Anda di halaman 1dari 6

Nama Mahasiswa : Jelina Faujiah

Nim : 858156391

Jurusan : SI PGSD

Mata Kuliah : Hak Asasi Manusia

Semester : 3

UPBJJ : Palangkaraya

Tugas 1

1. Coba Anda jelaskan, sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM)!


Jawabannya :

A. Sejarah HAM Sebelum Kemerdekaan


Pemikiran HAM pada masa sebelum kemerdekaan dapat dilihat dalam sejarah kemunculan
organisasi yaitu :
1. Pergerakan Nasonal Budi Oetomo
2. Sarekat Islam
3. Perhimpunan Indonesia
4. Partai Komunis Indonesia
Lahirnya pergerakan–pergerakan yang menjunjung berdirinya HAM seperti ini tak lepas dari
pelangaran HAM yang dilakukan oleh penguasa (penjajah).
1. Boedi Oetomo
Organisasi Boedi Oetomo memperjuangkan hak-hak asasi manusia melalui sebuah petisi yang
ditujukan kepada pemerintah Belanda dan berbagai tulisan yang dimuat dalam surat kabar.
Komponen hak asasi manusia yang didengungkan oleh organisasi ini adalah hak atas
kebebasan berserikat dan hak untuk mengeluarkan pendapat.
2. Sarekat Islam
Sarekat Islam merupakan organisasi kaum santri yang dimotori oleh H. Agus Salim dan Abdul
Muis. Konsep HAM yang dikemukakan oleh organisasi ini menekankan pada usaha-usaha
untuk memperoleh penghidupan yang layak dan bebas dari penindasan dan diskriminasi rasial.
3. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia lebih menitik beratkan pada “Hak untuk menentukan nasib sendiri (the
right of self determination)” masyarakat terjajah. Pemikiran HAM pada Perhimpunan
Indonesia banyak dipengaruhi tokoh organisasinya seperti Moh. Hatta, Nazir, Pamontjak,
Ahmad Soebardjo, A.A Maramis, dan lain-lain.
4. Partai Komunis Indonesia
Partai berhaluan Marxisme ini juga turut menyuarakan tuntutannya mengenai penegakkan hak
asasi manusia. Permasalahan HAM yang diangkat partai ini tidak jauh-jauh dari isu sosial dan
kesejahteraan rakyat serta permasalahan lain yang berkaitan dengan ekonomi.
Jadi sejarah HAM di Indonesia sebelum kemerdekan dan pemikirannya adalah oleh:
1. Organisasi Budi Oetomo (hak mengeluarkan pendapat)
2. Sarekat Islam (hak hidup layak dan bebas penindasan)
3. Perhimpunan Indonesia (hak menentukan nasib sendiri), dan
4. Partai Komunis Indonesia (hak berkaitan dengan alat produksi).

B. Sejarah HAM Setelah Kemerdekaan Sampai Sekarang


Untuk pemikiran HAM setelah kemerdekaan semakin berkembang dari tahun ke tahun. Pada
periode ini juga HAM semakin berkembang dan menekankan kepada hak-hak mengenai:
1. Hak kebebasan dalam menyampaikan pendapat terutama pada parlemen pemerintahan
2. Self dtermination yang artinya hak untuk merdeka
3. Hak kebebasan untuk berserikat melalui suatu organisasi politik yang telah didirikan
Secara ringkasnya, perkembangan HAM setelah kemerdekaan adalah sebagai berikut:
1. Periode 1945-1950
Pemikiran HAM pada awal kemerdekaan masih menekankan pada hak untuk merdeka (self
detemination), hak kebebasan berserikat, melalui organisasi politik yang didirikan serta hak
kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen.
2. Periode 1950 – 1959
Pada periode ini lebih menekankan kepada kebebasan dalam berdemokrasi secara liberal
dengan berfokus kepada kebebasan individu.
3. Periode 1959 – 1966
Pada periode ini HAM tidak mendapatkan perkembangan yang cukup luas, yang artinya
pemerintah melakukan pemasungan terhadap HAM, HAM hanya berpusat pada hak sipil,
seperti hak berserikat, berkumpul dan mengeluarkan aspirasi melalui tulisan.
4. Periode 1966 – 1998
Pada periode ini HAM semakin berkembang dengan pesat, dimulai dari diberikannya hak uji
materiil dari Mahkamah Agung dan pemikiran HAM tidak lagi hanya sekedar wacana saja
melainkan sudah dibentuk dengan lembaga penegakan hukum yang berlaku.
5. Periode 1998 – sekarang
Pada periode ini HAM telah mendapatkan perhatian resmi dari pemerintah dengan melakukan
amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan telah menetapkan Undang-Undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

2. Sebutkan 2 tokoh hak asasi manusia beserta teorinya!

Jawabannya :
a. Pengertian HAM menurut John Locke.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM).

b. b. Menurut Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia
semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan
kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata
berdasarkan martabatnya sebagai manusia.

3. Coba Anda jelaskan mengenai kekuasaan politik secara singkat dan jelas !
Jawabannya :
Menguraikan konsep kekuasaan politik kita perlu melihat pada kedua elemennya, yakni
kekuasaan dari akar kata kuasa dan politik yang berasal dari bahasa Yunani Politeia (berarti
kiat memimpin kota (polis)). Sedangkan kuasa dan kekuasaan kerap dikaitkan dengan
kemampuan untuk membuat gerak yang tanpa kehadiran kuasa (kekuasaan) tidak akan
terjadi, misalnya kita bisa menyuruh adik kita berdiri yang tak akan dia lakukan tanpa
perintah kita (untuk saat itu) maka kita memiliki kekuasaan atas adik kita. Kekuasaan politik
dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara membuat
keputusan yang tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat oleh mereka.

4. Jelaskan hak-hak sipil dan politik dalam Kovenan Internasional Hak-Hak SipiL dan Politik
dengan singkat !
Jawabannya :
Hak-hak sipil dan politik adalah hak yang bersumber dari martabat dan melekat pada setiap
manusia yang dijamin dan dihormati keberadaannya oleh negara agar menusia bebas
menikmati hak-hak dan kebebasannya dalam bidang sipil dan politik yang pemenuhannya
menjadi tanggung jawab negara .

5. Berikan berikan beberapa contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia dan upaya penegakan
HAM dan berikan komentanya. (cari di berbagai media dan jangan lupa kutip sumbernya)
Jawabannya :
Kasus-Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
- Peristiwa pembantaian di Rawagede (1945)
- Peristiwa tragedi pembantaian massal PKI (1965-1966)
- Peristiwa Tanjung Priok (1984)
- Peristiwa penembak misterius (Petrus) (1982-1985)
- Peristiwa Santa Cruz (1991)
- Pembunuhan aktivis buruh wanita, Marsinah (1993)
- Penganiayaan wartawan bernama Udin (1996)
- Peristiwa Semanggi dan kerusuhan (Mei 1998)
- Tragedi Trisakti (1998)
- Kasus Dukun Santet di Banyuwangi (1998)
- Peristiwa Wamena berdarah pada (April 2003)
- Kasus Bulukumba (2003)
Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia
Pencegahan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia:
- Membentuk kerjasama internasional dalam upaya pencegahan HAM
- Menciptakan tata perundang-undangan ham secara lengkap dan jelas.
- Menciptakan lembaga lembaga terkait dengan proses pengawasan serta pemantauan ham.
- Menciptakan undang undang dengan pembentukan lembaga peradilan yang khusus
menangani ham.
- Melaksanakan pendidikan Hak asasi pada masyarakat dengan melalui perantara keluarga,
lingkungan, sekolah dan masyarakat.

Penindakan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia:


- Munculnya pelayanan, pendampingan, advokasi hukum, konsultasi bagi masyarakat yang
tengah menghadapi kasus berkaitan dengan ham.
- Penerimaan pengaduan kasus pelanggaran ham dari korban.
- Dilakukannya investigasi dengan cara melakukan pencarian data, informasi informasi serta
fakta terkait dengan peristiwa yang tengah berlangsung di masyarakat.
- Menyelesaikan perkara melalui jalur damai, negosiasi, konsiliasi, mediasi maupun penilaian
para ahli.
- Penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh peradilan HAM.

Hambatan Penegakan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia


- Peraturan yang bersifat otoriter yang telah dikeluarkan oleh pemerintah orde lama.
- Adanya hukum kolonial yang telah menjadi peninggalan atau warisan.
- Rendahnya pemahaman hukum dari pihak aparat penegak hukum.
- SDM memiliki kesadaran hukum yang rendah.
- Mekanisme lembaga HAM yang belum terpadu.

Peran Masyarakat dalam Penegakan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia


- Dalam masyarakat perlu diingatkan untuk selalu mengikuti norma yang bercermin dari
keadilan dan hak hak warga negara.
- Mengutamakan musyawarah serta mufakat untuk menyelesaikan permasalahan di lingkup
masyarakat.
- Masyarakat tidak boleh melakukan main hakim sendiri agar tercipta kepastian hukum.
- Pemerintah yang berperan sebagai alat negara diberikan amanat untuk melindungi segenap
bangsa dan rakyat sesuai pembukaan UUD 1945 alenia IV.
- Hukum serta keadilan dalam upaya melindungi ham dilakukan segenap pihak (masyarakat,
pemerintah) melalui kesadaran diri dan pengetahuan.
Sumber www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai