Anda di halaman 1dari 8

PENILAIAN MATA KULIAH AGAMA HINDU

DESKRIPSI DIRI
(SIKAP BERAGAMA HINDU)

Nama : I Gede Sugiarta


NIM : 2012021159
Jurusan/Prodi : S1 Pendidikan Bahasa Inggris

foto

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN BAHASA ASING PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SINGARAJA
2020
Petunjuk Pengisian Deskripsi Diri

1. Lembar Deskripsi Diri merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam
penilaian kuliah agama Hindu di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang
dikembangkan oleh pengampu mata kuliah ini.
2. Lembar Deskripsi Diri berkenaan dengan aktivitas dan kontribusi mahasiswa
berkaitan dengan tiga kerangka agama Hindu, yang meliputi pemahaman ajaran
Weda (tatwa), implementasi nilai-nilai kehinduan dalam kehidupan sehari-hari
(susila), dan keikutsertaan dalam ritual dan spiritual Hindu (upacara).
3. Mahasiswa diminta membuat esai untuk setiap kegiatan. Esai itu bisa sangat
berbeda antara seorang mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya. Dosen akan
melakukan penilaian secara objektif terhadap informasi dalam esai tersebut,
menggunakan rubrik yang disediakan. Hasil penilaian akan diverifikasi oleh dosen
berkaitan dengan bukti-bukti fisik yang dilampirkan oleh mahasiswa. Oleh sebab
itu, objektivitas mahasiswa dalam menilai dirinya sendiri sangat menentukan dan
dapat menjadi gambaran integritas mahasiswa bersangkutan.
4. Penilaian diberikan oleh dosen dengan aturan penskoran sebagai berikut:
Sko Kriteria
r
5 Kualitas isi dan proses kegiatan dipaparkan dengan baik lengkap dengan
bukti fisik berupa foto atau yang lainnya.
4  Kualitas isi dan proses kegiatan dipaparkan dengan baik, namun tanpa
bukti fisik, atau
 Kualitas isi dan proses kegiatan dipaparkan dengan cukup baik
lengkap dengan bukti fisik.
3 Kualitas isi dan proses kegiatan dipaparkan dengan cukup baik, namun
kurang bukti fisik.
2 Kualitas isi dan proses kegiatan dipaparkan dengan cukup baik, tanpa
bukti fisik.
1 Kualitas isi dan proses kegiatan dipaparkan dengan tidak baik, tanpa
bukti fisik.
Nilai = (skor diperoleh / skor maksimal ideal) x 100

Deskripsi diri 1
Deskripsi Diri

Deskripsikan dengan jelas apa saja yang telah Anda lakukan yang dapat
dianggap sebagai prestasi dan kontribusi Saudara dalam tiga aspek agama Hindu, yang
meliputi pemahaman ajaran Weda (tatwa), implementasi nilai-nilai kehinduan dalam
kehidupan sehari-hari (susila), dan keikutsertaan dalam ritual bernuansa Hindu
(upacara). Deskripsi tersebut perlu dilengkapi dengan contoh nyata, lengkap dengan
bukti fisik, berupa foto, sertifikat, kartu, atau bukti-bukti lain, yang Saudara
alami/lakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa, warga masyarakat, dan
generasi muda Hindu.

A. Pengembangan Kualitas Diri


A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Anda lakukan
untuk meningkatkan kualitas pemahaman Anda terhadap nilai-nilai kehinduan dan
Ajaran Weda secara umum; jelaskan dampaknya terhadap diri, keluarga, dan lingkungan
Anda!

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)

Sebagai umat beragama Hindu khususnya, menerapkan dan memahami nilai nilai
kehinduan maupun ajaran dari kitab suci Veda merupakan suatu kewajiban. Hal ini
disebabkan karena ajaran Veda lah yang kami jadikan dasar pedoman dalam bertingkah
laku yang baik dan benar. Adapun usaha kreatif yang sedang saya lakukan sebagai umat
Hindu dalam meningkatkan kualitas diri saya yaitu terdapat dalam sloka,

Dhana-dhanya prayogesu vidya saygrahanenu ca,


Ahare vyahara ca tyakta lajjaa sukhi bhavet (Canakya Nitisastra VII.2)
Artinya:
Dalam urusan mencari beras dan dalam urusan keuangan, dalam hal menuntut ilmu,
dalam hal menikmati makanan dan dalam hal berdagang, orang hendaknya
meninggalkan rasa malu. Orang tersebut akan memperoleh kebahagiaan.

Dalam sloka tersebut menjelaskan bahwa jika kita berusaha untuk mendapatkan sesuatu,
maka berusahalah dengan giat. Urusan keuangan, mempelajari sesuatu atau menuntut
ilmu, berdagang dan pekerjaan yang lainnya kita harus melaksanakannya dengan
semangat yang gigih, serta mengarungi semua halangan yang ada. Hal ini merupakan hal
yang sedang saya lakukan sendiri dimana disini saya sendiri berusaha untuk
meringankan beban orang tua saya, baik itu dengan berjualan, berusaha untuk
mendapatkan penghasilan lewat sosial media, dan belajar mengamati dan memahami
seriap proses yang saya lakukan dan tidak lupa untuk senantiasa bersyukur dan
memanjatkan doa kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas kesempata yang diberikan-
Nya.

Deskripsi diri 2
A.2. Paparkan contoh nyata kebanggaan Anda sebagai generasi muda Hindu dalam
berinteraksi, berkomunikasi, dan hidup bersama dengan umat agama lain. Jelaskan pula
kemampuan dan perasaan Anda dalam menerima kritik, bahkan pelecehan dari umat
agama lain terhadap praktek-praktek sosial dan ritual Hindu yang disampaikan secara
langsung kepada diri Anda atau disebarkan lewat media sosial on line, seperti facebook,
WhatsApp, twitter, Instagram, Telegram, S Lime, dan lain-lainnya.

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)

Sebagai umat beragama Hindu khususnya di Bali, saya sebagai pribadi merasa bangga
dan sangat bersyukur karena kita semua generasi muda Hindu dapat belajar banyak
terkait hal hal yang berbau kebersamaan, toleransi, saling tolong menolong berinteraksi
sesama, dan rasa kasih sayang. Dan itu semua dibungkus dalam satu kesatuan yang utuh
yaitu Agama Hindu. Seperti contoh, ketika saya berkesempatan mengikuti kegiatan
ngayah di pura. Kita lakukan pekerjaan itu secara bersama sama. Di tempat suci inilah
kita semua bisa saling berkumpul, berbincang bincang hangat, dan saling menolong.
Disinilah kita mendapatkan suatu nilai yang sangat penting yaitu adanya kebersamaan
dan persatuan, walaupun kita sebagai umat Hindu merupakan kalangan minoritas, ikatan
kita sangatlah kuat antara satu sama lain sehingga tidak mudah dipecah belah oleh orang
lain. Seperti sekarang ini, maraknya kasus pelecehan agama baik itu secara langsung
maupun yang disebarkan lewat media sosial yang semata mata merupakan suatu
tindakan yang sangat merugikan bagi kedua belah pihak karena, hal tersebut ujung
ujungnya membawa kita ke gerbang perpecahan yang membuat negara kita ini hancur.
Jadi tindakan yang dapat saya lakukan dalam menyikapi hal seperti ini tiada lain adalah
untuk tetap sabar, berfikir yang dingin dan berusaha untuk menghiraukan karena,
mereka yang melecehkan Agama adalah orang orang yang tidak penting dan tidak tau
budi pekerti maka dari itu mereka melakukan hal tersebut. Jadi untuk apa kita membalas
perbuatan mereka. Justru sebaliknya kita antar sesama manusia agar saling mengingati
sesama bahwa pentingnya rasa persatuan itu dibentuk.

B. Pengembangan Sikap Kearifan Personal


B.1. Paparkan kegiatan yang telah Anda lakukan untuk memupuk kearifan sosial Anda
sebagai warga negara, warga masyarakat, dan generasi muda Hindu yang
membanggakan. Berbagai kegiatan tersebut secara umum dilabel sebagai kegiatan
sosial (sosiocare) dijiwai nilai-nilai Pawongan, seperti: membantu korban bencana
alam, donor darah, pelayanan kesehatan, dan lain-lainnya. Paparkan dampak
kegiatan tersebut terhadap perkembangan psikologis Anda (kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual).

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)

Dalam Agama Hindu, kita mengenal adanya Tri Hita Karana yang artinya adalah Tiga
penyebab adanya kebahagiaan. Jadi untuk busa mendapatkan kebahagiaan, kita sebagai
umat Hindu wajib melaksanakan konsep Tri Hita Karana ini yang terdiri dari
Parahyangan yaitu hubungan baik kita dengan Tuhan, kemudian ada Palemahan yaitu
hubungan baik antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit atau alam semesta, dan yang
terakhir yaitu pawongan yang artinya hubungan baik antar sesama manusia. Sebenarnya,
Deskripsi diri 3
konsep Tri Hita Karana ini sudah kita lakukan sehari hari seperti melakukan
persembahyangan, membersihkan lingkungan dan saling tolong menolong antar sesama
umat manusia. Pawongan merupakan sebuah arti dari menjalin kehidupan yang
harmonis antar sesama manusia, tidak memandang fisik, ras, suku, agama, maupun
negara, kita harus tetap saling menjalin hubungan yang baik seperti yang saya sedang
lakukan di gambar ini. Saya berusaha untuk selalu menolong dan membantu sesama.
Tidak memandang apakah mereka anak anak, semua menjalin hubungan yang baik
bersama. Dengan mulai membantu walaupun dari hal hal kecil seperti memberikan
masker kepada orang yang lebih membutuhkan, kita secara tidak langsung sudah
melakukan suatu kebaikan. Dengan melakukan hal hal yang memiliki nilai Dharma,
maka niscaya kehidupan kita akan selalu di berkahi oleh kebahagiaan. Banyak hal yang
kita peroleh ketika kita mencoba untuk menjalin hubungan baik antar sesama manusia
seperti halnya mendapatkan ketenangan dan rasa bahagia yang kita peroleh ketika
melihat wajah wajah mereka tersenyum. Ada perasaan senang yang mendalam ketika
kita berhasil menyelesaikan masalah mereka. Melakukan ajaran Dharma tidak hanya
bisa dilakukan berlandaskan dengan materi saja. Banyak jalur Dharma yang dapat kita
arungi demi mencapai kebahagiaan di dunia ini.

B.2. Paparkan kegiatan nyata yang telah Anda lakukan untuk memupuk kearifan
lingkungan Anda sebagai warga masyarakat. Berbagai kegiatan tersebut secara umum
dilabel sebagai ecocare yang dijiwai nilai-nilai Palemahan, seperti kegiatan ngayah
bersih-bersih di tempat umum, penanaman pohon, dan lain-lainnya. Paparkan dampak
kegiatan tersebut terhadap perkembangan psikologis Anda (kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual).

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)

Dalam Tri Hita Karana kita mengenal adanya Palemahan. Palemahan merupakan suatu
ajaran kebaikan dimana kita harus menjalin hubungan yang baik antar alam semesta atau
hubungan yang baik antar Bhuana Agung dengan Bhuana Alit. Banyak hal yang dapat
kita lakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan alam sekitar kita, salah satu hal
kecil yang sangat besar dampaknya terhadap kehidupan kita adalah menanam pohon.
Pohon bisa hidup ratusan tahun tanpa ada manusia, akan tetapi manusia lah yang tidak
bisa hidup tanpa pohon dan begitu pula para makhluk hidup yang lainnya. Jadi kita
sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan yang melebihi makhluk hidup yang lainnya,
kita juga harus bisa merawat, dan mengembalikan. Jangan kecerdasan kita ini, hanya
digunakan untuk hal hal yang bersifat merugikan, rasa tamak, rakus dan serakah.
Ingatlah satu hal bahwa alam selalu bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, alam bisa
sangat bermanfaat dan menguntungkan dan alam pun juga bisa marah dan merugikan
kita. Jadi hal yang saya dapat lakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan alam
semesta yaitu menanam pohon

C. Keikutsertaan dalam Kegiatan Ritual dan Spiritual Hindu


C.1. Paparkan keikutsertaan dan peran yang Anda lakukan dalam kegiatan ritual
keagamaan di lingkungan tempat tinggal dan kampus. Bagaimanakah pandangan Anda
terhadap kegiatan tersebut, dan deskripsikan dampaknya terhadap perkembangan
emosional dan spiritualitas Anda.

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)


Deskripsi diri 4
Sebagai Umat yang beragama Hindu, kita tidak pernah terlepas dari kegiatan yang
bersifat ritual. Kegiatan ritual sendiri merupakan sebuah yajna atau yang lebih dikenal
sebagai Panca Yajna. Panca Yajna adalah lima bentuk korban suci dan disertakan dasar
hati yang tulus ikhlas yang terdiri dari Dewa Yajna atau korban suci dengan tulus ikhlas
kepada Sang Pencipta,
Pitra Yajna merupakan korban suci dengan tulus ikhlas kepada para leluhur kita, Rsi
Yajna merupakan korban suci dengan tulus ikhlas kepada para Rsi tau orang orang suci,
Manusa Yajna merupakan korban suci yang tulus ikhlas kepada sesama manusia, dan
yang terakhir adalah Bhuta Yajna atau korban suci yang tulus ikhlas kepada para bhuta
Kala atau makhluk bawah. Disini saya akan memaparkan kegiatan yang saya lakukan
yaitu kegiatan Yajna Sesa atau biasa kita sebut sebagai Banten Saiban. Yajna Sesa ini
merupakan suatu bentuk pengorbanan yang hendaknya dilaksanakan dengan dasar hati
yang tulus ikhlas serta tanpa pamrih kepada Bhuta Kala. Yajna Sesa wajib kita lakukan
sebelum kita memulai makan pagi atau sesudah memasak. Yajna Sesa merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur kita karena kita sudah
mendapatkan makanan atau memasak. Biasanya banten saiban berisikan apa yang kita
masak di hari tersebut. Apakah nasi, atau sayuran, daging, ikan dan lain lain. Mebanten
Saiban. Kita menghaturkan Banten Saiban biasanya seperti di tungku memasak atau
perapian, di benda benda tajam dan besi seperti pisau, dan golok, tempat beras, maupun
tempat air. Manawa Dharmasastra mengatakan bahwa Barang siapa yang menikmati
sesuatu tanpa mempersembahkan kepada Tuhan maka kita memakan dosa sendiri.

C.2. Paparkan keikutsertaan dan peran yang Anda lakukan dalam kegiatan spiritul
Hindu, seperti Tirtayatra, Dharmatula/Dharmawacana, Dharmashanti, dan
Dharmasadhana. Bagaimanakah pandangan Anda terhadap kegiatan tersebut, dan
deskripsikan dampaknya terhadap perkembangan spiritualitas Anda.

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)

Dalam beragama Hindu, setiap penganutnya sangat diperbolehkan dalam melakukan


kegiatan kegiatan suci keagamaan, dan salah satunya adalah Tirta Yatra. Tirta Yatra
merupakan suatu perjalanan suci untuk mendapatkan atau memperoleh air suci. Tirta
Yatra dalam bahasa Bali sehari hari adalah Tangkil atau melakukan persembahyangan
ke tempat tempat suci atau Pura. Tujuannya sendiri adalah untuk mendapatkan anugerah
dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Tirtayatra bertujuan untuk melihat dari dekat
tempat bersejarah untuk menyaksikan secara nyata tempat-tempat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan agama Hindu, agar dapat mempertebal Panca Sradha
(lima keyakinan) dan kebenaran terhadap sejarah perkembangan ajaran Hindu.
Berikut merupakan bentuk kegiatan Tirta Yatra yang saya lakukan bersama keluarga.

D. Keikutsertaan dalam Organisasi Kehinduan


D.1. Paparkan aktivitas dan peran Anda dalam kegiatan organisasi generasi muda
(yowana) Hindu, seperti KMHD, KMHDI, Sekeha Teruna-Teruni, dan organisasi

Deskripsi diri 5
pemuda Hindu lainnya. Bagaimanakah pandangan Anda terhadap kegiatan organisasi-
organisasi tersebut, dan deskripsikan dampaknya terhadap perkembangan jiwa Anda.

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)

Sebelumnya saya ucapkan permohonan maaf. Hal ini dikarenakan saya sendiri tinggal di
wilayah perumahan, jadi di lingkungan saya tidak terdapat adanya sekeha teruna teruni,
namun saya hanya melakukan perkumpulan para pemuda dalam rangka mengadakan
suatu kegiatan. Seperti contohnya melakukan renovasi atau penghiasan tempat tenpat
suci seperti pura. Hal hal yang saya lakukan dalam kegiatan ini adalah memasang atribut
atribut suci seperti memasang wastra, umbul-umbul, tedung atau pajeng, membuat
Penjor dan membersihkan tempat suci pura. Menurut saya sendiri, sangatlah penting
mengikuti suatu kegiatan kegiatan yang dilakukan bersama suatu kelompok atau
organisasi. Hal ini dikarenakan dapat memupuk rasa persaudaraan dan persatuan kita
sebagai umat Hindu di Bali. Kegiatan organisasi ini sangat berdampak pada
perkembangan jiwa saya dikarenakan hati saya merasa nyaman ketika berbaur dengan
pemuda pemudi lainnya, berbagi cerita dan pengalaman, maupun bekerja sama dalam
melakukan kegiatan.

D.2. Paparkan aktivitas dan peran Anda dalam kegiatan organisasi sosial yang bernuansa
kehinduann atau berlandaskan spirit Weda, seperti kelompok pengkajian Veda, yoga,
meditasi, ashram, atau sampradaya Hindu. Bagaimanakah pandangan Anda terhadap
kegiatan kelompok/organiasi tersebut, dan deskripsikan dampaknya terhadap
perkembangan spiritualitas Anda.

Deskripsi: (lengkapi bukti fisik)


Sewaktu saya mengenyam pendidikan di sekolah dasar, saya mendapatkan pengalaman
yang sangat berarti dalam kehidupan saya. Pengalaman tersebut saya dapatkan dalam
mengikuti kegiatan Pasraman. Kata “Pasraman” berasal dari kata “Asrama” (sering di
tulis dan di baca Ashram) yang artinya tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Pendidikan pasraman menekankan pada displin diri, pengembangan budhi pekerti dan
welas asih. Dalam lingkungan Pasraman ini saya banyak belajar bagaimana persiapan
menjadi seorang masyarakat Hindu. Banyak pelajaran yang saya dapatkan di dalamnya
yaitu bagaimana proses atau cara membuat sarana upacara agama seperti klakat, sanggah
cukcuk, dan tidak hanya itu saja, saya juga diajarkan melakukan gerakan gerakan yoga
dan meditasi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani saya sendiri.

Pernyataan Mahasiswa Hindu


Saya mahasiswa Hindu yang membuat diskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang
saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi
akademik apabila pernyataan ini di kemudian hari terbukti tidak benar.

Singaraja, ...........................
Mengetahui, Mahasiswa bersangkutan,
Orang tua/Wali Mahasiswa

Deskripsi diri 6
______________________ _______________________

Deskripsi diri 7

Anda mungkin juga menyukai