Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Keadilan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap manusia menginginkan keadilan.
Keadilan adalah sesuatu hal yang menjadi tuntutan setiap orang maupun kelompok untuk
dipenuhi dan ditegakkan. Manusia hidup dikelilingi oleh manusia lain yang bisa berbahaya dan
mungkin mengancam keadilannya sebagai manusia, sehingga menyebabkan keadilannya diambil
oleh orang lain atau dirampas secara paksa. Manusia menginginkan agar keadilannya terlindungi
dari bahaya yang mengancamnya. Untuk itu manusia satu memerlukan bantuan manusia lainnya
dan tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain. Dengan adanya kerja sama antara
manusia dengan manusia lainnya akan lebih mudah untuk menegakkan keadilan yang diinginkan
oleh setiap manusia. Sehingga dengan adanya kerja sama dengan manusia lain dalam suatu
kelompok maka akan memudahkan manusia dalam kehidupan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan suatu perumusan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran keadilan dalam kehidupan manusia?

2. Bagaimana peran keadilan dalam kehidupan bermasyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran keadilan dalam kehidupan manusia.

2. Untuk mengetahui peran keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.

D. Manfaat Penelitian

Kita dapat mengetahui apa itu keadilan, macam-macam keadilan, pengertian dari
kejujuran, kecurangan dan pembahasan, serta dapat mengetahui apa itu pemulihan nama baik.
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A.Pengertian Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, benda atau
orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat yang besar. Intinya, keadilan
adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya atau sesuai dengan porsinya, adil tidak harus
merata berlaku bagi semua orang tetapi sifatnya sangat subjektif.

Keadilan bisa juga diartikan sebagai suatu hal yang berkaitan dengan sikap dan tindakan
dalam hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar antar sesama mendapatkan
perlakuan sesuai hak dan kewajibannya. Agar menjadi lebih baik lagi, keadilan diperlukan di
segala bidang kehidupan baik itu hukum, ekonomi, dan lain sebagainya. Hilangnya keadilan
dapat memunculkan berbagai masalah di tengah kehidupan masyarakat.

Adapun keadilan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu keadilan adalah
sifat (perbuatan, perlakuan) yang adil. Keadilan berasal dari kata Adil yang artinya menurut
KBBI adalah sama berat; tidak berat, sebelah; tidak memihak, dan berpihak kepada yang benar
atau berpegang pada kebenaran.

Menurut Aristoteles, keadilan adalah tindakan yang memberikan sesuatu kepada orang
yang memang menjadi haknya. Ia juga berpendapat bahwa keadilan adalah kelayakan dalam
tindakan manusia, yaitu titik tengah antara kedua ujung ekstrem, tidak berat sebelah, dan tidak
memihak.

Menurut Thomas Hubbes, keadilan adalah sebuah keadaan dimana ada suatu perjanjian
yang kemudian isi perjanjian tersebut dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa berat
sebelah.
B. Macam-macam Keadilan

1. Keadilan Legal atau Moral

Keadilan yang berkaitan dengan hubungan antara individu atau kelompok masyarakat
dengan negara. Artinya, semua orang diperlakukan sama oleh negara di hadapan hukum.

Menurut Plato, keadilan dan hukum adalah substansi rohani umum dari masyarakat yang
membuat dan menjaga Kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjual
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya cocok baginya. Pendapat Plato tersebut
keadilan moral.

2. Keadilan Distributif (Ekonomi)

Keadilan distributif adalah keadilan distribusi ekonomi yang merata bagi semua warga
negara. Keadilan ini berkaitan dengan pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil
pembangunan.

Aristoteles berpendapat distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran masing-
masing orang dalam mengejar tujuan bersama warga negara.

3. Keadilan Komulatif

Keadilan komulatif bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan


umum.

Dalam bisnis keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar yaitu berkaitan dengan
penukaran yang adil antara semua pihak yang terlibat.
C. Kejujuran, kecurangan, dan pembahasan

1. Kejujuran

Kejujuran adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal penting
untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Tabrani Rusyan, arti jujur dalam bahasa
Arab merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata
lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari
sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar, memberikan sesuatu yang benar
atau sesuai dengan kenyataan.

Kejujuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “jujur” yang
mendapat imbuhan ke-an, yang artinya “lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulu atau
ikhlas”. Dapat disimpulkan bahwa kejujuran adalah suatu pernyataan atau tindakan yang sesuai
dengan faktanya sehingga dapat dipercaya dan memberikan pengaruh bagi kesuksesan
seseorang.

Kejujuran adalah salah satu nilai moral yang harus dijunjung tinggi dalam segala aspek
kehidupan. Kejujuran harus menjadi landasan seseorang dalam berkata maupun berperilaku
disetiap aktivitas kehidupan. Kejujuran adalah wujud ketulusan hati atau kelurusan hati
seseorang dalam bertindak. Dengan demikian kejujuran dapat diartikan sebagai sikap hati yang
tulus atau lurus yang mendasari suatu tindakan. Kelurusan hati ini mengandaikan adanya
keselarasan antara hati dengan sesuatu yang benar atau lurus, seperti kebenaran yang diyakininya
atau kebenaran yang ada dalam aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat dimana seseorang
hidup. Kejujuran dalam arti inilah yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan bersama
dimanapun dan kapanpun kita berada (Nursa‟ban. 2012: 105)

2. Kecurangan

Pengertian kecurangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa yang
berarti tidak jujur, tidak lurus hati, tidak adil dan keculasan.

perbuatan yang disengaja yang menimbulkan kerugian pada pihak lain, misalnya
seseorang yang membuat pernyataan palsu, menyembunyikan atau menghilangkan bukti yang
penting (defraud; fraud) .
D. Pemulihan Nama Baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia
menjadi teladan bagi orang disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai
harganya.

Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku. Yang dimaksud dengan
tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin,
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai