NIM : 190701067
PENGERTIAN
Mengetahui apa yang adil dan apa yang tidak adil terlihat
bukan merupakan kebijakan yang besar, lebih-lebih lagi jika
keadilan diasosiasikan dengan aturan hukum positif,
bagaimana suatu tindakan harus dilakukan dan pendistribusian
menegakkan keadilan, serta bagaimana memajukan keadilan.
Namun tentu tidak demikian halnya jika ingin memainkan peran
menegakkan keadilan. Perdebatan tentang keadilan telah
melahirkan berbagai aliran pemikiran hukum dan teori-teori
sosial lainnya. Dua titik ekstrim keadilan, adalah keadilan yang
dipahami sebagai sesuatu yang irasional dan pada titik lain
dipahami secara rasional. Tentu saja banyak varian-varian
yang berada diantara kedua titik ekstrim tersebut.
PLATO
2
Plato adalah seorang pemikir idealis abstrak yang
mengakui kekuatan-kekuatan diluar kemampuan manusia
sehingga pemikiran irasional masuk dalam filsafatnya.
Demikian pula halnya dengan masalah keadilan, Plato
berpendapat bahwa keadilan adalah diluar kemampuan
manusia biasa. Sumber ketidakadilan adalah adanya
perubahan dalam masyarakat. Masyarakat memiliki elemen-
elemen prinsipal yang harus dipertahankan, yaitu:
3
2. Harus ada sensor terhadap semua aktivitas intelektual
kelas penguasa, dan propaganda terus-menerus yang
bertujuan untuk menyeragamkan pikiran-pikiran mereka.
Semua inovasi dalam pendidikan, peraturan, dan agama
harus dicegah atau ditekan
ARISTOTELES
10
kehidupan bersama. Rawls mempercayai bahwa struktur
masyarakat ideal yang adil adalah struktur dasar masyarakat
yang asli dimana hak-hak dasar, kebebasan, kekuasaan,
kewibawaan, kesempatan, pendapatan, dan kesejahteraan
terpenuhi. Kategori struktur masyarakat ideal ini digunakan
untuk:
12
absolut benar adanya. Undang-undang memang harus
ditempatkan sebagai sesuatu yang harus dipustaka laksanakan
karena merupakan manifestasi konsensus social (walaupun
dalam banyak hal undangundang tidak lebih dari sebuah
manipulasi hukum). Namun kita tidak boleh menutup mata dan
telinga bahwa konsensus tersebut adalah sebuah momentum
sesaat yang tidak mampu mengikuti arah gerak keadilan yang
terus bergerak mengikuti waktu dan ruang. Konsensus tersebut
sifatnya hanya sementara dan bukan permanen, sebab rasa
keadilan akan bergerak cepat mengimbangi suksesi ritme dan
ruang.
masyarakat.
CONTOH
13
digelar oleh PN Purwokerto dengan dakwaan pencurian 3 (tiga)
butir kakao dari kebun milik suatu perusahaan dan dijatuhi
hukuman 1 bulan dan 15 hari penjara karena terbukti melanggar
Pasal 362 KUHP Hakim Muslih Luqmono dalam perkara Nenek
Minah terlihat menangis saat membacakan putusan. Ia juga
mengatakan, kasus ini kecil namun sudah melukai banyak orang.
Majelis memberikan hukuman percobaan 3 ( tiga ) bulan,
sehingga Nenek Minah tidak perlu mendekam di Penjara. Hakim
Sulasdiyanto dalam perkara Kakek Sardjo memberikan hukuman
percobaan selama 12 hari sehingga seperti Nenek Minah , Kakek
Sardjo pun tidak harus kembali kepenjara.Hakim Sabarudin
dalam perkara petani Aspuri menjatuhkan hukuman yang persis
sama dengan masa tahanan telah memenuhi unsur pasal 363
KUHP namun karena nilai barang yang dicuri tidak lebih dari Rp
10.000,- ( Sepuluh Ribu Rupiah ), maka rasa keadilan majelis
membuat mereka menjatuhkan hukuman yang membuat Aspuri
tidak perlu lebih lama lagi mendekam dibalik Jeruji besi.
14