BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbangnya rezim orde baru yang sangat represif setelah berkuasa selama 32 tahun,
telah menimbulkan kesadaran akan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia
(HAM). Tuntutan agar dilakukan peradilan terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM
masa lalu kian merebak, sementara pelanggaran-pelanggaran HAM terus berlangsung
dalam berbagai bentuk, pola dan aktor yang berbeda. Isu HAM seringkali digunakan oleh
sekelompok masyarakat untuk kepentingan politik maupun ekonominya, sementara aparat
enggan bertindak karena khawatir dituduh melanggar HAM.
Pelanggaran tidak saja dilakukan oleh penguasa terhadap rakyat, melainkan juga
terjadi dalam hubungan antara sesama anggota masyarakat. Dalam suasana reformasi,
tidak jarang wacana HAM memicu debat publik yang tidak berkesudahan. Di samping
memberikan pencerahan, debat ini juga menimbulkan kebingungan. Karena itu,
kesimpangsiuran dan tendensi penyalahgunaan isu HAM tampaknya hanya dapat diurai
jika pemahaman yang memadai tentang gagasan awal, konsep, dan norma-norma HAM,
telah dimiliki.
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang dituangkan dalam Ketetapan MPR
No. IV/MPR/1999 yang merupakan arah bagi penyelenggaraan negara dalam
melaksanakan pembangunan pembangunan nasional telah menggariskan salah satu misi
yang harus dilaksanakan, yakni perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin
tegaknya supremasi hukum dan HAM berlandaskan keadilan dan kebenaran.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah tentang HAM ini adalah agar kita
mengetahui pengertian HAM yang sebenarnya, mengetahui sejarah perkembangan
HAM di Indonesia, pandangan HAM menurut Islam, contoh kasus pelanggaran dalam
HAM, peradilan yang mengurusi pelanggaran HAM, serta tokoh-tokoh HAM.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
Secara harfiah, hakhak asasi manusia itu adalah hak yang
dimiliki seseorang
sebagai
pedoman-pedoman
kekebalan
serta
berprilaku,
menjamin
adanya
melindungi
peluang
bagi
hak-hak
yang
di
miliki
seseorang
karena
untuk
bertindak
sebagai
individu
demi
adalah
hak-hak
yang
melekat
pada
setiap
berada
di
bawah
kemauan
atau
wewenang
4A. Ubaedillah & Abdul Rozak, 2003, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta, Prenada Media
Group, hlm 154
5 Prof. Dr. Bagir Manan, S.H.,MCL.,DKK, Perkembangan Pemikiran Dan Pengaturan HAM di
Indonesia, Jakarta, P.T. Alumni, hlm 9
6 .A. Ubaedillah & Abdul Rozak, 2003, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta, Prenada Media
Group, hlm 155
7 Prof. Dr. Bagir Manan, S.H.,MCL.,DKK, Perkembangan Pemikiran Dan Pengaturan HAM di
Indonesia, Jakarta, P.T. Alumni, hlm 31
8 . A. Ubaedillah & Abdul Rozak, 2003, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta, Prenada Media
Group, hlm 155-156
Satu hal yang paling penting untuk dicatat di masa ini adalah bahwa semua
partai, dengan pandangan ideologis yang berbeda-beda, sepakat bahwa HAM
memiliki makna terpenting dan bahwa setiap partai dari sudut pandangnya
masing-masing, memberikan sumbangan khusus untuk HAM. Semua fraksi
dalam konstituante setuju bahwa HAM harus dimasukkan ke dalam bab
khusus yang mempunyai kedudukan sentral dalam Batang Tubuh UUD.9
c. Periode 1959-1966
Periode ini merupakan masa Demokrasi Terpimpin yang terpusat pada
kekuasaan Presiden Soekarno. Melalui sistem demokrasi ini, kekuasaan
terpusat di tangan presiden. Presiden tidak dapat dikontrol oleh parlemen,
sebaliknya parlemen dikendalikan oleh presiden. Kekuasaan Presiden
Soekarno bersifat absolut, bahkan dinobatkan sebagai Presiden RI seumur
hidup. Akibat langsung dari model pemerintahan yang sangat individual ini
adalah pemasungan hak-hak asasi warna negara. Semua pandangan politik
masyarakat diarahkan harus sejalan dengan kebijakan pemerintah yang
otoriter.10
Demokrasi Terpimpin dapat disimpulkan bahwa pada masa ini tidak
memberikan keleluasan dan pembatasan yang diatur ketat oleh kekuasaan,
sehingga mengakibatkan terjadinya kemunduran dibandingkan situasi di masa
sebelumnya.
d. Periode 1966-1998
Pada mulanya, lahirnya Orde Baru menjanjikan harapan baru bagi penegakkan
HAM di Indonesia. Berbagai seminar tentang HAM dilakukan Orde Baru.
Namun pada kenyataannya, Orde Baru telah menorehkan sejarah hitam
pelanggaran HAM di Indonesia. Janji-janji Orde Baru tentang pelaksanaan
HAM di Indonesia mengalami kemunduran sangat pesat sejak awal 1970-an
hingga 1980-an.11
9 Prof. Dr. Bagir Manan, S.H.,MCL.,DKK, Perkembangan Pemikiran Dan Pengaturan HAM di Indonesia, Jakarta, P.T.
Alumni, hlm 34
10 . A. Ubaedillah & Abdul Rozak, 2003, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta, Prenada Media
Group, hlm 156
11 . A. Ubaedillah & Abdul Rozak, 2003, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta, Prenada Media
Group, hlm 157
Pada masa ini banyak kasus pelanggaran HAM baik kasus yang masih dalam
penyelidikan maupun kasus yang telah dilaporkan ke pengadilan. Salah satu
yang terkenal yaitu Kasus Trisakti yang mengakibatkan tewasnya mahasiswa
Universitas Trisakti.
e. Periode Pasca Orde Baru
Tahun 1998 adalah era paling penting dalam sejarah HAM di Indonesia.
Lengsernya kekuasaan Orde Baru ditandai dengan Presiden Soeharto
digantikan oleh wakilnya, yaitu B.J. Habibie. Setelah inilah terjadi perubahan
terhadap kebijakan yang bertentangan dengan prinsip HAM. Dan yang tak
kalah penting yaitu membuat perundang-undangan baru yang menjunjung
tinggi HAM dalam kehidupan ketatanegaraan dan kemasyarakatan.
3. HAM Dalam Tinjauan Islam
Islam sebagai sebuah agama dengan ajarannya yang universal dan
komprehensif meliputi akidah, ibadah, dan muamalat, yang masing-masing memuat
ajaran tentang keimanan. Kesemua dimensi ajaran tersebut dilandasi oleh ketentuanketentuan yang disebut dengan istilah syariat atau fikih. Dalam konteks syariat
itulah terdapat ajaran tentang hak asasi manusia (HAM). Adanya ajaran tentang HAM
dalam Islam menunjukkan bahwa Islam sebagai agama telah menempatkan manusia
sebagai makhluk terhormat dan mulia. Karena itu, perlindungan dan penghormatan
terhadap manusia merupakan tuntutan dari ajaran Islam itu sendiri yang wajib
dilaksanakan oleh umatnya terhadap sesama manusia tanpa terkecuali.
Dalam agama Islam terdapat dua konsep tentang hak, yakni hak manusia (haq
al insan) dan hak Allah. Setiap hak itu saling melandasi satu sama lain. Hak Allah
melandasi hak manusia dan juga sebaliknya. Sementara itu dalam haq al insan seperti
hak kepemilikan, setiap manusia berhak untuk mengelola harta yang dimilikinya.
Namun demikian pada hak manusia itu tetap ada hak Allah yang mendasarinya.
HAM dalam Islam sebenarnya bukan barang asing, karena wacana tentang
HAM dalam Islam lebih awal dibandingkan dengan konsep atau ajaran lain.
Sebagaimana dikemukakan oleh Maududi bahwa ajaran tentang HAM yang
terkandung dalam Piagam Magna Charta tercipta 600 tahun setelah kedatangan
Islam. Ajaran Islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam
yaitu Al Quran dan Hadits, serta dalam praktik kehidupan umat Islam. Tonggak
Adapun kasus-kasus di atas hanya sebagian kasus yang sering kita lihat
kejadiannya di sekeliling kita. Mari kita lihat kasus lain yang real di
Indonesia .
pihak-pihak
tertentu
yang
berkeinginan
Aceh
untuk
merdeka.
Peristiwa Penembakan Peristiwa Trisakti
Kasus penembakan mahasiswa Triskati merupakan sebagian
kasus penembakan para mahasiswa yang sedang berdemonstrasi
oleh para anggota polisi dan militer. Peristiwa Trisakti di latar
belakangi dari demonstrasi mahasiswa Trisakti ketika Indonesia
mengalami krisi finansial asia tahun 1997 menuntut Presiden
Soeharto untuk turun dari jabatannya. Dikabarkan, peristiwa ini
terdapat puluhan mahasiswa yang mengalami luka-luka, sebagian
meninggal dunia karena ditembak peluru oleh anggota polisi dan
militer.
Peristiwa Bom Bali
Peristiwa bom bali terjadi karena aksi terorisme terbesar di
Indonesia di tahun 2002. Bom diledakkan di kawasan legian kuta
oleh
sekelompok
jaringan
teroris.
Peledakkan
bom
tersebut
Palestina tidak
buruh kecil )
Taufik Basari ( Mendirikan lembaga bantuan hukum
masyarakat )
13 Tim ICCE UIN Jakarta, 2003, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, & Masyarakat Madani, Ciputat Jakarta Selatan, ICCE
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10
HAM )
Munir Said Thalib ( Mendirikan komisi untuk orang
BAB III
KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dan bahwa
Islam adalah agaman yang sangat peduli dengan penegakkan HAM.
Daftar Pustaka
-
Tim ICCE UIN Jakarta. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, & Masyarakat
Madani. Ciputat Jakarta Selatan: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ubaedillah, A & Abdul Rozak. 2003. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat
Madani. Jakarta: Prenada Media Group