Anda di halaman 1dari 11

Harmonisasi Hak dan Kewajiban Warga Negara

dengan Negara dalam Demokrasi Konstitusional


serta Hakikat dan Urgensi Demokrasi Pancasila di
Indonesia

KELOMPOK 5
Nama Anggota Kelompok 5

1 2
Maulidya Awaliyah Sri Handayani Ahmad
(230407501078) (230407501075)

3 Alya Anwar 4 Arini Arianty


(230407502065) (230407500051)
A. Konsep dan harmonisasi hak dan
kewajiban warga negara
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh
pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan.
Hak dan kewajiban warga negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia diatur dalam
undang-undang dasar Negara Republik Indonesia yang dimulai dari pasal 27 sampai pasal
34, yang isi pasal tersebut terdapat hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia.
Pengaturan hak asasi manusia maupun hak dan kewajiban warga negara secara lebih
operasional kedalam berbagai peraturan perundang-undang sangat bermanfaat.
Pengaturan demikian itu akan menjadi acuan bagi penyelenggaraan negara agar terhindar
dari tindakan sewenangwenang ketika mengoptimalkan tugas kenegaraan. Sedangkan bagi
Masyarakat atau warga negara hal itu merupakan pegangangan atau pedoman dalam
mengaktualisasikan hak-haknya dengan penuh rasa tanggung jawab (Handayani, 2015: 2-3).
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga Negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga Negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya.
B. Konsep dan Urgensi Demokrasi
Konstitusional
Secara etimologis, demokrasi berasal dari Bahasa Yunani Kuno, yang
terdiri atas dua kata, yaitu “demos” dan “kratein”. Kata demos memiliki arti
rakyat dan cratos memiliki makna pemerintahan. Jika kita hubungkan,
maka dapat dipahami bahwa secara etimologi atau bahasa demokrasi
adalah pemerintahan rakyat.

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konstitusionalisme


didefiniskan sebagai paham tentang pembatasan kekuasaan dan
jaminan hak rakyat melalui sarana konstitusi.

Sedangkan Demokrasi konstitusional ialah pemerintahan yang kekuasaan


politik dan kekuasaan pemerintah dibatasi konstitusi atau undang-
undang dasar.
Miriam Budiardjo menjelaskan bahwa demokrasi konstitusional adalah
gagasan atau konsep pemerintahan atau pemerintah yang terbatas
kekuasaannya dan tidak dibenarkan berlaku sewenang-wenang terhadap
warga negara. Pembatasan Pembatasan atas kekuasaan pemerintah tersebut
tercantum di dalam konstitusi (Budiardjo, 2008). Maka dengan demikian
pemerintahan yang diselenggarakan berdasarkan sistem demokrasi
konstitusional adalah pemerintahan yang berdasar pada konstitusi.
Simpulannya, pemerintahan yang dijalankan atas dasar sistem ini adalah
pemerintahan berdasarkan dan dibatasi konstitusi. Pembatasan dilakukan
dengan cara menetapkan batas-batas wewenang serta cara-cara
melaksanakan wewenang. (Harijanti, 2019)

Kekuasaan negara harus dibatasi karena tanpa adanya pembatasan,


kekuasaan yang dimiliki negara pasti akan disalahgunakan. Untuk melakukan
pembatasan kekuasaan negara inilah diperlukan konstitusi . Inilah paham
konstitusionalisme, yaitu paham bahwa kekuasaan harus dibatasi agar
demokrasi dapat dijalankan.Pada hakikatnya setiap konstitusi harus memuat
pembatasan kekuasaan. Tanpa adanya pembatasan kekuasaan, suatu
konstitusi kehilangan ruh konstitusionalisme dan hanya akan menjadi
legitimasi bagi kekuasaan negara yang tak terbatas.
C. Konsep dan Urgensi Negara
Demokrasi

Secara etimologis, demokrasi berasal dari Bahasa


Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau
cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi,
demos-cratein atau demos-cratos berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat. Demokrasi dapat diartikan
pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.

Demokrasi yang dianut di Indonesia adalah demokrasi


yang berdasarkan Pancasila yang masih terus
berkembang dan sifat dan ciri-cirinya terdapat berbagai
tafsiran dan pandangan.
D. Konsep Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan sistem pemerintahan yang
diarahkan oleh hikmat kebijaksanaan melalui proses musyawarah dan
perwakilan, yang didasarkan pada ketuhanan, kemanusiaan yang adil
dan beradab, menyatukan Indonesia dan bertujuan untuk mencapai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dalam konteks Demokrasi Pancasila, kedaulatan rakyat adalah
prinsip utama yang dijunjung tinggi. Prinsip ini menegaskan bahwa
kekuasaan politik berada di tangan rakyat, dan rakyat memiliki hak untuk
memilih pemimpin mereka melalui proses pemilihan umum
yang demokratis.
Ciri-ciri Demokrasi
Pancasila
1. Dasar Nilai Pancasila
2. Kedaulatan Rakyat
3. Keberagaman dan Toleransi
4. Gotong Royong
5. Perlindungan Hak Asasi Manusia
6. Partisipasi Publik
7. Sistem Ketatanegaraan
Prinsip Demokrasi
Pancasila
1. Kedaulatan Rakyat
2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
E. Kesimpulan
Hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan hak yang dimiliki oleh manusia sejak
lahir yang merupakan karunia dan Tuhan yang Mahaesa, sebelum membentuk
persekutuan yang disebut negara. Hak tersebut melekat pada manusia secara kodrat dan
bukan merupakan pemberian orang lain, oleh karena itu hak tersebut merupakan hak
kodrat manusia dan bersifat moral.
Demokrasi konstitusional adalah bahwa sistem ini sangat penting dalam menjaga
supremasi hukum, melindungi hak-hak individu, mendorong partisipasi publik,
menciptakan stabilitas politik, dan menghormati prinsip kepemimpinan yang adil. Dalam
demokrasi konstitusional, konstitusi berperan sebagai landasan yang mengatur tata cara
pemerintahan dan memastikan bahwa pemerintah beroperasi sesuai dengan aturan yang
ditetapkan, dengan demikian memberikan perlindungan terhadap potensi
penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia.

F. Saran
Dari makalah ini para penulis atau penyusun makalah mengharapkan agar pembaca
dapat memahami dan dapat menjalankan hak dan kewajiban pembaca sebagai warga
negara. dan pemerintah diharapkan untuk memberikan hak atas warga negaranya dan
berkewajiban untuk melindungi warga negaranya sesuai dengan undang-undang berlaku.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai