Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN

DEMOKRASI
Hak Asasi Manusia adalah suatu prinsip dan moral manusia yang
mendapatkan perlindungan agar tidak terjadi tindakan semena-mena dari
manusia lainnya baik karena factor tingkatan kekuasaan maupun factor
ekonomi, sehingga HAM membentuk suatu keseimbangan sistem dimana
manusia memiliki kesamaan kepentingan yang tidak bisa dengan mudah
mendapat intervensi dengan tujuan menjatuhkan orang tersebut karena
diakui dan dilindungi secara teratur sebagai hak-hak hukum dalam hukum
kota dan internasional, Demokrasi sebagai Kedaulatan Rakyat dan warga
pemegang kedudukan tertinggi dalam kekuasaan untuk bebas beraspirasi
dan berpendapat atau setidaknya secara langsung menyatakan adanya
jaminan terhadap hak sipil dan politik rakyat (Konvenan Hak Sipil dan Politik)
yang pada dasarnya dikonsepsikan sebagai rakyat atau warga negara untuk
mencapai kedudukannya sebagai penentu keputusan politik tertinggi. Dari
kata kebebasan berpendapat yang dilakukan oleh Rakyat maka dari sini
sudah terlihat bahwa Demokrasi tidaklah lepas dari HAM (Hak Asasi
Manusia), demokrasi sendiri tidak terbatas pada Hak Politik dan Hak sipil,
tetapi diharapkan Demokrasi juga menjalankan Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya Masyarakat agar tercipta keseimbangan dalam sebuah Negara yang
merdeka atau Negara yang tidak lagi bertumpu pada penjajah. HAM dan

demokrasi sendiri adalah suatu konsepsi kemanusiaan dan pembentukan


suatu relasi yang ada karena Kejadian-kejadian dan sejarah penting yang
mengubah perilaku dan pola piker suatu individu (Manusia) yang membatasi
perilaku semena-mena dari individu lain (penguasa Negara yang semenamena) sehingga rakyat mempunyai control dan ikut andil dalam menjalankan
suatu Negara. HAM dan demokrasi juga dapat dimaknai sebagai hasil
perjuangan Masyarakat/Warga Negara untuk melindungi dan mencapai
harkat serta martabat kemanusiaannya, karena inilah konsepsi HAM dan
demokrasilah terlihat secara jelas mengakui dan menjamin harkat
kemanusiaan sebagai mahluk sosial yang berdaulat. Konsepsi Demokrasilah
yang memberikan landasan dan mekanisme kekuasaan berdasarkan prinsip
Kesetaraan derajat manusia. Demokrasi memberikan seseorang agar
menjadikanya sebagai pemilik kedaulatan yang kemudian dikenal dengan
prinsip kedaulatan rakyat. Dalam memenuhi hak-hak tiap manusia tidak
mungkin dicapai oleh masing-masing orang secara individual (Sendirisendiri) , tetapi harus bersama-sama. Maka dibuatlah suatu perjanjian sosial
yang berisi tentang apa yang menjadi tujuan bersama, batas-batas hak
individual, dan siapa yang bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan
tersebut dan menjalankan perjanjian yang telah dibuat dengan batasbatasnya. Perjanjian tersebut dibentuk dan diwujudkan sebagai suatu
konstitusi yang artinya bahwa Konstitusi sebagai hukum tertinggi di suatu
Negara (the supreme law of the land), yang kemudian berkembang dan
menyatukan diri secara konsisten dalam hukum dan kebijakan negara

sehingga di Indonesia sendiri terdapat Demokrasi Pancasila yang dengan


jelas Sila Kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,kata-kata
tersebut memaknai bahwa Hak Asasi Manusia sangatlah dan sesuai dengan
falsafah (kebenaran umum atau Asas) Negara sehingga HAM sangatlah
mempengaruhi keberhasilan dari suatu Negara yang mempunya Prinsip
Demokrasi.
Berikut adalah penjelasan mengenai Demokrasi Pancasila secara
singkat:
1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan
kekeluargaan dan gotong royong yang ditujukan kepada kesejahteraan
rakyat, yang mengandung unsur-unsur berdasarkan religious,
berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur,
berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan.
2. Dalam demokrasi Pancasila, system pengorganisasian Negara
dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak,
tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi
dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh
semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau
minoritas.
Dalam penjelasan singkat yang dapat disimpulkan adalah dimana Demokrasi
Pancasila sangatlah melibatkan Rakyat sebagai Warga Negara untuk
berpolitik baik secara langsung atau diwakilkan sehingga dengan otomatis

terdapat suatu pengakuan terhadap Hak-hak Asasi Rakyat yang secara sah
dilindungi dan dihargai mengenai persamaan kedudukan Warga Negara
dalam segala bidang yang menciptakan suatu kebebasan dan kemerdekaan
yang mutlak bagi seluruh warga Negara untuk menyalurkan aspirasinya
sebagai wakil rakyat baik dipilih maupun memilih dalam Pemilihan Umum
yang bebas, jujur, Adil untuk menentukan pemimpin Negara dan
pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat yang akan
mengatur dan memimpin Rakyat sesuai dengan sistem kepemimpinan yang
diharapkan oleh rakyat.
Salah satu hubungan HAM dan Demokrasi yang juga tergolong mencolok
adalah Pendidikan, dimana pendidikan formal yang didapatkan sesuai
dengan tuntutan-tuntutan Hak agar diakui dalam kedudukannya sebagai
warga Negara yang Sederajat, arti dan makna yang terkandung dalam Pasal
31 UUD 1945 yang menyatakan bahwa Tiap-tiap Warga Negara berhak
mendapat pengajaran Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
Nasional yang diatur dengan Undang-undang Makna isi Pasal 31 (1) UUD
1945 tersebut merupakan pengakuan bangsa Indonesia atas hak
memperoleh pengajaran. Dalam hal ini berarti Pemerintah sebagai wakil
rakyat yang dipilih oleh rakyat melalui Pemilu dituntut untuk menjalankan
kegiatan dan perogram pendidikan sekolah-sekolah baik umum maupun
kejuruan, dengan melakukan bantuan berupa pembiayaan dan perlengkapan
lain yang telah disubsidi oleh pemerintah.

Menurut Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 mengandung maksud Pemerintah


harus mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
Nasional, sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan. Undangundang yang mengatur Pasal 31 itu adalah UU No. 2 Tahun 1989 yang
berlaku sampai sekarang. Di dalam ketentuan UU No. 2 Tahun 1989 berisikan
fungsi Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan
nasional. Sedangkan tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan Berketuhanan Yang Maha Esa sehingga
membentuk Harkat dan Martabat manusia agar sama satu dengan yang
lainnya sehingga mengurangi adanya perbedaan yang merendahkan suatu
Individu (manusia) agar tidak terjadi Dominasi dimana yang berkedudukan
yang lebih tinggi akan menundukan kedudukan yang lebih rendah, tetapi
dengan adanya HAM di dalam Sistem pendidikan suatu Negara Demokrasi ini
akan membentuk Pola Pikir untuk membimbing suatu Masyarakat atau
Warga Negara agar disamakan derajatnya dan Dilindungi dari tekanan pihakpihak yang merasa sebagai penguasa Negara sehingga Masyarakat tersebut
dapat membentuk suatu Kedaulatan untuk tidak ditekan dan ikut
berpengaruh dalam Menjalankan suatu Negara Demokrasi. Jadi dengan
adanya Hak Asasi Manusia (HAM) maka Sistem Negara Demokrasi akan
berjalan sesuai dengan Asas-asas Demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dan Keadilan, sehingga dengan matinya HAM maka Demokrasi di

dalam suatu Negara akan lebih cenderung berubah ke Arah Otoriter dan
banyak bermunculan suatu Dominasi, bukan munculnya Toleransi yang
menjadi tembok penahan keseimbangan kedudukan antar Warga Negara/
Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai