Anda di halaman 1dari 43

By: Kelompok 4

Anggota :

Fitria N.S

Nayla Z.A Afla A M. Azka A Hadrian N.A


Indikator

#1 Pembahasan awal
#2 Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila
dalam Bidang Politik dan Hukum
yang memuat:
Lembaga Negara
Hak Asasi Manusia
Demokrasi
Hukum
PEMBAHASAN AWAL

Dapat diketahui bahwa,


Pancasila sebagai ideologi terbuka berpengaruh pada
perubahan nilai-nilai instrumental dan nilai praksis dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Adapun, nilai-nilai dasar pancasila tidak dapat diubah.
(bersifat tetap).
PEMBAHASAN AWAL
Sebelum masuk ke materi inti, Maksud
dari "Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila",
yaitu: Bagaimana nilai-nilai Pancasila
diterapkan dalam kehidupan bernegara
di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, akan dibahas
mengenai Bagaimana nilai-nilai Pancasila
diterapkan dalam bidang Politik dan
Hukum.
PEMBAHASAN AWAL
Bidang Politik dan hukum, memiliki arti yaitu:
Politik adalah bidang yang berhubungan
dengan tujuan masyarakat.
Sedangkan hukum berhadapan dengan
keharusan untuk menentukan pilihan
tentang tujuan atau cara-cara yang akan
dipakai untuk mencapai tujuan masyarakat
tersebut
Keduanya saling memiliki keterkaitan, dengan lain,
Hukum itu determinan atas politik, dalam artian
seluruh kegiatan politik diatur oleh hukum dan
harus tunduk pada aturan hukum.
Dan sebaliknya politik determinan atas hukum
memiliki arti bahwa dalam kenyataannya baik
produk normatif atau implementasi penegakan
hukum itu sangat di pengaruhi dan menjadi
dependent variable atas politik.
Perwujudan Nilai-Nilai
Pancasila dalam
Bidang Politik dan Hukum
Perwujudan dalam bidang politik dan hukum
meliputi persoalan:

1. Lembaga Negara
2. Hak asasi manusia
3. Demokrasi
4. Hukum
Lembaga Negara
Lembaga Negara Pengertian-.
Lembaga Negara,
Institusi yang melengkapi sebuah pemerintahan agar
menjadi satu kesatuan utuh yang terorganisasi dan saling
membantu serta saling memengaruhi.
Sederhananya, lembaga negara merupakan lembaga
pemerintahan (Civilizated Organization) yang dibuat oleh
negara, dari negara, dan untuk negara, demi mencapai
tujuan negara itu.
Setiap lembaga yang ada di Indonesia memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk menjalankan segala urusan
pemerintahan yang harus disesuaikan dengan Undang-
Undang Dasar 1945.
Lembaga Negara Pembagian-.
Indonesia selaku negara demokrasi, menjalankan
pemerintahan dengan penerapan teori trias politika.
Trias Politika merupakan pembagian kekuasaan
pemerintahan menjadi tiga bidang dengan kedudukan
yang sejajar.
Tiga bidang tersebut adalah Eksekutif, Legislatif, dan
Yudikatif. 1. .Eksekutif, bertugas menerapkan dan melaksanakan perundang-
undangan, yakni Majelis permusyawaratan Rakyat (MPR) Presiden
dan wakil presiden, beserta para menteri.
2. Legislatif, bertugas membuat perundang-undangan, yakni Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
3. Yudikatif, bertugas mempertahankan pelaksanaan perundang-
undangan, yakni Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi
(MK), Komisi Yudisial (KY).
Lembaga Negara Penjelasan-.
Keberadaan lembaga negara menjadi bentuk perwujudan
nilai-nilai pancasila dalam bidang politik dan hukum.
Pembangunan negara Indonesia sebagai negara modern,
salah satunya adalah membangun sistem pemerintahan
yang sesuai dengan perkembangan zaman. Lembaga
negara Indonesia dikembangkan sesuai dengan kemajuan
dan kebutuhan masyarakat dan negara. Pengembangan
lembaga negara, dapat dilakukan berdasarkan pada
lembaga yang sudah ada dalam masyarakat, menciptakan
lembaga baru, atau mencontoh lembaga negara lain.
Lembaga Negara Penjelasan-.
Adapun lembaga negara baru sesuai dengan
amandemen UUD NRI Tahun 1945 adalah Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi
(MK), dan Komisi Yudisial (KY). Lembaga baru ini
haruslah sesuai dengan sistem pemerintahan yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Penerapan lainnya yaitu, sebelum amandemen,
MPR merupakan sebuah lembaga tertinggi yang
membawahi lembaga-lembaga negara yang lain.
Setelah amandemen, kedudukan MPR menjadi
setara dengan lembaga negara lainnya di bawah
UUD 1945.
Hak Asasi Manusia
(HAM)
Hak Asasi Manusia
(HAM) P e n g e r t i a n - .
Hak adalah sebagai bentuk dari kewenangan, suatu kekuasaan yang
memungkinkan seorang individu untuk berbuat (atas dasar undang-
undang karena hal tersebut telah diatur serta ditentukan oleh undang-
undang atau aturan tertentu), serta kekuasaan yang mutlak
berdasarkan dari sesuatu atau difungsikan untuk menuntut sesuatu.
Arti asasi di KBBI adalah: bersifat dasar; pokok.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 mendefinisikan HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak Asasi Manusia
(HAM) T u j u a n - .
HAM itu sendiri mulai dideklarasikan secara universal
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada
tanggal 10 Desember 1948 atau sekitar 3 tahun
setelah Indonesia mengalami kemerdekaan. Deklarasi
Umum Hak-Hak Asasi Manusia (The Universal
Declaration of Human Rights) dilakukan dengan
tujuan untuk memberikan kebebasan hak manusia
yang asasi kepada seleuruh masyarakat dunia. Selain
itu, deklarasi HAM itu juga dilakukan dengan tujuan
untuk menyadarkan masyarakat di seluruh dunia agar
selalu menghormati dan menegakkan HAM.
Hak Asasi Manusia
(HAM) P e n j e l a s a n - .
Hak Asasi Manusia, Bangsa Indonesia menghargai hak
asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, bukan
hak asasi manusia yang mengutamakan kebebasan
individu atau mengutamakan kewajiban tanpa
menghargai hak individu. Namun hak asasi manusia
yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia dijelaskan bahwa Pancasila sangat menjunjung
tinggi harkat serta martabat dari manusia sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Hak Asasi Manusia
(HAM) K a s u s - .
Contoh penegakan HAM:
Pembunuhan Massal 1965, pada 2012 silam, Komnas
HAM menyatakan adanya indikasi pelanggaran HAM
berat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Kasus pelanggaran HAM yang ditemukan meliputi
pembunuhan,penganiayaan,pemerkosaan,penghilangan
paksa, hingga perbudakan.
Kerusuhan Mei 1998 terjadi pada 13 - 15 Mei 1998 di Jakarta dan
sejumlah kota lain akibat krisis moneter. Peristiwa ini adalah
peristiwa kerusuhan yang melibatkan isu SARA. Selain penjarahan
besar-besaran, disebut terdapat pula tindak kejahatan seksual
terhadap perempuan. Korban dari kerusuhan tersebut didominasi
oleh etnis Tionghoa. Komnas HAM menyebut peristiwa tersebut
sebagai pelanggaran HAM berat masa lalu. Sampai saat ini,
penyelesaian kasus tersebut tidak kunjung menemui titik terang.
Hak Asasi Manusia
(HAM) Kasus-.
Peristiwa Talangsari yang terjadi pada 7 Februari 1989
Peristiwa Talangsari pecah karena ada penerapan asas
tunggal Pancasila di masa Orde Baru. Saat itu,
pemerintah, polisi, dan militer menyerbu masyarakat sipil
di Talangsari. Peristiwa ini terjadi di dusun Talangsari,
Desa Rajabasa Lama, Way Jepara, Lampung Timur.
Berdasarkan catatan Komnas HAM, peristiwa Talangsari
setidaknya merenggut 130 nyawa, 77 diusir, 53 orang
haknya dirampas secara sewenang-wenang, dan 46 orang
mengalami penyiksaan.
Peristiwa Paniai, kasus kekerasan sipil yang
melibatkan anggota TNI dan mengakibatkan 4 orang
meninggal dan 21 orang mengalami luka berat
akibat penganiayaan. Komnas HAM resmi
menetapkan yang terjadi pada 7-8 Desember 2014
Hak Asasi Manusia
(HAM) Kasus-.

Peristiwa pembunuhan dukun santet 1998-1999,


pembunuhan dukun santet adalah peristiwa yang diawali
dengan perburuan dan pembunuhan terhadap orang yang
diduga melakukan santet atau praktik ilmu hitam. Hal ini
dipicu oleh keresahan masyarakat terhadap isu tertentu di
Banyuwangi, Jawa Timur. Sejarah kelam ini memakan
korban jiwa hingga ratusan orang dan saat ini masih
belum menemui titik akhir. Komnas HAM telah selesai
melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Hak Asasi Manusia
(HAM) Kasus-.

Pembunuhan Massal 1965 Kerusuhan Mei 1998 Pembunuhan dukun


santet

Peristiwa Talangsari Peristiwa Paniai


Hak Asasi Manusia
(HAM) P e n e r a p a n - .
Contoh HAM secara umum:
1. Hak kebebasan untuk bergerak, 7. Hak kebebasan dari rasa takut.
bepergian, dan berpindah-pindah 8. Hak untuk bebas dari situasi yang buruk.
tempat. 9. Hak melakukan hal-hal yang diinginkan.
2. Hak kebebasan mengeluarkan atau 10. Hak untuk memiliki anak atau tidak
menyatakan pendapat. memiliki anak.
3. Hak kebebasan memilih dan aktif 11. Hak untuk berkeluarga.
dalam organisasi atau perkumpulan. 12. Hak mendapatkan kasih sayang atau
4. Hak kebebasan untuk memilih, menjalin hubungan untuk kasih dan sayang.
memeluk, menjalankan agama dan 13. Hak untuk berteman dan melakukan
kepercayaan yang diyakini masing- sosialisasi dengan siapa pun, di mana pun,
masing. dan kapan pun.
5. Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh
dan berkembang.
6. Hak untuk tidak dipaksa dan disiksa.
Hak Asasi Manusia
(HAM) P e n e r a p a n - .
Contoh HAM secara hukum:
1. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan.
2. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
3. Hak dalam mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum pada
peradilan.
4. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
5. Hak atas rasa aman.
6. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
7. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,
penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.
8. Hak memperoleh kepastian hukum.
9. Hak menolak digeledah tanpa surat adanya surat penggeledahan.
10. Hak mendapatkan perlakukan adil dalam hukum
Hak Asasi Manusia
(HAM) P e n e r a p a n - .
Contoh HAM secara Politik:
1. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu
pemilihan.
2. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
3. Hak membuat dan mendirikan partai politik serta
organisasi politik lainnya.
4. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan
petisi.
5. Hak diangkat dalam jabatan pemerintah.
6. Hak diakui sebagai warga negara dengan tingkat
sama atau sederajat.
7. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan
petisi.
Demokrasi
Demokrasi
Pengertian-.
Pernyataan “pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat”
sangat erat kaitannya dengan kata demokrasi. Kata tersebut
berupaya menyatukan rakyat dengan pemerintah.
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli Secara etimologis, kata
demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu demos dan kratos.
Demos berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan yang mutlak.
Apabila digabungkan, maka secara harafiah, demokrasi adalah
kekuasaan yang mutlak oleh rakyat.
Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan di mana kekuasaan
politik dipegang oleh rakyat atau warga negara secara langsung atau
melalui perwakilan yang mereka pilih.
Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan politik, baik melalui pemilihan umum,
referendum, atau mekanisme partisipasi lainnya. Prinsip dasar
demokrasi adalah kedaulatan rakyat, di mana pemerintahan
dijalankan sesuai dengan kehendak mayoritas dengan menghormati
hak-hak minoritas.
Demokrasi
Pengertian-.
Demokrasi Pancasila adalah sebuah konsep demokrasi yang memiliki
landasan nilai dalam Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia. Konsep
demokrasi pancasila merujuk pada sistem politik yang diterapkan di
Indonesia, di mana demokrasi dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip
dan nilai-nilai Pancasila. Suatu sistem demokrasi yang tumbuh dari
tradisi nilai-nilai budaya bangsa.
Demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat dan
kekeluargaan. Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas
maupun tirani minoritas. Sistem yang mengutamakan kekeluargaan,
bukan sistem oposisi yang saling menjatuhkan serta mengutamakan
kepentingan individu dan golongan.
Demokrasi
Tujuan-.
Kebebasan berpendapat
Menciptakan keamanan dan ketertiban
Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan
Membatasi kekuasaan pemerintahan
Mencegah perselisihan
Ciri-. Demokrasi
Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila:
1. Dasar Nilai Pancasila
2. Kedaulatan Rakyat, penempatan rakyat sebagai pemilik kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara, yang mana menjadi sumber legitimasi atau
pembenar kekuasaan pemerintah dan penyelenggaraan dalam suatu
negara.
3. Keberagaman dan Toleransi, ciri khas Demokrasi Pancasila adalah
pengakuan terhadap keberagaman sosial, budaya, dan agama di
Indonesia. Demokrasi Pancasila mendorong adanya kerukunan, toleransi,
dan menghargai perbedaan dalam masyarakat. Hal ini tercermin dalam
prinsip persatuan Indonesia dalam Pancasila.
4. Gotong Royong
5. Perlindungan Hak Asasi Manusia, Setiap warga negara memiliki hak-hak
dasar yang harus dihormati dan dilindungi, termasuk hak atas kebebasan
berpendapat, kebebasan berekspresi, hak untuk berorganisasi, dan hak
untuk beragama.
6. Partisipasi Publik
7. Sistem Ketatanegaraan
Prinsip-. Demokrasi
Prinsip Demokrasi Pancasila:
1. Kedaulatan Rakyat, prinsip demokrasi pancasila menekankan bahwa
kekuasaan politik berada di tangan rakyat.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, prinsip demokrasi pancasila
menekankan pentingnya menghormati martabat dan hak asasi setiap
individu.
3. Persatuan Indonesia, prinsip demokrasi pancasila menekankan pentingnya
membangun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat yang beragam.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, prinsip demokrasi pancasila
menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan politik.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, prinsip demokrasi pancasila
menekankan perlunya keadilan sosial dan redistribusi yang adil bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Penerapan-. Demokrasi
Penerapan Demokrasi Pancasila:
1. Pemilihan Umum, salah satu aspek penting dalam Demokrasi Pancasila adalah pemilihan
umum yang demokratis. Pemilihan umum di Indonesia dilakukan secara berkala untuk
memilih anggota parlemen, presiden, gubernur, bupati/wali kota, dan tingkat pemerintahan
daerah lainnya. Pemilihan umum ini memberikan kesempatan kepada rakyat untuk
berpartisipasi dalam proses politik dan menentukan pemimpin mereka.
2. Sistem Ketatanegaraan, sistem politik Indonesia didasarkan pada prinsip Demokrasi
Pancasila. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi yang berdasarkan atas
kedaulatan rakyat. Pemerintahan dijalankan berdasarkan prinsip pembagian kekuasaan
antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Prinsip-prinsip Pancasila juga tercermin
dalam undang-undang dan kebijakan negara.
3. Partai Politik, partai politik memiliki peran penting dalam Demokrasi Pancasila di Indonesia.
Partai politik di Indonesia diatur oleh undang-undang dan berperan dalam mempengaruhi
kebijakan publik, mengusulkan calon-calon pemimpin, serta menjadi wadah partisipasi politik
bagi warga negara. Partai politik diharapkan mempromosikan dan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kegiatan politik mereka.
4. Mekanisme Konsultasi Publik, demokrasi Pancasila mendorong partisipasi aktif masyarakat
dalam pengambilan keputusan. Mekanisme konsultasi publik seperti musyawarah
masyarakat, forum diskusi, dan rapat umum diadakan untuk menghimpun pendapat dan
aspirasi masyarakat dalam berbagai isu kebijakan publik. Hal ini memungkinkan warga
negara untuk berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan yang lebih inklusif.
Penerapan-. Demokrasi
Bersikap adil kepada semua orang
Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan
musyawarah dalam pengambilan keputusan.
Selalu menghargai perbedaan pendapat
Saling menghargai dan menghormati antar sesama
manusia
Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong
Hukum
Hukum
Pengertian-.
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga
sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang
ditegakkan oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh
seorang legislator tunggal, yang menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif
melalui keputusan dan peraturan; atau ditetapkan oleh hakim melalui
presiden.
Hukum yang dibangun dari proses penggalian, penemuan, dan
pengembangan yang bersumber dari nilai-nilai kehidupan budaya dan jiwa
rakyat Indonesia yaitu Pancasila. Pembangunan hukum nasional berdasarkan
Pancasila tersebut bertujuan untuk mengakhiri perbenturan dan
pertentangan yang terjadi akibat penerapan pluralisme di bidang hukum.
Tujuan-.
Hukum
1. Pengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan tata aturan yang menjadi
kesepakatan bersama.
2. Menciptakan keadaan tertib dan keadilan antaranggota masyarakatnya.
3. Menciptakan kenyamanan, kemakmuran serta kebahagiaan antaranggota
masyarakatnya.
4. Menciptakan keselarasan hubungan antarsetiap anggota masyarakatnya.
5. Sebagai media untuk membantu mencapai tujuan bersama dalam masyarakat.
6. Menjadi pedoman dan dasar untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang
melanggar norma yang ditetapkan.
7. Menjadi petunjuk dalam menjalin suatu hubungan antaranggota masyarakat.
8. Menghindarkan masyarakat dari keadaan kacau akibat tidak memiliki landasan
bermasyarakat.
Hukum
Manfaat-.

1. Pencegahan terjadinya konflik dalam masyarakat.


2. Meningkatkan kerukunan antaranggota masyarakatnya.
3. Membatasi perilaku masyarakat agar tidak menyimpang.
4. Menjadikan masyarakat sebagai manusia yang beriman dan
bertakwa.
5. Melindungi kepentingan atau hak orang lain.
6. Terwujudnya ketertiban dan kedamaian dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta mengendalikan
sikap dalam menjaga ucapan dan perilaku melalui teguran hati
nurani.
Hukum
Penerapan-.
Dalam kehidupan sehari-hari
Keluarga:
1. Sesama anggota keluarga harus saling menjaga nama baik
keluarga.
2. Tidak diperkenankan melakukan tindak penipuan terhadap
anggota keluarga.
3. Sesama anggota keluarga tidak diperkenankan saling
menganiaya.
4. Menaati dan melaksanakan setiap peraturan dalam
keluarga yang telah disepakati bersama.
5. Setiap anggota keluarga harus melaksanakan hak dan
kewajiban dengan baik.
Hukum
Penerapan-.
Dalam kehidupan sehari-hari
Sekolah:

1. Siswa wajib datang tepat waktu


2. Siswa wajib memakai seragam beserta atribut dengan rapi dan
lengkap.
3. Jika siswa terpaksa tidak dapat masuk sekolah harus mengirim
surat izin, ditujukan kepada wali kelas dan berkas pendukung lain.
4. Siwa laki-laki dilarang memiliki rambut panjang yang melebihi
kerah seragam.
5. Siswa diwajibkan menaati segala tata tertib yang diberlakukan
oleh sekolah.
Hukum
Penerapan-.
Dalam kehidupan sehari-hari
Lingkungan:

1. Tamu yang berkunjung lebih dari 1×24 Jam wajib dilaporkan


kepada ketua RT.
2. Warga baru wajib melapor kepada RT dan RW.
3. Setiap warga harus ikut serta dalam kegiatan kerja bakti yang
dilaksanakan setiap hari Minggu.
4. Setiap keluarga harus mengirimkan perwakilannya berupa laki-
laki di atas 17 tahun untuk ikut serta dalam siskamling guna
menunjang keamanan wilayah.
5. Setiap warga wajib turut serta menjaga keamanan dan
kenyaman lingkungan tempat tinggal.
Penjelasan-.
Hukum
Hukum Pancasila memilki tujuan mewujudkan pengayoman bagi manusia, yakni
melindungi secara pasif dengan mencegah tindakan sewenang-wenang penguasa;
dan secara aktif dengan menciptakan kondisi yang manusiawi yang memungkinkan
proses kemasyarakatan berlangsung secara wajar, sehingga secara adil setiap
manusia memperoleh kesempatan yang luas dan sama untuk mengembangkan
seluruh potensi kemanusiaannya secara utuh.
Hukum nasional harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum. Peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang dapat disusun berdasarkan norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat Indonesia maupun dari luar, namun tetap
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Ketentuan Pasal 2 UU 12/2011 menerangkan bahwa Pancasila merupakan sumber
segala sumber hukum negara. Letak Pancasila ada pada tataran
staatsfundamentalnorm.
Penjelasan
Hukum
Dalam sumber tata hukum di Indonesia Pancasila dijadikan sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara sebagaimana sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Time For
Questions

Anda mungkin juga menyukai