Anda di halaman 1dari 13

Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Menghormati Hak Orang Lain


INDAH SYAHPUTRI NIM : 2023.03.006
Pengertian
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan
melakukan sesuatu.
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak
dapat oleh pihak lain mana pun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya.
Sedangkan Keadilan berasal dari kata Adil yaitu keadaan dimana
sesuatu hal berada dalam keadaan seimbang atau sama rata atau
juga dapat dikatakan tidak berat sebelah.
Jadi kewajiban hak negara dan warga negara merupakan suatu keselarasan,
keseimbangandan keserasian yang saling memenuhi. Jika suatu kewajiban
sudah tunai dipersembahkan atau dilakukan oleh warga negara, maka
hendaknya negara secara konsisten memenuhi hak-hak warga negara.

Suatu perimbangan atau proporsi tak lain adalah persamaan dari dua
perbandingan (equality of ratios). Dengan demikian keadilan adalah
semacam perimbangan meliputi empat unsur tersebut. Ketidakadilan adalah
apa yang melanggar proporsi tersebut.
“ ”
Sifat Kewajiban

Ada beberapa pemahaman mengenai berbagai bentuk


kewajiban manusia, baik bersifat
formal maupun informal. Bersifat formal artinya
kewajiban itu diatur oleh undang-undang
yang bersifat resmi, sedangkan kewajiban yang
bersifat informal, biasanya tidak secara
terpusat ada dalam aturan perundang-undangan
tetapi mengikat perilaku kehidupan sosial,
moral dan lingkungan hidup manusia.
kewajiban manusia yang bersifat informal
Kewajiban moral. Kewajiban universal (umum) .
01 Mencakup kewajiban manusia 02 Suatu tindakan (perilaku) setia
yang berkaitan dengan manusia di dunia untuk melakukan
tindakan atau tindakan yang sesuai dengan
perilaku. norma-norma umum tentang
benar / salah.

Kewajiban sosial. Kewajiban mutlak.


03 Manusia adalah makhluk 04 Menyangkut hubungan manusia
sosial (zoon politicon) selalu dengan sang pencipta Tuhan Yang
berinteraksi dengan manusia Maha Esa yang menciptakan
lain. manusia, alam dan segala isinya.
Hak Dan Kewajiban
Hak dan Kewajiban Warga Negara Kepada Negara Menurut Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia (UUD NRI 1945) hasil amandemen, bahwa setiap warga negara
Indonesia (tanpa terkecuali) mempunyai hak dan kewajiban yang sama di muka hukum dan
tidak ada diskriminasi dalam implementasi untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Namun perlu diingat bahwa setiap ada hak, pasti diawali oleh suatu kewajiban.
Hak akan terpenuhi bila kewajiban sudah tunai dilaksanakan. Jangan sebaliknya
meminta, bahkan “memaksa” memperoleh hak sebelum menunaikan kewajiban.
Sebab itu tidak etis dan melanggar norma, kaidah dan peraturan hukum. Sebagai
warga negara yang baik dan cerdas, maka selayaknya tindakannya harus
mengutamakan kewajiban, bukan sebaliknya mengutamakan hak tetapi tidak
bertanggung jawab.
Hasil penelitian Ridhuan (2018), mengungkap bahwa masih banyak warga Indonesia
yang enggan bertanggung jawab atas perbuatannya. mengungkap bahwa 74 %
orang enggan bertanggung jawab, tidak ikhlas bela negara. 62 % orang enggan
bertanggung jawab, setuju ada konflik sosial dan 76 % orang enggan bertanggung
jawab, tidaksetuju ada pembangunan
masyarakat.

Teori Mochtar Lubis (2001) juga menguatkan terkait dengan watak orang yang enggan
bertanggung jawab atas perbuatan adalah orang yang hanya menuntut hak tetapi
mengabaikan kewajiban. Terkait dengan kewajiban warga negara, maka sudah seharusnya
setiap warga negara melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Kewajiban tidak boleh diabaikan, baik kewajiban terhadap manusia dan negara (horizontal), maupun
kewajiban terhadap Tuhan (vertikal). Kewajiban mengandung makna harus dilakukan. Apa bila tidak
dilakukan, maka tidak akan mendapatkan hak-hak bahkan mendapat sanksi yang sesuai dengan
tingkat kelalaian.
Teori keadilan sosial
• 1) Berkaitan dengan dimensi sosial dari keadilan dalam kehidupan
nasional. Keadilan sosial haruslah melingkupi seluruh rakyat Indonesia
dan ia hendaknya diterapkan dalam setiap bidang kehidupan. Ini berarti
bahwa keadilan sosial bukan menjadi milik sekelompok orang tertentu,
melainkan berlaku untuk setiap dan seluruh orang Indonesia;
• 2) Mengacu kepada masyarakat yang dapat menjadi subyek (pelaku) dan
obyek (sasaran) keadilan.
Kewajiban dan Keadilan
• Kasus lain kelalaian warga negara menunaikan kewajiban seperti tidak menaati aturan lalu
lintas jalan raya, tidak menjaga lingkungan, tidak bekerja sesuai dengan tugas-tugasnya, dan
lain-lain. Bila warga negara tidak menaati peraturan lalu lintas, maka bisa jadi terjadi
kemacetan, kecelakaan dan korban. Maka selain yang bersangkutan menderita akibat
perbuatan pelanggaran rambu lalu lintas, tetapi juga merugikan hak-hak orang lain.
• Contoh-contoh tersebut di atas merupakan adanya ketidakpatuhan atau tidak melaksanakan
kewajiban, sehingga berdampak merugikan hak-hak orang lain. Esensi suatu kewajiban, bila
dilaksanakan akan memberikan efek keadilan bagi diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Oleh sebab itu, tidak akan tercapai suatu keadilan apabila, masih ada warga negara yang
dengan sengaja atau tidak sengaja tidak melaksanakan kewajiban. Prinsip keadilan adalah
keseimbangan atau keharmonian antara hak dan kewajiban.
Pancasila menjadi pemandu sila “persatuan Indonesia” menjadi landasan

politik hukum nasional politik untuk mempersatukan seluruh unsur


bangsa dengan berbagai ikatan primordialnya
dalam berbagai bidang.
masing-masing;

sila “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” menjadi
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
landasan politik hukum berbasis moral
perwakilan” menjadi landasan politik hukum yang
agama;
meletakan kekuasaan rakyat (demokratis)

sila “kemanusiaan yang adil dan beradab” sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menjadi
menjadi landasan politik hukum yang landasan politik hukum dalam hidup bermasyarakat yang
menghargai dan melindungi hak-hak asasi berkeadilan sosial sehingga mereka yang lemah secara sosial
manusia yang non diskriminatif; ekonomi tidak ditindas oleh mereka yang kuat secara
sewenang-wenang.
Hukum bertujuan akhir yaitu keadilan, segala upaya
Hukum yang berhubungan dengan hukum harus diarahkan untuk
menemukan sebuah sistem hukum yang paling cocok dan
sesuai dengan prinsip keadilan.

Hukum harus berhubungan erat dengan keadilan, hukum


adalah UU yang adil, bila hukum konkret, jika UU
bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan, maka
h u k u m ti d a k l a g i b e r s i f a t n o r m a ti f d a n ti d a k d a p a t
dikatakan sebagai hukum lagi.

UU hanya menjadi hukum apabila memenuhi prinsip-


prinsip keadilan. Atau dengan kata lain, adil merupakan
u r u s a n k o n s ti t u ti f s e g a l a p e n g e r ti a n t e n t a n g h u k u m .
Teori hukum responsif dari Philippe Nonet dan Philip Selznick
adalah bahwa hukum yang baik adalah hukum yang seharusnya
memberikan sesuatu yang lebih daripada sekedar prosedur hukum.
Hukum harus berkompeten dan juga harus adil. Hukum harus
mampu mengenali keinginan publik dan mempunyai komitmen
terhadap tercapainya keadilan.

Hukum yang baik seharusnya menawarkan sesuatu yang lebih dari


keadilan secara prosedural, yaitu dapat merespon keinginan dari
masyarakat dan komitmen untuk mencapai keadilan yang substantif
dengan cara mencari nilai-nilai yang ada dalam berbagai peraturan
dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai