Tarigan
NIM : 209420069
KELAS : 2 AC
A. Pendahuluan
DEMOKRASI
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos kratos, artinya rakyat berkuasa, suatu
pemerintahan dimana rakyat memegang peranan yang menentukan. Pengertian demokrasi secara
harfiah dimaknai sebagai sebuah gagasan yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Dimana rakyatlah
sebagai pemilik sah dan pemegang kedaulatan tertinggi sebuah negara. Apabila diartikan lebih luas
maka seyogyanya rakyat ditempatkan sebagai subjek negara yang harus dilibatkan secara penuh dalam
setiap pengambilan keputusan. Sehingga dalam negara yang demokratis tidak satupun keputusan yang
mengabaikan dan menafikkan posisi serta partisipasi rakyat dalam kebijakannya. Demokrasi
mempunyai arti yang penting bagi masyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi, hak
masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi negara dijamin. Pada hakikatnya negara
demokrasi ingin mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban yang akan merupakan jaminan
manusia dalam hidup bermasyarakat ke arah kesempurnaan hidupnya. Negara demokrasi adalah
negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat, suatu pengorganisasian
negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau asas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada di
tangan rakyat.
HAM
Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai ketika piagam Magna Charta ditandatangani
pada tahun 1215 oleh Raja John Lackland. Perjuangan yang lebih riil terhadap perkembangan HAM
adalah pada saat ditandatanganinya Bill of Rights oleh Raja Willem II pada tahun 1689, sebagai hasil
dari pergolakan politik yang besar yang disebut Glorious Revolution. Kemudian perkembangan ini
dilanjutkan oleh tokoh filsuf Inggris John Locke, ia berpendapat bahwa manusia tidaklah secara
absolut menyerahkan hak-hak individunya kepada penguasa. Hak-hak yang diserahkan kepada
penguasa adalah hak yang berkaitan dengan perjanjian tentang negara, adapun hak-hak lainnya tetap
pada masing-masing invidu. Puncak perkembangan HAM adalah pada saat pertama kali ”Human
Rights”secara resmi dirumuskan dalam ”Declaration of Independence” Amerika Serikat pada tahun
1776. Perjuangan hak asasi manusia sebenarnya diawali di Perancis oleh Rousseau dan kemudian
memuncak dalam revolusi Perancis yang berhasil menetapkan hak-hak asasi manusia dalam
”Declaration des Droits L’Homme et du Citoyen” oleh Assemblee Nationale pada tanggal 26 Agustus
1789, maka dari itu hak asasi manusia didefinisikan sebagai hak-hak yang dimiliki manusia meurut
Franklin D. Roosevelt menyatakan empat macam hak-hak asasi manusia yang dikenal dengan
”The Four Freedom”, adapun empat macam hak-hak tersebut antara lain :
Ke-empat macam hak inilah yang menjadi inspirasi lahirnya Declaration of Human Rights oleh PBB
tahun 1948.
B. Pembahasan
DEMOKRASI DI INDONESIA
Dalam suatu Negara yang menganut system demokrasi harus berdasarkan pada suatu
kedaulatan rakyat. Kekuasaan dalam negara itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat
(Asshiddiqe, 2005 :141). Telah dikatakan bahwa hakikat demokrasi adalah harus adanya pengakuan
terhadap harga diri manusia, sedangkan dalam demokrasi Indonesia lebih dikembangkan lagi, jadi
tidak hanya sekedar manusia yang dihargai harga dirinya tetapi juga bangsa dan negara.
Demokrasi di Indonesia memiliki unsur kemerdekaan manusia, hal ini terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 alinea pertama yang merupakan penjelasan dari sila ke-2 Pancasila, bahwa
pengakuan akan kemerdekaan mutlak demi keadilan. Selain itu pada sila ke-4 Pancasila yang berbunyi
Indonesia sebagai warga negara dan masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan hak dan kewajiban
sama. Jadi dalam menggunakan haknya ia juga harus memperhatikan dan selalu mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat. Demokrasi di Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 juga
mengakui perbedaan serta keberanekaragaman mengingat Indonesia adalah ”Bhineka Tunggal Ika”.
Demokrasi Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 beserta penjelesannya mengandung
suatu pengertian bahwa rakyat adalah sebagai unsur sentral. Selain itu realisasi demokrasi Indonesia
serta partai-partai. Mempunyai kelemahan yakni memberi peluang untuk dominasi partai
sehingga berakibat persatuan bangsa Indonesia menjadi renggang dan tidak dijaga secara
MPR.
c. Periode 1966-1998, masa demokrasi demokrasi Pancasila era Orde Baru yang
demokrasi dalam masa ini Pancasila tidak direalisasikan secara riil dan hanya sebagai
d. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era reformasi dengan berakar pada
kembali menonjol, tetapi setelah pelaksanaan pemilu banyak ketidakbijakan tidak berdasar
kepentingan rakyat, artinya demokrasi sekarang ini kurang mendasarkan pada keadilan
Hak Asasi Manusia di Indonesia telah dirumuskan dalam pasal-pasal UUD 1945 lebih dahulu
dari pada Deklarasi Universal hak-hak asasi manusia PBB, karena pembukaan UUD 1945 beserta
pasal-pasalnya disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, jadi kurang lebih tiga tahun lebih dulu dari
Deklarasi Universal hak-hak asasi manusia PBB. Jadi dapat dikatakan bahwa Bangsa Indonesia telah
mengangkat dan melindungi hak asasi manusia sebelum tercapainya pernyataan hak-hak asasi manusia
secara universal.
Dalam UUD 1945 alinea I dikatakan : ”Kemerdekaan adalah hak segala bangsa.”, ini berarti
terkandung pengakuan secara yuridis hak-hak asasi manusia tentang kemerdekaan sebagaimana
terkandung dalam Deklarasi PBB pasal I. Kemudian pada alinea III yang berbunyi ” Atas berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya.”
Berdarsarkan pengertian ini maka bangsa Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, dalam hal ini sesuai
dengan deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia PBB pasal 18 yang juga tercantum dalam UUD 1945 pasal
29 ayat 2. Berdasarkan pada tujuan negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 aline ke-
IV, negara Indonesia menjamin dan melindungi hak asasi manusia para warganya dalam berbagai
bidang di kehidupan mereka. Adapun rincian hak asasi manusia dalam pasal-pasal UUD 1945 adalah:
1. pasal 27 ayat 2 yakni hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2. pasal 28A – 28J yakni hak kemerdekaan warga Negara untuk berserikat, berkumpul,
agamanya masing-masing.
4. Pasal 30 ayat 1 yakni hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
C. Kesimpulan
Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia karena makna terdalam dari
demokrasi adalah kedaulatan rakyat, yaitu rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan politik tertinggi
dalam suatu negara. Posisi ini berarti, secara langsung menyatakan adanya jaminan terhadap hak sipil
dan politik rakyat (Konvenan Hak Sipil dan Politik) - pada dasarnya dikonsepsikan sebagai rakyat atau
warga negara untuk mencapai kedudukannya sebagai penentu keputusan politik tertinggi. Makin besar
tingkat kemerdekaan rakyat dalam memegang kekuasaan di atas adalah kebebasan, kemerdekaan dan
hak sebagaimana dimaksudkan dalam hakekat dari Hak Asasi Manusia. Misalnya, kebebasan
untumenyatakan pendapat, kemerdekaan untuk menganut keyakinan politik, hak untuk diperlakukan
sama dihadapan hukum. Hak Asasi Manusia akan terwujud dan dijamin oleh negara yang demokratis
dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak
Asasi Manusia.