Anda di halaman 1dari 17

PRESENTASI JURNAL

KEK PADA REMAJA PUTRI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 2


Praktik Asuhan Kebidanan Pranikah, dan Prakonsepsi

Oleh:

NAMA : ANDI SARWINDAH


NIM : A1A122021

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

KEK PADA REMAJA PUTRI

Oleh:

NAMA : ANDI SARWINDAH


NIM : A1A122021

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk


dipresentasikan dihadapan tim penguji.

Tanggal, 30 Desember 2022

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(Dr Syamsuryati S.ST., SKM., M.Kes)


LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

KEK PADA REMAJA PUTRI

Oleh:
NAMA : ANDI SARWINDAH
NPM : A1A122021

Telah dipresentasikan pada tanggal 30 bulan Desember tahun 2022 di


hadapan tim penguji Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju.

Tanggal, 30 Desember 2022


Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

( Murismayanti S.ST ) ( Dr Syamsuryati S.ST., SKM., M.Kes )

Menyetujui,

Mengesahkan,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan

( Sutrani Syarif, S.ST.,M.Keb )

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Presentasi Jurnal yang
berjudul “KEK PADA REMAJA PUTRI” Dalam penyelesaian Laporan
Presentasi Jurnalini penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan masukan oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti untuk menyampaikan rasa

terimakasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. H. Alimuddin, S.H, MH., M. Kn., selaku Pembina Yayasan

Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar.

2. Ibu Hj. Suryani, S.H., M.H., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega

Rezky Makassar.

3. Bapak Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mapahya selaku Rektor Universitas Megarezky

4. Ibu Dr. Syamsuriyati, S.ST., SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan Universitas Megarezky.

5. Ibu Sutrani Syarif, S.ST., M. Keb selaku Ketua Program Studi S1Kebidanan

Universitas Megarezky.

6. Ibu Dr. Syamsuriyati, S.ST., SKM., M.Kes selaku penguji begitu banyak

memberikan pengarahan dan masukan serta meluangkan waktunya untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Presentasi Jurnal ini.

7. Kepala Puskesmas Kampili yang telah memberikan izin dalam mengambil

kasus.

8. Seluruh dosen dan staf Universitas Megarezky yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis selama menjadi mahasiswi


9. Terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua yang selama ini

memberikan bantuan moril maupun materil dalam penyelesaian ini.

10. Kepada semua sahabat dan rekan-rekan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu

persatu, yang telah memberikan bantuan, semangat dan motivasi dalam

menyelesaikan proposal ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan dan saran yang diberikan kepada

Peneliti, senantiasa mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT,

Amin.

Makassar. 30 Desember 2022

ANDI SARWINDAH
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................. vi
BAB 1: JURNAL
Jurnal 1...................................................................................................... 1
Jurnal 2 ..................................................................................................... 2
Jurnal 3...................................................................................................... 3
BAB II: TINJAUAN KASUS
TinjauanKasus........................................................................................... 7
BAB III: PEMBAHASAN
Pembahasan............................................................................................... 11
BAB IV: PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................... 17
Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN KASUS
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
DENGAN KEK PADA REMAJA

Tanggal Pengkajian : 15 Desember 2022


No. Registrasi : 911
Waktu Pengkajian : 10.00 WITA
Tempat Pengkajian : Puskesmas Kampili
Pengkaji : Andi Sarwindah
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. D
Usia : 19 Thn
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pekerjaan :-
Pendidikan : SD

Identitas Orang tua


Nama ibu : Ny. I Nama Ayah : Tn. A
Usia Ibu : 39 Tahun Usia Ayah : 40 Tahun
Suku Ibu : Makassar Suku ayah : Makassar
Pekerjaan Ibu : IRT Pekerjaan Ayah : Petani
Pendidikan : S1 Pendidikan : SD
Alamat : Ds Bonto Ramba
2. Alasan datang
Remaja Ingin mengetahui kondisinya
3. Keluhan utama :
Remaja mengatakan sering merasa lemas dan pusing
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : Kurang dari 21 hari
Lama : 5-7 Hari
Banyak : 4x seharigantipembalut
Sifat darah : Merah encer kadang menggumpal
Sebelum sakit : Merah encer kadang menggumpal
Sesudah sakit : Merah encer kadang menggumpal
Nyeri haid : ada
Flour albus :-
HPHT : 15-11-2022
5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan : Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan : Asma (-), darah
tinggi (-), DM (-)
- Riwayat kesehatan sekarang : Sering pusing dan lemas
6. Riwayat Psikososial
Remaja Mengatakan Biasa-biasasaja dengan kondisinya
7. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola Istirahat
Tidur siang : tidak pernah
Tidur malam : 7-8 jam
b) Pola Eliminasi
BAK : 2 x sehari
BAB : 1x /3 hari
c) Pola Nutrisi
Makan 2x sehari, porsi sedikit, dengan lauk pauk, tidak makan sayur mayur.
Minum sehari 2 - 3 gelas / Hari
d) Pola personal Hygiene
Ganti pakaian dalam : 2x sehari
Mandi : 1x sehari
Keramas : 3x seminggu
Ganti baju : 2x sehari
Cara membersihkanalat genital: Setelah BAB/BAK : langsung mengeringkan
setelah BAB/BAK
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaanumum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan darah : 100/60 mmhg
Denyut Nadi : 80 x/menit
Frekuensi Nafas : 18 x/ menit
Suhu tubuh : 36,6 ⁰C
3. Pemeriksaan status Gizi
Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 153 cm
IMT : 18,4 (Kurus)
LILA : 22,9 cm
4. Pemeriksaan Fisik :
Wajah : Tidak pucat
Mata : Sklera : putih, konjungtiva : pucat
Telinga : Bentuk : Simetris, Kebersihan : bersih, Polip : Tidak ada, Hidung:
Tidak ada riwayat sinus, simetris, tidak ada benjolan
Mulut : tidak ada karies, tidak ada stomatitis
Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena Jugu laris (-)
Dada : Tidak dilakukan
Ambomen : Bentuk : simetris, bekas luka (-), Turgor kulit (-), terdapat nyeri tekan
pada perut bagian bawah
Ekstremitas atas : Baik
Ekstremitas bawah : Oedema : (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+), Kiri
(+)
Anogenitalia : - (Tidak dilakukan pemeriksaan)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Darah
1. Hb : 12,1 gr/dl

2. Gol. Darah : O, Rh+

Urin
1. Reduksi urin : - (tidak memiliki data hasil pemeriksaan)
2. Albumin : - (tidak memiliki data hasi lpemeriksaan)

b. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya


1. USG : - (tidak memiliki data hasil pemeriksaan)

C. Analisis Data
Nn. D Remaja umur 19 Tahun dengan KEK

D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent dan izin mendokumentasikan
Evaluasi : Remaja bersedia
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien mengenai keluhan yang dialami saat
ini.
Evaluasi : Remaja mengerti dengan penjelasan dan lega mengetahui kondisinya
3. Memberi KIE mengenai pola nutrisi yang baik serta rutin berolahraga ringan untuk
menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
4. Evalsuasi : Remaja mengerti penjelasan yang diberikan
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian tablet tambah darah untuk mencegah
terjadinya anemia
Evaluasi : Remaja bersedia mengkomsumsi tablet tambah darah dan vitamin
6. Menganjurkan klien untuk melakukan pemeriksaan ulang jika kondisi tetap berlanjut
Evaluasi : remaja mengerti dan bersedia melakukan kunjungan

Pengkaji,

(ANDI SARWINDAH)
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan kasus dan jurnal didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Jurnal 1” Kualitas diet, Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia pada remaja di
kabupaten semarang”
Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa yang siap menjadi
seorang ibu, dimana kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak,
remaja, ataupun lanjut usia. Kebutuhan zat gizi pada masa ini menjadi penting,
karena wanita usia prakonsepsi merupakan kelompok wanita yang akan
mempersiapkan kehamilan dan menyusui. Prakonsepsi merupakan periode kehidupan
dimana terjadi perubahan fisik, psikologis, dan perilaku secara signnifikan. Periode
ini juga merupakan periode yang rentan dalam kehidupan manusia terhadap
perkembangan terjadinya anemia defisiensi zat gizi, yang sering diabaikan oleh
masyarakat. Dalam keluarga ekonomi menengah kebawah, anak perempuan lebih
cenderung dinomor duakan atau diabaikan. Mereka cenderung tidak mendapatkan
asupan makanan dan pendidikan yang baik dan dimanfaatkan sebagai tenaga ekstra
untuk melaksanakan pekerjaan rumah tangga.
Dalam penelitian ini diketahui sebanyak 22 subjek berisiko mengalami Kurang
Energi Kronis (KEK) dan terdapat 10 subjek yang mengalami Kurang Energi Kronis
(KEK). Kurang Energi Kronis (KEK) biasanya terjadi pada masa remaja dan akan
berlanjut ke masa selanjutnya jika tidak ditangani dengan baik. Kurang Energi Kronis
(KEK) pada calon pengantin wanita akan menyebabkan masalah pada masa
selanjutnya saat hamil dan menyusui. Pada masa kehamilan, wanita yang mengalami
KEK dapat mengalami anemia, komplikasi pada masa kehamilan, pendarahan, dan
mudah terserang penyakit infeksi. Pengaruh kurang energy kronis pada proses
persalinan dapat mengakibatkan persalinan menjadi sulit dan lama, persalinan
sebelum waktunya (prematur), dan persalinan melalui operasi. Ibu yang KEK akan
berisiko tinggi mengalami keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, anemia pada
bayi, mati dalam kandungan, dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Calon pengantin wanita rentan menderita anemia defisiensi zat gizi terutama besi
dan asam folat di karenakan mengalami masalah yang dialami wanita usia subur,
seperti mengalami menstruasi setiap bulannya yang kehilangan darah sekita r0-48mg
perhari (tergantung pada aliranmenstruasi), kurang asupan zat gizi, infeksi parasit
seperti malaria, kecacingan serta mayoritas wanita usia subur menjadi angkatan kerja.
Diagnosis anemia defisiensi zat gizi ditentukan dengan tess krining melalui
pengukuran kadar Hb, Hematokrit (Ht), volume sel darah merah (MCV), konsentrasi
Hb dalam sel darah merah (MCH) dengan batasan terendah 95% acuan.
Menurut Walmsleyetal. Secara berurutan perubahan laboratories pada defisiensi
besi sebagai berikut: (1) penurunan simpanan besi, (2) penurunan feritin serum, (3)
penurunan besi serum disertai meningkatnya transferin serum, (4) peningkatan
Redcell diketahui skorkualitas diet sebanyak 55 subjek (78,6%) tergolong rendah.
Distribution Width (RDW), (5) penurunan Mean Corpuscular Volume (MCV),
dan terakhir (6) penurunan hemoglobin.36 Didasari keadaan cadangan besi, akan
timbul defisiensi besi yang terdiri atas tiga tahap, dimulai dari tahap yang paling
ringan yaitu tahap pralaten (irondepletion), kemudian tahap laten (iron deficientery
thropoesis) dan tahap anemia defisiensi besi (iron deficiency anemia).
Hasil pengukuran menunjukkan, sebanyak subjek (11,4%) memiliki kadar
haemoglobin yang rendah. Dari 8 subjek yang memiliki kadar Hb rendah, sebanyak
4 subjek (50%) tergolong anemia mikrositik hipokromik. Anemia mikrositik
biasanya merupakan konsekuensi dari anemia defisiensi besi. Anemia mikrositik
ditandai oleh produksi sel darah merah yang lebih kecil dari normal. Ukuran kecil sel-
sel ini disebabkan oleh penurunan produksi hemoglobin, unsure utama sel darah
merah. Pada pemeriksaan darah, sel mikrositik dapat dikenali karena lebih kecil dari
inti limfosit. Pada pemeriksaan ini keadaan hipokromia juga dapat diamati. Penyebab
anemiami krositik diantaranya adalah kurangnya produksi globin, pengiriman zat besi
yang terbatas kekelompok hemehemoglobin, kurangnya pengiriman zat besi
kekelompok heme, dan cacat pada sintesis kelompok heme. Karena memiliki siklus
hilang nya zat besi setiap bulan melalui menstruasi,wanita berisiko lebih besar
mengalami defisiensi besi dibandingkan pria. Kehilangan zat besi pada wanita rata-
rata 1 hingga 3 mg perhari, dan asupan makanan seringkali tidak memadai
untuk mempertahankan keseimbangan zat besi.
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi anemia di Indonesia masih
cukup tinggi, anemia pada remaja wanita sebesar 26,50% dan pada wanita usia subur
26,9%. Anemia memiliki dampak yang cukup signifikan pada fase sebelum atau
selama kehamilan. Anemia dapat berkontribusi pada kematian ibu dan janin. Anemia
sebelum atau selama kehamilan juga berdampak terhadap risiko kelahiran bayi
dengan BBLR. Di Jawa Tengah presentase bayi dengan BBLR tahun 2006 sebesar
1,78%. Pada tahun 2015 diketahui presentase kejadian BBLR dikabupaten Semarang
sebesar 4,7%.
2. Jurnal 2 “Asuhan kebidanan pada prakonsepsi dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK).

Penyebab Utama Kekurangan Energi Kronis Pada Prakonsepsi Adalah


Pengukuran Berat Badan Atau Indeks Masa Tubuh<18,5 kg/m2 dan Lingkar Lengan
Atas <23,5 cm. Kurang energy kronis pada masa usia subur khususnya masa persiapan
kehamilan maupun saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang
dikandungnya. Terhadap persalinan pengaruhnya dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya dan pendarahan serta terhadap janin
pengaruhnya dapat menimbulkan keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi berat lahir rendah.

Asuhan perencanaan kekurangan energy kronis adalah member penyuluhan atau


pun konseling kepada ibu dengan menjelaskan kepada ibu kandungan zat gizi pada
setiap jenis makanan berbeda-beda, maka untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar
zat gizi diperlukan konsumsi makanan yang beragam dengan porsi yang benar untuk
setiap harinya, selain itu, pemberian tablet tambah darah, suplemen vitamin juga
sangat penting dalam kasus ini.

1. Kekurangan energy kronis merupakan masalah kesehatan yang sangat berbahaya


bagi wanita, tidak hanya pada prakonsepsi tetapi juga pada wanita hamil.
Berdasarkan pembahasan Literatur Riview maka dapat disimpulkan beberapa hal
antara lain: Data objektif pada kekurangan energy kronis yaitu, Lingkar lengan
atas kurang dari 23,5 cm, Berat badan tidak bertambah sesuai dengan gestasi,
Konjungtiva pucat, Hb kurang dari normal (<11 gr%). Data subjektif yaitu, Nafsu
makan kurang, Mual, Badan lemas, Mata berkunang-kunang. Kurang Energi
Kronis menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil, KEK terjadi pada
wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil. KEK pada ibu hamil juga dapat beresiko
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.

2. Kekurangan energy kronis pada WUS sedang menjadi focus pemerintah dan
tenaga kesehatan sekarang ini. Hal ini dikarenakan seorang WUS yang kurang
energy kronis memiliki resiko tinggi untuk melahirkan anak yang akan menderita
kurang energy kronis dikemudian hari. Selain itu, kekurangan gizi menimbulkan
masalah kesehatan (morbiditas, mortalitas dan disabilitas), juga menurunkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa.

3. Komplikasi kekurangan energy kronis yaitu dapat mempengaruhi pertumbuhan


janin yang sedang dikandung. pada ibu hamil, antara lain anemia yang dapat
berujung pada pendarahan pasca persalinan, berat badan tidak bertambah secara
normal dan terkena infeksi. Pada persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, serta persalinan sebelum waktunya (permatur) sehingga dapat
mengakibatkan bayi lahir permature, pendarahan setelah persalinan, bayi
beratlahirrendah, serta persalinan dengan operasi lebih rentang terjadi.

4. Mengenai tindakan segera Pada kasus Kekurangan Energi Kronis tidak diperlukan
tindakan segera kepada klien selama keadaan atau kondisi ibu yang mengalami
KEK ini tidak merasakan seperti gejala anemia, sesaknafas, pingsan, syok atau
dalam keadaan tidak sadar kandiri.

5. Untuk perencanaan tindakan yaitu Pemberian makanan tambahan pemulihan yaitu


suplementasi gizi dalam bentuk makanan tambahan dengan formulasi khusus dan
difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diperuntukkan bagi kelompok
sasaran sebagai tambahan makanan untuk pemulihan status gizi.

6. Untuk penatalaksanaan yaitu menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG


dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Laboratorium Untuk memastikan
keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik serta dapat dilakukan pemberian
tabblet FE dan memberikan edukasi tentang makanan yang mengandung zat besi.

3. Jurnal 3 “Hubungan tingkat komsumsi dan pengetahuan gizi dengan kejadian Kurang
Energi Kronik (KEK) pada calon pengantin di kecamatan Camplong”
Hubungan Usia dan Tingkat Pendidikan dengan Status KEK

Usia adalah lama waktu calon pengantin hidup terhitung sejak lahir hingga ulang
tahun terakhir saat penelitian dilakukan. Undang-undang perkawinan yang baru
mengubah batas minimal menikah laki-laki maupun perempuan yang akan menikah
minimal di usia 19 tahun. Usia produktif untuk calon mempelai wanita mengalami
masa subur pada usia 19-49 tahun (Amalia and Siswantara, 2018). Hasil penelitian
didapatkan p > α adalah 0,475 bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia
calon pengantin dengan terjadinya KEK. Terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi pada
wanita usia subur berkaitan dengan percepatan pertumbuhan yang dialaminya,
dimana zat gizi yang diserap tubuh digunakan untuk meningkatkan berat badan dan
tinggi badan, disertai dengan meningkatnya jumlah ukuran jaringan sel tubuh untuk
mencapai pertumbuhan yang optimal (Prawirohardjo, 2009).
Hasil penelitian didapatkan hasil p > α adalah 0,103 menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan calon pengantin dengan
terjadinya KEK. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Kartika (Kartika, 2014)
dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kurang energy kronis di
Kecamatan Sampang. Analisis statistic menunjukkan tidak ada hubungan bermakna
antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian KEK. Wanita yang kurang
berpendidikan lebih cenderung mulai mengandung pada usia muda. Sebesar 19%
remaja yang tidak sekolah telah mulai mempunyai anak dibandingkan dengan 4%
remaja berpendidikan SMTA atau lebih (Indonesia, 2018). Pendidikan mempunyai
peranan penting dalam kehidupan berkeluarga karena jika individu berpendidikan
tinggi mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan yang
berpendidikan rendah (Rokhanawati and Nawangsih, 2017).

Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi dengan Status KEK

Tingkat pengetahuan gizi diukur dengan menggunakan kuesioner dengan 30 item


pertanyaan mengenai gizi pada calon pengantin yang mendaftar di KUA Kecamatan
Camplong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan hasil p > α adalah 0,578
tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi calon pengantin
dengan terjadinya KEK. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Umisah and
Puspitasari, 2017) dengan judul perbedaan pengetahuan gizi prakonsepsi dan tingkat
konsumsi energi protein pada wanita usia subur (WUS) usia 15-19 tahun kurang
energy kronis (KEK) dan tidak KEK di SMAN 1 Pesawahan. Penelitian tersebut
menunjukkan tidak ada hubungan antar pengethauan gizi dengan KEK di SMAN 1
pesawahan.

