Anda di halaman 1dari 29

HUKUM TATA NEGARA

Munafrizal Manan, S.H., S.Sos., M.Si., M.IP.


Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan

Pokok Bahasan:

• HAM dan Kewarganegaraan dalam HTN


• Konsep dan Perkembangan HAM
• Kewajiban dan Tanggung Jawab Manusia
• HAM dalam Konstitusi-Konstitusi Indonesia
• HAM dalam Instrumen Hukum Lain
• Warga Negara dan Kewarganegaraan
HAM dan Kewarganegaraan dalam HTN
• Salah satu ajaran dari konstitusionalisme yaitu mengenai
pengaturan hubungan antara negara dan warga negara
 ajaran ini antara lain berkaitan dengan soal HAM dan
kewarganegaraan.

• Dalam konstitusi negara modern umumnya terdapat


pengaturan tentang hak asasi manusia (HAM) dan
kewarganegaraan.

• Maka pembahasan tentang HAM dan kewarganegaraan


biasanya menjadi bagian dalam buku-buku HTN.
Konsep dan Perkembangan HAM
• Istilah HAM berasal dari bahasa Inggris, yaitu human rights.
• Istilah itu relatif baru, mulai digunakan sejak usai PD II dan
saat pembentukan PBB pada tahun 1945.
• Istilah human rights menggantikan istilah the rights of man
yang dianggap bias gender dan tidak mencakup hak-hak
kaum perempuan.
• Istilah the rights of man awalnya untuk menggantikan istilah
awal yang pernah dipakai secara luas pada Zaman
Pencerahan (Enlightenment Age), yaitu natural rights.
• Istilah natural rights dinilai kontroversial dan tidak tepat
digunakan.

(Satya Arinanto, 2003: 65-66)


Lanjutan…
• Istilah human rights untuk mengganti istilah the rights of
man diusulkan oleh Eleanor Roosevelt, janda mendiang
Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt,
ketika menyusun rancangan Universal Declaration of
Human Rights (UDHR).

• Usul itu disetujui dan dijadikan istilah resmi yang dipakai


dalam UDHR dan digunakan secara luas. Eleanor
Roosevelt sangat berjasa memopulerkan penggunaan
istilah human rights.
Lanjutan…
• Menurut Jack Donnelly (1989: 9), right dalam bahasa Inggris
dan kata yang sama dalam bahasa-bahasa lainnya, memiliki
pengertian utama dari sudut moral dan politik, yaitu rectitude
dan entitlement.

• Rectitude  right yaitu something being right. Hak asasi


menjadi hak asasi karena dijadikan sebagai hak asasi.

• Entitlement  right yaitu having a right. Hak asasi menjadi


hak asasi karena melekat pada diri manusia.

• Umumnya yang dimaksudkan dengan HAM adalah dalam


pengertian entitlement itu.
Lanjutan…
• Di Indonesia, istilah human rights diterjemahkan menjadi
Hak Asasi Manusia.

• Secara verbatim atau literal, terjemahan human rights


sebetulnya adalah hak-hak manusia.

• Mengapa pada terjemahan bahasa Indonesia terdapat


penambahan kata “asasi” di tengahnya?

• Dilihat dari makna katanya, penambahan kata asasi


dimaksudkan untuk mempertegas kemuliaan hak-hak
manusia tersebut.
Lanjutan…
• HAM terbentuk dari tiga kata, yaitu hak, asasi, dan manusia.
• Kata hak dan asasi berasal dari bahasa Arab, sedangkan kata
manusia berasal dari bahasa Indonesia.
• Kata hak (haqq) diambil dari kata haqqa, yahiqqu, haqqan  artinya
benar, nyata, pasti, tetap, dan wajib. Haqq adalah kewenangan atau
kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
• Kata asasi (asasiy) berasal dari kata assa, yaussu, asasaan  artinya
membangun, mendirikan, meletakkan. Juga diartikan asal, asas,
pangkal, dasar dari segala sesuatu. Asasi artinya sesuatu yang
bersifat mendasar atau fundamental yang melekat pada objeknya.

(Majda El-Muhtaj, 2005: 1)


Lanjutan…
• Dari berbagai pemikiran dan definisi tentang HAM, dapat
disimpulkan bahwa HAM mengandung pengertian berikut:

1. Hak setiap individu atau sekelompok individu.


2. Hak-hak yang tidak dapat dibaikan dan melekat ke setiap
manusia karena kelahirannya.
3. Universal dan memiliki konsep hukum
4. Bermaksud untuk menegakkan martabat dan persamaan
antara manusia tanpa ada bentuk diskriminasi apa pun.
5. Persyaratan minimum dasar untuk mempertahankan
kelanjutan manusia dalam kehidupan masyarakat.
6. Hanya dapat ditegakkan dalam kehidupan masyarakat dan
dilindungi serta dipaksakan penegakannya oleh otoritas
negara pada semua level.
A. Masyhur Effendi (2005: 48)
Lanjutan…
• Hak asasi manusia (human rights)  hak yang dimiliki oleh
semua orang untuk menjamin dan melindungi harkat dan
martabat manusia.
• Hak warga negara (citizen’s rights)  HAM yang diberikan
atau dimiliki hanya untuk orang yang memiliki status
sebagai warga negara, tidak berlaku bagi orang yang bukan
warga negara.
• Hak konstitusional (constitutional rights)  HAM yang
dicantumkan dan dijamin dalam konstitusi sehingga punya
status sebagai hak konstitusional  tidak semua HAM
merupakan hak konstitusional.
• Hak hukum (legal rights)  HAM yang muncul berdasarkan
jaminan UU dan peraturan-peraturan di bawah UU.
Lanjutan…
• Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia memberikan pengertian HAM sebagai
berikut:

“Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan


setiap manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihornmati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh Negara Hukunm, Pemerintahan, dan setiap
orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia”
Lanjutan…
• Gagasan dan praktik HAM erat kaitannya dengan
perjuangan melawan kekuasaan absolut Raja dan
menegakkan demokrasi.

• HAM muncul dari ketegangan antara penguasa yang


menindas dan warga negara yang ditindas.

• HAM merupakan produk sejarah akibat absolutisme


kekuasaan yang merendahkan nilai-nilai kemanusiaan.
Lanjutan…
• Konsep HAM modern muncul dari pengalaman dan
pemikiran yang berkembang di dunia Barat, meskipun
bukan yang paling pertama.

• Raja John Lackland menandatangani Magna Charta


(1215)  atas desakan kaum bangsawan & gereja.

• Raja Charles I menandatangani Petition of Rights (1628)


 atas desakan Parlemen.

• Raja Willem III menandatangani Bill of Rights (1689) 


atas desakan Parlemen dalam Glorius Revolution.
Lanjutan…
• Pemikiran-pemikiran dari filsuf seperti John Locke dan
J.J. Rousseau menekankan pentingnya HAM.

• Declaration of Independence Amerika Serikat (1776).

• Revolusi Perancis (1789)  Declaration des Droits de


l’homme et du Citoyen.

• Universal Declaration of Human Rights (1948) oleh PBB.

• ICCPR dan ICESCR (1966) oleh PBB.


Kewajiban dan Tanggung Jawab Manusia
• Sebagai sandingan konsep human rights, muncul konsep
human obligations.
• Konsep human rights berhubungan erat dengan
kebebasan (freedom), konsep human obligations
berhubungan dengan tanggung jawab (responsibilities).
• Manusia membutuhkan keseimbangan antara human
rights (freedom) dan human obligations (responsibilities).
• Organisasi Inter Action Council memprakarsai
penyusunan Universal Declaration of Human
Responsibilities (1997) yang akan menjadi sandingan
Universal Declaration of Human Rights.
Lanjutan…
• Prof. Dr. Oscar Arias, penerima Nobel Perdamaian,
mengemukakan pentingnya tanggung jawab manusia:

 Jika kita punya hak hidup, maka kita punya kewajiban menghargai
kehidupan.

 Jika kita punya hak kebebasan, maka kita punya kewajiban


menghargai kebebasan orang lain.

 Jika kita punya hak keamanan, maka kita punya kewajiban


menciptakan kondisi agar setiap manusia merasa aman.
HAM dalam Konstitusi-Konstitusi Indonesia
• Pembicaraan tentang HAM telah diperdebatkan oleh para
anggota BPUPKI ketika sedang membahas dan menyusun
konstitusi untuk Indonesia merdeka.
• Soekarno dan Soepomo menolak mencantumkan secara
eksplisit jaminan HAM dalam konstitusi  negara Indonesia
yang hendak dibentuk adalah negara kekeluargaan yang
menentang paham individualisme dan liberalisme Barat
yang merupakan sumber HAM.
• Mohamad Hatta dan Muhammad Yamin mengusulkan
jaminan HAM dimasukkan dalam konstitusi untuk mencegah
timbulnya negara kekuasaan.
Lanjutan…
• Perbedaan pendapat dan perdebatan tentang HAM
akhirnya mencapai kompromi dengan memasukkan
hanya beberapa ketentuan saja (7 pasal) tentang HAM
dalam konstitusi yang kemudian dinamai UUD Tahun
1945.
• Minimnya jaminan HAM dalam UUD Tahun 1945
berakibat memberi ruang munculnya kebijakan dan
tindakan penguasa yang melanggar HAM.
• Selama periode kekuasaan Presiden Soekarno dan
terutama Presiden Soeharto di bawah UUD Tahun 1945
terjadi pelanggaran-pelanggaran HAM.
Lanjutan…
• Ketika para pendiri negara memperdebatkan dan
merumuskan soal HAM untuk konstitusi Indonesia merdeka
(1945), UDHR (1948) belum ada.

• Namun sudah ada instrumen HAM lain dari pengalaman


negara lain, antara lain Declaration of Independence
Amerika Serikat (1776) dan Declaration des Droits de
l’homme et du Citoyen Revolusi Perancis (1789)  kedua
instrumen HAM ini menjadi sumber inspirasi bagi UDHR.

• Pada tahun 1945, isu HAM belum menjadi kesadaran dan


agenda internasional, meskipun sudah ada gagasan dan
aksi HAM secara sporadis di sejumlah negara.
Lanjutan…
• Saat UUD Tahun 1945 diganti oleh Konstitusi RIS Tahun
1949, cakupan butir-butir HAM menjadi lebih banyak 
mengambil secara utuh dan lengkap dari UDHR.

• Dalam Konstitusi RIS Tahun 1949 ada 34 pasal (Pasal 7


hingga Pasal 41) yang memberi jaminan konstitusional
HAM.

• Butir-butir HAM ditempatkan pada Bagian V (Hak-Hak


Dasar dan Kebebasan Manusia), mendahului pengaturan
tentang lembaga negara dan wewenangnya  bermakna
soal HAM lebih utama dari kekuasaan negara.
Lanjutan…
• Saat Konstitusi RIS Tahun 1949 diganti menjadi UUDS RI
Tahun 1950, ketentuan HAM dalam Konstitusi RIS Tahun
1949 dipindahkan semua ke dalam UUD RI Tahun 1950.
• UUDS RI Tahun 1950 memiliki 36 pasal tentang HAM
(Pasal 7 sampai Pasal 43).

• Saat Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden


memberlakukan kembali UUD Tahun 1945, ketentuan HAM
kembali seperti yang ada dalam UUD Tahun 1945.
• UUD Tahun 1945 memberi jaminan HAM sangat sedikit
dan tidak tegas.
Lanjutan…
• Perubahan Kedua UUD Tahun 1945 pada tahun 2000
memasukkan materi baru ketentuan HAM sehingga
cakupannya menjadi luas.
• Dibuat bab khusus tentang HAM  Bab XA Hak Asasi
Manusia.
• Ketentuan HAM diatur dalam Pasal 28A ayat (1) sampai
Pasal 28J ayat (2).
• Ketentuan HAM juga terdapat dalam Bab XIII Pendidikan
dan Kebudayaan dan Bab XIV Perekonomian Nasional
dan Kesejahteraan Sosial.
HAM dalam Instrumen Hukum Lain
• Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM.

• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.

• Ketentuan-ketentuan HAM lainnya diadopsi dalam sistem


hukum nasional melalui ratifikasi instrumen hukum
internasional

• Sebagain besar instrumen hukum HAM internasional


telah diadopsi dan diratifikasi dalam hukum nasional.
Warga Negara & Kewarganegaraan
• Keberadaan warga negara merupakan salah satu syarat
bagi terbentuknya negara.

• Hampir semua orang di muka bumi ini memiliki status


kewarganegaraan.

• Sebagai subjek hukum, setiap warga negara punya hak


dan kewajiban.

• Penduduk suatu negara terdiri dari warga negara dan


warga asing.
Lanjutan…
• Ada tiga asas kewarganegaraan, yaitu:
1. Asas Ius Soli
 Kewarganegaraan seseorang ditentukan menurut tempat
kelahirannya. Misal: Amerika Serikat

2. Asas Ius Sanguinus


 Kewarganegaraan seseorang ditentukan menurut garis keturunan
atau darah. Misal: Indonesia, Cina

3. Asas Campuran
Kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat kelahiran
dan garis keturunan. Misal: India, Pakistan
Lanjutan…
• Umumnya setiap negara memilih hanya satu asas
kewarganegaraan, yaitu ius soli atau ius sanguinus.

• Namun karena tidak semua negara menganut asas


kewarganegaraan yang sama maka kadang terjadi konflik
asas kewarganegaraan sehingga ada orang yang tidak
punya kewarganegaraan (apatride) dan ada orang yang
punya dua kewarganegaraan (bipatride).

• Karena itu ada negara yang membolehkan dwi-


kewarganegaraan dengan menganut asas
kewarganegaraan campuran.
Lanjutan…
• Ada lima prosedur untuk mendapatkan status
kewarganegaraan:

1. Kewarganegaraan melalui kelahiran


2. Kewarganegaraan melalui keturunan
3. Kewarganegaraan melalui naturalisasi
4. Kewarganegaraan melalui registrasi
5. Kewarganegaraan melalui perluasan wilayah
6. Kewarganergaraan karena terbentuk negara baru
Lanjutan…
• Di Indonesia, hukum kewarganegaraan telah diatur
secara detail dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan.

• UU Kewarganegaraan menganut asas-asas berikut:


1. Asas ius sanguinus.
2. Asas ius soli  diberlakukan terbatas bagi anak-anak.
3. Asas kewarganegaraan tunggal.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas  diberlakukan untuk
anak-anak sampai usia 18 tahun.
Sumber Pustaka
• A. Masyhur Effendi, Perkembangan Dimensi Hak Asasi Manusia (Ghalia
Indonesia: Bogor, 2005).
• Jack Donnelly, Universal Human Rights in Theory and Practice (Cornel
University Press: Itacha and London, 1989).
• Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jilid II
(Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI: Jakarta, 2006).
• Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Reformasi (PT. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta, 2007).
• Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia
(Kencana: Jakarta, 2005).
• Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara
Indonesia (PSHTN FH UI: Jakarta, Cetakan Kelima, 1983).
• Satya Arinanto, Hak Asasi Manusia dalam Transisi Politik di Indonesia
(PSHTN FH UI: Jakarta, 2003).
• Usep Ranawijaya, Hukum Tata Negara Indonesia Dasar-Dasarnya
(Ghalia Indonesia: Jakarta, Cetakan Kedua, 1982).

Anda mungkin juga menyukai