Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN PROGRAM INTERVENSI

Meningkatkan Kemampuan Dalam Identifikasi Anggota Tubuh


Terhadap Anak Dengan Spectrum Autis Menggunakan Metode Direct Instruction dan
Pembiasaan di Yayasan Mentari School Wage Sidoarjo

STUDI KASUS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti mata
kuliah Internship di Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Oleh :
TRI BUDI SASONGKO
17010044045

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN STUDI KASUS

NAMA MAHASISWA : TRI BUDI SASONGKO

NIM : 17010044045

FAKULTAS : FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN : S1 PENDIDIKAN LUAR BIASA

SPESIALISASI : TUNAGRAHITA

TEMPAT INTERNSHIP : PUSAT TERAPI DAN HOME SCHOOLING


MENTARI SCHOOL

NAMA LEMBAGA : YP. MUTIARA BUNDA

ALAMAT : PONDOK WAGE INDAH 2 BLOK CC 01 SD


02,WAGE, TAMAN, SIDOARJO

WAKTU PELAKSANAAN : 24 AGUSTUS – 24 OKTOBER 2020

Mengetahui,
Pengelola YP Mutiara Bunda

DEWI NUGRAHENI, S.Pd., MM.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya. Penulisan Laporan Program Intervensi identifikasi
anggota tubuh bagi anak dengan spectrum autis dengan metode direct instruction. Dalam
penyusunan proposal ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya laporan atau karya tulis yang
lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Surabaya, 29 Oktober 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i.
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................iii.
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iv
BAB I PROFIL KASUS...............................................................................................................6.
A. Identitas Anak.....................................................................................................................6
B. Riwayat Perkembangan.....................................................................................................6
C. Data Asesmen......................................................................................................................8
D. Kekuatan dan Kebutuhan Siswa.....................................................................................10
E. Kronologis Up to Date........................................................................................................11
F. Tujuan................................................................................................................................12
F. Kurikulum.........................................................................................................................12
BAB II KAJIAN TEORITIS......................................................................................................13
A. Tinjauan Anak Dengan Spectrum Autism.....................................................................13
B. Konsep Pembelajaran Dengan Metode Direct Instruction dan Pembiasaan..............14
BAB III PELAKSANAAN INTERVENSI................................................................................17
A. Program Intervensi...........................................................................................................17
B. Pelaksanaan Kegiatan Intervensi....................................................................................20
C. Penilian dan Hasil Intervensi...........................................................................................22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................27
A. Hasil...................................................................................................................................27
B. Pembahasan.......................................................................................................................27
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN......................................................................................29.
A. Kesimpulan........................................................................................................................29
B. Saran.................................................................................................................................29.
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................30
Lampiran......................................................................................................................................31
Lampiran Media dan Kegiatan..............................................................................................31
Lampiran Kurikulum.............................................................................................................32.

iv
v
BAB I
PROFIL KASUS

A. Data Diri
1. Identitas Anak
Nama Anak                 : Dimas Rasyid Aditya Putra y
Nama Panggilan : Dimas .
Tempat/tgl.lahir           : Jombang / 11 Mei 2014 y.
Agama                   : Islam .
Alamat                         : Grand Aloha Regency Blok CB .
No. 12 .
Status                           : anak ke 1 dari 2 bersaudara
Kondisi Umum Anak   : Autisme .

Tinggi Badan : 112 Cm .


Berat Badan : 16,50 Kg .
Lingkar Kepala : 49 Cm

2. Identitas Orang Tua

No. Identitas Ayah Ibu


1. Nama Agus Sumartono Utami Budiarti
2. Pekerjaan Swasta Ibu Rumah Tangga
3. Agama Islam Islam
4. Alamat Grand Aloha Regency Grand Aloha Regency
Blok CB No.12 Blok CB No.12

B. Riwayat Perkembangan
1. Riwayat Kelahiran
a. Perkembangan masa kehamilan : Bagus
b. Penyakit pada masa kehamilan : Tidak Ada
c. Usia kandunngan : 38 Minggu
d. Riwayat proses kelahiran : Normal
e. Tempat kelahiran : Klinik Bidan
f. Penolong kelahiran : Bidan
g. Gangguan pada saat bayi lahir : Tidak Ada

h. Berat badan bayi : 2,6 Kg

6
i. Panjang badan bayi : 43 Cm
j. Tanda-tanda kelahiran pada bayi :-

2. Perkembangan Masa Balita


a. Minum susu ibu hingga umur : 2 Tahun
b. Minum susu kaleng hingga umur : 5 Tahun
c. Imunisasi (lengkap/tidak) : Lengkap
d. Posyandu (rutin/tidak) : Rutin
e. Kualitas makanan (baik/kurang) : Baik

f. Kesulitan makan (ya/tidak) : kesulitan mengunyah

3. Perkembangan Fisik
a. Dapat berdiri pada umur : 9 bulan
b. Dapat berjalan pada umur : 14 bulan
c. Naik sepeda roda tiga pada umur : 3 tahun
d. Lancar berbicara pada umur : 4,5 tahun
e. Kesulitan gerak yang dialami : melompat, berdiri satu kaki
f. Status gizi balita (baik/kurang) : baik
g. Riwayat kesehatan (baik/kurang) : baik

4. Perkembangan Sosial
a. Hubungan dengan saudara (baik/tidak) : baik
b. Hubungan dengan teman : baik
c. Hubungan dengan orang tua : baik
d. Hobi : main game
e. Minat khusus : menggambar

5. Perkembangan Pendidikan Terapi


a. Pertama masuk terapi pada umur : 6 tahun
b. Terapi yang diikuti : wicara, okupasi, behaviour

7
6. Catatan Klinis
a. Dokter yang menangani :-
b. Diagnosa :-

C. Data Asesmen
Pengambilan data : Observasi, Tes partisipan, wawancara terapis
Ringkasan hasil
1. Komunikasi  Mampu merespon orang lain saat dipanggil dengan
kata “ya” namun perlu diulang beberapa kali
 Memanfaatkan kontak mata sebagai bentuk respon
ananda dalam berkomunikasi selama beberapa detik
 Ananda mampu memahami perintah namun
diperlukan pengulangan
2. Self Control  Perhatian anak cenderung mudah teralihkan
 Emosional anak sangat cepat berubah dan sulit
dikendalikan (Misalkan: apabila tidak diberikan
mainan yang anak inginkan, akan marah dan tidak
mau melaksanakan terapi)
 Memukul meja dan mengalihkan wajah dari terapis
apabila sedang marah
 Sulit dan tidak mau mengikuti perintah dari terapis
3. Fleksibilitas  Mudah beradaptasi dengan suasana baru (contoh:
guru baru, pembelajaran baru, ruangan baru, dll)
4. Pra-akademik a. Kemampuan Berbahasa Reseptif
 Mampu Mengenal Warna dan bentuk benda
 Memahami Perintah Secara Berulang
 Memerlukan Bantuan dalam Menyebutkan angka
dan huruf
 Belum mampu mengidentifikasi anggota tubuh
b. Kemampuan Bahasa Ekspresif
 Mampu membaca kata, namun memerlukan
bimbingan terapis
 Menyalin kata perlu bimbingan
 Anak sudah mampu menunjukan apa yang
diinginkan
5. Kemandirian  Mampu mencuci tangan sendiri

8
 Membutuhkan bantuan ketika membuka kemasan
Snack
 Mampu membuang sampah pada tempatnya
 Memerlukan bantuan saat memakai dan melepaskan
masker

6. Motorik a. Gerakan
 Mampu menjaga keseimbangan saat berjalan
 Dalam gerak anak dapat dikatakan tidak terlalu
kaku
b. Posisi Tubuh
 Bentuk tubuh tidak terlihat memiliki
kekurangan
c. Koordinasi Mata Dan Tangan
 Mampu memasukkan benda ke wadah, mampu
mengembalikkan benda ke tempatnya, bermain
puzzle, menjahit pola
 Mampu mewarnai tapi sering tidak mau untuk
menyelesaikan
d. Motorik Kasar
 Mampu Melompat di trampolin
 Menaiki tangga dan jaring
 Mampu Menitih diatas Papan
e. Motorik Halus
 Mampu memegang benda
 Mampu memegang benda
 Mampu mengambil benda
7. Kemampuan Sensori a. Listening Skill
 Mampu merespon bunyi dengan menoleh ke
arah suara
 Merespon saat dipanggil dengan menoleh
dan tersenyum (Perlu pengulangan)

9
b. Sentuhan
 Peka terhadap benda kasar dan halus
c. Penglihatan
 Sangat gembira saat melihat banyak mainan
 Kurang perhatian saat
menggambar/mewarnai jika sudah bosan
 Tidak paham mimik muka dari orang lain,
cenderung tidak memperhatikan
8. Sosial dan emosional  Belum mampu memahami keinginan,
pikiran dan perasaan orang lain
 Emosi anak cenderung tidak stabil, dan
mudah marah
 Cenderung sulit untuk mengikuti atau
melaksanakan perintah dari terapis

D. Kekuatan dan Kebutuhan Siswa

Kekuatan Kebutuhan

- Memiliki minat dalam bermain - Peningkatan motivasi dalam belajar


menggunakan objek seperti (miniatur
- Intervensi dalam kepatuhan anak,
hewan)
karena anak cenderung tidak mau
- Motorik halus dan Motorik Kasar dalam melaksanakan perintah atau
sudah terbilang cukup baik namun instruksi dari terapis
masih perlu ditingkatkan
- Penanganan terkait minat siswa
- Kemampuan Pra-Akademik seperti untuk menyelesaikan tugas yang
menyalin sudah terbilang cukup diberikan oleh terapis
bagus
- Pengenalan akan anggota tubuh,
karena anak belum paham dan sering
lupa

10
E. Kronologis Up To Date
A. Pengembangan Kemampuan
a) Behavior Dasar
Kemapuan anak dalam menaati instruksi dari terapis perlu ditingkatkan, hal ini
erat kaitannya dengan kondisi emosional anak yang sangat tidak stabil. Kemampuan
menaati instruksi berikut berpengaruh sekali dengan pemberian program intervensi
dari terapis, apakah dapat berjalan atau tidak.
B. Motorik Kasar dan Halus
a) Motorik Kasar
Motorik kasar ananda dimas sudah dapat dikategorikan cukup baik, anak sudah
mampu dalam berjalan lurus mengikuti garis juga berlajan secara zig-zag, selain itu
anak juga sudah mampu merangkak secara lurus. Terkait kemampuan motorik kasar
lain, ananda dimas juga sudah mampu melaksanakan kegiatan okupasi lain seperti
berjalan diatas papan, menaiki jaring – jaring, hingga bermain menggunakan
trampolin (Melompat diatas trampolin).

b) Motorik Halus
Kemampuan motorik halus ananda Dimas dapat dikategorikan baik contohnya
ketika ia memegang benda, mampu mengambil benda, menjahit pola, dan mampu
membedakan tekstur kasar dan halus. Genggaman ananda Lutfi cukup kuat dan
mampu memegang alat tulis (pensil, bolpoin, dan lain sebagainya), Dalam
Kemampuan untuk menulis / mewarnai pun ananda dimas juga sudah mampu
mandiri dengan sedikit bimbingan dari terapis.
C. Sosial dan Emosional
Kondisi emosional dari ananda dimas dapat dikategorikan perlu bimbingan lebih,
terutama terkait kepatuhan. Ananda cenderung tidak mau untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh terapis. Ananda lebih mimilih untuk bermain, dan apabila mainan
diminta oleh terapis anak akan marah dan memberikan respon dengan berteriak kesal,
memukul mukul meja serta mengalihkan pandangan dari terapis. Kondisi ini berpengaruh
dengan penerapan program terapis karena apabila anak tidak mau dalam berkegiatan
maka hanya akan stuck tanpa perkembangan
D. Kognitif
Kognitif ananda Dimas perlu ditingkatkan karena masih memerlukan bimbingan
dari terapis untuk menulis/menyalin dan berhitung. Diperlukan bantuan dalam
menghitung benda dengan gambar. Mampu mengetahui perbedaan bentuk puzzle. Anak

11
juga sudah mampu membedakan warna, belum mampu mengidentifikasi anggota tubuh
dan perlu bimbingan.
E. Komunikasi
Ananda Dimas sebenarnya sudah dapat dikategorikan cukup mampu untuk
memahami instruksi berulang, namun untuk melaksanakan hal tersebut ananda cenderung
enggan untuk melaksanakan. Karena terkait kepatuhan dari ananda untuk melaksanakan
intsruksi yang perlu bimbingan kembali. Masih sering meracau atau bergumam. Mampu
menjawab ketika dipanggil “Iya’’ namun hal tersebut bergantung dengan emosional anak
kembali. Mampu meminta tolong untuk membantu membukakan bungkus snack dengan
bimbingan dari terapis. Secara keseluruhan dalam berkomunikasi anak masih perlu
diberikan stimulus terlebih dahulu agar dapat memberikan feedback.

F. Tujuan Program
Jangka Panjang  Membentuk fokus dan kepatuhan anak terhadap
perintah
 Meningkatkan kemampuan Pra-akademik
 Menumbuhkan sikap terbiasa dalam melaksanakan
serta menyelesaikan intruksi maupun tugas dari terapis
Jangka Sedang  Mengkuti Instruksi / Perintah
 Mampu membuat kontak mata dengan terapis
Jangka Pendek  Mampu mengikuti Instruksi dalam 1 pertemuan
 Mampu menyelesaikan tugas dalam 1 pertemuan

G. Kurikulum
*) Terlampir

12
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Tinjauan Anak Dengan Spectrum Autis


Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Karena bila diperhatikan maka ada
kesan bahwa penyandang autisme seolah-olah hidup di dunianya sendiri. Secara umum
penyandang autisme dapat dikelompokkan menurut adanya gangguan perilaku yaitu gangguan
interaksi sosial, gangguan komunikasi, gangguan perilaku motorik, gangguan emosi dan
gangguan sensori (Sutadi, 1997). Sedangkan secara definisi yang mudah dimengerti autisme
adalah suatu penyakit otak yang mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya kemampuan
seseorang untuk berkomunikasi, berhubungan dengan sesama dan memberi tanggapan terhadap
lingkungannya (Hartono, 2002)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merumuskan suatu kriteria yang harus
dipenuhi untuk dapat menegakkan diagnosis autisme. Rumusan ini dipakai di seluruh dunia dan
dikenal dengan sebutan ICD-10 (International Clasification of Diseases) 1993. Rumusan
diagnostik lain yang juga dipakai di seluruh dunia untuk menjadi panduan diagnosis adalah yang
disebut DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994, yang dibuat oleh grup psikiatri dari
Amerika. Isi ICD-10 maupun DSM-IV sebenarnya sama.
Gejala Klinis yang sering dijumpai pada anak autis ( Sunartini, 2000):
1. Gangguan Fisik
a. Kegagalan lateralisasi karena kega-galan atau kelainan maturasi otak sehingga
terjadi dominasi serebral
b. Adanya kejadian dermatoglyphicsyang abnormal
c. Insiden yang tinggi terhadap infeksi saluran nafasbagian atas, infeksi telinga,
sendawa yang berlebihan, kejang demam dan konstipasi
2. Gangguan Perilaku
a. Gangguan dalam interaksi sosial: anak tidak mampu berhubungan secara normal
baik dengan orang tua maupun orang lain. Anak tidak bereaksi bila dipanggil,
tidak suka atau menolak bila dipeluk atau disayang. Anak lebih senang
menyendiri dan tidak responsif terhadap senyuman ataupun sentuhan.
b. Gangguan komunikasi dan bahasa: kemampuan komunikasi dan baha-sa sangat

13
lambat dan bahkan tidak ada sama sekali. Mengeluarkan gumaman kata-kata yang
tidak bermakna, suka membeodan mengulang-ulang. Mereka tidak menunjukkan
atau memakai gerakan tubuhnya, tetapi menarik tangan orang tuanya untuk
dipergunakan mengambil objekyang dimaksud.
c. Gangguan perilaku motoris: terdapat gerakan yang stereotipik seperti bertepuk
tangan, duduk sambil mengayun-ayunkan badan kedepan-kebelakang. Koordinasi
motoris terganggu, kesulitan mengubah rutinitas, terjadi hiper-aktifitas atau justru
sangat pasif, agresif dan kadang mengamuk tanpa sebab.
d. Gangguan emosi, perasaan dan afek: Rasa takut yang tiba-tiba muncul terhadap
objek yang tidak menakutkan. Seringkali timbul perubahan perasaan secara tiba-
tiba seperti tertawa tanpa sebab atau mendadak menangis.
e. Gangguan persepsi sensoris: seperti suka mencium atau menjilat benda, tidak
merasa sakit bila terluka atau terbentur dansebagai-nya.

B. Konsep Pembelajaran Dengan Metode Direct Instruction dan Pembiasaan


Model instruksi langsung adalah suatu model pengajaran yang terdiri dari penjelasan
guru mengenai konsep atau keterampilan baru, melibatkan guru bekerja dengan siswa secara
individual, atau dalam kelompok-kelompok kecil (Watanabe, McLaughlin, Weber, & Shank,
2013) berfokus pada mencapai target pembelajaran dengan memberikan pelatihan keterampilan
yang erat kaitannya dengan target, Kinder et.al dalam (Aufan, 2011).
Model instruksi langsung terdiri dari lima tahap aktivitas yakni orientasi, presentasi,
praktik yang terstruktur, praktik di bawah bimbingan, dan praktik mandiri (Joyce, 2009).
Menurut Joyce tahapan 1) yaitu orientasi, diawali dengan menentukan materi pembelajaran,
meninjau pelajaran sebelumnya, menentukan tujuan pembelajaran dan menentukan prosedur.
Tahapan 2) yaitu presentasi, presentasi diawali dengan menjelaskan konsep atau keterampilan
baru, menyajikan represntasi visual atas tugas yang diberikan dan memastikan pemahaman.
Tahapan 3) yaitu praktik yang terstruktur, dimulai dengan menenuntun kelompok siswa dengan
contoh praktik beberapa langkah, lalu siswa merespon dengan pertanyaan dan diakhiri dengan
memberikan koreksi terhadap kesalahan lalu memperkuat praktik yang benar. Tahapan 4) yaitu
praktik di bawah bimbingan guru, dimana siswa berpraktik secara semi-independen, dilanjutkan

14
dengan menggilir siswa untuk melakukan praktik dan mengamati praktik, lalu guru memberikan
tanggapan balik berupa petunjuk. Tahapan 5) yaitu praktik mandiri, dalam tahapan ini siswa
melakukan praktik secara mandiri di kelas atau di rumah, guru menunda respons balik dan
memberikannya di akhir rangkaian praktik dan praktik mandiri dilakukan beberapa kali dalam
waktu periode yang lama (Joyce, 2009).
Pembiasaan merupakan titik tombak dalam mengembangkan disiplin anak usia dini.
Menurut Hasnida (2014 : 15) disiplin yaitu mencakup pengajaran, bimbingan atau dorongan
yang dilakukan oleh orang dewasa, tujuannya menolong anak belajar untuk hidup sebagai
makhluk sosial dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan mereka yang optimal.
Penerapan disiplin yang utama adalah tidak adanya sikap permusuhan, yang ada hanyalah
keinginan untuk membentuk menjadi anak yang berguna dan baik. Penanaman disiplin yang
telah dilakukan sejak dini akan lebih mempermudah orang tua ketika anak-anak melakukan
penyimpangan kelak di kemudian hari. Apabila semenjak usia dini kedisiplinan sudah menjadi
kebutuhan maka dapat diramalkan pada masa dewasa mereka akan selalu berdisiplin. Kebiasaan
berdisiplin akan membuat anak merasa diterima dimasyarakat dan tentu akan membuat anak
bahagia.
Disiplin harus dilakukan dengan pembiasaan. Dalam bidang psikologi pendidikan,
metode pembiasaan dikenal dengan istilah operan condition, mengajarkan anak untuk
membiasakan perilaku terpuji, disiplin, giat belajar, bekerja keras, ikhlas, jujur, dan bertanggung
jawab atas setiap tugas yang telah diberikan (Mulyasa, 2013: 166). Peraturan atau disiplin
harusnya dilakukan oleh semua orang baik anak, orang tua, guru dan anggota masyarakat.
Djaali (2013: 128) mengungkapkan bahwa pembiasaan merupakan cara bertindak yang
diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan
bersifat otomatis. Sedangkan pengertian disiplin menurut Siswanto (2001: 29) berpendapat
bahwa disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya
dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar tugas dan kewenangan
yang diberikan.
Amin (2015: 57) menyebutkan indikator pembiasaan adalah sebagai berikut:(1) Rutin,
tujuannya untuk membiasakan anak melakukan sesuatu dengan baik. (2) Spontan, tujuannya
untuk memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan

15
santun dan terpuji. (3) Keteladanan, bertujuan untuk memberi contoh kepada anak. Menurut
Hasan (2012: 20) menyatakan bahwa indikator disiplin yaitu sebagai berikut : (1) Selalu datang
tepat waktu (2) Dapat memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sesuatu (3)
Menggunakan benda sesuai dengan fungsinya (4) Mengambil dan mengembalikan benda pada
tempatnya (5) Berusaha mentaati aturan yang telah disepakati (6) Tertib menunggu giliran (7)
Menyadari akibat bila tidak disiplin.

16
BAB III
PELAKSANAAN INTERVENSI

LAYANAN YANG DIBUTUHKAN

Kemampuan yang ditingkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Anggota


Tubuh
Media pembelajaran Puzzle Anggota Tubuh
Metode pembelajaran Imitasi, dan Instruksi langsung

TUJUAN PROGRAM

Jangka Panjang  Membentuk fokus dan kepatuhan


anak terhadap perintah
 Mampu mengenal, menyebutkan,
menunjukan anggota tubuh milik
diri sendiri
 Menumbuhkan sikap terbiasa dalam
melaksanakan serta menyelesaikan
intruksi maupun tugas dari terapis
Jangka Sedang  Memahami Instruksi / Perintah
 Mampu membuat kontak mata
dengan terapis
Jangka Pendek  Mampu mengikuti Instruksi dalam 1
pertemuan
 Mampu menyelesaikan tugas dalam
1 pertemuan

17
ALOKASI WAKTU

Tanggal dimulai 21 September 2020


Waktu 4 x 90 menit
Tanggal berakhir 12 Oktober 2020
PROGRAM LAYANAN KOMPENSATORIS
Kemampuan Pre-Akademik
(Mengidentifikasi Anggota Tubuh)
BASED LINE :
 Mampu meniru / mengimitasi gerakan terapis
 Mampu berbicara dengan keras
 Mampu memngingat meski dengan sedikit bimbingan di awal
Indikator Keberhasilan Akhir Tahun/ Semester:
 Memiliki fokus dan kepatuhan terhadap suatu perintah
 Mampu menyebutkan anggota tubuh
 Mampu menunjukan anggota tubuh
URAIAN KEGIATAN
Aspek Materi Tahapan Kegiatan Media Alokasi Waktu
Pre - Akademik Mengidentifikasi 1. Pembukaan - 15 menit
Anggota Tubuh
- Salam pembuka
“Selamat pagi
Dimas”
- Doa pembuka
- Bernyanyi
- Menanyakan
“Siapa namamu?”
- Menanyakan “Apa
kabar?”
2. Kegiatan inti Puzzle Anggota 60 menit
Tubuh
- Mengambil alat
penunjang yaitu
Puzzle anggota
tubuh oleh terapis

18
- Menuntun anak
untuk menyusun
puzzle dan
menunjukan nama
nama anggota
tubuh
- Meminta anak
untuk menirukan
dalam memegang
anggota tubuh
- Menginstruksikan
anak untuk
melaksanakan
kegiatan (Seperti,
pegang hidung,
tangan dsb.)
3. Penutup 15 menit
- Melakukan review
- Berdoa pulang
sekolah
- Bernyanyi pulang
sekolah
- Janji sepulang
sekolah

INSTRUMEN PENILAIAN

No. Aspek Skor


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Minat dalam melaksanakan instruksi
2. Fokus terhadap terapis
3. Kontak mata
4. Menyusun Puzzle

19
5. Merapikan Media
6. Menirukan Terapis
7. Mengikuti Instruksi Terapis
8. Menunjukan Anggota Tubuh
9. Menyebutkan Nama Anggota Tubuh
10. Menyelesaikan tugas / instruksi dari
terapis
Jumlah Skor
*Catatan: penilaian dapat berupa observasi dan tes partisipan. Penilaian dilakukan setiap
pertemuan untuk mengetahui perkembangan anak
Penghitungan skor :
Skor yang telah dicapai x 100 = Nilai yang diperoleh
Skor maksimal
Sangat Bagus = 81-100
Bagus = 51-80
Cukup = 31-50
Belum Mampu=1-30

B. Pelaksanaan Intervensi
Pelaksanaan internship dimulai pada tanggal 24 agustus sampai dengan 24 oktober 2020.
Adapun tahapan pada rangkaian kegiatan internship adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Pada tahap ini, dilakukan pengamatan setiap jadwal yang telah diberikan oleh
terapis yaitu pada hari jumat mulai tanggal 24 agustus hingga 14 oktober. Dengan
melakukan observasi, didapatkan hasil identifikasi, asesmen, dan rencana program yang
akan dilakukan guna meningkatkan kemampuan anak. Observasi bertujuan juga untuk
mengetahui minat, kebutuhan, serta kelebihan anak agar program yang diberikan dapat
lebih maksimal.
2.
Wawancara
Selain melalui observasi, pengumpulan data informasi anak dilakukan dengan
cara wawancara kepada terapis, kepala terapis, dan orangtua.
3. Penyusunan Program Intervensi
Penyusunan program dilakukan bersamaan dengan observasi yaitu pada tanggal
14 september hingga 18 september 2020. Dalam penyusunan program dilakukan

20
konsultasi pada terapis pendamping yang juga bertanggung jawab melakukan intervensi
terhadap anak
4. Pelaksanaan Program Intervensi
Pelaksanaan program intervensi dilakukan pada tanggal 21 september sampai
dengan 12 oktober 2020 dengan total 4 kali pertemuan. Pelaksanaan program sesuai
dengan jadwal dan program yang telah direncanakan sebelumnya. Dari pelaksanaan
program didapatkan penilaian pada setiap pertemuannya, dan didapatkan hasil
perkembangan anak.

21
C. Penilaian dan Hasil Intervensi
1. Kemampuan awal sebelum dilakukan program (7 September 2020)

PENILAIAN
No. Aspek Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Minat dalam melaksanakan instruksi √
2. Fokus terhadap terapis √
3. Kontak mata √
4. Menyusun Puzzle √
5. Merapikan Media √
6. Menirukan Terapis √
7. Mengikuti Instruksi Terapis √
8. Menunjukan Anggota Tubuh √
9. Menyebutkan Nama Anggota Tubuh √
10. Menyelesaikan tugas / instruksi dari

terapis
Jumlah Skor
*Catatan: penilaian dapat berupa observasi dan tes partisipan. Penilaian dilakukan setiap
pertemuan untuk mengetahui perkembangan anak
Penghitungan skor :
44 x 100 = 44
100
Sangat Bagus = 81-100
Bagus = 51-80
Cukup = 31-50
Belum Mampu=1-30

22
2. Kemampuan awal sesudah dilakukan program (21 September 2020)
PENILAIAN

No. Aspek Skor


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Minat dalam melaksanakan instruksi √
2. Fokus terhadap terapis √
3. Kontak mata √
4. Menyusun Puzzle √
5. Merapikan Media √
6. Menirukan Terapis √
7. Mengikuti Instruksi Terapis √
8. Menunjukan Anggota Tubuh √
9. Menyebutkan Nama Anggota Tubuh √
10. Menyelesaikan tugas / instruksi dari

terapis
Jumlah Skor
*Catatan: penilaian dapat berupa observasi dan tes partisipan. Penilaian dilakukan setiap
pertemuan untuk mengetahui perkembangan anak
Penghitungan skor :
47 x 100 = 47
100
Sangat Bagus = 81-100
Bagus = 51-80
Cukup = 31-50
Belum Mampu=1-30

23
3. Kemampuan sesudah dilakukan program (28 September 2020)
PENILAIAN

No. Aspek Skor


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Minat dalam melaksanakan instruksi √
2. Fokus terhadap terapis √
3. Kontak mata √
4. Menyusun Puzzle √
5. Merapikan Media √
6. Menirukan Terapis √
7. Mengikuti Instruksi Terapis √
8. Menunjukan Anggota Tubuh √
9. Menyebutkan Nama Anggota Tubuh √
10. Menyelesaikan tugas / instruksi dari

terapis
Jumlah Skor
*Catatan: penilaian dapat berupa observasi dan tes partisipan. Penilaian dilakukan setiap
pertemuan untuk mengetahui perkembangan anak
Penghitungan skor :
55 x 100 = 55
100
Sangat Bagus = 81-100
Bagus = 51-80
Cukup = 31-50
Belum Mampu=1-30

24
4. Kemampuan sesudah dilakukan program (05 Oktober 2020)
PENILAIAN

No. Aspek Skor


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Minat dalam melaksanakan instruksi √
2. Fokus terhadap terapis √
3. Kontak mata √
4. Menyusun Puzzle √
5. Merapikan Media √
6. Menirukan Terapis √
7. Mengikuti Instruksi Terapis √
8. Menunjukan Anggota Tubuh √
9. Menyebutkan Nama Anggota Tubuh √
10. Menyelesaikan tugas / instruksi dari

terapis
Jumlah Skor
*Catatan: penilaian dapat berupa observasi dan tes partisipan. Penilaian dilakukan setiap
pertemuan untuk mengetahui perkembangan anak
Penghitungan skor :
64 x 100 = 64
100
Sangat Bagus = 81-100
Bagus = 51-80
Cukup = 31-50
Belum Mampu=1-30

25
5. Kemampuan sesudah dilakukan program (12 Oktober 2020)
PENILAIAN

No. Aspek Skor


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Minat dalam melaksanakan instruksi √
2. Fokus terhadap terapis √
3. Kontak mata √
4. Menyusun Puzzle √
5. Merapikan Media √
6. Menirukan Terapis √
7. Mengikuti Instruksi Terapis √
8. Menunjukan Anggota Tubuh √
9. Menyebutkan Nama Anggota Tubuh √
10. Menyelesaikan tugas / instruksi dari

terapis
Jumlah Skor
*Catatan: penilaian dapat berupa observasi dan tes partisipan. Penilaian dilakukan setiap
pertemuan untuk mengetahui perkembangan anak
Penghitungan skor :
71 x 100 = 71
71
Sangat Bagus = 81-100
Bagus = 51-80
Cukup = 31-50
Belum Mampu=1-30

26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Hasil dari pelasanaan program intervensi yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya
yakni dapat dilihat pada tabel perkembangan kemampuan Pre-Akademik anak terkait dengan
dengan Identifikasi anggota tubuh di bawah ini :

Skor kemampuan

Program Kemampuan 2 Oktober 5 Oktober 9 Oktober 12 Oktober


awal 2020 2020 2020 2020

Mengenal /
Identifikasi 44 47 55 64 71
anggota tubuh

B. PEMBAHASAN

Dari hasil pelaksanaan program diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
program yang dilaksanakan sangat dibutuhkan metode dengan intervensi yang tepat. Dalam
pendekatan terhadap anak lebih memperhatikan terlebih dahulu minat anak untuk mengikuti
instruksi dari terapis, dengan memberikan anak waktu utntuk bermain terlebih dahulu. Terapis
dapat juga bermain dengan anak sebagai salah satu metode untuk mendekatkan diri dengan anak
(Seperti; Bermain Peran). Kondisi emosional anak yang sudah cenderung mulai stabil akan
memudahkan bagi terapis untuk melaksanakan program intervensi dan bagi anak akan
memudahkan untuk menerima instruksi dari terapis, meskipun dengan bimbingan berulang.
Pemberian reward juga penting untuk menciptakan kondisi suasana emosional yang nyaman bagi
anak.
Dari Hasil kegiatan diperoleh kenaikan skor yang cukup signifikan, dari kategori “cukup”
berkembang menjadi kategori “bagus”. Sebelum diberikan intervensi skor yang diperoleh dari
indikator pencapaian ialah 44, kemudian setelah diberikan intervensi selama 4 pertemuan naik
bertahap menjadi 71. Selain itu hal yang perlu diperhatikan ialah minat anak dalam

27
melaksanakan instruksi atau kepatuhan melaksanakannya, melalui pembiasaan minat anak dalam
melaksanakan instruksi dari terapis juga mengalami perkembangan meskipun tidak terlampau
pesat. Melalui perkembangan anak dalam kepatuhan untuk melaksanakan instruksi hal ini
menjadi efek berkelanjutan juga terhadap kemampuan anak untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan, minat anak untuk menyelesaikan tugas berkembang cukup baik meskipun harus juga
melalui bimbingan berulang.
Sedangkan, untuk pelaksanaan intervensi program yang menjadi fokus utama selain
fokus tambahan diatas, yaitu kemampuan anak dalam mengidentifikasi anggota tubuh sudah
dapat dikategorikan berhasil. Perkembangan dari perolehan sebelum diberikan intervensi masuk
ke-dalam kategori sedang/cukup, berkembang sencara signifikaan ke tahap “bagus” dan
“tuntas” . Dengan skor rata-rata 4, setelah diberikan intervensi pada pertemuan pertama hingga
terakhir naik menjadi rata – rata 7. Dengan pembiasaan Direct instruction dan pengkondisian
agar emosional anak untuk stabil terlebih dahulu, sangat berefek pada hasil penerapan program
intervensi.
Penerapan Direct Instruction dalam intervensi berikut dilaksanakan sececara berulang
terlebih dahulu. Untuk kemudian skalanya dikurangi hingga menjadi 1 tahap tanpa berulang. Hal
ini menunjukan bahwa metode sudah efektif atau belum. Dalam pelaksanaan intervensi dengan
anak, ananda sudah mampu menjalankan hal tersebut. Meski dalam waktu tengah pelaksaan
anak terkadang merasa bosan hingga minat dalam melaksanakan instruksi dari terapis kembali
cenderung berkurang. Maka disitulah peran untuk memberikan selingan materi materi lain, agar
kegiatan tidak monoton dan anak tidak bosan.

28
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pelaksanaan dan penilaian intervensi program Meningkatkan
Kemampuan Dalam Identifikasi Anggota Tubuh Terhadap Anak Dengan Spectrum Autis
Menggunakan Metode Direct Instruction Dan Pembiasaan terhadap Ananda Dimas Rasyid
Aditya Putra, dapat disimpulkan bahwa berlajan dengan baik dan juga mencapai hasil dengan
cukup baik. Hal ini didasari atas hasil capaian yang mengalami kenaikan signifikan setelah
diberikan intervensi sebanyak 4 kali pertemuan dari mulai tanggal 21 september – 12 oktober
2020. Berturut turut mengalami kenaikan dari skor pertemuan pertama 47, pada pertemuan kedua
mengalami perkembangan kembali dengan skor 55. Berikutnya pada pertemuan kedua menjadi
64. Dan pada pertemuan terakhir menjadi 71 dengan kategori “Bagus”.
Anak sudah cukup konsisten dalam mengikuti atau melaksanakan instruksi dari terapis,
hal ini disokong dengan penerapan pembiasaan dari terapis agar anak memiliki rasa untuk
mampu menyelesaikan tugas atau materi yang diberikan oleh terapis. Untuk kedepannya
pemberian intervensi juga perlu adanya kesinambungan dengan orang tua di rumah. Agar
indikator – indikator yang telah disusun dapat tercapai secara lebih matang.

B. Saran
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi faktor yang memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kemampuan dan penurunan behavior kurang baik pada anak selama intervensi
berlangsung dan dapat menjadi saran untuk pelaksanaan intervensi selanjutnya antara lain:

 Berikan anak waktu untuk bermain terlebih dahulu. Agar anak dapat muncul rasa
nyaman. Namun jangan terlalu lama ketika sudah siap, berikan intervensi program
 Kondisi emosional anak perlu diperhatikan
 Pemberian materi disesuaikan dengan beban kemampuan siswa
Kondisi anak saat pelaksanaan intervensi juga harus diperhatikan, jika anak dalam kondisi
kurang sehat akan berpengaruh terhadap bagaimana anak memberikan respon

29
DAFTAR PUSTAKA
Kandow, Gladys L. Deteksi Dini Anak Gangguan Spektrum Autisme dan Interaksinya\
dengan Orang Tua dan Saudara Kandung.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUK
Ewj4tJza1ebsAhXSSH0KHal7BdUQFjAAegQIBxAC&url=https%3A%2F
%2Fejournal.unsrat.ac.id%2Findex.php%2Feclinic%2Farticle%2Fdownload
%2F19504%2F19054&usg=AOvVaw09mBHHGUg41eCBielyg2Cx
(Diakses pada 27 Oktober 2020)
Nugraheni, S.A. 2012. Menguak Belantara Autisme.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwj4tJza1ebsAhXSSH0KHal7BdUQFjABegQIBRAC&url=https%3A
%2F%2Fjurnal.ugm.ac.id%2Fbuletinpsikologi%2Farticle%2Fdownload
%2F11944%2F8798&usg=AOvVaw0cFPPrHZnYvtPQ6s0s82zG
(Diakses pada 27 Oktober 2020)
Septia, Dyah. 2016. Pengaruh Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus Terhadap Desain
Fasilitas Pendidikan studi Kasus : Bangunan Pendidikan Anak Autis
https://media.neliti.com/media/publications/173379-ID-pengaruh-perilaku-
anak-berkebutuhan-khus.pdf
(Diakses pada 27 Oktober 2020)
Ilham Siddiq, Moch. 2016. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran direct instruction.
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/viewFile/3262/2317
(Diakses pada 27 Oktober 2020)

30
LAMPIRAN KEGIATAN DAN MEDIA

31
KEPATUHAN DAN KONTAK MATA
NO
MATERI AKTIVITAS

1 Kotak mata saat Membuat kontak mata


dipanggil nama selama 5 detik
2 Kontak mata Membuat kontak mata
dengan dipanggil selama 5 detik
nama saat
bermain
3 Kontak mata saat Membuat kontak mata
dipanggil nama selama 5 detik
dari jauh
4 Menanyakan Membuat kontak mata
“APA” saat selama 5 detik
dipanggil nama
5 Kontak mata Membuat kontak mata
ketika diberi ketika instruksi “Lihat
perintah sini”!
6 Respon terhadap Merespon instruksi
arahan “tangan dilipat”!

32
KEMAMPUAN IMITASI

33
1 Imitasi gerakan Melompat
motoric kasar dari Berputar
posisi siap Merentangkan tangan
Berbaris
Duduk di lantai
Menepuk lantai
Mengetuk pintu
Merangkak
Berjalan memutari kursi
Tidur di lantai
Meletakkan tangan di
atas paha
Bergoyang
Menyentuh jari kaki
Lari
Mengangkat satu kaki
Melompat dengan 2
kaki
Terbang seperti pesawat
Merangkak di bawah
meja
Mengangkat kursi
Menendang bola
Jalan di tempat
Lari di tempat
2 Imitasi 2 gerakan Bertepuk sebelah
motoric kasar tangan dan memegang
berurutan kepala
Bertepuk tangan dan
memegang hidung
Memasukan balok ke

34
dalam keranjang dan
menepuk meja
Melambaikan bendera
di tangan kanan dan kiri
Mengambil 2 bendera
dengan tngan kanan dan
kiri
3 Imitasi aksi Memegang bola dan
berurutan pada memegang kotak
objek Mengambil kotak dan
melempar bola
Berjabat tangan dan
memeluk
Mengambil cangkir dan
memasang tutupnya
Mengambil 2 kotak
dengan tangan kiri dan
tangan kanan
4 Imitasi gerakan dan Melompat dan bersuara
suara (anak “HOP”
melakkan setelah Melakukan jabat tangan
model dan berkata “Halo”
menyelesaikan 2 Melaukan toss dan
gerakan) berkat “TOSS”
Mengangkat kedua
tangan dan seru
“HIDUP”
Melambaikab bendera
dan berseru
“MERDEKA”
Memukulkan palu dan
berkata “BANG-
BANG”

35
Memegang telp ke
telinga dan berkata
“HALO”
Berpura-pura makan
roti mainan dan berkata
“NYAM-NYAM”
Minum dari cangkir dan
bersuara seperti
menghirup
5 Imitasi menyusun Meletakkan 1 balok
balok Meletakkan 2 balok
Meletakkan 3 balok
Meletakkan 4 balok
Meletakkan 5 balok
6 Meniru gambar Membuat garis vertical
sederhana Membuat garis
horizontal
Membuat tanda plus
Membuat lingkaran
Membuat garis diagonal
Membuat bentuk
persegi, segitiga, hati
dan bintang
Membuat wajah tertawa
Membuat awan
Menggambar pelangi
Menggambar rumah
Menggambar pohon

KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF

36
No Materi Aktivitas
1 Identifikasi emosi Senang
Sedih
Marah
Takut
Sakit
Lelah
Malu
Terkejut
2 Identifikasi tempat Taman
Kebun binatang
Pantai
Sawah
Sekolah
Bandara
Kota
Restoran
Toko
Rumah sakit
Stasiun
Laut
Museum
Perpustakaan
Hutan
Taman bermain
Terminal
Pelabuhan
3 Identifikasi Dapur
ruangan di rumah Kamar tidur
Kamar mandi
Ruang keluarga

37
Ruang makan
Lorong
Garasi
Gudang
4 Perintah 2 tahap Tepuk tangan dan
pegang hidung
Tepung tangan dan
bye-bye
Ambil bola dan
memasukan ke dalam
keranjang
Ambil bola dan lempar
Ambil pensil dan tulis
di kertas
Ambil tas dan
canglongkan
5 Memberikan 2 Buku dan pensil
objek kepada Bola dan buku
terapis Tas dan bola
Penggaris dan buku
Penghapus dan
penggaris
Buku dan tas
Sepatu dan sandal
6 Mengambil objek Sepatu
yang tidak terlihat Tas
Buku
Pensil warna
Penghapus
bola
Gunting
7 Identifikasi atribut Besar – kecil

38
(sifat) Basah – kering
Panjang – pendek
Panas – dingin
Penuh – kosong
Banyak – sedikit
Tebal – tipis
Halus – kasar
Buka – tutup
Luar – dalam
Keras – lembut
Jauh – dekat
8 Identifikasi profesi Polisi
Dokter
Guru
Pemadam kebakaran
Masisnis
Pilot
Sopir bus
Perawat
Petani
Nelayan
Pedagang
Koki
Penanri
Penyanyi
Pelukis
9 Bermain peran Minum
(berpura-pura) Mennyisir rambut
Menyuci muka
Menggosok gigi
Menjilat es krim
Menyetir mobil

39
Menyapu
Memasang topi
Menjadi kucing
Menjadi kodok
Menjadi kelinci
Menjadi polisi
Menjadi dokter
Menjadi penyanyi

10 Identifikasi Makanan
kelompok Pakaian
Binatang
Mainan
Buah-buahan
Alat pertukangan
Sayur-sayuran
Transportasi
Alat music
Alat tulis
Pekerjaan
11 Identifikasi Kesana
kesana/kesini Kesini
12 Identifikasi objek Binatang yang
yang terlihat suaranya “mengo-
melalui penjelasan meong” (kucing)
terapis Benda bulat yang bias
di sepak (bola)
Buah kuning yang
rasanya kecut (jeruk)
Benda yang dapat
dicangklong di
punggung (tas)

40
Benda yang digunakan
untuk menutup mulut
dan hidung (masker)
Benda yang digunakan
sebagai alas kaki ke
sekolah (sepatu)
13 Menempatkan 2 2 gambar
gambar secara 3 gambar
berurutan 4 gambar
5 gambar
6 gambar
14 Identifikasi gender Laki- laki
Perempuan
15 Identifikasi objek Objek yang menarik
yang hilang dalam kumpulan kecil
yang disembunyikan
Mainan atau sepatu
anak yang
disembunyikan
Buku anak yang
disembunyikan
16 Menjawab kata “Apa ini?” (Pisang)
Tanya (APA, “Apa warnanya?”
SIAPA, DIMANA, (merah)
BAGAIMANA “di mana kamu
dan KENAPA) membeli apel? (di
pasar)
“siapa itu?” (ayah)
“ayah sedang apa?”
(duduk)
“dimana dia?” (di
kamar)
“bagaimana

41
perasaanmu?” (senang)
“kenapa kamu tidur?”
(mengantuk)
“kenapa kamu
bahagia?” (mendapat
hadiah)
17 Memakai kata YA- Ya – Mau
TIDAK dan MAU- Tidak – Tidak Mau
TIDAK MAU Acak
18 Menyebut nama Meja
objek dengan Kursi
menyentuh Baju
Celana
Buku
Tas
Cermin
Papan tulis
Dinding
Lantai
Mainan

42
KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF

NO

MATERI AKTIVITAS METODE

1 Menunjuk Sesuatu Menyiapkan dua objek Instruksi


yang diinginkan yang disenangi dan “......mau apa ?’’
(Respon dari tidak disenangi anak
“Mau apa?”) lalu diletakkan diatas Respon anak:
meja Menunjukan objek
yang disukai
2 Menunjukan anak menunjukan
secara spontan mandiri tanpa instruksi
yang diinginkan verbal
3 Imitasi suara dan  papa Respon anak:
kata  mama Menirukan dengan
 ayah pelafalan yang baik
 mami dan benar
 babi
 sapi
 aku
 kamu
 saya
 bibi
 kaki
 kuku
 buku
 sapu
 lidi

43
 topi
 tahu
 roti
 mata
 pipi
 baju
 kita
 kuda
 kutu
 jahe
4 Melabel Objek di  Buku dengan diberikan
sekitar  Pensil instruksi
 Penghapus “Pegang”
 Meja “tunjuk”
 Kursi
 Crayon
 Sepatu
 Tas
 baju
 celana
 spidol
 dll.

5. Menyatakan  Objek yang Instruksi:


dengan isyarat disukai “...........kamu mau?”
“Ya” atau “Tidak”  Objek yang
tidak disukai Respon anak:

44
 Acak objek Menjawab “ya” atau
yang disukai tidak
dam tidak
disukai
6. Melabel anggota siapkan media foto atau Tanya; “Siapa ini ?”
keluarga atau orang sebagai model Jawab;.........(nama)
orang terdekat
7. Saling menyapa “halloooo...”  Instruksi
“selamat untuk
pagi/siang/sore...” menirukan
“apa kabar?” dengan benar
 Menjawab
sapaan
semampu anak
8. Membuat pilihan siapkan objek yang tanya;
(sangat) disukai dan “mau ini?”
tidak disukai
9. Melabel  Menyentuh atau Instruksi:
Kepemilikan memegang “baju siapa?”
bagian tubuh
atau pakaian
seseorang
 Menyentuh atau Respon anak
memegang menyebutkan objek
benda milik pemiliknya
seseorang
 Penggunaan
Istilah –KU, -
MU, -NYA

10. Melabel tempat-  Stasiun


tempat  Terminal
 Bandara
45
 Pelabuhan
 Pasar
 Mall
 Sekolah
 Kebun
 Pantai
 Kolam Renang
 Dsb.
11. Melabel kategori  Binatang
atau kelompok  Buah-buahan
 Makanan
 Alat transportasi
 Bentuk
 Huruf
 Angka
 Warna
 Alat makan
 Alat mandi
 sayuran
12. Melabel jenis  laki laki
kelamin  Perempuan

13. Melabel profesi  Guru


 Polisi
 Dokter
 Pemadam
kebakaran
 Penjahit
 Dsb.

46
KEMAMPUAN BINA DIRI
No. Materi
1 Minum dari gelas
2 Makan dengan
sendok atau garpu
3 Melepas kaos kaki
4 Melepas sepatu
5 Menggunaka
serbet atau tisu
6 Melepas celana
7. Makan dan minum
dengan tangan
kanan
8. Mencuci tangan
9. Merapikan dan
memasukkan
buku, pensil, dll.
Ke dalam tas
10. membersihkan
sisa makanan di
meja
12. memakai sepatu
13. membersihkan
tangan setelah
mewarnai dengan
crayon
14. Memakai masker
15. melepas masker
16. Menghindari
benda tajam
17. Tidak berlari di
tempat sempit

47
TERAPI WICARA
MATERI ORGAN AKTIVITAS
ARTIKULASI
Imitasi 1. Bibir Memonyongkan
gerak kedua bibir
motorik Menarik bibir ke
mulut belakang
Menggetarkan bibir
Menggumam
5. Velum Meniup tisu
Meniup lilin
Meniup kertas
Meniup dengan
sedotan
Meniup balon
Mendesis (diberi
contoh dengan
telapak tangan di
letakkan di depan
mulut)
11. Lidah Menujulurkan lidah
ke depan
Menjulurkan lidah
ke kiri
Menjulurkan lidah
ke kanan
Menyentuh lengkung
kaki gigi atas
Mendorong/

48
mengembangkan
pipi kiri
Mendorong/
menggembungkan
pipi kanan
Menyapu bibir atas
Menyapu bibir
bawah
19. rahang Membuka mulut
lebar-lebar
20. mulut Menutup mulut
rapat-rapat
Mengunyah permen
karet
Pelemasan 1. Pijat rahang
organ atas
bicara
2. Pijat rahang
bawah
3. Pijat pipi
kanan-kiri
4. Sikat oral
Menggucap a, i, u, e, o
kan huruf
vokal
Mengucapk 1. b, s, t, m, l
an huruf
konsonan
2. Huruf
konsonan
selanjutnya
sesuai
dengan

49
kemampuan
Meraban Ba Ba Ba
Bi Bi Bi
Bu Bu Bu
Be Be Be
Bo Bo Bo
Ma Ma Ma
Mi Mi Mi
Mu Mu Mu
Me Me Me
Mo Mo Mo
Pa Pa Pa
Pi Pi Pi
Pu Pu Pu
Pe Pe Pe
Po Po Po
Da Da Da
Di Di Di
Du Du Du
De De De
Do Do Do
Sa Sa Sa
Si Si Si
Su Su Su
Se Se Se
So So So
Ta Ta Ta
Ti Ti Ti
Tu Tu Tu
Te Te Te
To To To
Na Na Na
Ni Ni Ni

50
Nu Nu Nu
Ne Ne Ne
No No No
La La La
Li Li Li
Lu Lu Lu
Le Le Le
Lo Lo Lo
Ka Ka Ka
Ki Ki Ki
Ku Ku Ku
Ke Ke Ke
Ko Ko Ko
Ra Ra Ra
Ri Ri Ri
Ru Ru Ru
Re Re Re
Ro Ro Ro
Ga Ga Ga
Gi Gi Gi
Gu Gu Gu
Ge Ge Ge
Go Go Go
Ha Ha Ha
Hi Hi Hi
Hu Hu Hu
He He He
Ho Ho Ho Ho
Ja Ja Ja
Ji Ji Ji
Ju Ju Ju
Je Je Je
Jo Jo Jo

51
Wa Wa Wa
Wi Wi Wi
Wu Wu Wu
We We We
Wo Wo Wo
Ca Ca Ca
Ci Ci Ci
Cu Cu Cu
Ce Ce Ce
Co Co Co
Menguncap 1. Benda di
kata sekitar
bermakna 2. Benda yang
dipakai/
dibawa
3. Anggota
tubuh
4. Anggota
keluarga
5. Nama guru
6. Nama Teman
7. Materi
berlanjut
sesuai
kemampuan
siswa
Menyebutk 1. Siapa
an identitas namamu?
2. Berapa
umurmu?
3. Dimana
rumahmu?
4. Dimana

52
sekolahmu?
Menjawab 1. Mama mana?
pertanyaan
sederhana
2. Mau makan?
3. Ini apa?
4. Mana bola?

53
TERAPI OKUPASI

No Materi Aktifitas
1 Berdiri Berdiri dengan satu kaki
kanan (10 detik)
Berdiri dengan satu kaki
kanan (20 detik)
Berdiri dengan satu kaki
kanan (30 detik)
Berdiri dengan satu kaki
kiri (10 detik)
Berdiri dengan satu kaki
kiri (20 detik)
Berdiri dengan satu kaki
kanan (30 detik)
2 Berjalan Lurus mengikuti garis
Berjalan mengikuti bentuk
zigzag
Berjalan mundur lurus
mengikuti garis zigzag
Berjalan mundur
mengikuti bentuk zigzag
Berjalan jinjit
Berjalan menggunakan
lutut
Berjalan jongkok

Berjalan di atas papan


titian 30 cm
Berjalan di atas papan
titian dengan bentuk
zigzag 30 cm
3 Duduk Duduk attahiyatul (8menit)

54
Duduk attahiyatul dengan
kegiatan (8menit)
Duduk bertumpuhan di
atas kedua kaki (8 menit)
Duduk bertumpuhan di
atas kedua kaki dengan
kegiatan (8 menit)
Duduk jongkok (8 menit)
Duduk jongkok dengan
kegiatan (8 menit)
4 Merangkak Merangkak lurus
mengiikuti garis
Merangkak mengikuti
bentuk zigzag
Merangkak sambil
membawa bola kecil
5 Keseimbangan Anak mampu duduk di
atas gymball (8menit)
Bola digerakkan maju
mundur (2x8 hitungan)
Bola digerakkan ke
samping kanan samping
kiri (2x8 hitungan)

Terlentang di bawah
gymball digerakkan maju
mundur (2x8 hitungan)
Terlentang di atas gymball
digerakkan maju mundur
(2x8 hitungan)
Menaiki tangga titian
Menuruni tangga titian
55
Menaiki tangga jarring
Menuruni tangga titian
6 Melompat Lompat ditempat
Melompat dengan
menggunakan kaki kiri
Melopat dengan
menggunakan kaki kanan
Melompat dengan bentuk
zigzag
Melompat di atas
trampolin
7 Bermain bola Menangkap bola
Melempar bola
Menendang bola
Mendrible bola

56
LAMPIRAN ASESMEN

INSTRUMENT ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


AUTIS RINGAN
Nama : Dimas Rasyid Aditya Putra
Tanggal Lahir : 11 Mei 2014
Usia : 6 tahun
Alamat : Grand Aloha Regency Blok C No.12
Sekolah : Mentari School

INSTRUMEN ASESMEN NON AKADEMIK


ASPEK MOTORIK

Motorik Kasar
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Berjalan jinjit √
2. Berjalan diubin √
3. Berjalan mengikuti garis lurus √
4. Berjalan mundur 10 langkah √
5. Melempar benda kecil ke atas √
6 Menangkap bola √
7. Melompat dengan dua kaki √

57
8. Melompat dengan satu kaki √
9. Jongkok lalu melompat sejauh ± 15 cm √
 10. Menendang bola √
11. Bertepuk tangan sesuai aba-aba √
12. Makan Sendiri: √
- Makan dengan menggunakan tangan
- Makan dengan menggunakan sendok
13. Memakai Pakaian sendiri √
- Memasukan baju
- Mengancingkan baju
- Membuka kancing
- Melepaskan baju
14. Naik turun tangga dengan pegangan √
15. Naik turun tangga tanpa pegangan √
16. Naik turun tangga dengan kaki kiri dan kanan secara bergantian √
17. Memakai sepatu sendiri √
- Memakai kaos kaki
- Mampu memakai sepatu
- Mengikatkan tali sepatu/merekatkan sepatu
- Membuka sepatu
18. Mengendarai sepeda roda tiga √
Motorik Halus

58
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterngan
1. Memegang pensil/krayon dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah √
2. Mencoret-coret kertas dengan krayon √
3. Mewarnai gambar dengan spidol/krayon √
4. Menirukan gambar lingkaran √
5. Meniru bentuk bangun datar (persegi, lingkaran) √
6. Membuat garis lurus √
7. Melipat kertas menjadi dua √
8. Meremas kertas √
9. Menempel kertas warna-warni √
10. Memotong kertas dengan gunting tanpa pola √
11. Memotong pola sederhana dengan gunting (pola persegi dan √
lingkaran)
12. Mengambil dan meletakkan bola dari dalam wadah √
13. Menunjukkan bagian-bagian tubuh dengan telunjuk, misalnya hidung, √
mata, bibir, dll.

59
BAHASA EKSPRESIF
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-6 kata √
Contoh : Tadi pagi saya minum susu
2. Banyak bertanya untuk mengetahui sesuatu √
Contoh: Ini apa?, siapa?
3. Mampu bercerita √
Contoh: mampu menceritakan cerita binatang seperti “Si Kancil”
dengan media cerita bergambar
4. Mengucapkan nama sendiri √
5. Menyebutkan nama-nama binatang dalam gambar (minimal 3 √
gambar)
6. Menyebutkan macam-macam warna (minimal 3 macam) √
7. Menyebutkan satu atau dua nama objek/benda yang ada di sekitar √
8. Mampu bertanya dengan kata tanya √
9. Mengenal nama teman sepermainan √
10. Menyebutkan nama anggota keluarga (minimal 2 nama) √
11. Menyebutkan nama-nama anggota tubuh (minimal 3 macam) √
12. Mengutarakan keinginan secara verbal misalnya ”saya mau makan” √

60
BAHASA RESEPTIF
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Melaksanakan instruksi sederhana, misalnya “tepuk tangan” atau √
”pegang hidung”, dll
2. Mematuhi larangan orangtua √
Seperti:
- Jangan main ke jalan raya!
- Jangan berkelahi dengan teman!
- Jangan mengambil barang teman!

SOSIAL
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Tersenyum sebagai respon terhadap perhatian yang diberikan orang √
lain kepadanya
2. Mengajak temannya untuk bermain √
3. Menjawab pertanyaan teman √
4. Menghampiri bila dipanggil namanya √
5. Menghargai orang lain √
6. Menunjukkan rasa kasih sayang pada orang sekitar, misalnya √
membelai adik, mencium ibu
7. Menggandeng tangan orang tua (Ibu) bila berjalan di luar rumah √

61
8. Meraih benda yang diberikan √
9. Mematuhi perintah “tidak boleh” atau “jangan” √
10. Bekerjasama dalam permainan kelompok √
11. Mengenal mainan milik temannya √
12. Mau berbagi dengan temannya √

EMOSI
No. Pernyataan/Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Mengamuk pada situasi tertentu √
Contoh : Mengamuk ketika menangis
2. Tersenyum bila mendapat barang/benda yang disukainya √
3. Menunjukkan rasa sayang terhadap anggota keluarganya √
4. Ikut senang ketika teman senang √
5. Menunjukkan rasa senang pada orang atau benda tertentu √
6. Menunjukkan sikap marah bila keinginannya tidak dipenuhi √
7. Menunjukan sikap marah apabila aktivitasnya diganggu √
8. Menunjukkan sikap sedih bila kehilangan orang atau benda yang √
disayangi
9. Menunjukkan sikap takut pada suatu objek, orang atau pada bunyi √
tertentu
10. Menunjukan sikap takut  pada suatu rangsangan atau sentuhan √
tertentu.

62
11. Perhatikan apakah terjadi perubahan ekspresi pada anak saat diberikan √
mainan?
12. Perhatikan apakah terjadi perubahan ekspresi pada anak saat √
mainannya diambil?

KOGNITIF
Memori
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Mengenal benda milik orang lain (minimal 2) √
2. Hafal nama temannya (minimal 2 nama) √
3. Mengenal orang lain selain keluarga terdekat √
4. Menyampaikan pesan dari guru ke anak lain √
5. Mengingat 3 buah benda yang dilihat pada gambar √
6. Mampu meniru pekerjaan sederhana (menyimpan buku di rak, √
menyapu, dll)
7. Berikan anak gambar-gambar berupa kucing, foto ibunya, ikan,
boneka. Kemudian tanyakan pada anak apakah mengetahui gambar-
gambar tersebut atau tidak? Tanyakan pada mereka siapakah yang ada
di foto tersebut! (lembar tugas gambar binatang)

63
Persepsi Visual
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Berikan pada anak sebuah pensil yang berukuran pendek dan panjang.
Tanyakan pada anak manakah pensil yang lebih panjang atau pensil
yang lebih pendek, lihat apakah anak mengetahuinya?
2. Mampu menunjukkan mana kubus yang lebih besar dan mana yang
lebih kecil
3. Tunjukkan pada anak kertas  berwarna (warna dasar). Minta anak
mengambil satu yang warnanya paling ia sukai. Tanyakan padanya
warna apakah itu? Tanyakan juga warna kertas yang lain
4. Berikan pada anak persegi dengan berbagai warna, minta anak
mengelompokkan persegi berdasarkan warnanya!
5. Tunjukkan pada anak: (lembar tugas)
Minta anak melingkari gambar yang sama dengan gambar pada kotak
kiri!
6. Minta anak untuk menyambungkan titik-titik dalam kotak agar
menjadi sebuah garis nyata (lembar tugas)
7. Bawa anak ke ruangan yang luas kemudian bawa anak ke ruangan
yang lebih sempit. Tanyakan pada anak mana ruangan yang lebih luas
dan mana yang lebih sempit.

64
Persepsi Auditori
No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Apakah anak dapat mengetahui arah datangnya suara ketika namanya
dipanggil
2. Ketika nama anak dipanggil, apakah anak dapat memberikan respon
3. Anak diperdengarkan suara lalu anak di suruh unutk mengulang suara
tersebut
4. Ketika anak diperdengarkan suara anjing, apakah anak mampu
mengenali suara tersebut
5. Apakah anak dapat mengenali suara yang berada di lingkungannnya
(suara ibu, bapak, atau kakak)
6. Apakah anak dapat menjawab pertanyaan sederhana dari cerita yang
dibacakan (lembar tugas)
7. Apakah anak dapat membedakan panjang pendek suatu kata (lembar
tugas)

Persepsi Taktil dan Kinestetik


No. Pernyataan/Pertanyaan 4 3 2 1 0 Keterangan
1. Berikan anak kain flanel dan amplas. Tanyakan pada anak, apakah

65
kedua benda tersebut sama atau tidak kemudian tanyakan mana objek
yang lebih halus dan mana objek yang terasa kasar?
2. Berikan anak minuman yang hangat dan dingin kemudian tanyakan
pada anak mana minuman yang hangat dan mana yang terasa dingin.
Lihat! Apakah anak dapat mampu membedakannya?
3. Tutup mata anak, tekanlah telapak tangan anak dengan pensil, lihatlah
apakah anak menunjukkan reaksi.
4. Perhatikan! Apakah ia berusaha mencoba dan meraih benda dengan
tangannya ketika diberikan mainan atau minuman kesukaannya?
5. Berikan pada anak spons dan batu. Tanyakan pada anak mana objek
yang lembek dan mana yang keras.
6. Mampu menggenggam ketika jari telunjuk diletakkan di atas telapak
tangannya
7. Mampu menolehkan kepala
Mampu menggelengkan kepala
Mampu menganggukkan kepala

66
KRITERIA PENILAIAN
Berilah tanda checklist (√) pada:
-    Skor 4 (Empat), bila anak  melakukan sendiri.
-    Skor 3 (Tiga), bila anak  melakukan dengan sedikit pertolongan
-    Skor 2 (Dua), bila anak melakukan dengan pertolongan seperlunya              
-    Skor 1 (Satu), bila anak melakukan dengan pertolongan sepenuhnya
-    Skor 0 (Nol), bila anak tidak dapat melakukan

                                                Skor perolehan


Skor akhir = -----------------------------  x  100%  = …
                  Skor maximal

Skor Kemampuan
90 % - 100 % Sangat Baik
70 % - 89 % Baik
50 % - 69 % Kurang
30 % - 49 % Sangat Kurang
< 30 % Buruk

67
68

Anda mungkin juga menyukai