Anda di halaman 1dari 24

HAKEKAT, FUNGSI, DAN PERWUJUDAN NILAI,

MORAL, HUKUM, KEADILAN, KETERTIBAN,


DAN KESEJAHTERAAN

Asyifa Zul Zahra (2112101010120)


Kelompok 09 || kelas 08 Najwatul Syiffani (2112101010028)
Nayumi Fadila Ratmoro (2112101010086)
Materi pembahasan

01 02
Hakikat Nilai, Hubungan
Moral Dan Manusia,
Hukum Hukum dengan
Moral

03 04
Problematika Keadilan,
Nilai, Moral dan Ketertiban,
Hukum dalam dan
Kehidupan Kesejahteraan
Bermasyarakat
01.
Hakikat Nilai,
Moral dan
Hukum
Hakikat merupakan sesuatu yang harus ada pada suatu hal yang apabila
sesuatu itu tidak ada maka hal itupun tidak terwujud.

Nilai identik dengan hal-hal yang dipandang positif. Maka dari itu, seseorang
selalu mengejar nilai dikehidupan sehari-harinya.

Contoh: mahasiswa yang belajar dengan giat agar memperoleh nilai yang
bagus, atau seseorang yang memberikan suatu penilaian terhadap suatu objek
semisal hasil karya seni.
Istilah nilai menurut Kamus Poerwodarminto

a. Harga dalam arti taksiran


b. Harga sesuatu
c. Angka atau skor
d. Kadar atau mutu
e. Sifat-sifat atau hal penting bagi kemanusiaan
DUA PANDANGAN MENGENAI NILAI

1. Pandangan Objektivisme

Pandangan objektivitas berpendapat bahwa nilai itu objektif, ada pada setiap
sesuatu. Tidak ada sesuatu hal didunia ini yang diciptakan tanpa adanya nilai.
Sehingga, segala sesuatu hal didunia ini memilki nilai dan bernilai bagi manusia.
2. Pandangan Subjektivisme

Aliran ini membahas sebaliknya bahwa nilai suatu objek melekat pada subjek
yang menilainya. Objek memiliki nilai sebab subjek yang memberikan nilai
padanya. Misalnya, ada seseorang musafir yang kehausan ditengah padang
pasir tentunya akan sangat memberikan nilai pada setetes air atau lahan yang
bernilai bagi seorang petani, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Nilai menurut Ilmu Filsafat

1. Nilai logika yaitu nilai yang berhubungan dengan benar atau salah
2. Nilai etika yaitu nilai yang berhubungan dengan baik atau buruk
3. Nilai estetika yaitu nilai yang berhubungan dengan sesuatu yang indah atau tidak.
Moral berasal dari bahasa Latin yaitu mores yang berarti adat kebiasan. Kata moral berarti
juga akhlak (dalam bahasa Arab), kesusilaan, etika, perangai, tingkah laku, dan lain-lain.

Sedangkan dalam bahasa Yunani, moral disebut sebagai ethos atau etika yang berarti
ajaran yang berkaitan dengan baik atau buruk yang dapat diterima oleh masyarakat terkait
tingkah laku, perbuatan, kewajiban dan lain sebagainya.
Ciri-ciri nilai moral
1. Berkaitan dengan tanggung jawab
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
Hukum merupakan peraturan-peraturan baik secara tertulis maupun
yang tidak tertulis yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai
peraturan yang harus dipatuhi di dalam kehidupan bermasyarakat.
02
Hubungan
Manusia, Hukum
dengan Moral
Hukum merupakan bagian dari norma, yaitu norma hukum. Hukum bertujuan
untuk membentuk kepastian hukum dalam masyarakat, memberikan kegunaan
bagi warga negara dengan menciptakan keadilan dan ketertiban bagi warga
negara.

Karakteristik dari hukum yaitu adanya unsur perintah atau larangan yang harus
dipatuhi oleh setiap orang. Beberapa sumber hukum formal yaitu undang-
undang, keputusan-keputusan hakim, trakat, dan pendapat sarjana hukum.
Perbedaan Hukum dan Moral

Hukum Moral
Dalam bentuk tulisan dan Tidak dalam tulisan (lebih subjektif)
dijabarkan sanksinya (lebih objektif)
Membatasi tingkah laku yang Mencakup perilaku lahiriah dan
bersifat lahiriah batiniah
Sanksi dapat dipaksakan Sanksi tidak dapat dipaksakan

Didasari atas kehendak masyarakat Didasarkan pada norma-norma


atau negara moral yang melebihi dari individu
dan masyarakat
Nilai dan norma sosial berperan sebagai pengarah dan ukuran bersikap dan bertindak
dalam kehidupan bermasyarakat. Kohlberg mengajukan konsep moralitas dipandang dari
penalaran atau pertimbangan yang melatar belakangi keputusan baik/buruk, benar/salah.
Relasi diri dan orang lain didasari oleh prinsip equality yang berarti orang lain sama
derajatnya dengan diri sendiri. Dengan demikian antara diri dan orang lain dapat
dipertukarkan, disebut prinsip reciprocity.
03
Problematika Nilai,
Moral dan Hukum
dalam Kehidupan
Bermasyarakat
1. Pelanggaran etika

Kode etik segaja dibuat agar setiap profesi dengan sadar dan bertanggung jawab menjalankan
profesinya dengan tidak melanggar etika yang berlaku dalam masyarakat terutama terkait dengan
pekerjaannya.

2. Pelanggaran hukum

Hukum dibuat untuk ditegakkan demi kemaslahatan masyarakat disuatu negara. Namun, yang banyak
kita temukan yaitu kasus pelanggarannya terhadap hukum yang dilakukan oleh masyarakat atau bahkan
penegak hukum itu sendiri
04
Keadilan,
Ketertiban, Dan
Kesejahteraan
Keadilan

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keadilan berarti sifat perbuatan,
perlakuan yang adil.
2.Menurut WJ.J.Poerwodarminto, keadilan merupakan tidak berat sebelah, maksudnya
seharusnya tidak sewenang-wenang.
3.Menurut Frans Magnis Suseno dalam buku Etika Politik, keadilan adalah sebagai suatu
keadaan dimana semua orang dalam posisi yang sama.
4. Aristoteles menyebutkan bahwa ada tiga macam keadilan yaitu:

a) Keadilan komutatif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang yang sama
banyaknya.
b) Keadilan distributive adalah keadilan yang memberikan hak atau jatah yang berdasarkan
perbandingannya.
c) Keadilan legal atau moral adalah keadilan yang mengikuti penyesuaian atau pemberian
yang sesuai dengan kemampuanya. (Mumtazimnur, 2019)
Ketertiban

Ketertiban adalah suatu kondisi dimana segala hal berjalan secara teratur dengan baik.
Negara mempunyai tujuan ketertiban hukum berdasarkan dan berpedoman pada hukum.
Dalam hal ini pemerintah hanya menjaga jangan sampai ketertiban itu terganggu, dan
segala sesuatu dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan negara, oleh karena itu
negara ini disebut negara hukum (Rusdiana, 2013)
Kesejahteraan

Kehidupan seseorang dapat dikatakan sejahtera apabila segala kebutuhannya terpenuhi.


Baik itu kebutuhan material, spiritual, dan lain-lain. Tujuan negara hukum adalah juga
untuk membentuk kesejahteraan umum. Dalam definisi negara kesejahteraan, negara
hanyalah merupakan alat dari manusia untuk mencapai tujuan bersama (Rusdiana,
2013)
Chairul Basrun Umanailo, M. (2016). Ilmu sosial budaya dasar Penulis.
Dizon, M. A. C., & Upson, P. J. (2021). Laws of encryption: An emerging legal framework. Computer Law & Security
Review, 43, 105635.
Dra. Elly M. Setiadi, M. S. (2017). Ilmu Sosial \& Budaya Dasar. Kencana.
Hudi, I. (2017). Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral pada Siswa SMP Negeri Kota Pekan Baru
Berdasarkan Pendidikan Orangtua. Moral Kemasyarakatan, 2(1), 30–44.
Mahir, A. (2014). Konsep Keadilan dalam Perspektif Filsafat Hukum Islam. Al-Daulah: Jurnal Hukum Dan Perundangan
Islam, 4(2), 321–343.
Mumtazimnur, M. (2019). ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR.
Sinay, siti barora. (2020). de Jure. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 1(2), 153–169.
Waser, M. R. (2015). Designing, Implementing and Enforcing a Coherent System of Laws, Ethics and Morals for
Intelligent Machines (Including Humans). Procedia Computer Science, 71, 106–111.
Ying, T., Wang, K., Ye, S., Tan, X., & Wu, M. (2022). Examining tourists’ ethical perceptions of game eating. Tourism
Management, 91, 104498.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai