Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN


SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021
DI SLB NEGERI CERME GRESIK

Disusun Oleh :
1. Danu Eka Meiputra [17010044002]
2. Rahma Vira Monica [17010044005]
3. Ananda Putri Pramesti [17010044006]
4. Sindu Sony Wibisono [17010044012]
5. Tri Budi Sasongko [17010044045]
6. Isroniyadi [17010044085]

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR BIASA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

Laporan pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan ini telah diperiksa dan


disetujui pada tanggal :......... bulan.......oleh :

Guru Pamong Dosen Pembimbing

Nama (Lengkap dan Gelar) Dra. Siti Mahmudah , M.Kes


NIP. NIP. 196103151986012001

Mengetahui,
Ketua Lembaga Pengembangan Kepala Sekolah.........
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu
(LP3M)

Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd (Nama Lengkap dgn gelar)


NIP. 1967 0426 1991 03 1009 NIP.
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan
laporan PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) yang kami buat ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) bagi Mahasiswa dari
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.
Praktik PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) ini merupakan salah
satu upaya dalam menjalin kerjasama yang baik dalam proses pembelajaran siswa
di SLB Negeri Cerme Gresik. Dan kami berharap praktik PLP (Pengenalan
Lingkungan Persekolahan) ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para
Mahasiswa maupun bagi pembaca.
Di kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) yang telah memberi
dukungan moral dan juga bimbingannya kepada kami. Ucapan terima kasih ini
kami tujukan kepada :
1. Ibu Dra. Siti Mahmudah, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
2. Bapak Takari Widodo, S.Pd M.T, selaku Kepala SLB Negeri Cerme Gresik.
3. Bapak/Ibu Guru Pamong di SLB Negeri Cerme Gresik.
4. Para karyawan beserta staf di SLB Negeri Cerme Gresik.
5. Teman-teman Mahasiswa yang turut mendukung proses terlaksananya PLP
(Pengenalan Lingkungn Persekolahan) sampai selesai.
Susunan laporan PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) ini telah
dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang sifatnya membangun bagi
penulis, dengan senang hati akan penulis terima.
Surabaya, 14 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
ABSTRAK............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Analisis Situasi..........................................................................................
B. Tujuan Pelaksanaan PLP...........................................................................
C. Manfaat Pelaksanaan PLP.........................................................................
BAB II PELAKSANAAN PLP...........................................................................
A. Kurikulum Sekolah....................................................................................
B. Perangkat Pembelajaran (RPP, Media, LKS, Bahan
Ajar, Instrumen Penilaian).........................................................................
C. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Dengan Memanfaatkan
TIK.............................................................................................................
D. Pengelolaan Kelas......................................................................................
E. Pelaksanaan Penilaian Dan Evaluasi Pembelajaran..................................
F. Kegiatan Kokurikuler Dan Ekstrakurikuler...............................................
G. Pekerjaan Administrasi Guru.....................................................................
H. Kendala-Kendala Yang Dialami Dan Solusinya.......................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
TABEL 1...............................................................................................................
TABEL 2 ..............................................................................................................
TABEL 3...............................................................................................................
TABEL 4...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1..........................................................................................................
GAMBAR 2..........................................................................................................
GAMBAR 3..........................................................................................................
GAMBAR 4..........................................................................................................
GAMBAR 5..........................................................................................................
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kegiatan PLP merupakan program yang dilaksanakan Mahasiswa
Universitas Negeri Surabaya sebagai perwujudan Tri Dharma perguruan
tinggi yang meliputi masalah pendididkan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat. Salah satu program yang direncanakan sebagai implementasi
pengabdian perguruan tinggi kepada sekolah adalah Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP). Dalam melaksanakan program ini, Mahasiswa
diharapkan dapat pengalaman lapangan mengenai kegiatan dan segala hal
yang menyangkut aktifitas sekolah.
Sekolah merupakan bagian penting dalam proses pendididkan nasional.
Begitu strategis untuk membentuk individu menjadi manusia yang
berkualitas, yang dapat membangun diri sendiri, bangsa serta agama.
Menggapai persoalan tersebut, Universitas Negeri Surbaya sebagai bagian
komponen pendidikan, sejak awal berdirinya telah menyatakan komitmennya
terhadap dunia pendidikan. Salah satu perwujudannya adalah merintis
program pemberdaya sekolah melalui program PLP yang diselenggarakan
disekolah sejak tahun 2019.
SLB Negeri Cerme Gresik merupakan salah satu sekolah yang dijadikan
sasaran PLP oleh Universitas Negeri Surabaya. Dengan pendekatan yang
menyeluruh diharapkan sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar. Karena dalam pendekatan ini,
dimensi kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa mendapatkan ruang
partisipasi yang lapang. Dengan demikian mahasiswa diharapkan dapat
memberikan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
Sebelum melaksanakan program PLP, mahasiswa diharuskan untuk
melakukan observasi. Observasi dimaksudkan untuk melakukan inventarisasi
keadaan lokasi yang akan ditempati. Observasi ini dilakukan secara daring
melalui aplikasi Zoom. Metode yang digunakan dalam observasi kondisi
sekolah yaitu dengan melakukan dialog dengan pihak-pihak sekolah seperti
kepala sekolah dan guru, sehingga dapat diperoleh data hasil observasi
sebagai berikut :
1. Letak Geografis
SLB Negeri Cerme Gresik merupakan salah satu sekolah yang terletak di
Jalan Jurit No.35, Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur 61171 Telp. (031) 7990149
2. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : SLBN Cerme Gresik
b. Nomor Identitas Sekolah (NIS) : 280110
c. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20501095
(NPSN) dan Tanggal
d. Alamat Sekolah
 Jalan/Desa : Jurit Cerme Kidul
 Kecamatan : Cerme
 Kabupaten/Kota : Gresik
 Telp./Faximile : (031) 7990149
e. Status Sekolah : a. Negeri b. Swasta
f. Nama Yayasan (Swasta) : -
g. Nomor Akte Pendirian/Notaris : -
h. Nomor Ijin Operasional : -
i. Tahun Berdiri Sekolah : 1987
Identitas Kepala Sekolah
 Nama ( lengkap gelar : TAKARI WIDODO, S.Pd.M.T
 SK Definitif TMT : 821.2/6885/101.1/2019
j. Kepemilikan Sekolah : Pemerintah / Yayasan / Pribadi /
Menumpang / Sewa *)
k. Status Tanah : SHM / HGB / Hak Pakai / Akte
Jual Beli / Hibah

l. Nomor & Tgl Sertifikat Tanah : -


Luas tanah :
 Pemerintah : 2.000 m2
Yayasan : ___________ m2
Pribadi : ___________ m2
Menumpang : ___________ m2
Menyewa : ___________ m2

3. Kondisi Sekolah
a. Jenis Difabel/Kebutuhan Khusus : A, B, C, C1, D, Autis, G
b. Jumlah Kelas menurut jenjang : 12
Kependidikan
Jumlah Rombel : 13
 TKLB : 0 ruang 0 siswa
 SDLB : 11 ruang 65 siswa
 SMPLB : 3 ruang 17 siswa
 SMALB : 3 ruang 20 siswa

B. Tujuan Pelaksanaan PLP


Tujuan diselenggarakannya program PLP adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan PLP adalah untuk melatih mahasiswa calon
guru agar memiliki kemampuan meperagakan kinerja situasi nyata
dalam kegiatan pembelajaran dan tugas- tugas keguruan lainnya.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus PLP bertujuan agar mahasiswa dapat menimba dan
menyerap pengalaman secara langsung dan cermat tentang:
a. lingkungan fisik, administrasi, akademik, dan social psikologi
sekolah
b. penguasaan berbagai ketrampilan dasar dalam proses
pembelajaran
c. penerapan berbagai kemampuan professional keguruan secara
utuh dan terpadu dalam situasi nyata
d. pengembangan aspek pribadi dan social di lingkungan sekolah
e. pengembangan potensi pembelajaran mata pembelajaran yang
menjadi spesialisnya

C. Manfaat Pelaksanaan PLP


Pelaksanaan praktik PLP diharapkan dapat memberikan manfaat pada
semua pihak yang terkait: yaitu mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi
yang bersangkutan.
1. Manfaat PLP bagi mahasiswa antara lain sebagai berikut:
a. Mendapat kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan ke dalam proses belajar mengajar
b. Mengetahui dan memahami secara langsung proses kegiatan
pembelajaran.
c. Mendewasakan cara berfikir, meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah pendidikan
d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan rencana
perangkat pembelajaran (RPP) dan pengajaran di kelas.
2. Manfaat bagi sekolah antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas pendidikan
b. Mendapatkan informasi terbaru tentang dunia pendidikan yang telah
diperoleh mahasiswa dari perkuliahan
c. Sekolah mendapat masukan dan saran yang dapat membangun
sekolah untuk lebih berkembang dan kearah yang lebih maju
d. Memperoleh transfer pengetahuan mengenai metode-metode dan
model- model pembelajaran terkini sesuai dengan bidang studi yang
berkaitan.
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Surabaya antara lain sebagai berikut:
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbanagan penelitian
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan sekolah
terkait
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PLP,
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses kegiatan kegiatan
mengajar dapat disesuaikan dengan tuntutan di lapangan.
BAB II
PELAKSANAAN PLP

A. Kurikulum Sekolah
B. Perangkat Pembelajaran (RPP, Media, LKS, Bahan Ajar, Instrumen
Penilaian)
C. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Dengan Memanfaatkan TIK
Pada pelaksanaan PLP kemarin pembelajaran dengan siswa juga
memantafatkan TIK, yang dikatakan berfungsi sebagai substitusi,apabila
pembelajaran melalui elektronik tersebut bertujuan agar peserta didik
dapat mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu dan
aktivitasnya secara fleksibel.Terdapat tiga alternative pemanfaatan
pembelajaran dengan memantafatkan TIK, dikatakan berfungsi sebagai
substitusm yaitu :
a) Sepenuhnya pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka
(konvensional),
b) Sebagian dilaksanakan secara tatap muka dan sebagaian lagi
melalui. Pembelajaran dengan memantafatkan TIK. dan
c) Sepenuhnya pembelajaran melalui internet (Pembelajaran
dengan memantafatkan TIK). Pendidikan tanpa memanfaatkan
teknologi informasi akan menjadi lemah terutama bidang
mutunya, apalagi di tengah pandemi wabah Covid 19 seperti
ini.
Maka dengan adanya regulasi pemerintah dengan adanya teknologi
dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai situs google meet,
zoom, rumah belajar dan televise sekalipun sudah digunakan untuk
pembelajran dan situs lainnya semua sistem pembelajaran bisa
dilaksanakan, walaupun masaih ada kendala karena adanya koneksi signal
dan lainnya.
Guru hanya sebagai pengelola kelas yang memiliki peran penting
dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran secara daring tersebut. Ini
yang menyangkut tugas-tugas yang harus dilakukan Guru seperti
merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi proses
pembelajaran melalui melalui media daring, pengajaran, bimbingan, dan
pengawasan. Siswa mendapatkan fasilitas pembelajaran meskipun materi-
materi yang di berikan oleh guru melalui sistem online.
Sistem pembelajaran seperti sekarang ini di dunia pendidikan di
saat wabah Corona virus disease 19 (covid 19) Kurikulum 2013 (K. 13 )
sangat sesuai di gunakan dalam dunia pendidikan kita sekarang ini, karena,
pada kurikulum 2103 sekarang ini dilakukan Pembelajaran Berpusat Pada
Siswa (Student Centered Learning), sebagai mana yang tertuang dalam
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) no.
81A tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Sebuah solusi belajar berbasis teknologi harus bisa menghadirkan
sekaligus menguatkan interaksi antara guru dan siswa, dengan sistem
daring supaya proses pembelajaran tetap berjalan sepeti yang di harapkan.
Oleh karena itu, solusi belajar berbasis teknologi pasti harus bisa
memberikan solusi tepat dan cepat pada saat siswa membutuhkan
pembelajaran langsung bisa interaksi antara Guru dengan siswa secara
Daring. Dengan harapan adalah agar solusi belajar berbasis teknologi
imformasi bisa online dengan apa yang diajarkan di sekolah dan sesuai
dengan kurikulum yang berlaku walaupun dalam kondisi pandemi wabah
Covid 19.
Dengan memanfaatkan media teknologi secara Daring dan media
lainnya yang sesuai dengan konektifitas internek yang ada di masing-
masing satuan Pendidikan.
Sama halnya yang telah di lakukan di SLB Negeri Cerme yang
juga sudah menerapkan pembelajaran melalui internet seperti yang sudah
dilaksanakan saat pandemi seperti ini. Hanya seminggu sekali guru dan
siswa berlajar tatap muka di sekolah. Penyampaian materi pembelajaran
melalui media video pembelajaran yang selanjutnya dikembangkan lagi
penjelasanya oleh guru pengajar.
Adapun pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran di sekolah.
Pemakaian media pembelajaran di dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan
belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran.
Pemanfaatkan TIK sebaik mungkin adalam bidang pendidikan
karena TIK memiliki banyak manfaat positif dalam upaya menunjang
perkembangan pendidikan agar semakin maju dan berprestasi yakni
diantaranya:
a) Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah
sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mengevaluasi
dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
b) Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi
dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga peserta didik bisa melaksanakan dan
menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan
lebih percaya diri;
c) Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung
kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan seharihari;
d) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga
proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan
mendorong peserta didik terampil dalam berkomunikasi,
terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama;
e) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran,
bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.

D. Pengelolaan Kelas
a. Pengeloaan Keals

Pengelolaan kelas di SLB Negeri Cerme adalah salah satu bagian dari
kegiatan penting dalam proses pembelajaran. Hal ini karena tanpa pengelolaan
kelas yang baik maka pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar
dan sulitnya mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Dalam mengelola
kelas seorang pendidik juga harus cerdas, tanggap dan cekatan dalam
memperhatikan kondisi siswa serta keadaan yang terjadi saat proses pembelajaran
akan dimulai, sedang dilakukan hingga sampai berakhir pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat lebih nyaman dan menyenangkan serta tidak menjenuhkan
siswa dalam belajar
b. Tujuan Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas sangatlah penting untuk dilakukan oleh seorang
guru, sehingga guru tidak mengajarkan materi pembelajaran secara tiba-
tiba kepada peserta didik ataupun sesuka hati mengajarkan ilmu tanpa
memahami situasi, kondisi ataupun karakteristik siswa. Sebab jika guru
tidak mampu mengelola kelas dengan baik, maka kelas akan menjadi
tidak kondusif dan siswa tidak akan mampu memahami ilmu yang
disampaikan secara optimal.
Selain itu, tujuan diadakannya pengelolaan kelas menurut
Suharsimi Arikunto adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja
tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien,
sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah: (a) Setiap anak
terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang berhenti karena
tidak tahu akan tugas yang diberikan padanya, (b) setiap anak harus
melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya tiap anak akan
bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya.
Secara umum, tujuan pengelolaan kelas adalah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. Mutu pembelajaran akan tercapai, jika
tercapai tujuan pembelajaran. Maka dapat dipahami bahwa tujuan
pengelolaan kelas adalah untuk dapat meningkatkan mutu pembelajaran
dan berkualitasnya hasil belajar siswa, baik dari segi pengaturan ruangan
yang nyaman untuk belajar, pemenuhan segala fasilitas yang dibutuhkan
dalam belajar, pengontrolan terhadap siswa dalam belajar sehingga tidak
menimbulkan keributan ataupun masalah antar siswa serta penyampaian
materi pelajaran yang mudah dipahami siswa.
c. Sasaran Pengelolaan Kelas
Sasaran pengelolaan kelas adalah objek penting yang harus
diperhatikan dalam upaya untuk dapat menciptakan kelas yang kondusif.
Pengelolaan kelas dibagi menjadi dua yaitu pengelolaan kondisi fisik dan
pengelolaan siswa (perilaku siswa).
1) Pengelolaan Kondisi Fisik
Pengelolaan fisik kelas ini dapat disebut juga dengan
pengelolaan lingkungan fisik tempat belajar yang
mempunyai pengaruh penting terhadap kegiatan pembelajaran.
Pengelolaan fisik yang baik akan memberikan dampak yang
baik terhadap proses pembelajaran, begitu pula sebaliknya.
Terdapat beberapa hal yang meliputi pengelolaan kondisi fisik,
diantaranya adalah:
a) Ruang tempat berlangsungnya proses belajar
mengajar
Ruang belajar yang digunakan untuk pembelajaran
harus lapang dan tidak sempit agar tidak terasa pengap.
Karena ruangan tempat belajar harus memungkinkan
semua siswa bergerak leluasa tidak berdesak-desakan
dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan
yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.
Pengaturan ruang belajar hendaknya disesuaikan
dengan kondisi peserta didik, materi pelajaran yang
akan diajarkan dan aktivitas belajar siswa. Pengaturan
ruang kelas juga dapat didesain dengan sesuatu yang
menarik semangat siswa untuk belajar seperti
pemenuhan fasilitas pembelajaran, misalnya poster,
media pembelajaran yang bernilai pendidikan atau
gambar-gambar pendukung pembelajaran dan
pengaturan seni hiasan ruangan kelas yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
b) Pengaturan tempat duduk
Selain ruangan kelas yang nyaman, tempat duduk
juga merupakan fasilitas belajar yang harus ada di
kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang dan
tertib, fokus belajar dan tidak mudah lelah. pengaturan
tempat duduk yang paling penting adalah
memungkinkan terjadinya tatap muka antara guru
dengan siswa, sehingga guru dapat mengontrol siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
c) Penataan fasilitas dan Material Pendukung Belajar
Bukan hanya ruangan kelas dan tempat duduk yang
rapi dan nyaman yang harus diperhatikan, akan tetapi
juga penataan dan penyimpanan barang-barang
pendukung belajar, seperti buku pelajaran, modul,
pedoman kurikulum, kartu pribadi, absensi maupun
barang-barang penting yang diperlukan oleh siswa dan
guru selama proses pembelajaran.
Seorang guru terutama wali kelas perlu memiliki
jiwa seni dalam mengatur dan menempatkan meja guru,
papan tulis, lemari dan perlengakapan lainnya. Guru
harus mempunyai pengetahuan fisika, didaktis dan
psikologis tentang perlengkapan itu. Penempatan papan
tulis misalnya harus memperhatikan sinar masuk dan
pantul, sehingga tidak menyilaukan mata para siswa

2) Pengeloaan Siswa
Pengelolaan siswa adalah upaya yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengaja siswa, mengelola perilaku sisw dan
membangkitkan semangat belajar siswa untuk tetap aktif
belajar dan fokus dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Bukan hanya itu, seorang guru juga harus mampu untuk
menangani masalah yang timbul dari siswa atau dari beberapa
kelompok siswa.
Adapun contoh masalah yang timbul diantara siswa adalah
mulai timbulnya kejenuhan dalam belajar, kesulitan memahami
pelajaran, ataupun kericuhan di kelas karena sebab-sebab
tertentu. Misalnya adalah terdapat siswa yang tiba-tiba
mengganggu temannya, tidak betah duduk di bangkunya, tidak
mau mengerjakan tugas, sulit untuk memahami instruksi guru
maupun masalah siswa lainnya yang dapat menyebabkan
terganggunya atau terhambatnya proses pembelajaran dan
memperlambat tercapainya tujuan pembelajaran.

3) Strategi Pengelolaan Kelas


Strategi adalah suatu upaya ataupun cara yang dilakukan
oleh seoran guru untuk dapat melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar dapat berjalan dengan lancar guna mencapai
tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Dengan
kemampuan strategi pengelolaan kelas yang baik, seorang guru
akan mudah untuk mengatur perilaku anak didik dan mengatasi
masalah yang timbul ketika proses pembelajaran berlangsung.
Jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan rancangan
kegiatan yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa,
tidak monoton dalam belajar, mengarahkan siswa untuk
melaksanakan tugas dan membimbingnya dengan ikhlas, maka
suasana pembelajaran akan kondusif dan tercapai keberhasilan
dalam belajar.
Selama dalam proses pembelajaran, setiap guru pasti
menemukan berbagai macam masalah yang terjadi, seperti
masalah perilaku yang berasal dari siswa baik individu maupun
kelompok ataupun masalah yang berasal dari guru mulai dari
keahlian mengelola kelas hingga akhir pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, berbagai masalah memang sering
timbul terutama masalah kegiatan pembelajaran di kelas yang
setiap hari dihadapi oleh guru. Maka dari itu, hendaklah
seorang guru dapat melaksanakan tugasnya dengan ikhlas dan
penuh dengan ketulusan, sehingga tidak mudah emosional
dalam menghadapi peserta didik dengan berbagai macam tipe
dan jenis kemampuan dan kepribadian yang berbeda-beda.
Dengan kemampuan mengelola kelas dan juga siswa dengan
baik, maka akan mudahlah bagi guru mentransfer ilmunya
kepada siswa, sehingga siswa juga selalu bersemangat untuk
belajar di kelas.

E. Pelaksanaan Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran


1. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem
pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari
nilai-nilai yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem
penilaian yang baik dan tidak bias. Sistem penilaian yang baik akan
mampu memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga
pada gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan strategi
pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampu
memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
Pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan di SLB Negri
Cerme menggunakan system penilaian berupa penilaian sikap, penilaian
pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
a. Penilaian sikap
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk
berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu
terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang - orangan maupun
berupa objek - objek tertentu. Sikap mengacu pada perbuatan dan
perilaku seseorang tetapi bukan berarti semua perbuatan identic
dengan sikap.

penilaian sikap menentukan keberhasilan belajar seseorang.


Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat/karakter terhadap
mata pelajaran tertentu, maka akan kesulitan untuk mencapai
ketuntasan belajar secara maksimal. Sedangkan peserta didik yang
memiliki minat/karakter terhadap mata pelajaran, maka akan
sangat membantu untuk mencapai ketuntasan pembelajaran secara
maksimal. Penilaian sikap dilakukan dengan observasi dengan
mengamati siswa. Berikut instrument penilaian sikap:
Penilaian Sikap
Kasih
Percaya Diri Tertib Aktif
No Nama Siswa Sayang
K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB

Keterangan :
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
b. Penelian pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian
kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan
proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif.

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik.


Pendidik dapat memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan
karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan pembelajaran
yang akan dinilai. Segala sesuatu yang akan dilakukan dalam
proses penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang
biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Berikut contoh instrument penilaian pengetahuan:
Penilaian pengetahuan
Benar soal (√)
No Nama Siswa 5 4 3 2 1
1
2
3
4
5

Skor = skor benar x 100 = hasil nilai


jumlah soal
90-100 A SB
70-80 B B
50-60 C C
30-40 D K
10-20 E SK

c. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam
konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian
keterampilan tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak.
Sedangkan, keterampilan ranah berpikir, meliputi antara lain
keterampilan menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan
membuat.
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian
proyek, penilaian portofolio, dan teknik lain misalnya tes tertulis.
Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai
dengan karakteristik KD pada KI. Penilaian keterampilan yang
dilakukan berupa: mewarnai, menirukan tulisan, mencocokkan
gambar, dan lain sebagainnya. Conoh instrument penilaian
keterampilan sebagai berikut:

Instrumen Penilaian menebali kata

No Kriteria Baik sekali Baik Cukup Perlu


bimbingan
4 3 2 1
1 Menebali Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa tidak
kata menggunting meggunting menggunting dapat
dan dan menempel
dan menempel secara benar menirukan
dengan rapi menempel tulisan
dengan benar dengan
dan benar bantuan guru dengan
tetapi kurang
tanpa bantuan rapi tanpa benar
guru bantuan guru

