Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kita ketahui di Negara kita Indonesia keadilan sangat jarang dan sulit untuk
ditegakkan. Dalam era seperti sekarang banyak kita jumpai sikap saling memihak satu
sama lain yang tidak lepas dari perasaan ego dan gengsi yang tinggi sehingga salah satu
pihak merasa dirugikan dengan baikdiri sendiri maupun orang lain. Kesenjangan sosial,
kecemburuan sosial,dan penderitaan bisa terjadi akibat sikap ini. Sikap adil perlu dipupuk
dan ditumbuhkan dengan kesadaran diri menempatkan diri pada tempat yang baik dan
benar maupun terhadap obyek lingkungan yang dihadapinya seperti orang tua,teman
sebaya, teman yang lebih muda, dan lingkungan masyarakat.

Keadilan menjadi salah satu hal yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap menusia harus berlaku adil sehingga tidak merenggut hak-hak yang dimiliki
oleh orang lain. Akibatnya, jika hak orang lain direnggut, orang tersebut akan sengsara
dan mengalami kesulitan dalam menjalani hidup.Adil menjadi hak seluruh makhluk hidup.
Jika hal tersebut tidak tercapai maka akan ada ketimpangan dalam kehidupan. Hal ini
dapat menimbulkan ancaman bahka konflik berkepanjangan.

Keadilan merupakan suatu hal yang paling mendasar yang harus ada dalam
institusi sosial ,sebagaimana halnya kebenaran dalam sistem pemikiran.Suatu hukum dan
institusimeskipun terlihat rapi dan efesien jika dirasa tidak memiliki nilai keadilan maka ia
harus memeriksa ulang bahkan bisa dihapuskan .Dalam keadilan terdapat kehormatan
seseorang sehingga masyarakat sekalipun tidak bisa mengganggu gugat.Atas dasar ini
keadilan menolak hilangnya suatu kebebasan sejumlah orang oleh sebagian orang
lainnya .Keadilan tidak akan membiarkan beberapa orang mengambil dan menikmati
suatu keuntungan yang diambil dari suatu minoritas dengan suatu pemaksaan.

Jika dicermati di masyarakat setiap perkara (perselisihan) yang tidak bisa


didamaikan maka biasanya langsung dibawa ke pengadilan dengan harapan akan ada
putusan hukum yang dapat diterima pihak-pihak yang berperkara. Akan tetapi, realitanya
hampir setiap putusan hukum oleh pengadilan akan didemonstrasi atau diprotes oleh
sekelompok masyarakat karena dirasakan tidak adil. Hal tersebut terus terjadi
dimasyarakat karena mereka tidak mengetahui mana putusan yang adil, maka dari itu
norma-norma mengenai keadilan, kepatutan dan bahkan kebenaran pun semakin kabur
dan sulit untuk dipahami para pelakunya.

 Keadilan milik semua manusia. Tidak perduli kaya dan miskin. Tidak perduli
apapun strata sosialnya. Tidak perduli apapun jabatannya. Tidak perduli siapapun orang
tuanya.. Persamaan, tanpa perbedaan hukum, bagi setiap manusia.Namun itu adalah
teori, bukan praktik. Dalam praktik, dalam kenyataannya teori seringkali tidak terwujud
yaitu keadilan hanya milik orang kaya, bukan orang miskin. hukum sejak semula selalu
mengandung potensi untuk cenderung memberikan keuntungan kepada mereka dari
golongan yang lebih mampu secara financial. Sementara hukum itu tidak adil terutama
bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

Defenisi adil dan tidak adil sangat relative, tergantung dari sisi mana kita
melihatnya. Jika ditinjau dari sisi pihak yang menang atau dimenangkan, putusan hukum
selalu adil sementara sebaliknya dari sisi pihak yang kalah atau dikalahkan, putusan
hukum selalu tidak adil. Yang pasti, Negara kita dicanangkan sebagai Negara Hukum
dengan hukum sebagai Panglima dan masyarakat harus menjunjung tinggi supremasi
hukum. Tetapi di negeri kita, sepertinya hukum dan keadilan saling bertolak belakang,
seolah dua kutub yang saling terpisah, hukum seperti tidak memiliki keadilan. Hal ini
tentunya bertentangan dengan filosofis hukum itu sendiri, yaitu bahwa hukum dilahirkan
bukan sekedar untuk membuat tertib sosial, tapi lebih dari itu, bagaimana hukum
dilahirkan dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiamana pengertian adil menurut Bahasa dan istilah ?

2. Bagaimana pengertian adil menurut pandangan kitab suci dan ilmu sosial?

3. Apa indikator karakter adil?


BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Adil Menurut Bahasa dan Istilah

Adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sama berat, tidak
berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar dan tidak sewenang-wenang.
Sementara Keadilan diartikan sebagai suatu sifat atau perbuatan atau perlakuan yang
adil. Keadilan juga bisa diartikan dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya
(proporsional), keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban dan lain
sebagainya. Adil dapat juga diartikan dengan memberikan sesuatu kepada seseorang
yang menjadi haknya. Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata adil
diartikan dengan
1). Tidak memihak/tidak berat sebelah
2). Berpihak kepada kebenaran,
3). Sepatutnya/tidak sewenang-wenang.

Menurut istilah, adil adalah menegaskan suatu kebenaran terhadap dua masalah
atau beberapa masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan- aturan yang telah
ditetapkan oleh agama.  Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari
diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian, secara garis besar keadilan dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat kesamaan perlakuan dimata
hukum, kesamaan hak kompensasi, hak hidup secara layak, hak menikmati
pembangunan dan tidak adanya pihak yang dirugikan serta adanya keseimbangan dalam
setiap aspek kehidupan.
1.2 Pengertian Adil menurut Kitab dan Ilmu Sosial

● Pengertian adil menurut pandangan Alkitab

Alkitab menggunakan kata “adil atau keadilan” dalam banyak konteks dan
peristiwa. Dalam konteks tingkah laku menggunakan bahasa Ibrani misypat (ada cara
yang benar bagi seseorang untuk membawa diri dan cara yang benar untuk
memperlakukan orang lain). Kata lain dalam perjanjian Lama adalah emet yang
memiliki dua pengertian :

1) membicarakan kejadian apakah benara atau tidak.

2) setia, yaitu seseorang bisa dipercaya atau tidak. Kata yang berikut adalah aletheia
menunjuk kepada kebenaran secara budi.

Jadi kata “adil, keadilan” berhubungan erat dengan “benar, sejati, setia, kebenaran,
lurus dan jujur”

● Pengertian adil menurut pandangan Alquran

Menurut bahasa Arab, adil di sebut dengan kata adilun yang berarti sama
dengan seimbang, dan al’adl artinya tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak
kepada yang benar, tidak sewenang-wenang, tidak zalim, seimbang dan sepatutnya.
Menurut istilah, adil adalah menegaskan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau
beberapa masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan- aturan yang telah
ditetapkan oleh agama.Terminologi keadilan dalam Alquran disebutkan dalam berbagai
istilah,antara lain ‘adl, qisth, mizan, hiss, qasd,atau variasi ekspresi tidak langsung,
sementara untuk terminologi ketidakadilan adalah zulm, itsm, dhalal, dan lainnya.
Setelah kata “Allah” dan “Pengetahuan” keadilan dengan berbagai terminologinya
merupakan kata yang paling sering disebutkan dalam Alquran.
1.2 Indikator Karakter Disiplin

Indikator karakter adil :

● diskriminatif

● tidak memihak

● tidak mengutamakan diri sendiri

● memutuskan berdasarkan ketentuan

● mengutamakan kewajiban

● dapat menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

● bersikap konsisten

● menerima apapun yang diputuskan

● menerima konsekuensi apa yang telah dilakukan, dan

● memperhatikan segala aspek sebelum memutuskan

Indikator sikap adil menurut kementerian agama :

● Bersikap benar

● Berpihak pada kebenaran

● Menggunakan ukuran yang sama dalam menilai kebenaran


Berdasarkan kedua pernyataan yang telah disebutkan,maka dapat diketahui bahwa
indikator dari sikap adil pada dasarnya ialah berpijak pada kebenaran,tidak
memihak,dan memperhatikan segala aspek sebelum memutuskan.

C. KESIMPULAN

Adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sama berat, tidak
berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar dan tidak sewenang-
wenang. Sementara Keadilan diartikan sebagai suatu sifat atau perbuatan atau
perlakuan yang adil. Keadilan juga bisa diartikan dengan menempatkan sesuatu pada
tempatnya (proporsional), keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban
dan lain sebagainya. Adil dapat juga diartikan dengan memberikan sesuatu kepada
seseorang yang menjadi haknya. yang sesuai dengan peraturan yang berlaku,baik
tertulis maupun tidak tertulis.

Dengan demikian, secara garis besar keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan dimana terdapat kesamaan perlakuan dimata hukum, kesamaan hak
kompensasi, hak hidup secara layak, hak menikmati pembangunan dan tidak adanya
pihak yang dirugikan serta adanya keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan.

D. SARAN

Berdasarkan apa yang telah kita dapatkan pada makalah sederhana ini, hal yang seharusnya
kita lakukan adalah berusaha dengan baik untuk menerapkan sikap adil. Kita harus berupaya
menumbuhkan perilaku adil yang semestinya dilaksanakan secara kontinyu dan
komperehensif, dalam arti diusahakan secara terus menerus dan memperhatikan segala faktor
yang mempengaruhinya. Dengan adanya sikap adildalam menjalankan keseharian, tentunya
akan sangat bermanfaat untuk mencegah perilaku korupsi di masa sekarang ataupun masa yang
akan datang.

KELOMPOK 3

PENGERTIAN ADIL
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. CINDI CAHYANA (11)


2. M.NAUFAL ARRAHMAN (22)
3. M.ANDRE ALGHIFARI (20)
4. BERNADETA TRI (9)

XI IPA 2
SMAN I METRO 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai