Nim: 2012021167
Prodi: Pendidikan Bahasa Inggris
Rombel: 10
AGAMA HINDU
RINGKASAN PANCA YADNYA
Panca Yadnya berasal dari dua kata; Panca yang artinya lima dan Yadnya
artinya korban suci. Kata Yadnya berasal dari Bahasa Sanskerta dari urat kata Yāj
dan masuk dalam kelas kata maskulinum yang berarti orang yang berkorban.
Jadi Panca Yadnya berarti lima persembahan suci dengan tulus ikhlas.
Dalam melaksanakan sebuah Yadnya hendaknya diketahui syarat-syarat Yadnya.
Artinya:
Kalau ia telah membayar tiga macam hutangnya ( kepada Tuhan, kepada Leluhur
dan kepada Orangtua), hendaknya ia menunjukkan pikirannya untuk memcapai
kebebasan terakhir, ia yang mengejar kebebasan terakhir itu tanpa menyelesaikan
tiga macam hutangnya akan tenggelam ke bawah.
Karena adanya hutang inilah dalam ajaran agama Hindu diharapkan dapat
dibayar dengan melaksanakan Panca Yadnya. Bagian Panca Yadnya terdiri dari
Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa yadnya dan Bhuta Yadnya.
Maka Dewa Rna dibayar dengan Dewa yadnya dan Bhuta yadnya, Pitra Rna
dibayar dengan Pitra yadnya dan Manusa yadnya, terakhir Rsi Yadnya digunakan
untuk membayar Rsi Rna.
Untuk lebih memahami Tri Rna dan Panca Yadnya, disajikan 2 Pupuh Kumambang
seperti di bawah ini:
Pupuh Kumambang
Dari pupuh di atas dapat kita rinci bagian Panca Yadnya meliputi:
1. Dewa Yadnya adalah persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi dan para
Dewa. Yadnya kepada Ida Sang Hyang Widhi dapat dilakukan setiap hari , juga
dapat dilakukan dengan cara berkala. Seperti dengan melaksanakan:
a. Tri Sandhya setiap hari,
b. Melaksanakan upacara pada hari Purnama, Tilem, piodalan di Pura,
Siwaratri, Saraswati, Galungan, Kuningan.
Tujuan Upacara Atma Wedana adalah untuk meningkatkan status roh leluhur
menjadi Dewa Hyang.
3. Rsi Yadnya adalah persembahan kepada para Resi atau guru yang telah
memberikan penyucian. Yang tergolong ke dalam Rsi Yadnya adalah:
a. Upacara Eka Jati atau Mewinten yaitu upacara pengukuhan seseorang
menjadi Pinandita atau Pemangku. Tugas dan kewenangan Eka Jati seperti:
- Bertanggung jawab pada pura dimana tempat orang di winten,
- Menyelesaikan upacara di lingkungan masyarakat sekitar.
b. Upacara Dwi Jati atau Mediksa yaitu upacara pengukuhan seseorang
menjadi Pendeta atau sulinggih dengan kewenangan Ngloka pala sraya yang
berarti tempat bagi masyarakat untuk memohon bantuan petunjuk agama.
5. Bhuta Yadnya adalah persembahan kepada para Bhuta kala dan makhluk
bawahan. Yang termasuk pelaksanaan Bhuta Yadnya, seperti:
a. Upacara Mecaru, Ngaturang Segehan,
b. Upacara Taur
c. Upacara Panca Wali Krama (dilaksanakan setiap 10 tahun sekali di Pura
Agung Besakih)
d. Upacara Eka Dasa Rudra (dilaksanakan setiap 100 tahun sekali di Pura
Agung Besakih).
Pelaksanaan Panca Yadnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam pelaksanaan sebuah Yadnya tidak dapat dipisah-pisahkan. Artinya
dalam melaksanakan satu Yadnya pasti yadnya yang lain dilaksanakan juga.
Contohnya kita melaksanakan Dewa Yadnya seperti odalan di Pura. Odalan di Pura
termasuk Dewa Yadnya. Dalam rangkaian upacara odalan di Pura diisi juga dengan
upacara mecaru. Mecaru adalah pelaksanaan Bhuta Yadnya.
Jadi dalam Upacara Dewa Yadnya diisi juga dengan melaksanakan Bhuta
Yadnya. Demikian juga yadnya yang lainnya.