Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pangampu

Yuliyati

DISUSUN OLEH:

PLB/2017A

1. Erza Maulina 17010044014


2. Abidah Robbani Hanifah 17010044015
3. Hohon Krisnawan 17010044035
4. Tri Budi Sasongko 17010044045

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,sekaligusDengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Karya Tulis Ilmiah.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal untuk memenuhi mata kuliah
Bahasa Indonesia. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Karya Tulis Ilmiah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 25 Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................................i


Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Karya Tulis Ilmiah..........................................................................................
B. Ragam Karya Tulis Ilmiah...........................................................................................
C. Karakteristik Karya Tulis Ilmia ...................................................................................
D. Gaya Penulisan Karya Tulis Ilmiah..............................................................................
E. Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah...........................................................................
F. Ciri – Ciri Karya Tulis Ilmiah......................................................................................
G. Langkah – Langkah Penulisan Karya Tulis Ilmiah......................................................
H. Kode Etik Penulisan Karya Tulis Ilmiah......................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................

Daftar Pustaka..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya
ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu ha l dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah
selayaknyalah, jika tulisani lmiah sering mengangkat tema seputar hal – hal yang baru
dan belum pernah ditulis orang lain. Jika pun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan
tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu.

Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat
membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan –tulisan ilmiah. Apalagi bagi
seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya
ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Istilah karyai
lmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau
kedalaman uraian, karyatuli silmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan
penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu
didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Azwardi, 2008 : 111).

Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang
menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah
karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada
diantara keduanya. Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan
bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut
pengelompokan itu, dikenal ragam karya ilmiah seperti; makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi karya tulis ilmiah?
2. Apa sajakah ragam karya tulis ilmiah?
3. Bagaimana karakteristik karya tulis ilmiah?
4. Bagaimana gaya penulisan karya tulis ilmiah?
5. Apa tujuan penulisan karya tulis ilmiah?
6. Bagaimana ciri – ciri karya tulis ilmiah?
7. Bagaimana langkah – langkah dalam penulisan karya tulis ilmiah?
8. Apa sajakah kode etik yang harus diperhatikan dalam penulisan karya tulis ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi karya tulis ilmiah
2. Untuk mengetahui ragam karya tulis ilmiah
3. Untuk memahami karakteristik karya tulis ilmiah
4. Untuk mengetahu giaya penulisan karya tulis ilmiah
5. Untuk mengetahui tujuan penulisan karya tulis ilmiah
6. Untuk mengetahui ciri – ciri karya tulis ilmiah
7. Untuk memahami langkah – langkah dalam penulisan karya tulis ilmiah
8. Untuk mengetahui kode etik yang harus diperhatikan dalam penulisan karya tulis
ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah atau tulisan akademik atau tulisan argumentasi merupakan
gabungan narasi, deskripsi, dan eksposisi yang penulisannya didasarkan pada suatu
penalaran atau logika tertentu, didukung bukti (evidence), dan disertai dengan argumen.
Penalaran atau logika berhubungan dengan keabsahan penarikan kesimpulan, sedangkan
argumen berhubungan dengan kebenaran premis yang digunakan sebagai dasar penarikan
kesimpulan. Tulisan argumentasi bertujuan untuk mengubah sikap dan pendapat orang
lain dengan menggunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bantu utama.
Adapun menurut Brotowijoyo (1958/; 8 – 9), karya ilmiah adalah karya
berdasarkan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut
metodologi penelitian yang baik dan benar. Karena itu, suatu karya dapat dikatakan
ilmiah bila karya tersebut memenuhi syarat (hukum) ilmu pengetahuan.

B. Ragam Karya Tulis Ilmiah


Menurut buku berjudul “Menulis Ilmiah” yang diterbikan oleh Tim MPK Bahasa
Indonesia Unesa, karya tulis ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Yakni karya
ilmiah resmi dan karya ilmiah subresmi.
1. Karya Ilmiah Resmi
Karya ilmiah resmi adalah karya ilmiah yang model penulisan dan urutan
penulisannya ditentukan secara lengkap. Bagian – bagian yang harus ada biasanya
dieksplesitkan dengan kata yang sama, misalnya judul; kata pengantar; daftar isi (untuk
karya yang lebih dari dua puluh halaman); pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan seterusnya;
Landasan teori (dapat juga dengan istilah lain yang berfungsi sama); metode penelitian;
analisis atau pembahasan; simpulan; daftar rujukan; dan lampiran. Yang termasuk dalam
kelompok ini ialah skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.
Skripsi, tesis, dan disertasi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang
ditulis oleh mahasiswa program Sarjana (S1), program Magister (S2), dan program
Doktor (S3) pada akhir studinya. Dalam konteks ini, karya ilmiah merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan program – program tersebut. Ketiganya dapat ditulis
berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka maupun hasil kerja
pengembangan (proyek). Yang dimaksud dengan penelitian lapangan merupakan ragam
penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Penelitian
kajian pustaka merupakan ragam penelitian yang berorientasi pada telaah kritis dan
mendalam terhadap bahan – bahan pustaka yang relevan untuk memecahkan suatu
masalah. Selain ketiga istilah tersebut, dalam ragam penelitian yang digunakan dalam
membuat suatu karya ilmiah terdapat istilah penelitian kerja pengembangan. Penelitian
kerja pengembangan merupakan ragam penelitian yang berorientasi pada kegiatan yang
menghasilkan rancangan atau produk yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
– masalah aktual.
2. Karya Ilmiah Subresmi
Karya ilmiah subresmi ialah karya ilmiah yang model penulisannya tidak
ditentukan secara lengkap, misalnya cukup ada bagian yang berfungsi sebagai judul,
pendahuluan, isi dan penutup. Bagian – bagian tersebut tidak harus dieksplisitkan dengan
kata yang sama. Selain itu, juga dapat ditambahkan daftar pustaka dan lampiran. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah makalah, artikel, dan sebagainya. Karya ilmiah
populer juga termasuk dalam kelompok ini.
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau
topik tertentu yang ditulis secara sstematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis
dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan guru,
dosen, ataukah inisiatif sendiri untuk disajikan dalam kegiatan ilmiah seperti seminar,
simposium, diskusi dan sejenisnya.
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang disepakati atau ditetapkan.
Selain itu berdasarkan bentuk dan fungsinya, karya ilmiah menurut Parlindungan
Pardede ada 10 jenis, yaitu:
1. Laporan atau tulisan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang
dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati dan mengandung saran-saran untuk
dilaksanakan.
2. Makalah atau tulisan yang dibuat mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang
studi tertentu, seperti hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan.
3. Kertas kerja yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan
pembahasan suatu pokok persoalan untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar atau
simposium.
4. Skripsi atau karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana yang membahas suatu masalah dengan memaparkan data dan konsep
dari studi literatur yang relevan untuk menghasilkan kesimpulan (mendeskripsikan
suatu ilmu).
5. Tesis atau karya tulis ilmiah yang tingkat pembahasannya lebih dalam daripada
skripsi yang tujuannya adalah mensintesiskan ilmu yang telah diperoleh dengan
temuan dalam penelitian guna memperluas khazanah ilmu yang ditekuni,
6. Disertasi atau karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar doktor (gelar yang tertinggi yang diberikan perguruan tinggi) didasarkan pada
data yang diperoleh melalui penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan hasil
kajian pustaka.
7. Resensi atau karya ilmiah yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian
sebuah buku (resensi buku atau book review) yang disajikan kepada pembaca melalui
surat kabar, majalah, jurnal untuk memberikan pertimbangan dan penilaian secara
obyektif sehingga masyarakat mengetahui apakah buku yang diulas patut dibaca atau
tidak.
8. Kritik yaitu karya ilmiah yang berisikan penilaian baik-buruknya suatu karya secara
obyektif, tidak hanya untuk mencari kesalahan atau catat suatu karya tetapi juga
menampilkan kelebihan atau keunggulan karya ilmiah itu seperti apa adanya.
9. Esai atau karya tulis yang relatif pendek dan membahas suatu subyek (masalah) dari
sudut pandang penulisnya; opini penulis berperan sentral dalam sebuah esai.
10. Artikel ilmiah atau karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati

C. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah


Sebuah karya tulis disebut sebagai karya ilmiah apabila karya tersebut memenuhi
beberap a karakteristik. Davis dan Cosenza (1993) menyebutkan enam karakteristik yang
meliputi: (1) logis, (2) konseptual-teoritis, (3) kritis-analitis, (4) obyektif, (5) empiris, dan
(6) sistematis.
Sedangkan Sekaran (2003) mengidentifikasikan delapan karakteristik, terdiri dari
(1) kejelasan tujuan (purposiveness), (2) tingkat kehati-hatian (rigor), (3) teruji
(testability), (4) kemampuan untuk diulang (replicability), (5) ketepatan dan kepercayaan
(precision and confidence), (6) objektif (objectivity), (7) kemampuan untuk digeneralisasi
(generalizability) dan (8) penyederhanaan (parsimony).

D. Gaya Penulisan
Karya tulis ilmiah memiliki beberapa gaya penulisan antara lain
1. Gaya penulisan deskripsi merupakan gambaran tertulis yang mana penulis berusaha
menggambarkan detail benda-benda atau gelaja yang terjadi dalam bentuk kata-kata.
2. Gaya penulisan berbentuk narasi, merupakan jenis gaya penulisan yang menyajikan
suatu rangkaian cerita dari suatu kejadian.
3. Gaya penulisan ekspose atau penjabaran merupakan gaya penulisan jenis ini
menjelaskan dan menafsirkan fakta dan gejala yang timbul dari suatu kejadian.
4. Gaya penulisan argumentasi merupakan gaya penulisan jenis ini mengemukakan fakta
pendukung dari penulis dengan menyajikan alasan-alasan.

E. Tujuan penulisan karya Tulis ilmiah


Tujuan dalam penulisan karya tulis ilmiah, antara lain yaitu:
1. Untuk menyampaikan ide, maksudnya pokok permasalahan yang ada agar lebih
mudah dipahami oleh pembaca maka penulis karya tulis ilmiah membuat dalam
bentuk karya ilmiah tersebut.
2. Untuk melatih kemampuan menulis.
3. Sebagai tradisi ilmiah, maksudnya dalam pendidikan di bangku kuliah sering
mendapat tugas untuk membuat karya tulis ilmiah yang mana memiliki suatu
kebanggaan tersendiri.
4. Sebagai tugas akhir, dalam pendidikan di universitas karya tulis ilmiah juga menjadi
salah satu syarat kelulusan. Seperti pada skripsi untuk S1, Tesis untuk S2 dan
Disertasi untuk mahasiswa S3.
5. Digunakan untuk menunjukkan eksistensi dari penulis tersebut melalui karya ilmiah
yang dihasilkan.

F. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah


Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan).bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen Dan Substansi
Komponen karya tulis ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya tulis ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Gagasan atau pemikiran dari suatu pengamatan, percobaan, penelitian atau studi
pustaka dikomunikasikan dengan bahasa. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa
ragam tulis. Bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku. Selain itu, bahasa dalam karya tulis ilmiah haruslan jelas, lugas, dan
komunikatif.
Jelas berarti bahwa bahasa yang digunakan secara jelas memperlihatkan unsur –
unsur kalimat (subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan). Dengan kejelasan
unsur – unsur kalimat, karya ilmiah mudah dipahami pembaca.
Lugas berarti bahwa bahasa yang digunaka dalam karya tulis ilmiah tidak
menimbulkan tafsiran ganda atau ambigu. Tafsiran ganda membingungukan pembaca
dalam menangkap isi atau maksud karangan sehingga harus dihindari.
Komunikatif berarti bahwa apa yang ditangkap pembaca sama dengan maksud
penulisnya. Wacana yang komunikatif tersaji secara logis dan sistematis. Kelogisan itu
terlihat dari hubungan antar bagian dalam kalimat, antar kalimat dalam paragraf, atau
antar paragraf dalam wacana.
Penggunaan kata atau istilah asing perlu pula mendapat perhatian lebih.
Pengunaan kata atau istilah asing perlu dihindari apabila dalam bahasa Indonesia sudah
tersedia padanannya. Jika kata atau istilah dalam bahasa Indonesia masih perlu penjelasan
dengan kata aslinya, maka istilah bahasa Indonesia ditulis terlebih dahulu, kemudian
disertakan istilah asing atau daerah yang diapit tanda kurung dan dicetak miring atau
digarisbawahi perkata.
Ejaan yang digunakan dalam penulisa karya keilmuan ialah ejaan resmi, yaitu
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).

G. Langkah – Langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah


1. Penentuan Topik, Judul, dan Identifikasi Rumusan Masalah
Topik adalah pokok pembicaraan dalam karangan (Alwi, dkk., 2001: 1206).
Menurut Moeliono (1988: 300), topik adalah proposisi yang berwujud frasa atau kalimat
yang menjadi inti pembicaraan atau pembahasan. Topik merupakan pokok persoalan atau
permasalahan yang menjiwai seluruh karangan. Topik tidak sama dengan tema, karena
topik merupakan rincian atau penjabaran tema, sedangkan tema ruang lingkupnya lebih
luas ketimbang topik. Tema biasanya lebih abstrak dibandingkan dengan topik. Hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih topik antara lain menarik (bagi penulis maupun
pembaca); apa tujuan penulisan; siapa pembaca; dan bidang atau masalah yang akan
diungkapkan adalah yang dikuasai oleh penulis.
Judul tidak sama dengan topik, tetapi judul dapat diangkat dari topik yang dibahas
dalam tulisan. Judul hanya berupa label atau nama tulisan. Judul juga dapat ditentukan
sesudah tulisan selesai, sementara topik harus ada dan ditentukan sebelum menulis
dilakukan. Judul hendaknya menarik, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.
Dari topik yang baik akan muncul beberapa pertanyaan yang menyertainya.
Pertanyaan – pertanyaan yang menyertai topik itulah yang dapat dipilih untuk dijadikan
rumusan masalah. Identifikasi rumusan masalah untuk karya ilmiah dapat didasarkan atas
informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar atau keadaan
lapangan. Dalam hal ini, penulis dituntut dapat menerapkan teori secara tepat, tetapi tidak
dituntut menghasilkan temuan baru yang dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu
pengetahuan.
2. Penulisan Kajian Pustaka
Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis diharapka untuk menjelaskan
keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian – penelitian lain dengan
topik yang sama, termasuk karya ilmiah yang bukan hasil pemikiran penulis.
Pustaka yang digunakan sebagai sumber acuan dalam kajian pustaka pada karya
ilmiah, seyogyanya menggunakan sumber primer (hasil – hasil penelitian dalam laporan
penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal – jurnal penelitian). Dapat juga
menggunakan sumber sekunder.
3. Penulisan Metodologi Penelitian
Penulis karya ilmiah dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk
memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul
data yang valid. Penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
pengumpula data tidak harus dikemukakan. Asumsi – asumsi yang dikemukakan dalam
karya tulis ilmiah seyogyanya diverifikasi dan disebutkan keterbatasan keberlakuannya.
Dalam penelitan kuantitatif, karya ilmiah boleh hanya terdiri atas satu variabel,
tetapi lebih baik mencakup dua variabel atau lebih. Dalam penelitian kualitatif, karya
ilmiah resmi dapat ditulis berdasarkan studi kasus tunggal dan dalam satu lokasi saja.
4. Penggunaan Bahasa dalam Penulisan Karya Ilmiah
Hasil penelitian yang dipaparkan dalam simpulan karya ilmiah harus didukung
oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Bab yang berisi pembahasan
hasil penelitian diletakkan sesudah bab yang berisi sajian hasil analisis datam sebelum
bab yang berisi simpulan atau saran.
Pengajuan saran pada bab akhir tulisan harus dilengkapi dengan argumentasi yang
didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan.

