitarian hanya mengharuskan kita menyadari konsekuensi yang
langsung dan segera dari tindakan kita.
Prinsip utilitarian tidak mengatakan bahwa sebuah tindakan adalah benar selama
manfaatnya lebih banyak dari biayanya.
Cost benefit analysis digunakan untuk menentukan keinginan berinvestasi dalam sebuah proyek
dengan menghitung apakah manfaat ekonomi masa sekarang / depannya melebihi biayanya.
Efficiency adalah pengoperasian produksi yang menghasilakn output yang diinginkan dengan input
sumberdaya yang rendah.
Role Utilitarianism adalah bentuk dari utilitarianism yeng membatasi analisis utilitarianism yang
membatasi analisis utilitarianism untuk evaluasi terhadap nilai moral.
Prinsip Rule – Utilitarianism
a. Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika tindakan tersebut
dinyatakan dalam peraturan moral yang benar.
b. Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika dan hanya jika, jumlah utilitas total yang
dihasilkan lebih besar dari jumlah utilitas total yang diperoleh (jika semua orang mengikuti
peraturan tersebut).
Rights and Duties
Communication Ethic (Etika Komonukasi) : merupakan Etika yang melihat konkret komunitas dan
hubungan komunal memiliki nilai fundamental yang seharusnya dipelihara. Lalu yang penting dalam
Etika Komunikasi tidak ada Individu yang terisolasi , tetapi komunitas individu menemukan siapa
mereka dengan melihat diri mereka sendiri sebagai integral dari komunitas yang lebih besar dengan
tradisi , budaya , praktik dan sejarahnya. Jaringan Luas hubungan yang konkret membentuk
komunitas tertentu , karenanya harus dipertahankan dengan dan dibina dengan adil .
Argumen yang dibutuhkan yang diberikan untuk mendukung Ethic Of Care adalah Etika yang
didasarkan pada klaim bahwa identitas diri – siapa – saya didasarkan pada hubungan yang dimiliki
dengan diri yang lain . Individu tidak bisa dilihat dalam isolasi dan hubungan yang perduli dengan
orang lain.
Jenis kepedulian yang dituntut oleh etika kepedulian adalah jenis yang diungkapkan oleh frasa ‘’ Care
of Someone’’ atau Merawat Seseorang. Contohnya : Paradigma kepedulian terhadap seseorang ibu
yang menjangkau Anaknya. Sedangkan Peduli tentang Sesuatu , jenis perhatian dan minat yang
dapat dimiliki seseorang untuk sesuatu atau ide dan bukan perhatian yang dimiliki untuk seseorang
yang realitas subjektifnya membuat SERU.
Objection to Care : merupakan suatu Pendekatan kepedulian terhadap etika yang telah dikritis atas
beberapa alasan . alasanya beruapa ,sudah menklaim bahwa etika kepedulian dapat merosot
menjadi favoritism yang tidak adil , Lalu menjadi parsial misalnya seperti anggota komunitas yang
tidak adil dan berbentuk keberpihakan.
Moralitas terdiri dari spectrum pertimbangan moral yang luas yang dapat bertentangan satu sama
lain . Lalu bisa dinilai bahwa Fakta akan selalu bertentangan dengan keadilan , kemudian tidak
membuat etika kepedulian kurang memadai dibandingkan pedekatan etika lainya , tetapi
menunjukan kebutuhan untuk menimbang dan menyeimbangkan kepentingan relatif dan
kepedulian versus keadilan dalam situasi tertentu
Merupakan empat jenis standar moral yang sekarang ini terletak didasar sebagian besar penalaran
moral kita dan yang memaksa kita untuk membawa jenis yang berbeda pertimbangan kedalan
pemikiran moral kita. Standar utilitas akan cocok jika keputusanya melibatkan sumber daya yang
terbatas tetapi berharga yang dapat digunakan dengan berbagai cara.
Jenis keputusan utilitas harus diandalkan pada pengukuran, perkiraan dan perbandingan manfaat
dan biaya yang relevan . Pengukuran , perkiraan dan perbandingan merupakan informasi yang
menjadi dasar untuk penilaian moral utilitas.
Moral Virtue (Kebajikanmoral) Kebajikan moral adalah watak atau sifat yang diperoleh untuk
berperilaku dengan cara tertentu yang dinilai sebagai bagian dari karakter manusia yang baik secara
moral dan diperlihatkan dalam perilaku kebiasaan orang tersebut.
1. Emosi atau tindakan yang terlibat : Takut, kesenangan, mengambil satu hak,
menyumbangkan uang, menghabiskan uang, merasa dikagumi, mencari kehormatan,
kemarahan, malu, membicarakan tentang diri sendiri, menghibur orang, bersosialisasi.
3. Kebajikan yang jahat dalam emosi atau tindakan : Keberanian, kesederhanaan, keadilan,
murahan hati, yakin akan diri sendiri, ambisius, tempramen yang baik, penghargaan diri,
jujur, cerdas, dan ramah.
4. Kekurangan dalam emosi atau tindakan : Pengecut, ketidakadilan: mengambil sedikit, pelit,
merendahkan diri, tidak ambisius, apatis, arogan, kerendahan hati palsu, kasar atau tidak
sopan.
Virtue and Principles Hubungan dari kesempurnaaan moral dengan etika adalah moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan atau dinilai. karena itu moral bukan merupakan
suatu ilmu, tetapi merupakan suatu perbuatan manusia. sedangkan etika digunakan untuk
pengkajian system nilai-nilai yang ada.
Scott Reynolds, seorang psikolog, menyebut proses bawah sadar yang dengannya kita secara
otomatis membuat banyak keputusan moral kita sebagai "Sistem-X" dan penalaran sadar yang
melaluinya kita juga membuat keputusan moral sebagai "Sistem-C".
Legitimasi Pengambilan Keputusan Moral Tanpa Sadar. Meskipun penggunaan prototipe adalah
proses yang tidak disadari, ini tidak berarti bahwa itu adalah jenis proses yang tidak bereputasi baik
atau tidak rasional. Untuk melihat bahwa ini bukan proses irasional, kita dapat membandingkannya
dengan beberapa bentuk penalaran sadar yang sangat mirip dengan penggunaan prototipe, tetapi
jelas sah dan rasional.
Berikut tiga prinsip yang dimiliki psikolog sosial Marc Hauser menemukan bahwa kebanyakan orang
menerima ketika mereka membuat penilaian tentang moralitas yang merugikan orang:
1. The action principle (Prinsip Tindakan) : Kerusakan yang disebabkan oleh tindakan secara
moral lebih buruk daripada kerugian setara yang disebabkan oleh kelalaian. (Misalnya, lebih
buruk membunuh seseorang daripada membiarkan seseorang mati tanpa melakukan apa
pun untuk mencegah kematiannya.)
2. The Intention Principle (Prinsip Niat): Bahaya yang dimaksudkan sebagai alat untuk
mencapai tujuan secara moral lebih buruk daripada kerugian setara yang diperkirakan
sebagai efek samping dari suatu tujuan. (Misalnya, lebih buruk melompat keluar dari kapal
yang sengaja berniat bunuh diri dengan cara tenggelam daripada melompat keluar dari
sekoci sehingga akan ada ruang bagi orang-orang yang selamat dari kapal yang tenggelam
bahkan jika saya akhirnya tenggelam.)
3. The Contact Principle (Prinsip Kontak): Menggunakan kontak fisik untuk melukai korban
secara moral lebih buruk daripada menyebabkan cedera yang setara pada korban tanpa
menggunakan kontak fisik. (Misalnya, lebih buruk bagi seorang tentara untuk menikam dan
membunuh penduduk desa yang tidak bersalah, daripada jika seorang pilot menjatuhkan
bom yang dia tahu akan membunuh seorang penduduk desa yang tidak terlihat dan tidak
terlihat.)