Keterangan = nilai x 100 = hasil nilai


4

Contoh: 4 x 100 = 100


4

2. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi adalah sebuah proses identifikasi dalam mengukur atau
menilai apakah suatu kegiatan dan program yang dilaksanakan dengan
perencanaan, bisa dikatakan memiliki tujuan yang ingin dicapai dengan
program atau kegiatan yang dilakukan tersebut. Hasil dari dilakukannya
evaluasi ditujukan untuk melakukan perencanaan kembali dan berfungsi
sebagai administrasi serta manajemen yang terakhir, yakni membuat
kombinasi dan mengumpulkan data melalui standar tujuan yang
diterapkan.
Selain itu evaluasi juga dapat digunakan guru sebagai alat untuk
memperbesar motivasi belajar siswa, sehingga dapat mencapai prestasi
belajar yang lebih tinggi. Evaluasi dalam pembelajaran dapat membantu
guru dalam mengambil keputusan-keputusan yang epektif dalam
pembelajaran. Evaluasi yang digunakan pada proses pembelajaran di SLB
Negri cerme yaitu tes subjektif dan tes objektif. namun lebih ditekankan
pada evaluasi yang menggunakan tes objektif.
a. Tes subjektif
Tes ini biasa disebut dengan essay atau essay examination,
merupakan tes yang berbentuk pertanyaan tulisan, jawabannya
berupa karangan atau kalimat yang panjang.
b. Tes objektif
Tes jenis ini memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah sebagai
berikut ini, yakni benar-salah, pilihan ganda, mencocokan atau
menjodohkan hingga melengkapi jawaban atau jawaban singkat.
Sama halnya seperti yang dikemukakan oleh Whiterington
mengenai evaluasi pembelajaran. Pada tes ini lebih sering
digunakan karena memiliki nilai yang lebih objektif dengan nilai
benar 1 dan salah 0.

F. Kegiatan Kokurikuler Dan Ekstrakurikuler


1. Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler sangat mendukung terhadap keberhasilan dan


memperdalam pembelajaran pada kegiatan intrakulikuler. Adapun
kegiatan kegiatan pendukung belajar mengajar di SLB Negre Cerme
Gresik sebagai berikut:
a. Penyambutan kedatangan peserta didik
b. Kegiatan upacara bendara
c. Kegiatan pemeriksaan kebersihan
d. Latihan kepramukaan
e. Kegiatan senam
f. Kegiatan doa bersama
g. Menyanyikan lagu nasional
h. Kegiatan literasi
i. Kegiatan sholat dzuhur berjamaah

2. Ekstrakulikuler

Program Ekstrakurikuler terdiri atas ektrakurikuler wajib berupa


Pendidikan Kepramukaan dan ekstrakulikuler pilihan berupa melukis,
olahraga, musik dan menari. Satuan pendidikan mengembangkan
kegiatan ekstrakulikuler sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan
masing-masing peserta didik.
a. Ekstrakulikuler
1) Melukis
2) Olahraga prestasi
3) Musik
4) Menari
b. Keterampilan pilihan
1) Keterampilan boga
2) Keterampilan rias
3) Keterampilan menjahit
4) Keterampilan hantaran
5) Keterampilan wirausaha
6) Keterampilan barang bekas
G. Pekerjaan Administrasi Guru
 Kepegawaian
1. Pengusulan kenainan gaji pangkat
2. Pengusulan satya lencana
3. Pengusulan anak yang masih kuliah
4. Pelaporan absensi kepegawaian
 Keuangan
1. Usulan gaji
2. Usulan gaji berkala
3. Usulan tambahan penghasilan
4. Usulan pelaporan keuangan ke BANK
 Kesiswaan
1. Penerimaan murid baru
2. Pengisian data induk
3. Pengisian nilai induk
4. Laporan & usulan ijasah
 SAPRAS
1. Usulan pengadaan sapras ke prop
2. Pendataan belanja barang & jasa
3. Pelaporan pengunaan barang & jasa
 Kebersihan
1. Jumat bersih tiap minggu ketiga
 Humas
1. Kunjungan kewarga sekolah yang sakit & punya hajat
H. Kendala-Kendala Yang Dialami Dan Solusinya
Selama kurang lebih satu bulan setengah melakukan PLP, kami
menemukan beberapa kendala yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Kendala terebut ditemui berdasarkan pengalaman mengajar
kami di SLB Negeri Cerme Gresik. Kendala-kendala tersebut diuraikan
beserta solusinya sebagai berikut :
1. Belum mengetahui karakteristik secara penuh masing-masing siswa
2. Kurangnya minat, antusias serta focus siswa ketika dalam
pembelajaran daring berlangsung
3. Pada saat pembelajaran daring, sering mengalami koneksi buruk
sehingga pembelajaran dari tidak bisa berjalan secara lancar
4. Ada beberapa siswa yang datangnya terlambat melebihi jam yang
sudah ditentukan, sehingga membuat siswa lainnya yang sudah
datang telebih dahulu merasa bosan dan berpengaruh pada kondisi
siswa ketika pembelajaran

Adapun upaya atau solusi yang telah dilakukan dan hasil setelah
mengidentifikasi kendala tersebut, kami melakukan upaya untuk mengatasi
kendala ketika mengajar di SLB Negeri Cerme Gresik dengan hasil yang
cukup. Solusi dan hasil tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Melakukan observasi kepada siswa dan wawancara kepada guru untuk
mengetahui karakteristik anak, sehingga dapat menyesuikan materi
sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa
2. Melakukan kerja sama dengan seperti meminta bantuan guru untuk
memberi arahan kepada siswa, membantu meningkatkan focus siswa
ketika pembelajaran sedang berlangsung
3. Membuat video pembelajaran yang berisikan tentang materi yang
akan dipelajari pada saat itu. Ketika koneksi sedang buruk guru dapat
memutarkan video yang sudah kami buat dan kami kirimkan pada
guru, sehingga materi tetap dapat tersampaikan kepada siswa
4. Melakukann kerja sama dengan orang tua melalui grup whats app
orang tua mengenai jam masuk siswa, dan melakukan pembelajaran
paling lambat 10 menit sesuai jam yang sudah ditentukan untuk
menghindari kebosanan pada siswa yang sudah datang terlebih dahulu
sehingga tidak mengganggu saat pembelajaran daring berlangsung.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLP) merupakan wadah bagi siswa
untuk mendapatkan pengalaman belajar yang diperoleh langsung dari suatu
institusi. Pengalaman belajar langsung tentunya akan memperkaya dan
melengkapi ilmu ilmu yang didapat selama kuliah. Melalui kegiatan PLP ini, para
siswa khususnya mahasiswa pendidikan dapat mengaplikasikan kemampuan atau
keahliannya dalam bidang pembelajaran. Bukan sekedar kualifikasi pendidikan,
tapi kemampuan yang telah digunakan untuk mendukung pendidikan. Dalam hal
ini, kegiatan PLP telah kami laksanakan dengan baik di SLB Negeri Cerme,
Gresik.
Dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar berjalan dengan lancar,
walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beberapa hambatan pelaksanaan
PLP yang dihadapi siswa PLP. Namun demikian, dapat dikatakan bahwa
program-program yang dicita-citakan dalam acara PLP ini telah berhasil
dilaksanakan.
Dengan demikian, melalui kegiatan PLP siswa dapat memperoleh
pengalaman yang berharga. Melihat pengalaman tersebut, dapat disimpulkan
bahwa program PLP merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa program pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Program ini mempunyai tujuan dan fungsi yaitu sebagai sarana untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk menjadi tenaga pengajar yang profesional
dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan professional
dari teman teman mahasiswa.
Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial. Program PLP mendorong siswa untuk terus berupaya mengembangkan
hubungan dan kepribadian sebagai guru, yaitu sikap yang matang dalam bertindak
dan berpikir, disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, lembaga atau masyarakat.
Komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang berkualitas menjadi kunci utama
kelancaran PLP. Kegiatan PLP tidak hanya menguntungkan siswa PLP, tetapi
juga bermanfaat bagi pihak kampus dan juga lembaga institusi.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penyusunan laporan ini, maka terdapa
tbeberapa hal yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi atau saran, yaitu:
 Bagi SLB Negeri Cerme
Sebaiknya SLB Negeri Cerme selalu meningkatkan kualitas
pengajaran dalam setiap kegiatan belajar mengajar untuk melahirkan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas. Selalu meningkatkan disiplin dalam segala
hal.
 Bagi Universitas Negeri Surabaya
Waktu pelaksanaan PLP sebaiknya tidak terlalu jauh diakhir akhir
tahun seperti ini. Sebaiknya pihak Universitas di masa pandemic ini sangat
banyak yang harus dipertimbangkan dari work from home dan juga
mahasiswa harus terjun langsung ke lapangan
 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya aktif untuk memperoleh informasi-informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan program PLP. Disamping itu, mahasiswa
juga sebaiknya selalu menjalin komunikasi,membangun koordinasi, dan rajin
berkonsultasi mengenai program PLP baik dengan Dosen Pembimbing
maupun Guru Pamong di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai