Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BINTAN HARIRI MUFIDA

NIM: 859619845

MK : HAK ASASI MANUSIA

Tugas Tutorial 1

1. Coba Anda jelaskan, sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM)!


2. Sebutkan 2 tokoh hak asasi manusia beserta teorinya!
3. Coba Anda jelaskan mengenai kekuasaan politik secara singkat dan jelas !
4. Jelaskan hak-hak sipil dan politik dalam Kovenan Internasional Hak-Hak SipiL dan
Politik dengan singkat !
5. Berikan berikan beberapa contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia dan upaya
penegakan HAM dan berikan komentanya. (cari di berbagai media dan jangan lupa
kutip sumbernya)

Jawaban:

1. HAK-HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA


Hak-hak Asasi Manusia tidak dapat dipisahkan dengan hakikat kodrat manusia. Oleh
karenanya hak-hak asasi manusia senantiasa berhubungan dengan asasi manusia
karena sifatnya sebagai makhluk individu dan sosial.Rumusan tentang hak-hak asasi
manusia termuat dalam Undang-undang Dasar 1945 yang disahkan pada 18 Agustus
1945, yaitu dalam naskah Pembukaan UUD 1945 alinea pertama “kemerdekaan adalah
hak segala bangsa”.

Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea ke-4 dinyatakan: “Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa”. Beberapa
Hak Asasi Manusia yang terkandung dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 termuat
dalam Bab XA, pasal 28A sampai dengan pasal 28J.

Dalam perjalanan sejarah kenegaraan Indonesia perlindungan terhadap hak-hak asasi


manusia mengalami kemajuan. Antara lain: dibentuknya KOMNAS HAM; diwujudkannya
dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.

PENGAKUAN ATAS MARTABAT DAN HAK-HAK YANG SAMA SEBAGAI MANUSIA


HIDUP DI DUNIA Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Tahun 1948 Deklarasi
Universal tentang Hak-hak Asasi manusia yang telah disetujui oleh Resolusi Majelis
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 10 Desember 1948.
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum Undang-undang republik
Indonesia no. 9 Tahun 1998 tentan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum. Pengertian pokok kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum
Beberapa istilah dalam UU No. 9 tahun 1998. Kemerdekaan menyampaikan pendapat dii
muka umum, unjuk rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum, mimbar bebas, warga
negara, polri.
2. Hirsch Ballin Dan Couwenberg mengatakan, konotasi Hakim terkait asas-asas ideal dan
politik sehingga bersifat dinamis. Sebaliknya HAM merupakan bagian integral UUD
bersifat yuridis statis dan hanya terkait suatu negara.
Menurut Leah Levin, bahwa konsep HAM mempunyai dua pengertian dasar, yaitu
pertama, bahwa hak-hak yang tidak dapat diperiksa dan dicabut karena merupakan
seorang manusia. Hak ini adalah hak moral yang berasal dan kemanusiaan setiap Insan
dan hak-hak tersebut bertujuan untuk menjalin martabat setiap manusia.
Hal 1.5-1.6

3. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk


mempengaruhi tingkah-lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga
tingkah-laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai
kekuasaan itu.
Pada dasarnya kekuasaan politik adalah kemampuan individu atau kelompok untuk
memanfaatkan sumber-sumber kekuatan yang bisa menunjang sektor kekuasaannya
dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
• Menurut teori kekuasaan Max Weber dan teori fungsional struktural talcoot
parsons. weber mendefinisikan kekuasaan sebagai kemungkinan bagi
seseorang untuk memaksakan orang-orang lain berperilaku sesuai
dengan kehendaknya.

Max weber mengemukakan beberapa bentuk wewenang manusia yang


menyangkut juga kepada hubungan kekuasaan. Yang dimaksudkannya
dengan wewenang (authority) adalah kemampuan untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu yang diterima secara formal oleh anggota–anggota
masyarakat.

4. Pkn1431/modul 1 hal 1.28


Hak sipil dan politik antara lain memuat hal-hal yang telah ada dalam perundang-
undangan Indonesia seperti
• hak atas penentuan nasib sendiri,
• hak atas hidup hak atas kebebasan dan keamanan pribadi, hak atas
kebebasan berpikir berkeyakinan dan beragama
• hak yang sama bagi perempuan dan laki-laki untuk menikmati hak sipil
dan hak politik Omah seseorang untuk diberitahu alasan-alasan pada saat
penangkapan, persamaan hak dan tanggung jawab antara suami istri ,
hak atas kebebasan berekspresi.
5. Kasus-Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
• Peristiwa pembantaian di Rawagede (1945)
• Peristiwa tragedi pembantaian massal PKI (1965-1966)
• Peristiwa Tanjung Priok (1984)
• Peristiwa penembak misterius (Petrus) (1982-1985)
• Peristiwa Santa Cruz (1991)
• Pembunuhan aktivis buruh wanita, Marsinah (1993)
• Penganiayaan wartawan bernama Udin (1996)
• Peristiwa Semanggi dan kerusuhan (Mei 1998)
• Tragedi Trisakti (1998)
• Kasus Dukun Santet di Banyuwangi (1998)
• Peristiwa Wamena berdarah pada (April 2003)
• Kasus Bulukumba (2003)
• Peristiwa Abepura Papua (2003)
• Pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib (2004)
Pencegahan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia:
- Membentuk kerjasama internasional dalam upaya pencegahan HAM
- Menciptakan tata perundang-undangan ham secara lengkap dan jelas.
- Menciptakan lembaga lembaga terkait dengan proses pengawasan serta
pemantauan ham.
- Menciptakan undang undang dengan pembentukan lembaga peradilan
yang khusus menangani ham.
- Melaksanakan pendidikan Hak asasi pada masyarakat dengan melalui
perantara keluarga, lingkungan, sekolah dan masyarakat.

Sumber:
https://www.kompasiana.com/rd_writes/60d59ee7bb44863efb1e0e12/kasus-
pelanggaran-dan-upaya-penegakan-hak-asasi-manusia

Anda mungkin juga menyukai