H. Kode Etik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah


Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan, terhadap
bahan (pustaka) yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan
terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran
dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan
dengan pencurian.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan,
gambar dan tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik bahan (pustaka) tersebut.
Permintaan izin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan (pustaka) tidak dapat
dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskann apakah bahan
(pustaka) tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau
dikembangkan.
Apabila kaidah rujukan atau kutipan diabaikan oleh penulis, maka penulis dapat
terkena pasal plagiasi. Menurut Permendiknas No. 17 tahun 2010, “Plagiat adalah
perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan/atu karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Adapun plagiator adalah pelaku plagiat.”
Adapun plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:
1. Mengacu dan/mengutip istilah, kata – kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi
dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyebutkan sumber secara memadai.
2. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata – kata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari sutau sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.
3. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai.
4. Merumuskan dengan kata – kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata – kata
dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber
secara memadai.
5. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh
pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai
(Permendiknas No. 17 tahun 2010)
Selain itu, kode etik lain yang harus diterapkan dalam penulisan karya tulis ilmiah
antara lain:
1. Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara
bertanggung jawab, cermat dan saksama.
2. Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya dan informasi
pendalaman pemahaman ilmiah dan pengetahuan baru yang terungkap yang
diperolehnya untuk disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan
sekali,tanpa mengenal publikasi duplikasi atau berganda atau diulang-ulang.
3. Peneliti memberikan pengakuan melalui:
3.1 Penyertaan sebagai penulis pendamping
3.2 Pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain
3.3 Pernyataan ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang telah memberikan
kontribusi dalampenelitiannya dan secara nyata mengikuti tahapan rancangan
penelitian dimaksud serta mengikuti dari dekat jalannya penelitian.
4. Meskipun hasil dari suatu kegiatan atau penelitian merupakan sesuatu yang sangat
rumit, penulis atau peneliti dapat menyampaikan dalam bentuk yang padat atau
ringkas, tetapi tidak etis bila menyampaikan dalam bentuk yang sederhana atau
pendek. Peneliti atau penulis juga harus menampilkan seluruh informasi yang secara
langsung mendukung kegiatannya dan menyampaikan atau melaporkan seluruh aspek
yang mungkin akan sangat penting bagi penelitian lainnya.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang
diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang
disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang harus diketahui
oleh calon pembuat karya tulis ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah
yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya tulis ilmiah paling tidak harus mengetahui
ragam, karakteristik, gaya penulisan, ciri – ciri, kode etik, karya tulis dan langkah -
langkah yang harus dilalui dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang baik dan benar.
Karya tulis ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan,
serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat
untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan
berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis. Dengan demikian semoga
banyaknya pedoman-pedoman penulisan karya ilmiah dapat menjadi pembelajaran
selanjutnya ketika akan membuat karya tulis ilmiah selanjutnya dengan lebih baik lagi dan
memperhatikan etika-etika penulisan.

2. Saran
Semoga untuk kedepannya lebih banyak referensi yang membantu mahasiswa
terkait penulisan karya tulis ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Anas dkk. 2016. Menulis Ilmiah: Buku Ajar MPK Bahasa Indonesia. Surabaya:
Unipress

Anonim. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai