Anda di halaman 1dari 7

PKN

DEMOKRASI, RULE OF LAW, HAM, DAN MASYARAKAT MADANI

OLEH:

NAMA: KADEK SADWI SAWITRIYUNITA DEWI

NIM: 2012021167

ROMBEL: 17

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
PEMBAHASAN

1. Makna Demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah sistem pemerintahan yang mengatur tatanan sebuah negara
yang menyangkut pemerintahan dan rakyat. Makna demokrasi sendiri adalah sebagai
dasar hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Makna ini memiliki arti
bahwa rakyat ialah sebagai yang menentukan sebuah keputusan dan permasalahan yang
mempengaruhi kehidupannya.

2. 12 Pilar Demokrasi Pancasila


1. Demokrasi berketuhanan yang maha esa.
Dalam hal ini demokrasi hendaknya mampu dijalankan sesuai dengan nilai-nilai dan
kaidah-kaidah dasar ketuhanan yang maha esa. Sehingga seluk beluk sistem dan
perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan bisa direalisasikan dengan asas yang
semestinya dijalankan.
2. Demokrasi dengan kecerdasan.
Demokrasi ini menuntut untuk mendapatkan kecerdasan rohaniyah, aqliyah,
emosional, dan rasional. Karena demokrasi tidak diselenggarakan dengan otot atau
kekuatan dan naluri.
3. Demokrasi yang berkedaulatan.
Demokrasi ini merupakan demokrasi yang rakyat merupakan sebagai inti pemegang
kedaulatan. Maka dari itu, rakyat adalah bagian dari kekuasaan tertinggi karena rakyat
yang memiliki andil besar. Dalam batasan tertentu kedaulatan rakyat dipercayakan
pada wakil rakyat.
4. Demokrasi dengan rule of law.
Demokrasi ini menjamin kepastian hukum, memberikan keadilan hukum, melindungi
dan mengembangkan kebenaran hukum, serta mengembangkan kepentingan hukum
atas dasar kekuasaan negara.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.
Demokrasi mengenal pemisahan dan pembagian kekuasaan dengan sistem
pertimbangan dan pengawasan. Dengan begitu demokrasi sebagai pemisah atas
kekuasaan negara.
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia.
Demokrasi yang mengakui HAM memiliki tujuan untuk menghormati hak setiap
rakyat Indonesia untuk bisa meningkatkan kualitas hidup dengan menjunjung derajat
manusia seutuhnya dan meningkatkan martabat.
7. Demokrasi dengan peradilan yang merdeka.
Demokrasi ini membebaskan mahkamah agung beserta dengan hakim menjalankan
tugas yang diembannya dengan memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada
badan pemerintah seperti pengadilan untuk mencari dan menemukan hukum seadil-
adilnya.
8. Demokrasi dengan otonomi daerah.
Dalam hal ini otonomi daerah menjadi pembatas atas kekuasaan negara. Seperti
presiden, kekuasaan legislatif dan eksekutif. Daerah otonomi dibentuk pada tingkat
propinsi dan kabupaten dengan peraturan pemerintah agar mampu mengatur dan
menyelenggarakan urusan pemerintah sebagai urusan rumah tangganya sendiri .
9. Demokrasi dengan kemakmuran.
Demokrasi ini memiliki tujuan untuk membangun negara yang mampu meningkatkan
kemakmuran pada rakyat Indonesia.
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial.
Demokrasi yang memberikan keadilan bagi tingkat sosial, kelompok, golongan, dan
seluruh lapisan masyarakat.

3. Prinsip Rule of Law


Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tercantum pada UUD
1945 dan juga pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Point utama dari Rule Of Law
ialah jaminan adanya suatu keadilan bagi masyarakatnya, khususnya pada keadilan sosial.
Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945)
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum serta pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atas jaminan, perlindungan ,pengakuan,  serta kepastian hukum
yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil 
dan juga  layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)

Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil atau Hakiki :


1. Berhubungan erat dengan the enforcement of the Rule of Law
2. Keberhasilan the enforcement of the rule of law itu tergantung pada kepribadian
nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)
3. Rule of law juga mempunyai akar sosial dan juga akar budaya Eropa (Satdjipto
Rahardjo, 2003)
4. Rule of law juga adalah suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,yang mengandung
wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat serta negara.
5. Rule of law adalah suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).

4. HAM
a. Pengertian HAM
Hak asasi manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan
bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang
manusia. Hak asasi manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun,
sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak asasi
manusia juga tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling bergantung.
Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata lain,
negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan
memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti
pelanggaran yang dilakukan oleh swasta.
b. Makna HAM
Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama adalah
“martabat manusia” dan yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi manusia
sebenarnya adalah definisi (percobaan) dari standar dasar yang diperlukan untuk
kehidupan yang bermartabat. Universalitas mereka berasal dari keyakinan bahwa
orang harus diperlakukan sama. Kedua nilai kunci ini hampir tidak kontroversial.
Itulah sebabnya hak asasi manusia didukung oleh hampir semua budaya dan agama di
dunia. Orang-orang pada umumnya setuju bahwa kekuasaan negara atau sekelompok
individu tertentu tidak boleh tidak terbatas atau sewenang-wenang. Tujuannya harus
menjadi yurisdiksi yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan semua individu
dalam suatu negara.
c. Karakteristik HAM
 Hak asasi manusia berlaku sama untuk semua orang.
 Hak asasi manusia bersifat universal: hak itu selalu sama untuk semua orang di
seluruh dunia. Anda tidak memiliki hak asasi manusia karena Anda adalah warga
negara tertentu, tetapi karena Anda adalah anggota keluarga manusia. Ini juga
berarti bahwa anak-anak dan orang dewasa memiliki hak asasi manusia.
 Hak asasi manusia tidak dapat dicabut: Anda tidak dapat kehilangan hak-hak ini,
sama seperti Anda berhenti menjadi manusia.
 Hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan: tidak ada yang dapat mengambil hak
karena hak tersebut “kurang penting” atau “tidak esensial”.
 Hak asasi manusia saling bergantung: bersama-sama hak asasi manusia
membentuk struktur yang saling melengkapi. Misalnya, kesempatan Anda untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan lokal secara langsung bergantung
pada hak Anda atas kebebasan berekspresi, untuk berserikat, atas pendidikan, dan
bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 Hak Asasi Manusia adalah cerminan dari kebutuhan dasar hidup. Tanpa hak asasi
manusia seseorang tidak dapat menjalani kehidupan yang bermartabat. Melanggar
hak asasi seseorang berarti memperlakukan orang tersebut seolah-olah dia bukan
manusia. Mempromosikan hak asasi manusia berarti menuntut agar martabat
manusia semua orang dihormati.
 Dalam menuntut hak-hak ini, setiap orang juga memikul tanggung jawab:
menghormati hak orang lain dan mendukung serta melindungi mereka yang
haknya dilanggar atau ditolak. Dengan mengambil tanggung jawab ini Anda
menunjukkan solidaritas dengan semua orang lain.

5. Masyarakat Madani
Masyarakat Madani dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam
membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani berasal dari bahasa
arab yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat madani adalah
terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban.
Untuk pertama kali, istilah Masyarakat Madani dimunculkan oleh Anwar Ibrahim,
mantan wakil perdana menteri Malaysia. Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani
merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari
individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang
berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.

6. Hubungan antara Demokrasi, Rule of Law, HAM, dan Masyarakat Madani


Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang berasaskan kemasyarakatan, dimana
pemerintahannya itu berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, di dalam demokrasi
Hak Asasi Manusia sangat dihargai, karena HAM merupakan salah satu pilar dari 10 Pilar
Demokrasi. HAM tersebut dibutuhkan agar terciptanya suatu bentuk pemerintah yang pro
rakyat artinya rakyat bebas mengemukakan pendapatnya di muka umum, agar HAM
tersebut tetap berjalan pada jalurnya maka harus ditegakkan Rule of Law, dimana sistem
hukum seperti ini dibutuhkan agar terciptanya masyarakat yang tertib dan aman dalam
menyuarakan pendapatnya kepada pemerintah. Rule of Law dapat menjadi pedoman bagi
seluruh masyarakat tentang bagaimana kita sebagai masyarakat menjalankan
ketatanegaraan sesuai dengan tujuannya. Ketiga unsur tersebut (Demokrasi, HAM, dan
Rule of Law) merupakan ciri-ciri dari masyarakat madani. Jika sebuah negara telah baik
dalam penegakan Rule of Law, Demokrasi dan HAM-nya, dan masyarakat mampu
menjunjung tinggi itu semua, maka masyarakat tersebut disebut dengan Masyarakat
Madani, yaitu  masyarakat yang sangat menjunjung tinggi norma, nilai dan hukum yang
berlaku dinegaranya yang ditopang oleh penguasaan pengetahuan yang beradab, iman dan
ilmu.

7. Carilah Isu controversial yang terkait (berupa gambar/video) dan berikan pendapat
kalian terhadap gambar tersebut
Pendapat saya mengenai gambar tersebut yaitu, masyarakat sedang melakukan aksi demo
sebagaimana dapat dilihat dari spanduk yang digantungkan berisikan kalimat “Tolak
Kecurangan Pemilu.” Hal itu menunjukan bahwa masyarakat tidak menerima adanya
kecurangan pada saat pemilu. Kecurangan saat pemilu sangat tidak diinginkan terjadi,
karena dilihat dari asas yang rahasia, jujur, dan adil, sehingga tidak ada orang yang boleh
mencurangi hasil dari pemilu. Demo ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecurangan
pada saat pemilu.

Anda mungkin juga menyukai