Anda di halaman 1dari 10

Manusia, moralitas, dan hukum

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk moral. Untuk menjadi makhluk sosial yang baik
serta bermoral tidak secara otomatis. Perlu suatu usaha yang di sebut
pendidikan. Pendidikan tidak hanya secara formal namun juga non formal.
Mulai dari lahir hingga dewasa manusia sudah menerima pendidikan.
Pendidikan dari orangtuanya sendiri. Menurut Ki Hajar Dewantoro,
pendidikan ialah upaya untuk mengajukan perkembangan budi pengerti
(kekuatan batin), pikiran intelek, dan jasmani.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pemahaman dari manusia, nilai,moralitas dan hukum ?
2. .Bagaimana hubungan keterikatan antara manusia dengan lingkungannyadalam
Teori Eksistensisme ?
3. Bagaimana proses terbentuknya nilai,moralitas,dan hukum dalamkehidupan
manusia?
1.3 Tujuan
4. Mengetahui lebih dalam pengertian tentang manusia
5. Mengetahui lebih dalam pengertian dan pemahaman tentang nilai dalamkehidupan
manusia beserta macam-macam nilai dan ciri-cirinya
6. Mengetahui lebih dalam konsep moral serta etika moral dalam diri
PEMBAHASAN

Pengertian Manusia

Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism).

Teori Eksistensialisme
Teori eksistensialisme memandang manusia itu secara konkret seperti yang kita saksikan dalam kehidupan
sehari-hari. Eksistensi manusia dalam konteks kehidupan konkret adalah manusia makhluk alamiah yang
terikat dengan Lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah, dan tunduk pada hukum alamiah
pula.Keterikatan dengan lingkungan itu tercermin pada kehidupan sosial dan tingkah laku etisnya.
Nilai
Pengertian Nilai
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik
lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau motivasi dalam bersikap dan
bertingkahlaku, baik disadari maupun tidak.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia dan berkaitan
dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-hal lain yg bersifat batiniah sebagai pedoman manusia bertingkah
laku.Perumusan Pancasila sebagai ideologi terbuka terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 sesuai
penegasan ideologi terbuka yang terdiri dari nilai dasardan nilai instrumental.
Ciri-ciri Nilai
Ciri – ciri nilai adalah sebagai berikut:
a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia misalnya, kejujuran.
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan cita-cita, dansuatu keharusan sehingga
nilai memiliki sifat ideal.
c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.
Nilai
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu:
a. Nilai logika adalah nilai benar atau salah.
b. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.
c. Nilai etika/moral adalah nilai naik buruk.
Moralitas
Kata moral ini dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis, etika adalah
ajaran tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentangsikap,perbuatan,kewajiban,dan sebagainya.
Hukum
Kehidupan manusia yaitu hukum yang biasanya dibuat dengan sengaja dan mempunyai sanksi yang jelas.
Hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar terjadi keserasian diantara warga
masyarakat dan system social yang dibangun oleh suatu masyarakat.
Proses Terbentuknya Nilai, Moral dan Hukum dalam Kehidupan Manusia
Dengan semakin banyaknya permasalahan-permasalahan sosial dewasa ini,yang banyak diwarnai dengan masalah
pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, revolusi industri, perkembangan tekhnologi serta modernisasi, secara
tidak langsung telah menimbulkan suatu tatanan baru atau gambaran sosial yang baru didalam masyarakat saat ini.

Perwujudan Nilai, Moral dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara


A. Compliance
Diartikan sebagai suatu kepatuhan yang didasarkan pada harapan akansuatu imbalan dan usaha untuk
menghindarkan diri dari hukuman atau sanksi yang mungkin dikenakan apabila seseorang melanggar ketentuan
hukum, baikhukum formal/ positif ataupun hukum berdasarkan normas-norma masyarakat (sanksi sosial).
B. Identification
Terjadi bila kepatuhan terhadap kaidah-kaidah hukum ada bukan karena nilai instrinsiknya, akan tetapi agar
keanggotaan kelompok serta hubungan baik dengan mereka yang diberi wewenang untuk menerapkan kaidah-kaidah
hukum tersebut tetap terjaga.
C. Internalization
Pada tahap ini seseorang mematuhi kaidah-kaidah hukum dikarenakan secara intrinsik kepatuhan tadi mempunyai
imbalan. Isi kaidah-kaidah tersebut adalah sesuai dengan nilai-nilainya dari pribadi yang bersangkutan atau oleh
karena dia mengubah nilai-nilai yang semula dianutnya.
D. Society Interest.
Maksudnya ialah kepentingan-kepentingan para warga masyarakat terjamin oleh wadah hukum yang
ada.Kesadaran hukum berkaiatan dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam suatu
masyarakat.

Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan Masyarakat Sebagai Wujud Masyarakat yang Bermoral
dan Mentaati Hukum.

Disepakati bahwa manusia adalah makhluk sosial, yaitu mahluk yang selalu berintraksi dan membutuhkan
bantuan dengan sesamanya. Dalam konteks hubungan sesama seperti itulah perlu adanya keteraturan
sehinga setiap individu dapat berhubungan secara harmonis dengan individu lain disekitarnya, untuk
terciptanya keteraturan tersebut diperlukan aturan yang disebut oleh kita hukum. Hukum dalam
masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak mungkin menggambarkan hidupnya manusia
tampa atau diluar masyarakat. Maka, manusia, masyarakat dan hukum merupakan pengertian yang tidak
dapat dipisahkan, sehingga pameo “Ubi Societas Ibi Ius“ (dimana ada masyarakat disana ada hukum
adalah tepat).
PENUTUP

KESIMPULAN
Demikianlah penjelasan mengenai manusia, moral dan hukum, dari semua itu dapat ditarik
kesimpulan bahwa manusia merupakan makluk yang di beri anugrah oleh Tuhan berupa kemampuan
untuk berpikir dan akal untuk menentukan seseuatu baik atau tidak baik bagi mereka.
Selain itu manusia juga harus menjalin hubungan baik dengan dua hal. Hubungan tersebut adalah
hubungan dengan Tuhan-Nya dan hubungan dengan manusia lainya, hal ini yang menyebabkan
manusia disebut makhluk sosial.

 
SEKIAN
DAN
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai