Human Rights
Hak Asasi Manusia: hak yang dilindungi secara internasional (yaitu deklarasi PBB
Declaration of Human Rights), seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak untuk
memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat. Menurut UU, HAM merupakan seperangkat
hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia. Sedangkan dari sudut pandang John Locke hak asasi adalah hak yang diberikan
Tuhan kepada manusia mencakup persamaan dan kebebasan yang sempurna, serta hak
untuk mempertahankan hidup dan harta benda yang dimilikinya. Magna Charta yang terjadi
di Inggris pada tahun 1215 memberikan tonggak penting pembatasan kekuasaan negara serta
menekankan hak atas kepemilikan. Glorious Revolution yang terjadi di Inggris pada tahun
1668 memunculkan Bill of Rights. Revolusi ini menandai berakhirnya kekuasaan mutlak raja-
raja. Pada Tahun 1679 Habeas Corpus Act memberikan hak untuk tidak ditahan tanpa dasar
hukum yang juga harus diuji di depan pengadilan. Revolusi Amerika menekankan
keberadaan hak-hak yang tidak dapat dicabut dengan mewadahinya dalam Konstitusi
Amerika 1789. Konstitusi Perancis pada tahun 1791 mengatur ranah hak ekonomi, sosial dan
budaya dengan memuat ketentuan tentang penyediaan bantuan bagi masyarakat miskin dan
pendidikan gratis bagi publik. Periode sejak Revolusi Perancis sampai Perang Dunia II
merupakan era yang gelap bagi perkembangan HAM. Sebab utama menjelmanya kembali
gagasan HAM adalah tindakan kejam fasisme NAZI dan Jepang pada Perang Dunia II.
Pengakuan umum terhadap perlindungan HAM dalam hukum internasional tertulis bermula
sesudah Perang Dunia II. Piagam PBB menjadi dasar HAM yang mengawali pembentukan
instrumen hukum HAM Internasional. Salah satu dokumen “International Bill of Human
Right” adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Selain PBB, Komite
Palang Merah Internasional juga mengembangkan hukum humaniter bertujuan untuk
memberikan perlindungan terhadap HAM sewaktu timbul konflik bersenjata internasional
dan konflik bersenjata non-internasional. Langkah PBB berikutnya dalam mengembangkan
instrumen hukum HAM internasional terwujud dengan ditetapkan dua perjanjian
internasional, yaitu Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak-Hak Ekonomi,
Sosial, dan Budaya. Jenis HAM dibedakan menjadi 6, yaitu Hak Asasi Pribadi atau Personal
Rights adalah hak yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap orang, Hak Asasi
Politik hak asasi ini berhubungan dengan kehidupan politik seseorang, Hak Asasi Hukum
menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di depan hukum dan
pemerintahan, Hak Asasi Sosial Budaya merupakan salah satu macam-macam HAM yang
berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, Hak Asasi Ekonomi hak ini berhubungan
dengan kegiatan manusia dan perekonomian, Hak Asasi Peradilan hak ini menunjukkan
bahwa setiap manusia diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Peran kita sebagai
mahasiswa dengan adanya hal tersebut adalah mengedukasi baik diri kita maupun orang lain
mengenai HAM, mendukung upaya negara menindak tegas pelaku pelanggaran HAM,
mengecam tindakan-tindakan yang melanggar HAM, ikut berpartisipasi dalam kegiatan
menyalurkan bantuan kemanusiaan, melaporkan setiap pelanggaran HAM kepada aparat
berwenang.