Responden diberikan 30 item pertanyaan oleh peneliti, dari 30 item pertanyaan


tersebut rata-rata responden menjawab salah di item pertanyaan nomor 14 yakni
“Mengapa kurang energy kronis dapat terjadi pada wanita usia subur usia 19-49
tahun?”. Berdasakan penelitian banyaknya responden yang menjawab dikarenakan
oleh hormon. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas pada tingkat pengetahuan sedang
mengalami tingkat konsumsi energy deficit sebanyak 15 orang (45,5%) sedangkan
pada tingkat pengetahuan tinggi responden mengalami tingkat konsumsi energy deficit
sebanyak 10 orang (30,3%). Kurangnya penerapan yang dilakukan oleh responden
dalam mengkonsumsi bahan makanan yang bergizi seimbang sehingga masih banyak
yang menderita KEK pada calon pengantin.
Hubungan Tingkat Konsumsi dengan Status KEK

Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan


antara tingkat konsumsi dengan terjadinya KEK pada calon pengantin. Hal ini sejalan
dengan Hasil penelitian (ZAKI et al., 2017) dengan judul Asupan zat gizi makro dan
lingkar lengan atas pada remaja putri di kawasan pedesaan Kabupaten Banyumas
yakni subjek remaja putri di kawasan pedesaan Kabupaten Banyumas memiliki asupan
zat gizi makro dalam kategori deficit berat. LiLA berada di kategori beresiko KEK dan
terdapat hubungan antara asupan makro dengan LILA.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada calon pengantin memiliki tingkat
konsumsi zat gizi penghasil energy defisit pada konsumsi karbohidrat, protein dan
lemak. Sebanyak 29 calon pengantin (87,9%) memiliki konsumsi karbohidrat defisit,
sebanyak 14 calon pengantin (42,4%) memiliki tingkat konsumsi protein defisit dan
sebanyak 8 orang (24,2%) memiliki tingkat konsumsi lemak defisit. Tingkat konsumsi
zat gizi yaitu karbohidrat, protein dan lemak yang sebagian besar defisit pada calon
pengantin secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat konsumsi energy menjadi
defisit. Kecukupan energi pada seseorang sangat dipengaruhi oleh konsumsi zat gizi
penghasil energi. Energi diperoleh dari hasil metabolisme zat gizi karbohidrat, protein
dan lemak yang terdapat dari makanan.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
a. Jurnal 1 sesuai dengan kasus KEK pada remaja yang dikaji oleh pengkaji
b. Jurnal 2 sesuai dengan kasus KEK pada remaja yang dikaji oleh pengkaji
c. Jurnal 3 sesuai dengan kasus KEK pada remaja yang dikaji oleh pengkaji
2. Saran
Petugas kesehatan harusnya lebih rajin untuk memberikan penyuluhan
tentang KEK dan masalah masalah-masalah yang terjadi jika Kekurangan Energi
Kronik agar mereka tidak bingung atau khawatir terhadap kondisi mereka.

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Alam, S., Ansyar, D. I., &Satrianegara, M. F. (2020). Eating pattern and
educational history in women of childbearing age. Al-Sihah: The Public Health
Science Journal, 12(1), 81. https://doi.org/10.24252/as.v12i1.14185
2. Amirullah, S. (2006). Prosedur Pengukuran Lingkar Lengan Atas Pada Ibu Hamil
dengan Kurang Energi Kronis (KEK). RinekaCipta.
3. Angraini, D. I. (2018). Hubungan Faktor Keluarga dengan Kejadian Kurang
Energi Kronis pada Wanita Usia Subur di KecamatanTerbanggi Besar. JK Unila,
2(2), 146–150.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/download/1952/1919
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riskesdas Laporan Hasil
Riset Kesehatan Dasar. http://www.depkes.go.id/

II. LAMPIRAN
Foto-foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai