Anda di halaman 1dari 3

A.Muh.

Faturrachman
B011221023
HUBUNGAN DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
Negara demokrasi adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila yaitu demokrasi
berdasarkan kekeluargaan dan gotong - royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat,
yang mengandung unsur - unsur kesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi
pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan. Perjuangan menegakkan
demokrasi merupakan upaya umat manusia dalam rangka menjamin dan melindungi hak
asasinya, karena demokrasi merupakan salah satu sistem politik yang memberi penghargaan
atas hak dasar manusia. Dalam negara demokrasi, penegakan HAM merupakan hal yang sangat
penting. Demokrasi tidak terbatas pada hak-hak sipil dan politik rakyat, tetapi dalam
perkembangannya, demokrasi juga terkait erat dengan sejauh mana hak-hak ekonomi dan
sosial budaya rakyatnya dijamin. Dengan demikian hak asasi manusia diwujudkan dan negara
yang demokratis terjamin, dan sebaliknya, demokrasi terwujud ketika negara dapat menjamin
penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak asasi manusia dan
demokrasi dapat dimaknai sebagai hasil perjuangan manusia untuk mempertahankan dan
mencapai harkat kemanusiaannya, sebab hingga saat ini hanya konsepsi hak asasi manusia dan
demokrasilah yang terbukti paling mengakui dan menjamin harkat kemanusiaan. Negara disini
secara demokratis berkewajiban untuk mengeluarkan segala peraturan perundangan dan
instrumen hukum lainnya agar pelaksanaan hak asasi manusia dapat ditegakkan secara
demokratis sesuai dengan aturan yang berlaku. Salah satu hak dasar warga Negara adalah hak
demokrasi dan kebebasan atas penyelenggaraan, pemenuhan, dan penggunaan hak demokrasi
itu sendiri. Hak tersebut merupakan bagian yang sangat penting dalam perjalanan kebangsaan
mengingat upaya demokratisasi yang bermuara kepada kebebasan demokrasi tersebut dari
waktu ke waktu terus mengalami perkembangan.
Keberadaan Hak Asasi Manusia dalam konsepsi Negara hukum tersebut bukan berarti
terjadinya pengekangan hak asasi manusia oleh Negara, namun dalam konsepsinya adalah
pengaturan oleh Negara. Berkaitan dengan hal tersebut. Jadi walaupun hak - hak dasar
mengandung sifat membatasi kekuasaan pemerintahan, pembatasan tersebut tidak berarti
mematikan kekuasaan pemerintahan yang pada dasarnya berisi wewenang untuk
mengendalikan kehidupan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, sehubungan dengan
pengendalian kehidupan, konsep Negara hukum Indonesia tidak dapat terlepas dari pengaturan
Hak Asasi itu sendiri khususnya dalam ground norm yakni Undang - Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Amandemen IV(UUD 1945).
Deklarasi hak asasi manusia ini memang tidak memiliki ikatan yuridis. Tapi, deklarasi
ini menjadi pedoman utama sekaligus standar minimum HAM sebagai wujud cita- cita seluruh
umat manusia di muka bumi ini. Setelah ratifikasi Piagam HAM oleh PBB ini, berbagai negara
lain pun mulai menguatkan pondasi penegakan HAM di negaranya masing-masing. Menyusul
pula negara-negara lain yang belum meratifikasi piagam HAM ini, untuk turut mengesahkan
dan mengakui penegakan HAM
Selanjutnya, hak-hak asasi manusia ini pun diakui sebagai hak-hak yang secara
langsung diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Hak-hak yang bersifat kodrati ini
membuat tidak ada satu kekuasaan apa pun di dunia yang bisa mencabutnya. Di sisi lain,
melekatnya hak-hak ini juga tak berarti bahwa seseorang bisa berbuat sesuka hati. Hak Asasi
Manusia pada hakikatnya meramu dua hak yang paling mendasar, berupa hak persamaan dan
hak kebebasaan. Kedua hak dasar ini lalu berkembang dan melahirkan hak-hak asasi lainnya
untuk ditegakkan dalam interaksi social.
Dalam perkembangannya, HAM bisa dikelompokkan dalam tiga generasi, yakni :(1)
generasi pertama berupa sipil dan politik; (2) generasi kedua yaitu sosial, budaya, dan ekonomi;
serta (3) generasi ketiga yaitu hak solidaritas atau hak bersama. Ketiga generasi ini
menunjukkan bagaimana HAM terus berkembang dalam perspektif global, sehingga semakin
mampu melindungi hak asasi manusia secara luas.
Antara HAM dan demokrasi memiliki hubungan yang sangat erat. HAM tidak mungkin
eksis di suatu negara yang bersifat totaliter ( tidak demokratis ), namun sebaliknya negara yang
demokratis pastilah menjamin eksistensi HAM. Suatu negara belum dapat dikatakan
demokratis apabila tidak menghormati dan melindungi HAM. Kondisi yang dibutuhkan untuk
memperkokoh tegaknya HAM adalah alam demokratis di dalam kerangka negara hukum ( rule
of law state ). Konsep negara hukum dapat dianggap mewakili model negara demokratis (
demokrasi ). Implementasi dari negara yang demokratis diaktualisasikan melalui sistem
pemerintahan yang berdasarkan atas perwakilan ( representative government) yang merupakan
refleksi dari demokrasi tidak langsung. Menurut Julius Stahl dan A.V.Dicey suatu negara
hukum haruslah memenuhi beberapa unsur penting, salah satu unsur tersebut antara lain yaitu
adanya jaminan atas HAM. Dengan demikian untuk disebut sebagai negara hukum harus
terdapat perlindungan dan penghormatan terhadap HAM.
Untuk itu, setiap warga negara memiliki persamaan hak dihadapan hukum. Semua
warga negara memiliki kepastian hak , privasi, dan tanggung jawab masing – masing. UUD 62
tahun 1958 menyatakan aitu negara republik Indonesia adalah orang- orang yang berdasarkan
ahlian undangan dana tau perjanjian – perjanjian ataupun peraturan – peraturan yang berlaku
sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi negara republik Indonesia.
Hak dan kewajiban warga negara juga terkait dengan agama. Indonesia dikenal sebagai
negara muslim terbesar di dunia. Uniknya, Indonesia bukanlah negara muslim. Karena
keunikannya tersebut, perdebatan tentang hubungan Islam dan negara Indonesia menjadi
perdebatan politik yang tidak akan pernah ada habisnya. Pemenuhan peran sebagai warga
negara memerlukan hak dan kewajiban, dan pemenuhan hak dan kewajiban tersebut harus
seimbang agar tidak muncul ketimpangan yang berujung pada ketimpangan sosial yang
berkepanjangan.
Tentunya seseorang tidak dapat hidup sendiri, karena setiap orang membutuhkan orang
lain. Mereka juga membutuhkan ruang sebagai tempat berlindung antara manusia sebagai
makhluk individu. Diketahui bahwa hubungan antara negara dan masyarakat menggambarkan
penyerahan sebagian orang kepada negara, yang dinyatakan dalam ketaatan masyarakat untuk
memenuhi kewajiban yang dibebankan oleh negara kepadanya. . Pada saat yang sama, negara
memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak warganya terhadap kepatuhan masyarakat.
Negara wajib menerbitkan semua undang-undang dan undang-undang lain yang menjamin
pelaksanaan hak asasi manusia bagi semua warga negara, tidak hanya untuk kepentingan pihak
atau kelompok tertentu. Selain itu, negara tidak boleh mengintervensi atau menghalangi segala
upaya masyarakat untuk mewujudkan hak asasinya.
Dapat disimpulkan Tentunya seseorang tidak dapat hidup sendiri, karena setiap orang
membutuhkan orang lain. Mereka juga membutuhkan ruang sebagai tempat berlindung antara
manusia sebagai makhluk individu. Diketahui bahwa hubungan (relationships) Prinsip
demokrasi atau kedaulatan rakyat dapat menjamin partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga setiap peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan
dan ditegakkan benar-benar mencerminkan keadilan masyarakat. Tidak bisa secara sepihak
ditetapkan dan dilaksanakan oleh penguasa atau hanya untuk kepentingan mereka saja, itu
bertentangan dengan prinsip demokrasi. Tujuan hukum bukan untuk menjamin kepentingan
segelintir orang yang berkuasa, tetapi untuk menjamin kepentingan keadilan bagi semua.

Anda mungkin juga menyukai