Anda di halaman 1dari 6

Harmosisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Prespektif Pancasila

 Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


- Hak Asasi Manusia adalah Seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib di
hormati , dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,hukum,pemerintahdan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
- Kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar yang dimiliki setiap orang.
Dalam undang-undang tersebut, disebutkan bahwa kewajiban dasar manusia adalah
seperangkat kewajiban yang apabila hak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana
dan tegaknya hak asasi manusia.
 Hakekat yang Terkandung Dalam Hak Asasi Manusia
- HAM adalah hak alamiah yang melekat pada diri manusia sejak dilahirkan.
- HAM adalah alat atau instrument yang berfungsi menjaga harkat juga martabat manusia
sesuai dengan kodratnya tersebut
 HAM adalah alat atau instrument yang berfungsi menjaga harkat juga martabat manusia
sesuai dengan kodratnya tersebut
- Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Pancasila adalah bersifat universal. Artinya,
hak dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang dimiliki dan wajib dilakukan oleh
setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa, agama, ras, maupun
golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib menegakkan hak asasi manusia.
- Di Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi manusia berlandaskan kepada ideologi
negara yaitu Pancasila, yang selalu mengedepankan keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
- Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian. Pancasila
sangat menghormati hak dan kewajiban asasi setiap warga negara maupun bukan warga
negara Indonesia.
 Pancasila Mengandung Jaminan Atas Hak Asasi Manusia
- Hak dan kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila
- Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Pancasila
- Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Pancasila
 Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia
- Bersifat hakihat, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang
sudah ada sejak lahir;
- Bersifat universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya;
- Bersifat tidak dapat dicabut, artinya tidak dapat di hilangkan atau diambil oleh pihak lain
secara sepihak
 Macam-macam Hak Asasi Manusia
- Hak asasi pribadi ( Personal rights)
- Hak asasi ekonomi ( Econemic/property rights)
- Hak asasi politik ( Political rights )
- Hak asasi sosial dan kebudayaan ( Social and Cultural rights)
- Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (
legal of equality rights)
- Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (
Procedural rights)
 Perkembangan Ham Di Dunia
- MAGNA CHARTA (1215)
Piagam perjanjian anatara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan disebut Magna
Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja kepada para
bangsawan beserta keturunannya,seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya
pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagai balasan atas bantuan biaya
pemerintahan yang telah diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat itu,jaminan hak
tersebut berkembang dan menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.
- Revolusi Amerika (1776)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat saat melawan penjajahan Inggris disebut
Revolusi Amerika. Declarational of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) dan Amerika
Serikat menjadi negara merdeka pada tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil dari revolusi
itu.
- Revolusi Prancis (1789)
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri (Louis
XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Declaration droits de fhomme
et du citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) dihasilkan Revolusi
Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan
(egality), dan persaudaraan (fraternite). Dalam perkembangannya, pemahaman
mengenai HAM makin luas. Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang
menjadi empat macam kebebasan (The Four Freedom). Konsep ini pertama kali
diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Rooselvelt.Keempat macam
kebebasan itu meliputi :
a. Kebebasan untuk beragama (freedom of religion)
b. Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech)
c. Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want)
d. Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
 Perkembangan Ham Di Indonesia
- Periode 1945-1950
Pemikiran HAM pada periode ini menekankan wacana untuk merdeka (Self
Determination), hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik mulai
didirikan, serta hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di Parlemen.
- Periode 1950-1959
Periode ini dikenal dengan periode parlementer, menurut catatan Bagir Manan, masa
gemilang sejarah HAM di Indonesia tercrmin dalam empat indikator HAM : Munculnya
partai politik dengan berbagai idiologi, adanya kebebasan pers, pelaksanan pemilihan
umum secara aman, bebas dan demokratris, kontrol parlemen atas eksekutif.
- Periode 1959-1966
Periode ini merupakan masa berakhirnya demokrasi liberal dan digantikan dengan
demokrasi terpimpin yang terpusat pada kekuasan persiden Seokarno, demokrasi
terpimpin (GuidedDemocracy) tidak lain sebagai bentuk penolakan presiden Seokarno
terhadap demokrasi parlementer yang dinilai merupakan produk barat. Melalui sistem
demokrasi terpimpin kekuasan terpusat di tangan persiden. Persiden tidak dapat
dikontrol oleh parlemen. Sebaliknya parlemen dikendalikan oleh persiden. Kekuasaan
persiden Sokarno bersifat absolut, bahkan dinobatkan sebagai persiden seumur hidup.
Dan akhir pemerintahan peresiden Seokarno sekaligus sebagai awal Era pemerintahan
orde baru yaitu masa pemerintahan persiden Seoharto.
- Periode 1966-1998
Pada mulanya Orde Baru menjanjikan harapan baru bagi penegakan HAM di Indonesia.
Janji–janji Orde Baru tentang HAM mengalami kemunduran pesat pada tahu 1970-an
hingga 1980-an. Setelah mendapat mandat konstitusional dari siding MPRS. Orde Baru
menolak ham dengan alasan HAM dan Demokrasi merupakan produk barat yang
individualistik yang militeristik. Bertentangan dengan prinsip lokal Indonesia yang
berprinsip gotong-royong dan kekeluargaan.
- Periode paska orde baru
Tahun 1998 adalah era paling penting dalam sejarah perkembangan HAM di Indonesia,
setelah terbebas dairi pasungan rezim Orde baru dan merupakan awal datangnya era
demokrasi dan HAM yang kala itu dipimpin oleh Bj.Habibie yang menjabat sebagai wakil
presiden. Pada masa pemerintahan Habibie misalnya perhatian pemerintah terhadap
pelaksanan HAM mengalami perkembangan yang sangat segnifikan, lahirnya TAP MPR
No. XVII/MPR/1998 tentang HAM merupakan salah satu indikator pemerintah
 Hak Asasi Manusia Dalam Nilai-Nilai Pancasila
1. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal/Dasar Pancasila
- Nilai ideal atau nilai dasar sangat berkaitan dengan hakikat lima dasar sila pada
Pancasila.
- Nilai dasar tersebut sifatnya universal yang di dalamnya mengandung tujuan, cita-cita,
serta nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.
- Sifat dari nilai dasar ini tetap dan akan melekat pada kelangsungan hidup negara
tersebut.
Berikut penjelasan mengenai hubungan hak asasi manusia dengan Pancasila:
a. Sila Pertama
Sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" menjamin hak kebebasan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah serta menghormati perbedaan agama.
b. Sila Kedua
Sila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" menempatkan setiap warga negara
memiliki hak-hak dan kewajiban yang sama di mata hukum
c. Sila ketiga
Sila "Persatuan Indonesia" menjelaskan adanya persatuan di antara warga negara
dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa di atas
kepentingan pribadi. "Nilai ideal bersifat universal dan mengandung tujuan, cita-
cita, serta nilai-nilai kebaikan dan kebenaran."
d. Sila Keempat
Sila "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan" dilihat dari kehidupan bernegara, pemerintah, dan bermasyarakat yang
demokratis.
e. Sila Kelima
Sila "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" yaitu mengakui hak milik
seseorang dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara.
2. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Instrumen Pancasila
a. Nilai instrumen merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar pada
Pancasila.
b. Dibandingkan nilai dasar, sifat nilai instrumental lebih khusus atau bisa dikatakan
bahwa nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan lima sila Pancasila.
c. Wujud dari nilai instrumental berupa ketentuan-ketentuan konstutusional, yaitu
Undang-Undang Dasar dan peraturan daerah. Berikut peraturan perundang-
undangan yang mengatur hak asasi manusia: Pasal 28 A - 28 J Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945."Nilai Instrumental merupakan penjabaran lebih
lanjut dari nilai-nilai dasar Pancasila."
- Ketetapan MPR nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
- Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
- Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden.
3. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Pancasila
Nilai praksis adalah bentuk realisasi dari nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam
kehidupan. Dalam nilai praksis hak asasi manusia dapat terwujud jika nilai intrumental
dan nilai dasar Pancasila
 Perilaku Upaya Untuk Pemajuan, Penghormatan,Dan Penegakan HAM
- Perilaku Dalam lingkungan Sekolah
1. Mentaati Tata Tertib Sekolah
2. menghormati dan menghargai guru
3. menghormati sesama teman
4. bertoleransi dengan teman yang memeluk agama lain.
- Perilaku Dalam Lingkungan Masyrakat
1. menghargai harkat dan martrabat manusia lain
2. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. tidak mencela kekurangan orang lain
4. menghormati pemeluk agama yang berbeda
- Perilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1. mengentaskan kemiskinan agar menjadi manusia yang layak
2. melaksanakan gerakan orang tua asuh
3. menghormati perbedaan pendapat
4. hidup rukun dengan warga yang berbeda suku,agama, adat istiadat
5. menjaga keutuhan bangsa dan negara
 Pelanggaran HAM
- Menurut UU No. 266/2000 tentang pengadilan HAM, pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik
disengaja ataupun tidak sengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut HAM seseorang atau sekelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang tersebut. Jenis-jenis pelanggaran HAM
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pelanggaran HAM Berat
Merupakan pelanggaran HAM yang bersifat berbahaya dan mengancam nyawa
manusia. Contoh pelanggaran HAM berat, adalah kejahatan genosida dan
kejahatan kemanusiaan. Kejahatan genosida merupakan kejahatan yang berupa
penghancuran atau pemusnahan seluruh maupun sebagian bangsam rasm
kelompok, maupun agama secara besar-besaran dengan rangkaian penyiksaan,
pembantaian, dan pembunuhan dengan tujuan kepentingan kelompok tertentu.
Sementara kejahatan kemanusiaan merupakan suatu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil.
2. Pelanggaran HAM Ringan
Merupakan pelanggaran HAM yang tidak mengancam jiwa manusia tetapi dapat
berbahaya jika tidak segera ditangani. Contoh pelanggaran HAM ringan adalah
kelalaian saat memberi pelayanan atau pencemaran lingkungan. HAM pada
setiap individu wajib dihormati dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu, setiap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh seseorang tidak dapat
dibenarkan.
 Contoh Kasus pelanggaran HAM Di Indonesia
- Kerusuhan Tanjung Priok. Ilustrasi penembakan.
- Penculikan Aktivis Pada 1997/1998. Ilustrasi penculikan.
- Penembakan Mahasiswa Universitas Trisakti. Gedung Universitas Trisakti.
- Tragedi Semanggi I dan II.
- Kasus Pembunuhan Munir.
 Contoh Kasus Pelanggaran HAM Di Dunia
- Rezim Benito Mussolini di Italia
- Rezim Adolf Hitler di Jerman
- Konflik Israel dan Palestina
- Perang Sipil di Bosnia
- Kasus Apartheid di Afrika Selatan
 Instrumen Hukum HAM Internasional
- Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa Bangsa. ...
- Deklarasi PBB Tentang Hak-hak Masyarakat Adat. ...
- Statuta Roma. ...
- Komentar Umum 15 Hak Atas Air pada Komentar Umum Kovenan Internasional Hak
Ekonomi Sosial dan Budaya (ICESCR)
 Instrumen Hukum HAM Di Indonesia
- Pancasila
- TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ( UUD 1945)
- Undang-Undang :
1. Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga.
5. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras
dan Etnis.
6. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Buruh.
7. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
 Instrumen Lembaga Penegakan HAM
- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Komnas HAM dibentuk
berdasarkan Keputusan Presiden Nomo 50 Tahun 1993. Komnas HAM dibentuk
untuk melaksanakan fungsi pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan
mediasi.
- Pengadilan HAM Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di
lingkungan peradilan umum yang menanganu kasus pelanggaran HAM yang bersifat
berat. Pengadilan HAM ditetapkan dengan UU Nomor 26 tahun 2000.
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) LBH merupakan organisasi independen yang
memberi bantuan dan pelayanan hukum kepada masyarakat. Biasanya LBH dibentuk
oleh masyarakat.
 Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM
- Peradilan dan Sanksi Atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia Kasus
Pelanggaran Hak Asasi Manusia akan senatiasa terjadi jika tidak secepatnya
ditangani. Negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di
negaranya akan disebut sebagai unwillingness state atau negara yang tidak
mempunyai kemauan menegakkan HAM. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di
negara tersebut akan disidangkan oleh Mahkamah Internasional. Hal ini tentu saja
menggambarkan bahwa kedaulatan hukum negara itu lemah dan wibawanya jatuh
di dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beradab.
- Peradilan dan Sanksi Atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia Internasional
Proses penanganan dan peradilan terhadap pelaku kejahatan HAM internasional
secara umum sama dengan penanganan dan peradilan terhadap pelaku kejahatan
yang lain, sebagaimana diatur dalam hukum acara pidana di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai