Anda di halaman 1dari 174

LAPORAN STASE 2

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA,


PERNIKAHAN DAN KONSEPSI

Disusun Oleh :
Nama: Eneng Yulianti
NPM:19210200214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS IDONESIA MAJU
2022

1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN STASE 2
PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA, PERNIKAHAN DAN KONSEPSI

Jakarta, 19 Agustus 2022


Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Stase

(Fazar Kumaladewi Soedjarwo, S.ST., M. Keb)


NIDN. 428118601

2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STASE 2
PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA, PERNIKAHAN DAN KONSEPSI

Jakarta, 19 Agustus 2022

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini

Agus Santi Br.G.,S.ST, M.Kes Gaidha K Pangestu, S.Tr.Keb., M.Keb


NIDN. 317088406 NIDN. 0317119401

Menyetujui,

Mengesahkan,

Dosen Penangung Jawab Stase

(Fazar Kumaladewi Soedjarwo. S.ST., M.Keb)


NIDN. 428118601

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Presentasi Jurnal yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI REMAJA”

Dalam penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan
dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H.A.Jacub Chatib, Selaku Ketua Yayasan Universitas Indonesia Maju.

2. Prof.Dr.H.M. Hafizurrachman, Mph, Selaku Pembina Yayasan Universitas Indonesia

Maju.

3. Dr. Astrid Novita, SKM,MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik & Inovasi

Universitas Indonesia Maju.

5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Ketua II Bidang Sumber Daya & Keuanan

Universitas Indonesia Maju.

6. Hidayani Am. Keb, SKM.,MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia

Maju.

7. Hedy Hardiana. Skep, M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas

Indonesia Maju.

8. Fanni Hanifah, S.ST, M.Keb, Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi

Bidan Universitas Indonesia Maju.

9. Rita Ayu Yolandia, .S.ST, M.K.M.. Selaku Dosen Pembimbing Presentasi Jurnal

Universitas Indonesia Maju.

10. Nn. P, selaku Klien dalam Presentasi Jurnal Status Gizi Pada Remaja di Universitas

Indonesia Maju..

4
Penulis menyadari bahwa Laporan Presentasi Jurnal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan guna perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi pembacanya.

Pandeglang, 19 Agustus 2022


Pengkaji

Eneng Yulianti

5
REMAJA

6
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 04/08/2022

No. Registrasi : 01

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. K

Usia : 14 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP

Identitas Orang tua


Nama ibu : Ny. M Nama Ayah : Tn. O

Usia Ibu : 46 Th Usia Ayah : 52 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

7
Pendidikan : SLTP
Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Sadahiang


2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas

8
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci

baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah. c) Pola Eliminasi

BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK: langsung mengeringkan setelah


BAB/BAK

B. Data Objektif

9
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 100/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit

Frekuensi Nafas : 20 x/ menit


Suhu tubuh : 36,4 ℃
3. Pemeriksaan status Gizi

Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 135 cm

IMT : 21,9 (Normal)

LILA : 24,5 cm
Lingkar perut : 65 cm

4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah : Tidak pucat

Mata : Sklera: putih, konjungtiva: kemerahan


Telinga : Bentuk: Simetris, Kebersihan: bersih, Polip:

Tidak ada,

Hidung : tidaada riwayat sinus, simetris, tidak ada

benjolan

Mulut : tidak ada karies, tidak ada stomatitis


Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena

Jugularis (-)

Dada : Tidak dilakukan pemeriksaan


Ambomen : Bentuk: simetris, bekas luka (-), Turgor kulit (-),

10
terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas bawah
: Oedema: (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+),
Kiri (+)

Anogenitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan darah Albumin

SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


c. C. Analisis Data
Nn. K Remaja umur 14 Tahun dengan dismenore Primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. K
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.

11
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari
stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur, olahraga
teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan
aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri akibat
dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan betakaroten
yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat mengurangi
ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin
hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

Eneng Yul ianti

12
DOKUMENTASI

Nama : Kusniti

Umur : 14 Tahun

13
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 30/12/2021

No. Registrasi : 02

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti


PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. E

Usia : 15 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP
Identitas Orang tua

Nama ibu : Ny. I Nama Ayah : Tn. H

Usia Ibu : 58 Th Usia Ayah : 62 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Nembol

14
2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidsk bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi

15
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci
baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah.

c) Pola Eliminasi
BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK langsung mengeringkan


setelah BAB/BAK

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum

16
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 110/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit

Frekuensi Nafas : 20 x/ menit

Suhu tubuh : 36,4 ℃


3. Pemeriksaan status Gizi
Berat Badan : 39 kg

Tinggi Badan : 150 cm

IMT : 17,3 (Normal)

LILA : 24,5 cm

Lingkar perut : 63 cm
4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah : Tidak pucat

Mata : Sklera: putih, konjungtiva: kemerahan


Telinga : Bentuk: Simetris, Kebersihan: bersih, Polip:

Tidak ada,

Hidung : tidaada riwayat sinus, simetris, tidak ada

benjolan

Mulut : tidak ada karies, tidak ada stomatitis


Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena

Jugularis (-)

Dada : Tidak dilakukan pemeriksaan


Ambomen : Bentuk: simetris, bekas luka (-), Turgor kulit (-),

17
terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas bawah
: Oedema: (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+),
Kiri (+)

Anogenitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal
Darah Lengkap Faal Hati
Golongan darah Albumin
SGOT
Trombosit SGPT
Eritrosit Gula Darah
Leukosit GDS
Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


C. Analisis Data
Nn. E Remaja umur 17 Tahun dengan dismenore primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. E.
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri

18
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu
menghindari stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur,
olahraga teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa
meningkatkan aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan
rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan
betakaroten yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat
mengurangi ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri
semakin hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

Eneng Yuliyanti

19
DOKUMENTASI

Nama : Eva

Umur : 15 Tahun

20
21
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 30/12/2021

No. Registrasi : 03

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. E

Usia : 15 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP
Identitas Orang tua

Nama ibu : Ny. I Nama Ayah : Tn. H

Usia Ibu : 58 Th Usia Ayah : 62 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

22
Pendidikan : SD
Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Nembol


2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidsk bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas

23
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci

baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah. c) Pola Eliminasi

BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK


langsung mengeringkan setelah BAB/BAK

B. Data Objektif

24
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran :
Composmentis
2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 110/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit


Frekuensi Nafas : 20 x/ menit
Suhu tubuh : 36,4 ℃
3. Pemeriksaan
status Gizi
Berat Badan : 39 kg
Tinggi Badan : 150 cm

IMT : 17,3 (Normal)

LILA : 24,5 cm
Lingkar perut : 63 cm

4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah
: Tidak pucat
: Sklera: putih,
Mata konjungtiva:
kemerahan
Telinga : Bentuk: Simetris,
Kebersihan: bersih,
Polip:
Tidak ada,
Hidung : tidaada riwayat sinus,
simetris, tidak ada
benjolan
Mulut : tidak ada karies, tidak
ada stomatitis
Leher : kelenjar tiroid (-),
kelenjar limfe (-), Vena
Jugularis (-)

25
Dada : Tidak dilakukan
pemeriksaan
: Bentuk: simetris,
Ambomen bekas luka (-), Turgor
kulit (-),
terdapat nyeri tekan
pada perut bagian
bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas : Oedema: (-), Varices
bawah (-), Reflek patella
kanan (+),
Kiri (+)
: Tidak dilakukan
Anogenitalia pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan darah Albumin

SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


C. Analisis Data
Nn. E Remaja umur 17 Tahun dengan dismenore primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.

26
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. E.
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari
stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur, olahraga
teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan
aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri akibat
dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan betakaroten
yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat mengurangi
ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin
hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

27
Eneng Yuliyanti

DOKUMENTASI

Nama : Eva

Umur : 15 Tahun

28
29
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 02/08/2022

No. Registrasi : 04

Waktu Pengkajian : 16.30 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng yulianti


Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas

Nama Anak : Nn. N

Usia : 16 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SMP

2. Identitas Orang tua

Nama ibu : Ny. R Nama Ayah : Tn. A

Usia Ibu : 48 Th Usia Ayah : 53 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda


Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: Guru

30
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1

Alamat : Kp. Nembol

3. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

4. Keluhan utama
Remaja mengeluh pusing, lemes, mudah lelah dan sering tidur siang ( selalu mengantuk )

5. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun

Siklus : 16 hari

Lama : 6-7 Hari

Banyak : 3 x sehari ganti pembalut

Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : tidak ada


Flour albus : Tidak ada

HPHT :-

Riwayat Kesehatan

- Riwayat keturunan : Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan, Asma (-), darah tinggi (-), DM (-)
- Riwayat kesehatan sekarang : pusing,lemes,mudah lelah,selalu mengantuk
6. Riwayat kesehatan yang lalu : Remaja mengatakan tidak mempunyai penyakit
7. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

8. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 2 jam

Tidur malam : 8 jam

31
b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mengepel, menyapu,
dan belajar

c) Pola Eliminasi

BAK : 5 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan tidak teratur, remaja kurang menyukai sayur , remaja sering mengkonsumsi makanan siap
saji seperti mie, sosis, naget, seblak .

Minum sehari 8 - 10 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2 x sehari

Mandi : 2 x sehari

Keramas : 3 x seminggu

Ganti baju : 2 x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK : langsung dikeringkan dengan handuk,tisu atau
pakaian

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

32
Tekanan darah : 100/80 mmhg

Denyut Nadi : 80 x/menit

Frekuensi Nafas : 24 x/ menit


Suhu tubuh : 36,6 ℃

3. Pemeriksaan status Gizi


Berat Badan : 50 kg

Tinggi Badan : 162 cm

IMT : 19,1 (Normal)

LILA : 26 cm

Lingkar perut : 71 cm
4. Pemeriksaan Fisik :
Wajah : Pucat

Mata : Sklera : putih,konjungtiva pucat

Bibir : Tampak pucat

Telinga : Bentuk : Simetris, bersih

Hidung : Tidak ada riwayat sinus, simetris, tidak ada


benjolan

Mulut : Tidak ada karies, tidak ada stomatitis

Leher : Kelenjartiroid (-), kelenjar limfe (-)

Kulit : Bersih,Pucat

Dada : Tidak dilakukan

Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-),Turgor kulit


(-)

Ekstremitas atas : Normal

Ekstremitas bawah :Normal,Oedema(-),Varices(-),Reflek

33
patella(+)

Anogenitalia : (Tidak dilakukan pemeriksaan)

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Ha Nilai Nama Has Nilai
Pemeriks Pemeriks
sil Norm il Norma
aan aan
al
l

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan A Albumin
darah
SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobi 10, 12-16 Plano


g/dl Test
n 5

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya: -


C. Analisis Data
Nn. N Remaja umur 16 Tahun dengan Anemia Ringan

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan pasien wajib
menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan
mengurangi mobilitas.
2. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan
3. Remaja bersedia untuk dilakukan pemeriksaan
4. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. N,hasil pemeriksaan umum k/u baik,TD100/80 mmhg, Nadi
80 x/menit, Frekuensi Nafas 24 x/ menit,Suhu36,6
℃,

34
5. Memberitahukan bahwa hasil periksaan fisik secara umum normal, yang tidak normal muka dan
mata pucat dan hasil pemeriksaan Hb di bawah normal yaitu 10,2 grm% dan dapat di simpulakan
bahwa remaja mengalami anemia ringan , remaja telah mengetahui hasil pemeriksaannya.
6. Menjelaskan kepada pasien tentang anemia bahwa anemia adalah sel darah merah (Hemoglobin)
kurang dari normal, normal HB yaitu 12-16 gr%, remaja mengerti apa yang dijelaskan
7. Menjelaskan pada remaja bahwa keluhan yang dirasakan merupakan tanda dan gejala anemia yaitu
lemes, cepat cape, pusing ,sering mengantuk, remaja mengerti penjelasan yang di berikan.
8. Menjelaskan pada remaja salah satu penyebab anemia yaitu asupan gizi yang tidak seimbang,
Untuk mengatasinya remaja dianjurkan untuk makan-makanan yang kaya zat besi yaitu daging
merah, ati ayam, ikan, tahu, tempe, buah-buahan dan sayur-sayuran hijau. Remaja mengerti dan
mencoba untuk merubah pola makan yang mengandung gizi yang seimbang.
9. Menjelaskanpada remaja dampak dari anemia adalah kurang konsentrasi dalam belajar, remaja
mengerti pejelasan yang diberikan
10. Melakukan kalaborasi dengan dr Puskesmas untuk terafi yaitu memberikan remaja tablet SF
diminum 1 tablet setiap minggu selama setahun,diminum dengan air putih atau jus jeruk karena vit
C dapat membantu penyerapan SF lebih baik, remaja mengerti apa yang dianjurkan dan akan
meminum SF sesuai anjuran

11. Menjelaskan pada remaja efek samping dari minum obat zat besi / SF yaitu mual,muntah dan
menjelaskan warna BAB akan berubah hitamdan menganjurkan untuk terus mengkomsi SF,remaja
mengerti penjelasan yang di berikan dan akan terus mengkomsumsi SF
12. Menjelskan pada remaja untuk tidak perlu cemas karena anemia yang di alami bisa sembuh dengan
malakukan anjuran yang di beikann dan meminum obat sesuai anjuran , remaja tidak cemas lagi
13. Melakukan pendokumentasian,dokumentasi telah dilakukan

Pengkaji,

Eneng Yuliyanti

35
DOKUMENTASI

Nama : Nunik

Umur : 16 Tahun

36
37
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 04/08/2022

No. Registrasi : 05

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. K

Usia : 14 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP

Identitas Orang tua

Nama ibu : Ny. M Nama Ayah : Tn. O

Usia Ibu : 46 Th Usia Ayah : 52 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

38
Pendidikan : SLTP
Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Sadahiang


2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas

39
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci

baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah. c) Pola Eliminasi

BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK: langsung mengeringkan setelah


BAB/BAK

B. Data Objektif

40
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 100/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit

Frekuensi Nafas : 20 x/ menit


Suhu tubuh : 36,4 ℃
3. Pemeriksaan status Gizi

Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 135 cm

IMT : 21,9 (Normal)

LILA : 24,5 cm
Lingkar perut : 65 cm

4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah : Tidak pucat

Mata : Sklera: putih, konjungtiva: kemerahan


Telinga : Bentuk: Simetris, Kebersihan: bersih, Polip:

Tidak ada,

Hidung : tidaada riwayat sinus, simetris, tidak ada

benjolan

Mulut : tidak ada karies, tidak ada stomatitis


Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena

Jugularis (-)

Dada : Tidak dilakukan pemeriksaan


Ambomen : Bentuk: simetris, bekas luka (-), Turgor kulit (-),

41
terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas bawah
: Oedema: (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+),
Kiri (+)

Anogenitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan darah Albumin

SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya C. Analisis


Data
Nn. K Remaja umur 14 Tahun dengan dismenore Primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. K
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.

42
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari
stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur, olahraga
teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan
aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri akibat
dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan betakaroten
yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat mengurangi
ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin
hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

Eneng Yul ianti

43
DOKUMENTASI

Nama : Kusniti

Umur : 14 Tahun

44
45
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 04/08/2022

No. Registrasi : 06

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. P

Usia : 14 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP

Identitas Orang tua


Nama ibu : Ny. I Nama Ayah : Tn. A

Usia Ibu : 46 Th Usia Ayah : 52 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

46
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Sadahiang


2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas

47
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci

baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah. c) Pola Eliminasi

BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK: langsung mengeringkan setelah


BAB/BAK

B. Data Objektif

48
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 100/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit

Frekuensi Nafas : 20 x/ menit


Suhu tubuh : 36,4 ℃
3. Pemeriksaan status Gizi

Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 135 cm

IMT : 21,9 (Normal)

LILA : 24,5 cm
Lingkar perut : 65 cm

4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah : Tidak pucat

Mata : Sklera: putih, konjungtiva: kemerahan


Telinga : Bentuk: Simetris, Kebersihan: bersih, Polip:

Tidak ada,

Hidung : tidaada riwayat sinus, simetris, tidak ada

benjolan

Mulut : tidak ada karies, tidak ada stomatitis


Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena

Jugularis (-)

Dada : Tidak dilakukan pemeriksaan


Ambomen : Bentuk: simetris, bekas luka (-), Turgor kulit (-),

49
terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas bawah
: Oedema: (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+),
Kiri (+)

Anogenitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan darah Albumin

SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


C. Analisis Data
Nn. P Remaja umur 14 Tahun dengan dismenore Primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. P.
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.

50
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari
stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur, olahraga
teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan
aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri akibat
dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan betakaroten
yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat mengurangi
ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin
hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

Eneng Yul ianti

51
DOKUMENTASI

Nama : Pipit

Umur : 14 Tahun

52
53
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 7 Agustus 2022

No. Registrasi : 07

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. H

Usia : 15 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP
Identitas Orang tua
Nama ibu : Ny. U Nama Ayah : Tn. B

Usia Ibu : 48 Th Usia Ayah : 55 th

Suku ibu : Jawa Suku ayah : Jawa

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

54
Pendidikan : SD
Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Nembol


2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidsk bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas

55
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci

baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah. c) Pola Eliminasi

BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK


langsung mengeringkan setelah BAB/BAK

B. Data Objektif

56
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran :
Composmentis
2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 110/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit


Frekuensi Nafas : 20 x/ menit
Suhu tubuh : 36,4 ℃
3. Pemeriksaan
status Gizi
Berat Badan : 39 kg
Tinggi Badan : 150 cm

IMT : 17,3 (Normal)

LILA : 24,5 cm
Lingkar perut : 63 cm

4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah
: Tidak pucat
: Sklera: putih,
Mata konjungtiva:
kemerahan
Telinga : Bentuk: Simetris,
Kebersihan: bersih,
Polip:
Tidak ada,
Hidung : tidaada riwayat sinus,
simetris, tidak ada
benjolan
Mulut : tidak ada karies, tidak
ada stomatitis
Leher : kelenjar tiroid (-),
kelenjar limfe (-), Vena
Jugularis (-)

57
Dada : Tidak dilakukan
pemeriksaan
: Bentuk: simetris,
Ambomen bekas luka (-), Turgor
kulit (-),
terdapat nyeri tekan
pada perut bagian
bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas : Oedema: (-), Varices
bawah (-), Reflek patella
kanan (+),
Kiri (+)
: Tidak dilakukan
Anogenitalia pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan darah Albumin

SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


C. Analisis Data
Nn. E Remaja umur 17 Tahun dengan dismenore primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.

58
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. E.
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari
stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur, olahraga
teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan
aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri akibat
dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan betakaroten
yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat mengurangi
ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin
hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

59
Eneng Yuliyanti

DOKUMENTASI

Nama : Hana

Umur : 15 Tahun

60
61
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 08/08/2022

No. Registrasi : 08

Waktu Pengkajian : 14.30 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng yulianti


Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas

Nama Anak : Nn. F

Usia : 16 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SMP

2. Identitas Orang tua

Nama ibu : Ny. R Nama Ayah : Tn. A

Usia Ibu : 48 Th Usia Ayah : 53 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda


Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah : Guru

62
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1

Alamat : Kp. Nembol

3. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

4. Keluhan utama
Remaja mengeluh pusing, lemes, mudah lelah dan sering tidur siang ( selalu mengantuk )

5. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun

Siklus : 16 hari

Lama : 6-7 Hari

Banyak : 3 x sehari ganti pembalut

Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : tidak ada

Flour albus : Tidak ada

HPHT :-
Riwayat Kesehatan

- Riwayat keturunan : Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan, Asma (-), darah tinggi (-), DM (-)
- Riwayat kesehatan sekarang : pusing,lemes,mudah lelah,selalu mengantuk
6. Riwayat kesehatan yang lalu : Remaja mengatakan tidak mempunyai penyakit
7. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

8. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 2 jam

Tidur malam : 8 jam

63
b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mengepel, menyapu,
dan belajar

c) Pola Eliminasi

BAK : 5 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan tidak teratur, remaja kurang menyukai sayur , remaja sering mengkonsumsi makanan siap
saji seperti mie, sosis, naget, seblak .

Minum sehari 8 - 10 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2 x sehari

Mandi : 2 x sehari

Keramas : 3 x seminggu

Ganti baju : 2 x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK : langsung dikeringkan dengan handuk,tisu atau
pakaian

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

64
Tekanan darah : 100/80 mmhg

Denyut Nadi : 80 x/menit

Frekuensi Nafas : 24 x/ menit


Suhu tubuh : 36,6 ℃

3. Pemeriksaan status Gizi


Berat Badan : 50 k

Tinggi Badan : 162 cm

IMT : 19,1 (Normal

LILA : 26 c

Lingkar perut : 71 cm

4. Pemeriksaan Fisik :
Wajah : Pucat

Mata : Sklera : putih,konjungtiva pucat

Bibir : Tampak pucat

Telinga : Bentuk : Simetris, bersih

Hidung : Tidak ada riwayat sinus, simetris, tidak ada


benjolan

Mulut : Tidak ada karies, tidak ada stomatitis

Leher : Kelenjartiroid (-), kelenjar limfe (-)

Kulit : Bersih,Pucat

Dada : Tidak dilakukan

Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-),Turgor kulit


(-)

Ekstremitas atas : Normal

Ekstremitas bawah :Normal,Oedema(-),Varices(-),Reflek

65
patella(+)

Anogenitalia : (Tidak dilakukan pemeriksaan)

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Ha Nilai Nama Has Nilai
Pemeriks Pemeriks
sil Norm il Norma
aan aan
al
l

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan A Albumin
darah
SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobi 10, 12-16 Plano


g/dl Test
n 5

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya: -


C. Analisis Data
Nn. F Remaja umur 16 Tahun dengan Anemia Ringan

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan pasien wajib
menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan
mengurangi mobilitas.
2. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan
3. Remaja bersedia untuk dilakukan pemeriksaan
4. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. N,hasil pemeriksaan umum k/u baik,TD100/80 mmhg, Nadi
80 x/menit, Frekuensi Nafas 24 x/ menit,Suhu36,6
℃,

66
5. Memberitahukan bahwa hasil periksaan fisik secara umum normal, yang tidak normal muka dan
mata pucat dan hasil pemeriksaan Hb di bawah normal yaitu 10,2 grm% dan dapat di simpulakan
bahwa remaja mengalami anemia ringan , remaja telah mengetahui hasil pemeriksaannya.
6. Menjelaskan kepada pasien tentang anemia bahwa anemia adalah sel darah merah (Hemoglobin)
kurang dari normal, normal HB yaitu 12-16 gr%, remaja mengerti apa yang dijelaskan
7. Menjelaskan pada remaja bahwa keluhan yang dirasakan merupakan tanda dan gejala anemia yaitu
lemes, cepat cape, pusing ,sering mengantuk, remaja mengerti penjelasan yang di berikan.
8. Menjelaskan pada remaja salah satu penyebab anemia yaitu asupan gizi yang tidak seimbang,
Untuk mengatasinya remaja dianjurkan untuk makan-makanan yang kaya zat besi yaitu daging
merah, ati ayam, ikan, tahu, tempe, buah-buahan dan sayur-sayuran hijau. Remaja mengerti dan
mencoba untuk merubah pola makan yang mengandung gizi yang seimbang.
9. Menjelaskanpada remaja dampak dari anemia adalah kurang konsentrasi dalam belajar, remaja
mengerti pejelasan yang diberikan
10. Melakukan kalaborasi dengan dr Puskesmas untuk terafi yaitu memberikan remaja tablet SF
diminum 1 tablet setiap minggu selama setahun,diminum dengan air putih atau jus jeruk karena vit
C dapat membantu penyerapan SF lebih baik, remaja mengerti apa yang dianjurkan dan akan
meminum SF sesuai anjuran

11. Menjelaskan pada remaja efek samping dari minum obat zat besi / SF yaitu mual,muntah dan
menjelaskan warna BAB akan berubah hitamdan menganjurkan untuk terus mengkomsi SF,remaja
mengerti penjelasan yang di berikan dan akan terus mengkomsumsi SF
12. Menjelskan pada remaja untuk tidak perlu cemas karena anemia yang di alami bisa sembuh dengan
malakukan anjuran yang di beikann dan meminum obat sesuai anjuran , remaja tidak cemas lagi
13. Melakukan pendokumentasian,dokumentasi telah dilakukan

Pengkaji,

Eneng Yuliyanti

67
DOKUMENTASI

Nama : Fatmawati

Umur : 16 Tahun

68
69
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 04/08/2022

No. Registrasi : 09

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. K

Usia : 14 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP

Identitas Orang tua


Nama ibu : Ny. M Nama Ayah : Tn. O

Usia Ibu : 46 Th Usia Ayah : 52 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

70
Pendidikan : SLTP
Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Sadahiang


2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas

71
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci

baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah. c) Pola Eliminasi

BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK: langsung mengeringkan setelah


BAB/BAK

B. Data Objektif

72
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 100/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit

Frekuensi Nafas : 20 x/ menit


Suhu tubuh : 36,4 ℃
3. Pemeriksaan status Gizi

Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 135 cm

IMT : 21,9 (Normal)

LILA : 24,5 cm
Lingkar perut : 65 cm

4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah : Tidak pucat

Mata : Sklera: putih, konjungtiva: kemerahan


Telinga : Bentuk: Simetris, Kebersihan: bersih, Polip:

Tidak ada,

Hidung : tidaada riwayat sinus, simetris, tidak ada

benjolan

Mulut : tidak ada karies, tidak ada stomatitis


Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena

Jugularis (-)

Dada : Tidak dilakukan pemeriksaan


Ambomen : Bentuk: simetris, bekas luka (-), Turgor kulit (-),

73
terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas bawah
: Oedema: (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+),
Kiri (+)

Anogenitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan darah Albumin

SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


C. Analisis Data
Nn. K Remaja umur 14 Tahun dengan dismenore Primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. K
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.

74
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari
stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur, olahraga
teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan
aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri akibat
dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan betakaroten
yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat mengurangi
ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin
hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

Eneng Yul ianti

75
DOKUMENTASI

Nama : Kusniti

Umur : 14 Tahun

76
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA REMAJA

Tanggal MRS :-

Tanggal Pengkajian : 7 Agustus 2022

No. Registrasi : 10

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. O

Usia : 15 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SLTP
Identitas Orang tua
Nama ibu : Ny. P Nama Ayah : Tn. O

Usia Ibu : 57 Th Usia Ayah : 61 th

Suku ibu : Sunda Suku ayah : Sunda

Pekerjaan ibu : IRT Pekerjaan Ayah: wiraswasta

77
Pendidikan : SD
Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Nembol


2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya

3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 Hari

Sebelum sakit : 6-7 hari

Sesudah sakit :-

Banyak : 2x sehari ganti pembalut

Sebelum sakit : 1-2 x sehari

Selama sakit :-

Sifat darah : Merah encer tidsk bergumpal

Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal


Sesudah sakit : Merah encer tidak bergumpal

Nyeri haid : ada

Flour albus :-

5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan: Asma (-), darah tinggi (-), DM
(-)
- Riwayat kesehatan sekarang: menstruasi hari ke 2 dan merasakan kram perut, tetapi
tidak mengganggu aktifitas

78
- Riwayat kesehatan yang lalu: Remaja mengatakan baru kali ini merasakan keram perut
saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.

7. Pola kebiasaan sehari hari


a) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 8 jam

b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci

baju, mengepel dan menyapu, dan sekolah secara daring dirumah. c) Pola Eliminasi

BAK : 6 x sehari

BAB : 1x sehari

d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.

Minum sehari 8 gelas / Hari

e) Pola Kebiasaan
Tidak ada

f) Pola Personal Hygiene


Ganti pakaian dalam : 2-3x sehari

Mandi : 2x sehari

Keramas : 2-3x seminggu

Ganti baju : 2x sehari

Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK


langsung mengeringkan setelah BAB/BAK

B. Data Objektif

79
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran :
Composmentis
2. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah : 110/70 mmhg

Denyut Nadi : 84 x/menit


Frekuensi Nafas : 20 x/ menit
Suhu tubuh : 36,4 ℃
3. Pemeriksaan
status Gizi
Berat Badan : 39 kg
Tinggi Badan : 150 cm

IMT : 17,3 (Normal)

LILA : 24,5 cm
Lingkar perut : 63 cm

4. Pemeriksaan Fisik :

Wajah
: Tidak pucat
: Sklera: putih,
Mata konjungtiva:
kemerahan
Telinga : Bentuk: Simetris,
Kebersihan: bersih,
Polip:
Tidak ada,
Hidung : tidaada riwayat sinus,
simetris, tidak ada
benjolan
Mulut : tidak ada karies, tidak
ada stomatitis
Leher : kelenjar tiroid (-),
kelenjar limfe (-), Vena
Jugularis (-)

80
Dada : Tidak dilakukan
pemeriksaan
: Bentuk: simetris,
Ambomen bekas luka (-), Turgor
kulit (-),
terdapat nyeri tekan
pada perut bagian
bawah

Ekstremitas atas : Baik


Ekstremitas : Oedema: (-), Varices
bawah (-), Reflek patella
kanan (+),
Kiri (+)
: Tidak dilakukan
Anogenitalia pemeriksaan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama Hasil Nilai Nama Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal Pemeriksaan Normal

Darah Lengkap Faal Hati

Golongan darah Albumin

SGOT

Trombosit SGPT

Eritrosit Gula Darah

Leukosit GDS

Hemoglobin Plano Test

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya C. Analisis Data


Nn. O Remaja umur 17 Tahun dengan dismenore primer

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Mefasilitasi informed consent.

81
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. O
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore
primer.
5. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi hal ini normal karena nyeri
haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan
hormone.
6. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu
faktor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan kekurangan gizi.
7. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari
stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur, olahraga
teratur, dan istirahat cukup.
8. Menganjurkan pada klien selain dengan terapi obat yaitu dengan pengompresan
dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah. Guna dari
pengompresan air hangt bisa melebarkan pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan
aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi dan bisa menurunkan rasa nyeri.
9. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi jus wortel guna mengurangi rasa nyeri akibat
dismenore karena salah satu kandungan dalam wortel yaitu vitamin E dan betakaroten
yang dapat memberikan efek analgesik yang bersifat anti nyeri.
10. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi air kelapa hijau guna mengurangi rasa nyeri
akibat dismenore karena mengandung kalsium dan magnesium yang dapat mengurangi
ketegangan otot sehingga meringankan rasa sakit akibat menstruasi.
11. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
12. Menganjurkan klien kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin
hebat.
13. Melakukan pendokumentasian

Pengkaji,

82
Eneng Yuliyanti

DOKUMENTASI

Nama : Opi

Umur : 15 Tahun

83
84
85
PRA NIKAH

86
FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRANIKAH

No. Registrasi : 01
Tanggal Pengkajian : 5 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 10.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Klien : Nn. S
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kp. Kadu Parahu
1. Alasan datang
Konseling persiapan pernikah

2. Keluhan utama
Tidak ada

3. Riwayat obstetri
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28- 30 hari/bulan, teratur, lama ±3-5 hari
c. Banyaknya : ganti pembalut 3 kali/hari 3 hari awal pertama, hari berikutnya
2 kali ganti pembalut

d. Dismeorhe : Tidak ada.


e. HPHT : 15 Juli 2021
f. Fluor Albus : kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi, tidak gatal,
tidak berbau

4. Riwayat ginekologi
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit IMS, dan HIV/AIDS.

5. Riwayat kesehatan

87
a. Riwayat kesehatan klien
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, DM, asma hipertensi, ginjal, TBC

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyalit

6. Riwayat psikososial
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua calon pengantin mengatakan sudah
siap secara mental untuk menikah dan siap untuk hamil setelah menikah.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a) Pola istirahat
Jarang tidur pada siang hari dan pada malam hari tidur 7-8 jam.

b) Pola aktivitas
Bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga

c) Pola eliminasi
BAB 1 kali sehari, BAK 4-6 kali sehari dan tidak nyeri saat berkemih

d) Pola nutrisi
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur, daging, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-9 gelas sehari, suka mengkosumsi minuman
berwarna seperti es teh dan kopi. Tidak ada pantangan/alergi makanan

e) Pola personal hygiene


Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3 kali/hari atau setiap kali
basah. Setelah BAK atau BAB dikeringkan menggunakan tisu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,5 C

88
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 161 cm
LILA : 25 cm
IMT : 21,91kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang berkenaan dengan genetik seperti
sindrom down

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering

Leher : Tidak ada kelenjar thiroid dan kelenjar getah bening

Dada : Tidak dilakukan

Abdomen : Tidak dilakukan

Ekstremitas Atas : Tidak oedema, tidak ada varises


Ekstremitas Bawah: Tidak oedema, tidak ada varises

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. Analisis Data
Nn. S Wanita usia subur usia 22 tahun

Kebutuhan : Konseling Pranikah

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5 M yaitu : Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Melakukan Informed Consent untuk dilakukan pemeriksaan.

89
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa secara umum keadaan mereka baik, tandatanda
vital dalam batas normal.
4. Menjelaskan kepada catin perempuan mengenai pernikahan ideal, dimana kehidupan
keluarga harus didasari rasa kasih sayang, saling menghargai, dan menghormati
pasangan.
5. Menjelaskan kepada catin perempuan untuk segera merencanakan kehamilannya,
karena usianya saat ini sudah tergolong normal untuk bisa
mengandung/memproduksi, dimana usia tersebut organ reproduksi sudah/dalam
keadaan matang. Sehingga disarankan untuk segera hamul dan tidak menunda
kehamilan.
6. Menjelaskan kepada catin jika sudah hamil dan bersalin segera menggunakan
Kontrasepsi untuk menjarakkan usia kehamilan agar mengurangi resiko
terjadinya jarak kehamilan yg terlalu dekat dan terlalu banyak anak yang dapat
menggangu organ reproduksi.
7. Menjelaskan kepada catin mengenai dampak kehamilan terlalu dekat yaitu memiliki
dampak dalam kehamilan pada jarak yang terlalu dekat antara lain kesulitan dalam
persalinan, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia), keguguran, perdarahan,
dan resiko panggul sempit. Serta menganjurkan catin untuk menghindari 4 Terlalu
dalam kehamilan yaitu teralu muda (<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu dekat
jarak kehamilan (<2 tahun), dan terlalu banyak anak (>3 anak).
8. Menjelaskan kepada catin perempuan bahwa keputihan yang dialami merupakan
keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering mengganti celana dalam,
menggunakan celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat seperti
berbahan cutton, tidak perlu menggunakan cairan pembersih genitalia untuk menjaga
tingkat keasaman normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk
mencegah agar vagina tidak lembab.
9. Menganjurkan kedua catin menjaga pola makan seimbang, mengurangi makanan yang
mengandung kolesterol, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi, mengurangi
makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan, melakukan olahraga secara
rutin, dan kontrol kesehatan secara rutin
10. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi TT saat ini sudah T4 yang
masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun dan belum
seumur hidup, sehingga catin wanita masih perlu diberikan suntik imunisasi TT satu kali
lagi.
11. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin wanita dan
menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT5 (TT lengkap) yang masa
perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah seumur hidup, sehingga apabila
nanti sudah hamil atau hamil lagi, catin wanita tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT
kembali
12. Menganjurkan catin untuk mengurangi konsumsi kafein (batas mengkonsumsi kafein
sebanyak 200 miligram/hari), seperti teh dan kopi, yang dapat memperburuk
kesehatan menjelang persiapan kehamilan

90
13. Menganjurkan kepada catin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna hijau tua, kacangkacangan,
ikan, dan daging ayam, serta mengandung asam folat seperti pada sayuran bewarna
hijau tua atau minum susu yang terdapat kandungan asam folat. Selain itu, catin
perempuan juga penting mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Aturan minum TTD
bagi catin perempuan yaitu diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu, TTD
diminum setelah makan dengan air putih/jus buah tidak dengan teh, kopi, dan susu.
14. Menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi/ KB yang berguna dalam merencanakan
kehamian dengan mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak,dan
anak.
15. Menganjurkan kedua catin untuk memeriksakan kesehatan apabila ada keluhan.
16. Memberitahukan kepada catin untuk melakukan rapidtes sebelum pernikahan
dilakukan dan memberitahu kepada tamu undangan untuk melakukan rapidtes dan
tidak lupa menggunakan masker selama acara berlangsung, sesuai dengan protocol
pemerintah saat ini.
17. Melakukan pendokumentasian

Pandeglang, 5 Agustus 2022

Pengkaji,

( Eneng Yulianti )

91
LAMPIRAN
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

ASKEB PRANIKAH : Nn.Siska

ALAMAT : Kp. Kadu Kaso

TANGGAL : 5 Agustus 2022

92
93
FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRANIKAH

No. Registrasi : 02
Tanggal Pengkajian : 5 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 09.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

iPengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Klien : Nn. Y
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SI
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kp. Pendeuy
1. Alasan datang
Konseling persiapan pernikahan

2. Keluhan utama
Tidak ada

3. Riwayat obstetri
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28- 30 hari/bulan, teratur, lama ±3-5 hari
c. Banyaknya : ganti pembalut 3 kali/hari 3 hari awal pertama, hari berikutnya
2 kali ganti pembalut

d. Dismeorhe : Tidak ada.


e. HPHT : 05 Juli 2022
f. Fluor Albus : kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi, tidak gatal,
tidak berbau

4. Riwayat ginekologi
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit IMS, dan HIV/AIDS.

94
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan klien
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, DM, asma hipertensi, ginjal, TBC

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyalit

6. Riwayat psikososial
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua calon pengantin mengatakan sudah
siap secara mental untuk menikah dan siap untuk hamil setelah menikah.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a) Pola istirahat
Jarang tidur pada siang hari dan pada malam hari tidur 7-8 jam.

b) Pola aktivitas
Bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga

c) Pola eliminasi
BAB 1 kali sehari, BAK 4-6 kali sehari dan tidak nyeri saat berkemih

d) Pola nutrisi
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur, daging, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-9 gelas sehari, suka mengkosumsi minuman
berwarna seperti es teh dan kopi. Tidak ada pantangan/alergi makanan

e) Pola personal hygiene


Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3 kali/hari atau setiap kali
basah. Setelah BAK atau BAB dikeringkan menggunakan tisu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 22 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,5 C

95
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 153 cm
LILA : 26 cm
IMT : 23, 5 kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang berkenaan dengan genetik seperti
sindrom down

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering

Leher : Tidak ada kelenjar thiroid dan kelenjar getah bening

Dada : Tidak dilakukan

Abdomen : Tidak dilakukan

Ekstremitas Atas : Tidak oedema, tidak ada varises


Ekstremitas Bawah: Tidak oedema, tidak ada varises

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. Analisis Data
Nn. Y Wanita usia subur usia 21 tahun

Kebutuhan : Konseling Pranikah

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5 M yaitu : Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Melakukan Informed Consent untuk dilakukan pemeriksaan.

96
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa secara umum keadaan mereka baik, tandatanda
vital dalam batas normal.
4. Menjelaskan kepada catin perempuan mengenai pernikahan ideal, dimana kehidupan
keluarga harus didasari rasa kasih sayang, saling menghargai, dan menghormati
pasangan.
5. Menjelaskan kepada catin perempuan untuk segera merencanakan kehamilannya,
karena usianya saat ini sudah tergolong normal untuk bisa
mengandung/memproduksi, dimana usia tersebut organ reproduksi sudah/dalam
keadaan matang. Sehingga disarankan untuk segera hamul dan tidak menunda
kehamilan.
6. Menjelaskan kepada catin jika sudah hamil dan bersalin segera menggunakan
Kontrasepsi untuk menjarakkan usia kehamilan agar mengurangi resiko
terjadinya jarak kehamilan yg terlalu dekat dan terlalu banyak anak yang dapat
menggangu organ reproduksi.
7. Menjelaskan kepada catin mengenai dampak kehamilan terlalu dekat yaitu memiliki
dampak dalam kehamilan pada jarak yang terlalu dekat antara lain kesulitan dalam
persalinan, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia), keguguran, perdarahan,
dan resiko panggul sempit. Serta menganjurkan catin untuk menghindari 4 Terlalu
dalam kehamilan yaitu teralu muda (<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu dekat
jarak kehamilan (<2 tahun), dan terlalu banyak anak (>3 anak).
8. Menjelaskan kepada catin perempuan bahwa keputihan yang dialami merupakan
keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering mengganti celana dalam,
menggunakan celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat seperti
berbahan cutton, tidak perlu menggunakan cairan pembersih genitalia untuk menjaga
tingkat keasaman normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk
mencegah agar vagina tidak lembab.
9. Menganjurkan kedua catin menjaga pola makan seimbang, mengurangi makanan yang
mengandung kolesterol, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi, mengurangi
makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan, melakukan olahraga secara
rutin, dan kontrol kesehatan secara rutin.
10. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi TT saat ini sudah T4 yang
masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun dan belum
seumur hidup, sehingga catin wanita masih perlu diberikan suntik imunisasi TT satu kali
lagi.
11. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin wanita dan
menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT5 (TT lengkap) yang masa
perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah seumur hidup, sehingga apabila
nanti sudah hamil atau hamil lagi, catin wanita tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT
kembali
12. Menganjurkan catin untuk mengurangi konsumsi kafein (batas mengkonsumsi kafein
sebanyak 200 miligram/hari), seperti teh dan kopi, yang dapat memperburuk
kesehatan menjelang persiapan kehamilan

97
13. Menganjurkan kepada catin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna hijau tua, kacangkacangan,
ikan, dan daging ayam, serta mengandung asam folat seperti pada sayuran bewarna
hijau tua atau minum susu yang terdapat kandungan asam folat. Selain itu, catin
perempuan juga penting mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Aturan minum TTD
bagi catin perempuan yaitu diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu, TTD
diminum setelah makan dengan air putih/jus buah tidak dengan teh, kopi, dan susu.
14. Menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi/ KB yang berguna dalam merencanakan
kehamian dengan mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak,dan
anak.
15. Menganjurkan kedua catin untuk memeriksakan kesehatan apabila ada keluhan.
16. Memberitahukan kepada catin untuk melakukan rapidtes sebelum pernikahan
dilakukan dan memberitahu kepada tamu undangan untuk melakukan rapidtes dan
tidak lupa menggunakan masker selama acara berlangsung, sesuai dengan protocol
pemerintah saat ini.
17. Melakukan pendokumenta

Pandeglang, 5 Agustus 2022

Pengkaji,

(Eneng Yulianti )

98
LAMPIRAN
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

ASKEB PRANIKAH : Nn.Desi

ALAMAT : Kp. Peundeuy

TANGGAL :5 Agustus 2022

99
100
FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRANIKAH

No. Registrasi : 03
Tanggal Pengkajian : 6 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 15.30 WIB
Tempat Pengkajian : BPM Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Klien : Nn. R
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kp. Talaga
1. Alasan datang
Konseling persiapan pernikah

2. Keluhan utama
Tidak ada

3. Riwayat obstetri
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28- 30 hari/bulan, teratur, lama ±3-5 hari
c. Banyaknya : ganti pembalut 3 kali/hari 3 hari awal pertama, hari berikutnya
2 kali ganti pembalut

d. Dismeorhe : Tidak ada.


e. HPHT : 18 Juli 2021
f. Fluor Albus : kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi, tidak gatal,
tidak berbau

4. Riwayat ginekologi
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit IMS, dan HIV/AIDS.

5. Riwayat kesehatan

101
a. Riwayat kesehatan klien
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, DM, asma hipertensi, ginjal, TBC

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyalit

6. Riwayat psikososial
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua calon pengantin mengatakan sudah
siap secara mental untuk menikah dan siap untuk hamil setelah menikah.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a) Pola istirahat
Jarang tidur pada siang hari dan pada malam hari tidur 7-8 jam.

b) Pola aktivitas
Bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga

c) Pola eliminasi
BAB 1 kali sehari, BAK 4-6 kali sehari dan tidak nyeri saat berkemih

d) Pola nutrisi
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur, daging, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-9 gelas sehari, suka mengkosumsi minuman
berwarna seperti es teh dan kopi. Tidak ada pantangan/alergi makanan

e) Pola personal hygiene


Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3 kali/hari atau setiap kali
basah. Setelah BAK atau BAB dikeringkan menggunakan tisu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 22 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,5 C

102
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 158 cm
LILA : 26 cm
IMT : 22,08 kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang berkenaan dengan genetik seperti
sindrom down

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering

Leher : Tidak ada kelenjar thiroid dan kelenjar getah bening

Dada : Tidak dilakukan

Abdomen : Tidak dilakukan

Ekstremitas Atas : Tidak oedema, tidak ada varises


Ekstremitas Bawah: Tidak oedema, tidak ada varises

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. Analisis Data
Nn. R Wanita usia subur usia 21 tahun

Kebutuhan : Konseling Pranikah

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5 M yaitu : Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Melakukan Informed Consent untuk dilakukan pemeriksaan.

103
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa secara umum keadaan mereka baik, tandatanda
vital dalam batas normal.
4. Menjelaskan kepada catin perempuan mengenai pernikahan ideal, dimana kehidupan
keluarga harus didasari rasa kasih sayang, saling menghargai, dan menghormati
pasangan.
5. Menjelaskan kepada catin perempuan untuk segera merencanakan kehamilannya,
karena usianya saat ini sudah tergolong normal untuk bisa
mengandung/memproduksi, dimana usia tersebut organ reproduksi sudah/dalam
keadaan matang. Sehingga disarankan untuk segera hamul dan tidak menunda
kehamilan.
6. Menjelaskan kepada catin jika sudah hamil dan bersalin segera menggunakan
Kontrasepsi untuk menjarakkan usia kehamilan agar mengurangi resiko
terjadinya jarak kehamilan yg terlalu dekat dan terlalu banyak anak yang dapat
menggangu organ reproduksi.
7. Menjelaskan kepada catin mengenai dampak kehamilan terlalu dekat yaitu memiliki
dampak dalam kehamilan pada jarak yang terlalu dekat antara lain kesulitan dalam
persalinan, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia), keguguran, perdarahan,
dan resiko panggul sempit. Serta menganjurkan catin untuk menghindari 4 Terlalu
dalam kehamilan yaitu teralu muda (<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu dekat
jarak kehamilan (<2 tahun), dan terlalu banyak anak (>3 anak).
8. Menjelaskan kepada catin perempuan bahwa keputihan yang dialami merupakan
keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering mengganti celana dalam,
menggunakan celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat seperti
berbahan cutton, tidak perlu menggunakan cairan pembersih genitalia untuk menjaga
tingkat keasaman normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk
mencegah agar vagina tidak lembab.
9. Menganjurkan kedua catin menjaga pola makan seimbang, mengurangi makanan yang
mengandung kolesterol, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi, mengurangi
makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan, melakukan olahraga secara
rutin, dan kontrol kesehatan secara rutin.
10. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi TT saat ini sudah T4 yang
masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun dan belum
seumur hidup, sehingga catin wanita masih perlu diberikan suntik imunisasi TT satu kali
lagi.
11. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin wanita dan
menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT5 (TT lengkap) yang masa
perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah seumur hidup, sehingga apabila
nanti sudah hamil atau hamil lagi, catin wanita tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT
kembali
12. Menganjurkan catin untuk mengurangi konsumsi kafein (batas mengkonsumsi kafein
sebanyak 200 miligram/hari), seperti teh dan kopi, yang dapat memperburuk
kesehatan menjelang persiapan kehamilan

104
13. Menganjurkan kepada catin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna hijau tua, kacangkacangan,
ikan, dan daging ayam, serta mengandung asam folat seperti pada sayuran bewarna
hijau tua atau minum susu yang terdapat kandungan asam folat. Selain itu, catin
perempuan juga penting mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Aturan minum TTD
bagi catin perempuan yaitu diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu, TTD
diminum setelah makan dengan air putih/jus buah tidak dengan teh, kopi, dan susu.
14. Menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi/ KB yang berguna dalam merencanakan
kehamian dengan mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak,dan
anak.
15. Menganjurkan kedua catin untuk memeriksakan kesehatan apabila ada keluhan.
16. Memberitahukan kepada catin untuk melakukan rapidtes sebelum pernikahan
dilakukan dan memberitahu kepada tamu undangan untuk melakukan rapidtes dan
tidak lupa menggunakan masker selama acara berlangsung, sesuai dengan protocol
pemerintah saat ini.
17. Melakukan pendokumentasian

Pandeglang, 6 Agustus 2022

Pengkaji,

(Eneng Yulianti )

105
LAMPIRAN
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

ASKEB PRANIKAH : Nn.Ratna

ALAMAT : Kp. Talaga

TANGGAL : 6 Agustus 2022

106
107
FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRANIKAH

No. Registrasi : 04
Tanggal Pengkajian : 5 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 10.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Klien : Nn. S
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kp. Kadu Parahu
1. Alasan datang
Konseling persiapan pernikah

2. Keluhan utama
Tidak ada

3. Riwayat obstetri
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28- 30 hari/bulan, teratur, lama ±3-5 hari
c. Banyaknya : ganti pembalut 3 kali/hari 3 hari awal pertama, hari berikutnya
2 kali ganti pembalut

d. Dismeorhe : Tidak ada.


e. HPHT : 15 Juli 2021
f. Fluor Albus : kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi, tidak gatal,
tidak berbau

4. Riwayat ginekologi
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit IMS, dan HIV/AIDS.

5. Riwayat kesehatan

108
a. Riwayat kesehatan klien
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, DM, asma hipertensi, ginjal, TBC

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyalit

6. Riwayat psikososial
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua calon pengantin mengatakan sudah
siap secara mental untuk menikah dan siap untuk hamil setelah menikah.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a) Pola istirahat
Jarang tidur pada siang hari dan pada malam hari tidur 7-8 jam.

b) Pola aktivitas
Bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga

c) Pola eliminasi
BAB 1 kali sehari, BAK 4-6 kali sehari dan tidak nyeri saat berkemih

d) Pola nutrisi
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur, daging, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-9 gelas sehari, suka mengkosumsi minuman
berwarna seperti es teh dan kopi. Tidak ada pantangan/alergi makanan

e) Pola personal hygiene


Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3 kali/hari atau setiap kali
basah. Setelah BAK atau BAB dikeringkan menggunakan tisu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,5 C

109
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 161 cm
LILA : 25 cm
IMT : 21,91kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang berkenaan dengan genetik seperti
sindrom down

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering

Leher : Tidak ada kelenjar thiroid dan kelenjar getah bening

Dada : Tidak dilakukan

Abdomen : Tidak dilakukan

Ekstremitas Atas : Tidak oedema, tidak ada varises


Ekstremitas Bawah: Tidak oedema, tidak ada varises

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. Analisis Data
Nn. S Wanita usia subur usia 22 tahun

Kebutuhan : Konseling Pranikah

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5 M yaitu : Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Melakukan Informed Consent untuk dilakukan pemeriksaan.

110
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa secara umum keadaan mereka baik, tandatanda
vital dalam batas normal.
4. Menjelaskan kepada catin perempuan mengenai pernikahan ideal, dimana kehidupan
keluarga harus didasari rasa kasih sayang, saling menghargai, dan menghormati
pasangan.
5. Menjelaskan kepada catin perempuan untuk segera merencanakan kehamilannya,
karena usianya saat ini sudah tergolong normal untuk bisa
mengandung/memproduksi, dimana usia tersebut organ reproduksi sudah/dalam
keadaan matang. Sehingga disarankan untuk segera hamul dan tidak menunda
kehamilan.
6. Menjelaskan kepada catin jika sudah hamil dan bersalin segera menggunakan
Kontrasepsi untuk menjarakkan usia kehamilan agar mengurangi resiko
terjadinya jarak kehamilan yg terlalu dekat dan terlalu banyak anak yang dapat
menggangu organ reproduksi.
7. Menjelaskan kepada catin mengenai dampak kehamilan terlalu dekat yaitu memiliki
dampak dalam kehamilan pada jarak yang terlalu dekat antara lain kesulitan dalam
persalinan, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia), keguguran, perdarahan,
dan resiko panggul sempit. Serta menganjurkan catin untuk menghindari 4 Terlalu
dalam kehamilan yaitu teralu muda (<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu dekat
jarak kehamilan (<2 tahun), dan terlalu banyak anak (>3 anak).
8. Menjelaskan kepada catin perempuan bahwa keputihan yang dialami merupakan
keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering mengganti celana dalam,
menggunakan celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat seperti
berbahan cutton, tidak perlu menggunakan cairan pembersih genitalia untuk menjaga
tingkat keasaman normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk
mencegah agar vagina tidak lembab.
9. Menganjurkan kedua catin menjaga pola makan seimbang, mengurangi makanan yang
mengandung kolesterol, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi, mengurangi
makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan, melakukan olahraga secara
rutin, dan kontrol kesehatan secara rutin
10. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi TT saat ini sudah T4 yang
masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun dan belum
seumur hidup, sehingga catin wanita masih perlu diberikan suntik imunisasi TT satu kali
lagi.
11. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin wanita dan
menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT5 (TT lengkap) yang masa
perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah seumur hidup, sehingga apabila
nanti sudah hamil atau hamil lagi, catin wanita tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT
kembali
12. Menganjurkan catin untuk mengurangi konsumsi kafein (batas mengkonsumsi kafein
sebanyak 200 miligram/hari), seperti teh dan kopi, yang dapat memperburuk
kesehatan menjelang persiapan kehamilan

111
13. Menganjurkan kepada catin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna hijau tua, kacangkacangan,
ikan, dan daging ayam, serta mengandung asam folat seperti pada sayuran bewarna
hijau tua atau minum susu yang terdapat kandungan asam folat. Selain itu, catin
perempuan juga penting mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Aturan minum TTD
bagi catin perempuan yaitu diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu, TTD
diminum setelah makan dengan air putih/jus buah tidak dengan teh, kopi, dan susu.
14. Menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi/ KB yang berguna dalam merencanakan
kehamian dengan mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak,dan
anak.
15. Menganjurkan kedua catin untuk memeriksakan kesehatan apabila ada keluhan.
16. Memberitahukan kepada catin untuk melakukan rapidtes sebelum pernikahan
dilakukan dan memberitahu kepada tamu undangan untuk melakukan rapidtes dan
tidak lupa menggunakan masker selama acara berlangsung, sesuai dengan protocol
pemerintah saat ini.
17. Melakukan pendokumentasian

Pandeglang, 5 Agustus 2022

Pengkaji,

( Eneng Yulianti )

112
LAMPIRAN
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

ASKEB PRANIKAH : Nn.Siska

ALAMAT : Kp. Kadu Kaso

TANGGAL : 5 Agustus 2022

113
114
FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRANIKAH

No. Registrasi : 05
Tanggal Pengkajian : Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 09.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Klien : Nn. M
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Kp. Kaso
1. Alasan datang
Konseling persiapan pernikahan

2. Keluhan utama
Tidak ada

3. Riwayat obstetri
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus : 28- 30 hari/bulan, teratur, lama ±3-5 hari
c. Banyaknya : ganti pembalut 3 kali/hari 3 hari awal pertama, hari berikutnya
2 kali ganti pembalut

d. Dismeorhe : Tidak ada.


e. HPHT : 22 Juli 2021
f. Fluor Albus : kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi, tidak gatal, tidak
berbau

4. Riwayat ginekologi
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit IMS, dan HIV/AIDS.

5. Riwayat kesehatan

115
a. Riwayat kesehatan klien
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, DM, asma hipertensi, ginjal, TBC

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyalit

6. Riwayat psikososial
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua calon pengantin mengatakan sudah
siap secara mental untuk menikah dan siap untuk hamil setelah menikah.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a) Pola istirahat
Jarang tidur pada siang hari dan pada malam hari tidur 7-8 jam.

b) Pola aktivitas
Bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga

c) Pola eliminasi
BAB 1 kali sehari, BAK 4-6 kali sehari dan tidak nyeri saat berkemih

d) Pola nutrisi
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur, daging, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-9 gelas sehari, suka mengkosumsi minuman
berwarna seperti es teh dan kopi. Tidak ada pantangan/alergi makanan

e) Pola personal hygiene


Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3 kali/hari atau setiap kali
basah. Setelah BAK atau BAB dikeringkan menggunakan tisu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 22 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,5 C

116
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 156 cm
LILA : 26 cm
IMT : 22,91kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang berkenaan dengan genetik seperti
sindrom down

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering

Leher : Tidak ada kelenjar thiroid dan kelenjar getah bening

Dada : Tidak dilakukan

Abdomen : Tidak dilakukan

Ekstremitas Atas : Tidak oedema, tidak ada varises


Ekstremitas Bawah: Tidak oedema, tidak ada varises

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. Analisis Data
Nn. M Wanita usia subur usia 21 tahun

Kebutuhan : Konseling Pranikah

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5 M yaitu : Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Melakukan Informed Consent untuk dilakukan pemeriksaan.

117
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa secara umum keadaan mereka baik, tandatanda
vital dalam batas normal.
4. Menjelaskan kepada catin perempuan mengenai pernikahan ideal, dimana kehidupan
keluarga harus didasari rasa kasih sayang, saling menghargai, dan menghormati
pasangan.
5. Menjelaskan kepada catin perempuan untuk segera merencanakan kehamilannya,
karena usianya saat ini sudah tergolong normal untuk bisa
mengandung/memproduksi, dimana usia tersebut organ reproduksi sudah/dalam
keadaan matang. Sehingga disarankan untuk segera hamul dan tidak menunda
kehamilan.
6. Menjelaskan kepada catin jika sudah hamil dan bersalin segera menggunakan
Kontrasepsi untuk menjarakkan usia kehamilan agar mengurangi resiko
terjadinya jarak kehamilan yg terlalu dekat dan terlalu banyak anak yang dapat
menggangu organ reproduksi.
7. Menjelaskan kepada catin mengenai dampak kehamilan terlalu dekat yaitu memiliki
dampak dalam kehamilan pada jarak yang terlalu dekat antara lain kesulitan dalam
persalinan, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia), keguguran, perdarahan,
dan resiko panggul sempit. Serta menganjurkan catin untuk menghindari 4 Terlalu
dalam kehamilan yaitu teralu muda (<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu dekat
jarak kehamilan (<2 tahun), dan terlalu banyak anak (>3 anak).
8. Menjelaskan kepada catin perempuan bahwa keputihan yang dialami merupakan
keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering mengganti celana dalam,
menggunakan celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat seperti
berbahan cutton, tidak perlu menggunakan cairan pembersih genitalia untuk menjaga
tingkat keasaman normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk
mencegah agar vagina tidak lembab.
9. Menganjurkan kedua catin menjaga pola makan seimbang, mengurangi makanan yang
mengandung kolesterol, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi, mengurangi
makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan, melakukan olahraga secara
rutin, dan kontrol kesehatan secara rutin.
10. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi TT saat ini sudah T4 yang
masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun dan belum
seumur hidup, sehingga catin wanita masih perlu diberikan suntik imunisasi TT satu kali
lagi.
11. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin wanita dan
menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT5 (TT lengkap) yang masa
perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah seumur hidup, sehingga apabila
nanti sudah hamil atau hamil lagi, catin wanita tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT
kembali
12. Menganjurkan catin untuk mengurangi konsumsi kafein (batas mengkonsumsi kafein
sebanyak 200 miligram/hari), seperti teh dan kopi, yang dapat memperburuk
kesehatan menjelang persiapan kehamilan

118
13. Menganjurkan kepada catin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna hijau tua, kacangkacangan,
ikan, dan daging ayam, serta mengandung asam folat seperti pada sayuran bewarna
hijau tua atau minum susu yang terdapat kandungan asam folat. Selain itu, catin
perempuan juga penting mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Aturan minum TTD
bagi catin perempuan yaitu diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu, TTD
diminum setelah makan dengan air putih/jus buah tidak dengan teh, kopi, dan susu.
14. Menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi/ KB yang berguna dalam merencanakan
kehamian dengan mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak,dan
anak.
15. Menganjurkan kedua catin untuk memeriksakan kesehatan apabila ada keluhan.
16. Memberitahukan kepada catin untuk melakukan rapidtes sebelum pernikahan
dilakukan dan memberitahu kepada tamu undangan untuk melakukan rapidtes dan
tidak lupa menggunakan masker selama acara berlangsung, sesuai dengan protocol
pemerintah saat ini.
17. Melakukan pendokumentasian

Pandeglang, 5 Agustus 2022

Pengkaji,

119
(Eneng Yulianti )

LAMPIRAN
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

ASKEB PRANIKAH : Nn.Marni

ALAMAT : Kp. Kaso

TANGGAL : 28 Januari 2022

120
s

121
PRA
KONSEPSI

122
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRAKONSEPSI

No. Registrasi : 01
Tanggal Pengkajian : 4-Agustus -2022

Waktu Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat Pengkajian : BPM Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny. D Nama Suami : Tn. D

Umur : 23 tahun Umur : 26 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kp. Sadahiang

1. Alasan datang
Ingin memeriksakan kesehatannya.

2. Keluhan utama
Ingin merencanakan kehamilan

3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 29 hari
- Lama : 5-7 hari
- Banyak : 2-3x sehari ganti pembalut
- Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
- Nyeri haid : Kadang-kadang

123
- Flour albus : -
- HPHT :

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Anak
Penyulit
Anak Tgl / Thn Tempat Usia Jenis Penolong kehamilan
ke persalinan persalinan kehamilan persalinan persalinan / Jenis
persalinan kelamin BB/ PB Keadaan

4. Riwayat ginekologi : tidak dilakukan

5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

6. Riwayat pernikahan
Menikah dengan suami yang ini suami pertama

7. Riwayat psikososia
- Perkawinan ke : 1 (satu)
- Lama perkawinan : 3 tahun
- Penerimaan keluarga : baik
- Budaya yang mempengaruhi kehamilan : tidak ada masalah yang berarti

8. Riwayat KB
Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

9. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola istirahat

124
Tidur siang : 1 jam/ kadang-kadang

Tidur malam : 7-8 jam

b. Pola aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mengepel, menyapu,
mencuci, menyetrika, memasak, mengantar anak sekolah dan kegiatan rumah pada umum
nya.

c. Pola eliminasi
BAK : 5 – 6 kali sehari

BAB : 1 kali setiap pagi

d. Pola nutrisi
- Makan pagi : porsi sedang, dengan lauk, kadang pake sayuran
- Makan siang : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur
- Makan sore : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur - Minum : sehari 7 - 8
gelas / hari

e. Pola personal hygien


- Ganti pakaian dalam : 2x sehari
- Mandi : 2x sehari
- Keramas : 3x seminggu
- Ganti baju : 2-3 x sehari
- Cara membersihkan alat genital : Setelah BAB/BAK langsung dikeringkan.

f. Pola hubungan seksual


- Hubungan seksual dengan suami menurut ibu masih normal dilakukan seminggu 1 – 2 kali
dalam satu minggu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Denyut nadi : 80 kali/menit

125
Frekuensi nafas : 22 kali/menit

Suhu tubuh : 36,5 0C

3. Pemeriksaan Antropometri Berat badan : 55 kg


Tinggi badan : 163 cm

LILA : 25 cm

IMT : 20,7 kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Normal

Mata : Skelera tidak ikterik

Konjungtiva tidak anemis

Mulut : Stomatitis tidak ada

Karies ada 1 gigi geraham kanan bawah

Leher : Kelenjar tiroid (-), kelenjar Limfe (-), vena jugularis (-)

Dada : Payudara simetris, tidak ada benjolan.

Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-),turgor kulit (-)

Ekstremitas Atas : Normal

Ekstremitas Bawah: Normal

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang

Hb : Tidak dilakukan

Gol. Darah :-

C. Analisis Data

126
Ny.D Pasangan usia subur Umur 23 Tahun

Kebutuhan : Konseling Prakonsepsi / Persiapan Kehamilan

D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan.
Pasien mengerti dan mau menandatangani surat informed consent untuk pemeriksaan.

2. Melakukan pemeriksaan ttv dan pemeriksaan fisik didapatkan data Td : 110/70 mmHg, N: 80
x/m, R: 22 x/m, S: 36,50C.
Bb : 55 kg, Tb : 163 cm, IMT : 20,7 kg/m2

3. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua dengan
menganjurkan konsumsi makanan seimbang, banyak minum air putih, karbohodrat, vitamin,
serat dan protein.
Pasien mengatakan akan mengatur pola makan nya.

4. Konsumsi Fe dan Asam folat jika hasil pemeriksaan Hb rendah.


Pasien mengerti dan akan melakukan cek Hb di Puskesmas dan minum Fe dan Asam folat jika
Hb rendah.

5. Mengupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mental nya, menjaga kesehatan fisik atau
kebersihan diri terutama lipatan kulit, ketiak, buah dada dan daerah genitalia dengan cara
mandi 2 kali sehari dan setelah BAB atau BAK langsung dikeringkan dan menjaga kesehatan
mental dengan cara menghindari stres.
Pasien akan menupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

6. Menganjurkan melakukan hubungan seksual dengan tidak menggunakan alat kontrasepsi


dan dilkukan pada masa subur. Petugas menjelaskan metode penentuan masa subur yang
belum diketahui ibu.
Pasien mengerti penjelasan yang disampaikan petugas.

7. Mendiskusikan jadual kujungan selanjutnya yaitu 1 bulan berikutnya atau jika ada keluhan.
Pasien mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang.

8. Melakukan pendokumentasian.
Telah dilakukan pendokumentasian.

Pandeglang, 4 Agustus 2022

127
Pengkaji,

( Eneng Yulianti )

DOKUMENTASI

128
129
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRAKONSEPSI

No. Registrasi : 02
Tanggal Pengkajian : 6 – Agustus -2022

Waktu Pengkajian : 09.30 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny. I Nama Suami : Tn. U

Umur : 27 tahun Umur : 32 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kp. Nembol

1. Alasan datang
Ingin memeriksakan kesehatannya.

2. Keluhan utama
Ingin merencanakan kehamilan

3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 29 hari
- Lama : 5-7 hari
- Banyak : 2-3x sehari ganti pembalut
- Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
- Nyeri haid : Kadang-kadang

130
- Flour albus : -
- HPHT :

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Anak
Penyulit
Anak Tgl / Thn Tempat Usia Jenis Penolong kehamilan
ke persalinan persalinan kehamilan persalinan persalinan / Jenis
persalinan kelamin BB/ PB Keadaan

4. Riwayat ginekologi : tidak dilakukan

5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

6. Riwayat pernikahan
Menikah dengan suami yang ini suami pertama

7. Riwayat psikososia
- Perkawinan ke : 1 (satu)
- Lama perkawinan : 2 tahun
- Penerimaan keluarga : baik
- Budaya yang mempengaruhi kehamilan : tidak ada masalah yang berarti

8. Riwayat KB
Tidak pernah menggunakan alat kontrasefsi

9. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola istirahat

131
Tidur siang : 1 jam/ kadang-kadang

Tidur malam : 7-8 jam

b. Pola aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mengepel, menyapu,
mencuci, menyetrika, memasak, mengantar anak sekolah dan kegiatan rumah pada umum
nya.

c. Pola eliminasi
BAK : 5 – 6 kali sehari

BAB : 1 kali setiap pagi

d. Pola nutrisi
- Makan pagi : porsi sedang, dengan lauk, kadang pake sayuran
- Makan siang : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur
- Makan sore : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur - Minum : sehari 7 - 8
gelas / hari

e. Pola personal hygien


- Ganti pakaian dalam : 2x sehari
- Mandi : 2x sehari
- Keramas : 3x seminggu
- Ganti baju : 2-3 x sehari
- Cara membersihkan alat genital : Setelah BAB/BAK langsung dikeringkan.

f. Pola hubungan seksual


- Hubungan seksual dengan suami menurut ibu masih normal dilakukan seminggu 1 – 2 kali
dalam satu minggu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Denyut nadi : 80 kali/menit

132
Frekuensi nafas : 21 kali/menit

Suhu tubuh : 36,1 0C

3. Pemeriksaan Antropometri Berat badan : 64 kg


Tinggi badan : 155 cm

LILA : 26 cm

IMT : 26,7 kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Normal

Mata : Skelera tidak ikterik

Konjungtiva tidak anemis

Mulut : Stomatitis tidak ada

Karies ada 1 gigi geraham kanan bawah

Leher : Kelenjar tiroid (-), kelenjar Limfe (-), vena jugularis (-)

Dada : Payudara simetris, tidak ada benjolan.

Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-),turgor kulit (-)

Ekstremitas Atas : Normal

Ekstremitas Bawah: Normal

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang

Hb : Tidak dilakukan

Gol. Darah : A, Rh +

C. Analisis Data

133
Ny.I Pasangan Usia Subur Umur 27 Tahun

Kebutuhan : Konseling Persiapan Kehamilan / Prakonsepsi Masalah :


Obesitas

D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan.
Pasien mengerti dan mau menandatangani surat informed consent untuk pemeriksaan.

2. Melakukan pemeriksaan ttv dan pemeriksaan fisik didapatkan data Td : 110/70 mmHg, N: 80
x/m, R: 21x/m, S: 36,10C.
Bb : 64 kg, Tb : 155 cm, IMT : 26,7 kg/m2
3. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua dengan
menganjurkan konsumsi makanan seimbang, banyak minum air putih, karbohodrat, vitamin,
serat dan protein.
Pasien mengatakan akan mengatur pola makan nya.

4. Konsumsi Fe dan Asam folat jika hasil pemeriksaan Hb rendah.


Pasien mengerti dan akan melakukan cek Hb di Puskesmas dan minum Fe dan Asam folat jika
Hb rendah.

5. Menganjurkan kepada pasien untuk dapat melakukan aktivitas seperti olahraga rutin untuk
meningatkan daya tahan tubuh dan agar tidak mudah sakit. Dan juga menyampaikan kepada
ibu bahwa saat ini IMT ibu 26,7 kg/m2 atau kegemukan dan menyampaikan konsekuensi
kegemukan sebelum hamil.
Pasien mengerti konsekuensi yang dijelaskan dan akan menjaga pola makannya dan rutin
olahraga.

6. Mengupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mental nya, menjaga kesehatan fisik atau
kebersihan diri terutama lipatan kulit, ketiak, buah dada dan daerah genitalia dengan cara
mandi 2 kali sehari dan setelah BAB atau BAK langsung dikeringkan dan menjaga kesehatan
mental dengan cara menghindari stres.
Pasien akan menupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

7. Menganjurkan melakukan hubungan seksual dengan tidak menggunakan alat kontrasepsi dan
dilkukan pada masa subur. Petugas menjelaskan metode penentuan masa subur yang belum
diketahui ibu.
Pasien mengerti penjelasan yang disampaikan petugas.

8. Mendiskusikan jadual kujungan selanjutnya yaitu 1 bulan berikutnya atau jika ada keluhan.
Pasien mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang.

9. Melakukan pendokumentasian.
Telah dilakukan pendokumentasian.

Pandeglang, 6 Agustus 2022

134
Pengkaji,

(Eneng Yulianti )

DOKUMENTASI

135
136
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRAKONSEPSI

No. Registrasi : 03
Tanggal Pengkajian : 07-Agustus -2022

Waktu Pengkajian : 10.00 WIB

Tempat Pengkajian : Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny. U Nama Suami : Tn. P

Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : SMA Pendidikan : SI

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru

Alamat : Kp. Parakan polos

1. Alasan datang
Ingin memeriksakan kesehatannya.

2. Keluhan utama
Ingin merencanakan kehamilan

3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama : 5-7 hari
- Banyak : 2-3x sehari ganti pembalut
- Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
- Nyeri haid : Kadang-kadang
- Flour albus : -

137
- HPHT :

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Anak
Penyulit
Tgl / Thn Tempat Usia Jenis Penolong kehamilan
Anak ke Jenis
persalinan persalinan kehamilan persalinan persalinan /
persalinan kelamin BB/ PB Keadaan

1 8 Tahun BPM 40 Minggu Spontan Bidan Tidak ada P 3200 Normal

4. Riwayat ginekologi : tidak dilakukan

5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

6. Riwayat pernikahan
Menikah dengan suami yang ini suami pertama

7. Riwayat psikososia
- Perkawinan ke : 1 (satu)
- Lama perkawinan : 10 tahun
- Penerimaan keluarga : baik
- Budaya yang mempengaruhi kehamilan : tidak ada masalah yang berarti

8. Riwayat KB Menggunakan KB

9. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola istirahat
Tidur siang : 1 jam/ kadang-kadang

Tidur malam : 7-8 jam

138
b. Pola aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mengepel, menyapu,
mencuci, menyetrika, memasak, mengantar anak sekolah dan kegiatan rumah pada umum
nya.

c. Pola eliminasi
BAK : 5 – 6 kali sehari

BAB : 1 kali setiap pagi

d. Pola nutrisi
- Makan pagi : porsi sedang, dengan lauk, kadang pake sayuran
- Makan siang : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur
- Makan sore : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur - Minum : sehari 7 - 8
gelas / hari

e. Pola personal hygien


- Ganti pakaian dalam : 2x sehari
- Mandi : 2x sehari
- Keramas : 3x seminggu
- Ganti baju : 2-3 x sehari
- Cara membersihkan alat genital : Setelah BAB/BAK langsung dikeringkan.

f. Pola hubungan seksual


- Hubungan seksual dengan suami menurut ibu masih normal dilakukan seminggu 1 – 2 kali
dalam satu minggu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Denyut nadi : 80 kali/menit

Frekuensi nafas : 22 kali/menit

Suhu tubuh : 36,5 0C

139
3. Pemeriksaan Antropometri Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 153 cm

LILA : 25 cm

IMT : 20,9 kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Normal

Mata : Skelera tidak ikterik

Konjungtiva tidak anemis

Mulut : Stomatitis tidak ada

Karies ada 1 gigi geraham kanan bawah

Leher : Kelenjar tiroid (-), kelenjar Limfe (-), vena jugularis (-)

Dada : Payudara simetris, tidak ada benjolan.

Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-),turgor kulit (-)

Ekstremitas Atas : Normal

Ekstremitas Bawah: Normal

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang

Hb : Tidak dilakukan

Gol. Darah :-

C. Analisis Data
Ny.U Pasangan usia subur Umur 31 Tahun

Kebutuhan Konseling Prakonsepsi

140
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan.
Pasien mengerti dan mau menandatangani surat informed consent untuk pemeriksaan.

2. Melakukan pemeriksaan ttv dan pemeriksaan fisik didapatkan data Td : 100/70 mmHg, N: 80
x/m, R: 22 x/m, S: 36,50C.
Bb : 49 kg, Tb : 153 cm, IMT : 20,9 kg/m2

3. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua dengan
menganjurkan konsumsi makanan seimbang, banyak minum air putih, karbohodrat, vitamin,
serat dan protein.
Pasien mengatakan akan mengatur pola makan nya.

4. Konsumsi Fe dan Asam folat jika hasil pemeriksaan Hb rendah.


Pasien mengerti dan akan melakukan cek Hb di Puskesmas dan minum Fe dan Asam folat jika
Hb rendah.

5. Mengupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mental nya, menjaga kesehatan fisik atau
kebersihan diri terutama lipatan kulit, ketiak, buah dada dan daerah genitalia dengan cara
mandi 2 kali sehari dan setelah BAB atau BAK langsung dikeringkan dan menjaga kesehatan
mental dengan cara menghindari stres.
Pasien akan menupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

6. Menganjurkan melakukan hubungan seksual dengan tidak menggunakan alat kontrasepsi


dan dilkukan pada masa subur. Petugas menjelaskan metode penentuan masa subur yang
belum diketahui ibu.
Pasien mengerti penjelasan yang disampaikan petugas.

7. Mendiskusikan jadual kujungan selanjutnya yaitu 1 bulan berikutnya atau jika ada keluhan.
Pasien mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang.

8. Melakukan pendokumentasian.
Telah dilakukan pendokumentasian.

Pandeglang, 7 Agustus 2022

Pengkaji,

( Eneng Yulianti )

141
DOKUMENTASI

142
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRAKONSEPSI

No. Registrasi : 04
Tanggal Pengkajian : 07-Agustus -2022

Waktu Pengkajian : 10.00 WIB

Tempat Pengkajian : Eneng Yulianti

Pengkaji : Eneng Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny. U Nama Suami : Tn. P

Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : SMA Pendidikan : SI

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru

Alamat : Kp. Parakan polos

1. Alasan datang
Ingin memeriksakan kesehatannya.

2. Keluhan utama
Ingin merencanakan kehamilan

3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama : 5-7 hari
- Banyak : 2-3x sehari ganti pembalut
- Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
- Nyeri haid : Kadang-kadang
- Flour albus : -

143
- HPHT :

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Anak
Penyulit
Tgl / Thn Tempat Usia Jenis Penolong kehamilan
Anak ke Jenis
persalinan persalinan kehamilan persalinan persalinan /
persalinan kelamin BB/ PB Keadaan

1 8 Tahun BPM 40 Minggu Spontan Bidan Tidak ada P 3200 Normal

4. Riwayat ginekologi : tidak dilakukan

5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

6. Riwayat pernikahan
Menikah dengan suami yang ini suami pertama

7. Riwayat psikososia
- Perkawinan ke : 1 (satu)
- Lama perkawinan : 10 tahun
- Penerimaan keluarga : baik
- Budaya yang mempengaruhi kehamilan : tidak ada masalah yang berarti

8. Riwayat KB Menggunakan KB

9. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola istirahat
Tidur siang : 1 jam/ kadang-kadang

Tidur malam : 7-8 jam

144
b. Pola aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mengepel, menyapu,
mencuci, menyetrika, memasak, mengantar anak sekolah dan kegiatan rumah pada umum
nya.

c. Pola eliminasi
BAK : 5 – 6 kali sehari

BAB : 1 kali setiap pagi

d. Pola nutrisi
- Makan pagi : porsi sedang, dengan lauk, kadang pake sayuran
- Makan siang : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur
- Makan sore : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur - Minum : sehari 7 - 8
gelas / hari

e. Pola personal hygien


- Ganti pakaian dalam : 2x sehari
- Mandi : 2x sehari
- Keramas : 3x seminggu
- Ganti baju : 2-3 x sehari
- Cara membersihkan alat genital : Setelah BAB/BAK langsung dikeringkan.

f. Pola hubungan seksual


- Hubungan seksual dengan suami menurut ibu masih normal dilakukan seminggu 1 – 2 kali
dalam satu minggu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Denyut nadi : 80 kali/menit

Frekuensi nafas : 22 kali/menit

Suhu tubuh : 36,5 0C

145
3. Pemeriksaan Antropometri Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 153 cm

LILA : 25 cm

IMT : 20,9 kg/m2

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Normal

Mata : Skelera tidak ikterik

Konjungtiva tidak anemis

Mulut : Stomatitis tidak ada

Karies ada 1 gigi geraham kanan bawah

Leher : Kelenjar tiroid (-), kelenjar Limfe (-), vena jugularis (-)

Dada : Payudara simetris, tidak ada benjolan.

Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-),turgor kulit (-)

Ekstremitas Atas : Normal

Ekstremitas Bawah: Normal

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang

Hb : Tidak dilakukan

Gol. Darah :-

C. Analisis Data
Ny.U Pasangan usia subur Umur 31 Tahun

Kebutuhan Konseling Prakonsepsi

146
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan.
Pasien mengerti dan mau menandatangani surat informed consent untuk pemeriksaan.

2. Melakukan pemeriksaan ttv dan pemeriksaan fisik didapatkan data Td : 100/70 mmHg, N: 80
x/m, R: 22 x/m, S: 36,50C.
Bb : 49 kg, Tb : 153 cm, IMT : 20,9 kg/m2

3. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua dengan
menganjurkan konsumsi makanan seimbang, banyak minum air putih, karbohodrat, vitamin,
serat dan protein.
Pasien mengatakan akan mengatur pola makan nya.

4. Konsumsi Fe dan Asam folat jika hasil pemeriksaan Hb rendah.


Pasien mengerti dan akan melakukan cek Hb di Puskesmas dan minum Fe dan Asam folat jika
Hb rendah.

5. Mengupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mental nya, menjaga kesehatan fisik atau
kebersihan diri terutama lipatan kulit, ketiak, buah dada dan daerah genitalia dengan cara
mandi 2 kali sehari dan setelah BAB atau BAK langsung dikeringkan dan menjaga kesehatan
mental dengan cara menghindari stres.
Pasien akan menupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

6. Menganjurkan melakukan hubungan seksual dengan tidak menggunakan alat kontrasepsi


dan dilkukan pada masa subur. Petugas menjelaskan metode penentuan masa subur yang
belum diketahui ibu.
Pasien mengerti penjelasan yang disampaikan petugas.

7. Mendiskusikan jadual kujungan selanjutnya yaitu 1 bulan berikutnya atau jika ada keluhan.
Pasien mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang.

8. Melakukan pendokumentasian.
Telah dilakukan pendokumentasian.

Pandeglang, 7 Agustus 2022

Pengkaji,

( Eneng Yulianti )

147
DOKUMENTASI

148
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRAKONSEPSI

No. Registrasi : 05
Tanggal Pengkajian : 07-08-2022

Waktu Pengkajian : 09.00 WIB

Tempat Pengkajian : BPM Eneng Yulianti Pengkaji : Eneng


Yulianti

A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. A

Umur : 22 tahun Umur : 27 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Sawsta

Alamat : Kp. Dukuh nembol

1. Alasan datang
Ingin memeriksakan kesehatannya.

2. Keluhan utama
Ingin merencanakan kehamilan

3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama : 5-7 hari
- Banyak : 2-3x sehari ganti pembalut
- Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
- Nyeri haid : Kadang-kadang
- Flour albus : -

149
- HPHT :

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Anak
Penyulit
Anak Tgl / Thn Tempat Usia Jenis Penolong kehamilan
ke persalinan persalinan kehamilan persalinan persalinan / Jenis
persalinan kelamin BB/ PB Keadaan

4. Riwayat ginekologi : tidak dilakukan

5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

b. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak memiliki riwayat terutama penyakit menular, keturunan dan sistemik yang dapat
berpengaruh pada kehamilan ibu dan janin ( HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi dan DM).

6. Riwayat pernikahan
Menikah dengan suami yang ini suami pertama

7. Riwayat psikososia
- Perkawinan ke : 1 (satu)
- Lama perkawinan : 2 tahun
- Penerimaan keluarga : baik
- Budaya yang mempengaruhi kehamilan : tidak ada masalah yang berarti

8. Riwayat KB
Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

9. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola istirahat
Tidur siang : 1 jam/ kadang-kadang

150
Tidur malam : 7-8 jam

b. Pola aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mengepel, menyapu,
mencuci, menyetrika, memasak, mengantar anak sekolah dan kegiatan rumah pada umum
nya.

c. Pola eliminasi
BAK : 5 – 6 kali sehari

BAB : 1 kali setiap pagi

d. Pola nutrisi
- Makan pagi : porsi sedang, dengan lauk, kadang pake sayuran
- Makan siang : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur
- Makan sore : porsi sedang, dengan lauk pauk,dan makan sayur - Minum : sehari 7 - 8
gelas / hari

e. Pola personal hygien


- Ganti pakaian dalam : 2x sehari
- Mandi : 2x sehari
- Keramas : 3x seminggu
- Ganti baju : 2-3 x sehari
- Cara membersihkan alat genital : Setelah BAB/BAK langsung dikeringkan.

f. Pola hubungan seksual


- Hubungan seksual dengan suami menurut ibu masih normal dilakukan seminggu 1 – 2 kali
dalam satu minggu.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis

2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Denyut nadi : 80 kali/menit

Frekuensi nafas : 22 kali/menit

151
Suhu tubuh : 36,5 0C

3. Pemeriksaan Antropometri Berat badan : 58 kg


Tinggi badan : 150 cm

LILA : 27 cm

IMT : 25,8 kg/m2 (Obesitas)

4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Normal

Mata : Skelera tidak ikterik

Konjungtiva tidak anemis

Mulut : Stomatitis tidak ada

Karies ada 1 gigi geraham kanan bawah

Leher : Kelenjar tiroid (-), kelenjar Limfe (-), vena jugularis (-)

Dada : Payudara simetris, tidak ada benjolan.

Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-),turgor kulit (-)

Ekstremitas Atas : Normal

Ekstremitas Bawah: Normal

Anogenitalia : Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang

Hb : Tidak dilakukan

Gol. Darah :-

C. Analisis Data
Ny.A Pasangan Usia Subur Umur 21 Tahun

152
Kebutuhan Konseling Prakonsepsi

Masalah ; Obesitas

D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan.
Pasien mengerti dan mau menandatangani surat informed consent untuk pemeriksaan.

2. Melakukan pemeriksaan ttv dan pemeriksaan fisik didapatkan data Td : 120/70 mmHg, N: 80
x/m, R: 22 x/m, S: 36,50C.
Bb : 58 kg, Tb : 150 cm, IMT : 25,8 kg/m2

3. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua dengan
menganjurkan konsumsi makanan seimbang, banyak minum air putih, karbohodrat, vitamin,
serat dan protein.
Pasien mengatakan akan mengatur pola makan nya.

4. Konsumsi Fe dan Asam folat jika hasil pemeriksaan Hb rendah.


Pasien mengerti dan akan melakukan cek Hb di Puskesmas dan minum Fe dan Asam folat jika
Hb rendah.

5. Menganjurkan kepada pasien untuk dapat melakukan aktivitas seperti olahraga rutin untuk
meningatkan daya tahan tubuh dan agar tidak mudah sakit. Dan juga menyampaikan kepada
ibu bahwa saat ini IMT ibu 25,8 kg/m2 atau kegemukan dan menyampaikan konsekuensi
kegemukan sebelum hamil.
Pasien mengerti konsekuensi yang dijelaskan dan akan menjaga pola makannya dan rutin
olahraga.

6. Mengupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mental nya, menjaga kesehatan fisik atau
kebersihan diri terutama lipatan kulit, ketiak, buah dada dan daerah genitalia dengan cara
mandi 2 kali sehari dan setelah BAB atau BAK langsung dikeringkan dan menjaga kesehatan
mental dengan cara menghindari stres.
Pasien akan menupayakan dan menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

7. Menganjurkan melakukan hubungan seksual dengan tidak menggunakan alat kontrasepsi dan
dilkukan pada masa subur. Petugas menjelaskan metode penentuan masa subur yang belum
diketahui ibu.
Pasien mengerti penjelasan yang disampaikan petugas.

8. Mendiskusikan jadual kujungan selanjutnya yaitu 1 bulan berikutnya atau jika ada keluhan.
Pasien mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang.

9. Melakukan pendokumentasian.
Telah dilakukan pendokumentasian.

Pandeglang, 07 Agustus 2022

153
Pengkaji,

( Eneng Yulianti )

DOKUMENTASI

154
155
PRESENTASI JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI REMAJA

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 2


Praktik Asuhan Kebidanan pada Remaja, Pranikah, dan Prakonsepsi

Disusun Oleh:

NAMA : Eneng Yulianti


NPM : 19210200214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022

156
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................. Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ......................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i
BAB I JURNAL .................................................................................................................. 2
1 Jurnal 1 ................................................................................................................ 2
2 Jurnal 2 ................................................................................................................ 3
3 Jurnal 3 ................................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN KASUS ................................................................................................... 5
1 Tinjauan Kasus ...................................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................... 10
1 Pembahasan ....................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 16
1 Simpulan ............................................................................................................ 16
2 Saran ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 18
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 19

i
BAB I
JURNAL

1 Jurnal 1
Judul : Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Makan Dengan
Status Gizi Remaja Putri di SMA Negeri II Kota Kupang
Penulis : Maria Goreti Pantaleon
Tahun : September, 2019
Link Jurnal: http://cyber-chmk.net/ojs/index.php/kesehatan/article/view/513

ABSTRAK
Status gizi adalah keadaan tubuh akibat mengkonsumsi makanan dan penggunaan zat-
zat gizi. Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap perubahan fisik, dan seringkali
memiliki pola perilaku makan yang tidak sehat. Ini terlihat pada perilaku remaja yang selalu
dianggap benar oleh remaja itu sendiri seperti melakukan diet yang ketat, mengurangi asupan
makanan dengan melewatkan makan pagi, dan menahan rasa lapar. Ini dilakukan agar remaja
tetap memiliki tubuh langsing, dan takut untuk menjadi gemuk. Penilaian status gizi
berdasarkan IMT pada kelompok umur 13–15 tahun menunjukkan prevalensi nasional kurus
adalah 11,1% terdiri dari 3,3% sangat kurus dan 7,8% kurus. Prevalensi sangat kurus terlihat
paling rendah di Bangka Belitung (1,4%) dan paling tinggi di Nusa Tenggara Timur (9,2%).
Selain itu, prevalensi pada status gizi gemuk memiliki hasil yang berbeda signifikan
dibandingkan dengan status gizi sangat kurus dan kurus. Pada tahun 2010 prevalensi gizi
gemuk adalah 1,4% dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 7,3%.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara pengetahuan gizi dan
kebiasaan makan dengan status gizi remaja putri di SMA Negeri II Kota Kupang. Desain
penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study.
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018, dengan jumlah sampel sebanyak 100
orang remaja putri. Data dianalisis menggunakan uji chi-square, dan hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi
dengan status gizi remaja putri (p=0,619), dan uji hubungan antara kebiasaan makan dengan
status gizi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p=0,001). Sebagian besar

2
Remaja Putri di SMA Negeri II memiliki status gizi normal, yaitu sebanyak 84 orang
(84%),dan berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kebiasaan makan
berhubungan dengan status gizi remaja putri, sehingga diharapkan bagi para orangtua dan
guru agar memperhatikan pola makan anaknya serta untuk remaja putri agar mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi seimbang untuk meningkatkan status gizinya.
Kata kunci: Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Makan, Remaja Putri, Status Gizi.

2 Jurnal 2
Judul : Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua Tunggal Dengan
Frekuensi Makan dan Status Gizi Remaja
Penulis : Yessy Nur Endah Sary
Tahun : Agustus, 2021
Link Jurnal: https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/oksitosin/article/view/762/1011

ABSTRAK
Status gizi adalah salah satu yang berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Status
gizi yang baik mampu mempertahankan, memperkuat daya tahan tubuh, meningkatkan
kemampuan fisik dan intelegensi serta produktifitas kerja. Status gizi berkaitan dengan
asupan gizi dari makanan yang dimakan baik kuantitas dan kualitasnya.
Penilaian status gizi pada remaja menggunakan antropometri dengan indeks masa tubuh
(IMT) yang berkaitan dengan umur, berat badan dan tinggi badan. Klasifikasi IMT yaitu nilai
Z-skor < - 3SD (sangat kurus), Z-skor – 3sd<-2SD (kurus), Z-skor -2SD sampai 1 SD
(normal). Prevelensi gizi kurang tahun 2013 19,6%. Status gizi buruk tahun 2013 5,7%
Riskesdas, (2013). Instrumen yang digunakan pada penelitian yakni kuesioner singkat
tentang data demografi (umur remaja, orang tua tunggal, penyebab orang tua menjadi
tunggal, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua). Lembar observasi digunakan dalam
menganalisis berat badan dan tinggi badan remaja. Hasilnya berhubunga dengan
menggunakan Chi Square yakni diperoleh nilai p=0,000 berarti ada hubungan antara sosial
ekonomi keluarga orang tua tunggal dengan frekuensi makan remaja dan p=0,003 berarti ada
hubungan antara sosial ekonomi orang tua tunggal dengan status gizi remaja.

3
Kata kunci: Sosial Ekonomi, Orang Tua, Frekuensi Makan, Status Gizi Remaja

3 Jurnal 3
Judul : Hubungan Body Image dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi
Remaja Putri Kelas VIII SMPN 20 Surabaya
Penulis : Ade Nur Ovita, Nety Mawarda Hatmanti, Nur Amin
Tahun : Juni, 2019
Link Jurnal : https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/spnj/article/view/31276

ABSTRAK
Remaja Putri rentan mengalami permasalahan gizi, masalah gizi pada remaja putri dapat
diakibatkan oleh diet ketat, gaya hidup, penilaian pada diri sendiri (body image), aktivitas
fisik yang dilakukan serta pengetahuan gizi seimbang. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis hubungan antara body image dan aktivitas fisik dengan status gizi remaja putri
kelas VIII SMPN 20 Surabaya. Penelitian ini menggunakan studi Cross-Sectional Analytic
dengan sampel 78 siswi. Instrumen menggunakan lembar Body Shape Questionnaire (BSQ)
dan PAL (Physical Activity Level) serta pengukuran Antropometri (Berat badan dan Tinggi
Badan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya memiliki body image
positif sebanyak 30 siswi (38,5%), sebagian besar memiliki aktivitas fisik ringan sebanyak 59
siswi (75,6%), dan sebagian besar memiliki status gizi normal sebanyak 40 siswi (51,3%).
Hasil uji Spearman’s Rank Correlation diketahui bahwa body image berhubungan dengan
status gizi dengan nilai p=<0,001, sedangkan aktivitas fisik dengan status gizi tidak terdapat
hubungan dengan nilai p=<0,068. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa body
image berhubungan dengan status gizi remaja, sedangkan aktivitas fisik tidak berhubungan
dengan status gizi. Oleh karena itu perlu adanya pemberian edukasi kepada siswi sehingga
para siswi lebih menghargai bentuk tubuhnya serta meningkatkan aktivitas fisik guna
mempertahankan status gizi normal.
Kata Kunci: body image, aktivitas fisik, status gizi, remaja putri.

4
BAB II
TINJAUAN KASUS

Tinjauan Kasus

FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


PADA MASA REMAJA

No Register : 01
Tanggal Pengkajian : 03 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 16.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Eneng Yulianti
Pengkaji : Eneng Yulianti

PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. P
Usia : 15 Tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SLTP

Identitas Orang Tua


Nama Ibu : Ny. S
Usia Ibu : 52 Tahun
Suku Ibu : Sunda
Pekerjaan Ibu : IRT
Pendidikan : SD

5
Alamat : Kp. Nembol

Nama Ayah : Tn. M


Usia Ayah : 59 Tahun
Suku Ayah : Sunda
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pendidikan : SLTP
Alamat : Kp. Nembol
2. Alasan Datang
Remaja mengatakan ingin mengetahui tentang status gizinya.
3. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
4. Riwayat Mentruasi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Sebelum Sakit : 6-7 hari
Banyak : 2- 3 x sehari ganti pembalut
Sifat darah : Merah encer Tidak menggumpal
Sebelum Sakit : Merah encer tidak menggumpal
Nyeri Haid : Ada
Flour Albus : Tidak Ada
HPHT :-
5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat Keturunan: Alergi (-), Riwayat penyakit Keturunan, Asma (+), DM (-)
- Riwayat Kesehatan Sekarang: -
- Riwayat kesehatan yang lalu: -
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya ingin mengetahui beberapa informasi tentang
status gizinya dan ingin melakukan konseling pada tenaga kesehatan.
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari

6
a. Pola Istirahat
Tidur Siang : 1- 2 jam
Tidur Malam : 7 jam
b. Pola Aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari-hari melakukan kegiatan rumah, seperti
mengepel, menyapu, sekolah dan olahraga (jarang dilakukan).
c. Pola Eliminasi
BAK : 5 – 6 x/ hari
BAB : 1 x / hari
d. Pola Nutrisi
Makan : 1-2 x/hari dengan porsi sedang, dengan lauk pauk,
sayur buah, dan makanan cepat saji
Minum : 5- 6 gelas /hari dan minuman soft drink
e. Pola Kebiasaan
Tidak Ada
f. Pola Personal Hygiene
Ganti pakaian dalam : 2-3 x / hari
Mandi : 2 x / hari
Keramas : 3- 4 x dalam seminggu
Ganti baju : 2 x / hari
Cara membersihkan alat genetalia: setelah BAK dan BAB: langsung di keringkan
dengan tisu.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/70 Mmhg
Denyut Nadi : 80x/Menit
Frekuensi Nafas : 22x/Menit
Suhu Tubuh : 36.5oC

7
3. Pemeriksaan Status Gizi
Berat Badan : 35 Kg
Tinggi Badan : 145 Cm
IMT : 16,6 (Underweight)
LILA : 22 Cm
Lingkar Perut : 64 Cm
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak Pucat
Mata : Sklera: Putih, Konjungtiva: Tidak Anemis
Telinga : Bentuk: Simetris, Kebersihan: Bersih,
Polip: Tidak Ada
Hidung : Tidak ada riwayat sinus, tidak ada benjolan
Mulut : Tidak ada karies, tidak ada stomatitis
Leher : Kelenjar tyroid (-), kelenjar limfe (-),
vena jugularis (-)
Dada : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Bentuk: Simetris, bekas luka: (-), turgor kulit (-)
Ekstremitas Atas : Normal
Ekstremitas Bawah : Oedema (-), Varises (-), Refleks patella (+)
Anogenetalia : Tidak dilakukan
5. Pemeriksaan Penunjang: Tidak dilakukan
C. Analisis Data
Nn. P Remaja Umur 15 Tahun dengan KEK dan Underweight.
Kebutuhan: Konseling kebutuhan gizi seimbang Remaja

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu klien untuk menerapkan prokes sesuai prosedur bahwa pemeriksa dan
pasien wajib menerapkan 5M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, mencuci
tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Memfasilitasi informed consent.

8
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. P.
4. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami KEK juga
Underweight dilihat dari nilai IMT 16,6. Nilai IMT di bawah 18,5 menandakan berat
badan kurang (underweight) hal ini juga membuat cepat merasa lelah.
5. Menjelaskan serta memberikan konseling pada pasien tentang pentingnya
memperhatikan dan menjaga asupan gizi yang baik bagi tubuh. Seperti, menjaga pola
makan, makan secara teratur dengan menu lauk-pauk, buah-buahan dan sayur-mayur,
mengurangi konsumsi makanan cepat saji, mengurangi makanan yang pedas.
6. Menganjurkan klien untuk berolahraga secara rutin 1-2x dalam seminggu.
7. Menganjurkan klien untuk melakukan kunjungan ulang bila ada keluhan.
8. Melakukan pendokumentasian.
Pengkaji ,

Eneng Yulianti

9
BAB III
PEMBAHASAN

Pembahasan
a. Jurnal 1: “Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Makan dengan Status Gizi Remaja
Putri di SMA Negeri II Kota Kupang”.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 16 – 18
tahun, yaitu sebanyak 51 siswa (51%). Untuk pekerjaan orang tua responden, paling
banyak bekerja sebagai petani / peternak / nelayan, yaitu sebanyak 25 orang (25%), dan
untuk pendidikan orang tua, paling banyak mempunyai pendidikan tamat SMA/Sederajat,
yaitu sebanyak 49 orang (49%).
Hasil penelitian diketahui bahwa, sebagian besar responden memiliki pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 79 siswa (79%). Sebagian besar responden memiliki status gizi
normal, yaitu sebanyak 84 siswa (84%). Sebagian besar responden memiliki kebiasaan
mengkonsumsi makanan pokoknya baik, yaitu sebanyak 84 orang (84%). Sebagian besar
responden kurang memiliki kebiasaan mengkonsumsi lauk hewani, yaitu sebanyak 45
orang (45%). Sebagian besar responden memiliki kebiasaan mengkonsumsi lauk nabati
yang baik, yaitu sebanyak 71 orang (71%). Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen (pengetahuan gizi dan kebiasaan makan) dengan
variabel dependen (status gizi remaja).
Hubungan pengetahuan gizi dengan status gizi remaja putri hasil analisis
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan
status gizi remaja putri di SMA Negeri II Kota Kupang (p=0,619). Hubungan kebiasaan
makan dengan status gizi remaja putri untuk makanan pokok hasil analisis menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan pokok
dengan status gizi remaja putri di SMA Negeri II Kota Kupang (p=0,001). Lauk hewani,
hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan
mengkonsumsi lauk hewani dengan status gizi remaja putri di SMA Negeri II Kota
Kupang (p=0,001). Lauk Nabati, Hasil anasilis menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara kebiasaan mengkonsumsi lauk nabati dengan status gizi remaja putri di
SMA Negeri II Kota Kupang.

10
Pada masa remaja terjadi kecepatan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental,
emosional serta sosial. Pada masa ini banyak masalah yang berdampak negatif terhadap
kesehatan dan gizi remaja sehingga status gizi remaja cenderung gizi kurang atau terjadi
obesitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi pada remaja adalah
pengetahuan tentang gizi. Remaja lebih menyukai makanan dengan kandungan natrium
dan lemak yang tinggi tetapi rendah vitamin dan mineral.
Berdasarkan hasil penelitian pada 100 orang remaja putri di SMA Negeri II Kota
Kupang, diketahui bahwa sebagian besar siswa putri di SMA tersebut mempunyai status
gizi normal yaitu sebanyak 84 orang (84%) status gizi gemuk sebanyak 8 orang (8%),
dan status gizi kurus dan sangat kurus sebanyak 8 orang(8%). Hasil analisis menunjukkan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan status gizi
remaja putri di SMA Negeri II Kota Kupang (p=0,619). Hasil analisis menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan makanan pokok lauk hewani
dan lauk nabati dengan status gizi remaja putri di SMA Negeri II Kota Kupang.
Dari hasil pengkajian, dapat diketahui bahwa adanya penyebab dari adanya
kekurangan gizi sehingga bisa dikatakan ini menjadi masalah dari gizi remaja. Penyebab
gizi kurang dengan menghasilkan status gizi rendah yakni diantaranya adalah
pengetahuan kurang dan pola makan remaja sehingga perlu adanya perhatiian dengan
diberikan informasi berupa konseling kepada pasien tentang pentingnya mengatur dan
menjaga asupan gizi yang baik bagi tubuh dengan terus menambah pengetahuan tentang
gizi, menjaga pola makan dengan mengkonsumsi lauk-pauk hewani dan nabati,
mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral seperti buah-buahan dan
sayur-mayur. Konseling yang diberikan oleh pengkaji sesuai dengan hasil penelitian
jurnal 1 tentang hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan makan dengan status gizi
remaja putri di SMA Negeri II Kota Kupang.

b. Jurnal 2: “Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua Tunggal Dengan Frekuensi Makan dan
Status Gizi Remaja”.
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan 52 orang
(59,73%), lebih banyak daripada responden laki-laki 35 orang (40,22%). Mayoritas
responden berusia 15 tahun sebanyak 40 orang (45,97%). Mayoritas responden tinggal

11
dengan ibu tunggan (70,41%). Orang tua dari responen menjadi orang tua tunggal karena
alasan kematian dari salah satu pasangan yaitu sebanyak 59 orang (67,81%).
Sebagian besar orang tua dari responden berpendidikan terakhir sekolah menengah
pertama yaitu sebanyak 48 orang (55,17%). Tingkat pendidikan menentukan sifat yang
positif terhadap kesehatan dan status gizi remaja. Pendidikan mempengaruhi keputusan
ibu untuk memberikan makanan untuk anak remaja mereka. Di samping itu adapun hasil,
sebagian besar dari ibu tunggal responden bekerja sebagai tukang cuci yaitu sebanyak 28
orang (32,18%). Faktor ibu atau orang tua yang bekerja menjadi penyebab belum
terpenuhinya gizi remaja. Pendapatan diperoleh dari bekerja mempengaruhi jenis
makanan yang dikonsumsi keluarga.
Data khusus penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar remaja laki-laki dalam
sehari hanya makan sebanyak 2x (77,14%) dan remaja perempuan juga dalam satu hari
hanya makan 2x yaitu sebanyak 42 orang (80,76%). Orang tua yang tidak bekerja dan
hanya mengandalkan uang pensiun peninggalan dari suami/istri maka membuat keluarga
harus berhemat yang cenderung mengkonsumsi makanan dengan variasi dan gizi yang
kurang cukup bahkan semua keluarga harus makan dengan frekuensi maksimal hanya 2
kali dalam satu hari karena masih banyak kebutuhan lain yang harus terpenuhi selain
urusan makanan.
Hasil analisis menggunakan Chi Square menunjukkn nilai p=0,000 berarti ada
hubungan antara sosial ekonomi orang tua tunggal dengan frekuensi makan remaha dan
diperoleh juga nilai p=0,003 berarti ada hubungan antara sosial ekonomi orang tua
tunggal dengan frekuensi makan remaja.
Berdasarkan penjelasan terkait jurnal ini, ada hubungan dengan kasus yang dilakukan
pada Nn. P yakni adanya kemungkinan dengan adanya ketetapan bahwa kekurangan gizi,
bisa saja faktornya dikarenakan dari keadaan orang tua sehingga mempengaruhi asupan
makanan pada klien sehingga harus diperhatikan apa saja dan bagaimana melakukan
perhatian pada pola makan untuk tubuh remaja.

c. Jurnal 3: “Hubungan Body Image dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Remaja Putri
Kelas VIII SMPN 20 Surabaya”.

12
Karakteristik pada penelitian ini meliputi usia responden. Penelitian ini mengambil
responden kelas VIII yang rata – rata berusia 14-15 tahun. Rentan usia tersebut dikatakan
remaja awal (Mar’at, 2015), sedangkan literatur lain mengatakan bahwa usia 14 – 15
tahun adalah masa remaja tengah (Dieny, 2014), dapat disimpulkan bahwa rentan usia
tersebut termasuk dalam masa pubertas (Ali, 2004).

Hasil pengamatan body image menyatakan bahwa dari 78 siswi bahwa hampir
setengahnya memiliki body image positif sebesar 29 siswi (37,2%). Hal ini menunjukkan
bahwa remaja putri kelas VIII SMPN 20 Surabaya sebagian besar berasumsi bahwa
mereka puas dengan tubuh yang mereka miliki sekarang, tetapi masih terdapat siswi yang
mempunyai asumsi ketidakpuasan mereka dengan bentuk tubuhnya sekarang sehingga
dapat menimbulkan body image yang negatif pada setiap remaja.

Hasil tabulasi silang antara body image dengan status gizi, dari 78 responden
diketahui bahwa sebanyak 20 siswi (25,6%) dengan status gizinya normal memiliki body
image yang positif, sedangkan 7 siswi (9,0%) dengan status gizi gemuk memiliki body
image negatif tingkat sedang serta 10 siswi (12,8%) dengan status gizi obesitas memiliki
body image tingkat sedang. Hasil uji Spearman’s Rank Correlation didapatkan hasil p-
value 0,01 < 0,05 (alpha), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya
ada hubungan yang signifikan antara body image dengan status gizi remaja putri kelas
VIII SMPN 20 Surabaya.

Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh pada remaja dengan menganggap tubuhnya


terlalu gemuk membuat remaja melakukan upaya penurunan berat badan dengan cara
yang salah, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi status gizinya (Nicolas, 2012).
Ketidakpuasan tersebut dikarenakan subjek merasa tubuhnya terlalu gemuk dan terdapat
beberapa bagian tubuh (misalnya lengan, paha) yang tidak sesuai dengan ukuran
tubuhnya sehingga terlihat tidak proporsional.

Salah satu faktor yang membentuk status gizi seseorang adalah dengan melakukan
aktivitas fisik. Melakukan aktivitas fisik secara teratur menimbulkan dampak positif bagi
tubuh, selain membuat tubuh sehat dan bugar terdapat manfaat lain dari kegiatan tersebut
yaitu dapat memperbaiki status gizi seseorang (Mar’at, 2015).Kurangnya aktivitas fisik
diidentifikasi sebagai resiko utama untuk keempat kematian di dunia yaitu sekitar 6%

13
dari kejadian kematian di dunia. Seorang yang kurang aktivitas fisik menyebabkan tubuh
kurang menggunakan energi yang tersimpan didalam tubuh. Oleh karena itu jika
konsumsi energi berlebih tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang sesuai maka secara
berkelanjutan dapat mengakibatkan obesitas. Cara yang paling mudah dan umum untuk
meningkatkan pengeluaran energi adalah dengan melakukan latihan fisik atau gerak
badan (Nurvita, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil simpulan antara lain terdapat
hubungan yang signifikan antara body image dengan status gizi Remaja Putri Kelas VIII
SMPN 20 Surabaya Selain itu, diketahui pula bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi Remaja Putri Kelas VIII SMPN 20
Surabaya. Adapun rekomendasi yang dapat diajukan dari penelitian yang telah
dilaksanakan ini adalah disarankan bagi siswi agar lebih memperhatikan status gizinya
dengan cara memantau secara berkala berat badan dan tinggi badannya serta Siswi yang
memiliki body image yang negatif diharapkan mampu mengubah persepsi mengenai
bentuk tubuhnya dengan cara meningkatkan kepercayaan terhadap diri sendiridan
memfokuskan kelebihan pada dirinya serta tidak membanding-bandingkan dirinya
dengan orang lain Tidak hanya itu, siswi diharapkan melakukan aktivitas fisik secara
rutin guna mempertahankan status gizinya dan meningkatkan derajat kesehatan dirinya
sendiri. Diharapkan dimasa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu sumber
data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor
lainnya variable yang berbeda,jumlah sampel yang lebih banyak tempat yang berbeda
desain yang lebih tepat dan tetap berhubungan dengan bidang gizi.

Dari hasil pengkajian, Nn. P jarang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga,
sehingga diberikan konseling pada pasien untuk rutin olahraga karena salah satu cara
yang paling mudah dan umum untuk meningkatkan pengeluaran energi adalah dengan
melakukan latihan fisik atau gerak badan. konseling yang dilakukan pengkaji sesuai
dengan hasil penelitian jurnal 3 yaitu ada hubungan Body Image dan Aktivitas Fisik
Dengan Status Gizi Remaja Putri.

14
BAB IV
PENUTUP

1 Simpulan
a. Konseling pada Nn. P sesuai dengan jurnal 1 yaitu hubungan pengetahuan gizi dan
kebiasaan makan dengan status gizi.
b. Konseling pada Nn. P dengan jurnal 2, belum dapat diambil kesimpulan terkait hubungan
antara status sosial ekonomi keluarga dengan status gizi karena tidak dilakukan
pengkajian status sosial ekonomi.
c. Konseling pada Nn. P sesuai dengan jurnal 3 yaitu ada hubungan body image dan
aktivitas fisik dengan status gizi remaja putri.

2 Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
kebidanan pada remaja, pranikah, dan prakonsepsi serta meningkatkan penyuluhan dan
konseling tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi remaja.
b. Bagi Institusi Pendidikan (UIMA)
Dihapkan dapat memberikan masukan bagi institusi sebagai bahan evaluasi bagi
akademik mengenai teori asuhan kebidanan pada remaja, pranikah, dan prakonsepsi,
sehingga dapat menambah referensi di akademik sebagai bahan penelitian selanjutnya.
c. Bagi Profesi Bidan
Bidan sebagai profesi diharap dapat lebih memperhatikan kembali kewenangannya
dalam memberikan pelayanan kebidanan pada klien agar dapat memberikan asuhan
yang sesuai dengan standar dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi baik selama
remaja, pranikah maupun prakonsepsi. Bidan sebagai profesi juga harus mampu terus
meningkatkan mutu pelayanannya agar klien merasa senyaman mungkin berkonsultasi
dengan bidan, sehingga terjalin hubungan kerjasama yang baik antara bidan dan
klien/pasien.
d. Bagi Responden

15
Meningkatnya pengetahuan tentang gizi seimbang pada masa remaja . pentingnya
asupan gizi yang seimbang dan gaya hidup sehat bagi remaja , dan diharapkan dapat
mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan bergizi serta membiasakan hidup sehat .

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Pantaleon, M. G. (2019). Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Makan dengan


Status Gizi Remaja Putri di SMA Negeri II Kota Kupang. CHMK Health Journal, 3(3),
69-76.
2. Sary, Y. N. E. (2021). Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua Tunggal Dengan Frekuensi
Makan dan Status Gizi Remaja. Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 8(2), 93-99.
3. Amin, N., Ovita, A. N., & Hatmanti, N. M. (2019). Hubungan Body Image dan Aktivitas
Fisik dengan Status Gizi Remaja Putri Kelas VIII SMPN 20 Surabaya. Sport and
Nutrition Journal, 1(1), 27-32.

17
LAMPIRAN

1. Dokumentasi

Link video :
https://drive.google.com/drive/folders/1jUJyXLAAAdgKljZZLt7M8xNtcWTBNTSY?usp=sharing

18

Anda mungkin juga menyukai