Suatu perimbangan atau proporsi tak lain adalah persamaan dari dua
perbandingan (equality of ratios). Dengan demikian keadilan adalah
semacam perimbangan meliputi empat unsur tersebut. Ketidakadilan adalah
apa yang melanggar proporsi tersebut.
“ ”
Sifat Kewajiban
Namun perlu diingat bahwa setiap ada hak, pasti diawali oleh suatu kewajiban.
Hak akan terpenuhi bila kewajiban sudah tunai dilaksanakan. Jangan sebaliknya
meminta, bahkan “memaksa” memperoleh hak sebelum menunaikan kewajiban.
Sebab itu tidak etis dan melanggar norma, kaidah dan peraturan hukum. Sebagai
warga negara yang baik dan cerdas, maka selayaknya tindakannya harus
mengutamakan kewajiban, bukan sebaliknya mengutamakan hak tetapi tidak
bertanggung jawab.
Hasil penelitian Ridhuan (2018), mengungkap bahwa masih banyak warga Indonesia
yang enggan bertanggung jawab atas perbuatannya. mengungkap bahwa 74 %
orang enggan bertanggung jawab, tidak ikhlas bela negara. 62 % orang enggan
bertanggung jawab, setuju ada konflik sosial dan 76 % orang enggan bertanggung
jawab, tidaksetuju ada pembangunan
masyarakat.
Teori Mochtar Lubis (2001) juga menguatkan terkait dengan watak orang yang enggan
bertanggung jawab atas perbuatan adalah orang yang hanya menuntut hak tetapi
mengabaikan kewajiban. Terkait dengan kewajiban warga negara, maka sudah seharusnya
setiap warga negara melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Kewajiban tidak boleh diabaikan, baik kewajiban terhadap manusia dan negara (horizontal), maupun
kewajiban terhadap Tuhan (vertikal). Kewajiban mengandung makna harus dilakukan. Apa bila tidak
dilakukan, maka tidak akan mendapatkan hak-hak bahkan mendapat sanksi yang sesuai dengan
tingkat kelalaian.
Teori keadilan sosial
• 1) Berkaitan dengan dimensi sosial dari keadilan dalam kehidupan
nasional. Keadilan sosial haruslah melingkupi seluruh rakyat Indonesia
dan ia hendaknya diterapkan dalam setiap bidang kehidupan. Ini berarti
bahwa keadilan sosial bukan menjadi milik sekelompok orang tertentu,
melainkan berlaku untuk setiap dan seluruh orang Indonesia;
• 2) Mengacu kepada masyarakat yang dapat menjadi subyek (pelaku) dan
obyek (sasaran) keadilan.
Kewajiban dan Keadilan
• Kasus lain kelalaian warga negara menunaikan kewajiban seperti tidak menaati aturan lalu
lintas jalan raya, tidak menjaga lingkungan, tidak bekerja sesuai dengan tugas-tugasnya, dan
lain-lain. Bila warga negara tidak menaati peraturan lalu lintas, maka bisa jadi terjadi
kemacetan, kecelakaan dan korban. Maka selain yang bersangkutan menderita akibat
perbuatan pelanggaran rambu lalu lintas, tetapi juga merugikan hak-hak orang lain.
• Contoh-contoh tersebut di atas merupakan adanya ketidakpatuhan atau tidak melaksanakan
kewajiban, sehingga berdampak merugikan hak-hak orang lain. Esensi suatu kewajiban, bila
dilaksanakan akan memberikan efek keadilan bagi diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Oleh sebab itu, tidak akan tercapai suatu keadilan apabila, masih ada warga negara yang
dengan sengaja atau tidak sengaja tidak melaksanakan kewajiban. Prinsip keadilan adalah
keseimbangan atau keharmonian antara hak dan kewajiban.
Pancasila menjadi pemandu sila “persatuan Indonesia” menjadi landasan
sila “kemanusiaan yang adil dan beradab” sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menjadi
menjadi landasan politik hukum yang landasan politik hukum dalam hidup bermasyarakat yang
menghargai dan melindungi hak-hak asasi berkeadilan sosial sehingga mereka yang lemah secara sosial
manusia yang non diskriminatif; ekonomi tidak ditindas oleh mereka yang kuat secara
sewenang-wenang.
Hukum bertujuan akhir yaitu keadilan, segala upaya
Hukum yang berhubungan dengan hukum harus diarahkan untuk
menemukan sebuah sistem hukum yang paling cocok dan
sesuai dengan prinsip keadilan.