Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

P e n d ok u m e n t a s i a n A s u h a n K e p e r a w a t a n Y an g D I g u n a k a n D i
I n d o n e s i a S a at I n i

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK TUTORIAL 06

DIFA SALSABILASULASTRI 2112101010015 HILMA SYAKIRAH 2112101010083


NAZURA RAHMATILLAH 2112101010016 MUTIA GUSTARI 2112101010097
MELA FAHIRA 2112101010017 CINTHIA ADELIA 2112101010098
RAUDHATUL JANNAH 2112101010001 LALA JUWITA 2112101010099
RISTI LASMIANA PUTRI 2112101010034 SAGITA FITRIA 2112101010100
SITI MAISAROH 2112101010035 ASYIFA Z. ZAHRA 2112101010120
KHAIRA YUNINDA 2112101010052 NURUL MARDIAH 2112101010121
DELLA ZATIRA 2112101010081 SILMA MURIDA 2112101010131
FITRI MAGHFIRATI Y. 2112101010082

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2022
JURNAL 1

Judul artikel: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penggunaan Elektronik Rekam


Medis (EMR) dalam Pelayanan Keperawatan di Rumah
Penulis : Astri Safariah
Nama Jurnal : Journal of Science Innovare
Volome : 02
Nomor Jurnal :01
Tahun terbit : 2019

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan tempat diselenggarakannya upaya
kesehatan. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen penting dalam
mewujudkan pelayanan rumah sakit yang berkualitas. Pelayanan keperawatan yang baik
terintegrasi dengan sistem dokumentasi yang memadai. Rekam medis elektronik menjadi
jawaban bagi perawat milenial tentang kemudahan, efektivitas dan kecanggihan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, masih terdapat
beberapa hambatan dalam menggunakan Rekam Medis Elektronik dalam keperawatan. Beberapa
jenis hambatan tersebut antara lain yaitu: perawat tidak memiliki cukup waktu untuk mencari
data, kurangnya pengetahuan tentang keterampilan pencarian, dan persyaratan akses. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tampaknya ada peran penting bagi manajemen rumah sakit
dalam menyediakan waktu yang cukup dan akses ke informasi online untuk perawat saat bekerja
dan manajer perawatan dengan tim TI dalam memberikan pelatihan yang diperlukan untuk
menggunakan literatur berbasis elektronik.

METODE

Metode ini digunakan dalam metode literature review, dari penelitian ini tidak hanya berarti
membaca literatur, lebih dari evaluasi yang mendalam dan kritis terhadap suatu topik penelitian,
tetapi kemudian merangkum, menganalisis dan mensintesiskan isinya dan menyajikannya dalam
bentuk makalah survei.

HASIL

Rekam medis elektronik dapat mengurangi berbagai permasalahan yang salah satunya
mengurangi beban kerja keperawatan dalam sistem pendokumentasian, sehingga mutu pelayanan
rekam medis menjadi lebih baik. Dalam review terbaru dari penelitian yang diterbitkan, Buntin
et al.) dan Jones et al. menunjukkan bahwa peningkatan kualitas dankeamanan ini jelas terlihat di
sebagian besar (62 dan 56 persen, masingmasing) studi terbaru tentang implementasi EMR.
Namun, penelitian yang tersisa menunjukkan hasil yang beragam, atau terkadang hasil yang
sebagian besar negatif. Penggunaan Rekam Medis Elektronik tidak selalu memberikan kontribusi
yang baik terhadap pelayanan kesehatan, dalam pemanfaatan teknologi salah satu yang paling
ditonjolkan adalah tampilan sistem, login yang terlalu lama, sistem internet yang selalu
mengalami gangguan, dan sistem yang terkomputerisasi. kesalahan. Dari beberapa pengguna
salah satunya tim dokter yang mengatakan sistem informasi yang ada belum cukup spesifik dan
masih harus terus berkoordinasi dengan tim kesehatan lain menuntut agar beberapa sistem
pendokumentasian tetap dilakukan secara manual.

Penggunaan rekam medis elektronik juga sangat dipengaruhi oleh metode pengawasan dan
arahan dari pimpinan (Buntin et al. [10]). Pada tingkat organisasi perawatan kesehatan individu,
petugas kesehatan juga menghadapi kesulitan untuk dapat menggunakan sistem bahkan ketika
sistem tersebut diterapkan. Beban kerja menjadi masalah utama. Dengan beban pasien yang
sangat berat, dokter secara khusus merasa kesulitan untuk mencurahkan waktu untuk
mempelajari sistem baru, atau untuk mengambil tugas pelaporan tambahan untuk memasukkan
data ke dalam sistem, ini juga terkadang menjadi masalah bahkan bagi perawat.

Cresswell dan Sheikh menyatakan bahwa faktor keberhasilan penggunaan EMR adalah faktor
sosial, manajemen, dan keuangan. Secara garis besar Masalah utama dalam Cresswell dan
Sheikh menyimpulkan bahwa faktor pendukung keberhasilan penggunaan EMR adalah sistem
keuangan yang memadai, anggaran, tujuan organisasi yang jelas, menghindari "misi merayap";
menyesuaikan dan mendukung proses organisasi, menyesuaikan dan mendukung keputusan
medis, komunikasi yang baik tentang pengguna dan di antara berbagai pemangku kepentingan,
keterlibatan pemangku kepentingan utama selama implementasi, komunikasi yang baik antara
perawat dan manajerial apakah sistem yang dibuat sesuai dengan kebutuhan di lapangan,
memadai keterampilan dasar komputer, pelatihan penggunaan komputer dasar jika diperlukan,
pelatihan sistem ESDM, dan hubungan baik antara penyedia layanan dan pengguna.

Dalam penelitian lain disebutkan bahwa (Singh & Mahapatra) keberhasilan dalam menggunakan
EMR dibagi menjadi dua dimensi yaitu manajerial dan engineering, yang termasuk dalam
dimensi mayor, dimana peran pemimpin dan pembuat kebijakan termasuk dalam manajer
keperawatan. Penggunaan EMR harus sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan
diantaranya dalam pengkajian, perumusan diagnosa, serta intervensi perencanaan yang juga
mencakup perencanaan pasien pulang satu sama lain harus terintegrasi. Myburgh et al.
menyatakan bahwa setiap Rekam Medis Elektronik harus selalu dievaluasi secara berkala untuk
menilai keberhasilan dan kekurangan masing-masing sistem dan proses perbaikan setiap
kekurangan sehingga pelayanan kepada pasien tetap terkendala dan beban kerja perawat tidak
terlalu berat. penelitian lain menyebutkan bahwa keberhasilan dalam penggunaan ESDM sangat
ditentukan oleh stakeholders, faktor kepemimpinan ini adalah pengendalian dan kebijakan dalam
penggunaan ESDM. Maka peran seorang manajer dalam berkomunikasi dengan perawat sebagai
user terus dilakukan agar apabila ada permasalahan baik secara teknis maupun manajerial dapat
terus dianalisa dalam perbaikan.

Franzoni & Assar menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi dalam sistem pembelajaran di
masing-masing institusi juga dapat menjadi bahan pembiasaan bagi perawat dalam menggunakan
komputer dan teknologi Rapchak, Nolfi, Turk, Marra, & O'Neil menyatakan bahwa pelatihan
yang dilakukan 90% perawat di Rumah Sakit tentang penggunaan EMR yang terintegrasi dengan
profesi lain dimaksudkan agar perawat mampu bekerja secara interpersonal dengan masalah
kesehatan lainnya dalam menggunakan sistem informasi Rumah Sakit Berbasis Elektronik
menunjukkan hasil yang signifikan atas keberhasilan penggunaan ESDM dalam hal tingkat
kecepatan dalam pelayanan, tingkat efisiensi waktu dan sistem pembiayaan yang tidak terlalu
besar.

Dalam penelitian yang dilakukan (Iriandani) menyatakan bahwa keberhasilan dalam penggunaan
SIM RS adalah niat pengguna dalam hal ini adalah perawat, yang dipengaruhi oleh kemudahan
dan fleksibilitas sistem untuk digunakan, kemudahan dan kecepatan. untuk akses,
penyederhanaan tampilan, dan keamanan sistem itu sendir

PEMBAHASAN

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
bertujuanuntuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pengelolaan data
di rumah sakit merupakan salah satu komponen penting dalam mewujudkan pelayanan rumah
sakit yang berkualitas. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
286/Menkes/SK/VI/Tahun 1990, Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang
menyelenggarakan kegiatan kesehatan dan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian,
pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medis, dan
pelayanan non medis. Pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam tatanan
pelayanan keperawatan berdampak pada perlunya peningkatan pengetahuan dan kemampuan
perawat sesuai dengan kompetensinya termasuk kemampuan perawat dalam menggunakan
teknologi. Pelayanan keperawatan yang baik terintegrasi dengan sistem dokumentasi yang
memadai. Rekam medis elektronik menjadi jawaban bagi perawat milenial tentang kemudahan,
efektivitas dan kecanggihan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

KESIMPULAN
kesimpulannya yaitu kemajuan teknologi membuat perubahan perilaku seseorang, tetapi
perubahan dalam hal positif yang setiap individu termasuk perawat harus lebih mudah
menggunakan sistem informasi rumah sakit berbasis teknologi. Teknologi kemajuan
membutuhkan pelayanan keperawatan yang maksimal. Kemajuan informasi dan teknologi ini
merupakan tantangan bagi setiap kelompok termasuk kesehatan. Berdasarkan studi literatur
diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan
rekam medis elektronik dalam tatanan pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dilihat dari
faktor perawat sebagai pengguna yang setiap perawat harus siap menghadapi global.Faktor
manajerial yang harus terus mengevaluasi dan menjalin komunikasi dengan perawat terkait
dengan sistem dan permasalahan yang dihadapi. Faktor teknik sistem informasi itu sendiri harus
mudah digunakan, mudah dan cepat diakses, fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan dalam
asuhan sehingga tercapai tujuan utama dari penerapan ESDM yaitu untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien terutama di
rumah sakit.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat penulis berikan adalah perlu adanya
pelatihan berkelanjutan dari pihak manajerial dalam penggunaan sistem informasi rumah sakit
berbasis teknologi. Dalam pemanfaatan komputerisasi institusi pendidikan keperawatan tidak
hanya pada kurikulum tetapi juga pada setiap sistem akademik dan metode pembelajaran agar
dalam bekerja mereka terbiasa menggunakan sistem yang terkomputerisasi dan penyelenggara
pendidikan keperawatan hendaknya memberikan dorongan dan arahan khusus kepada calon
perawat dalam membuat proyek inovatif pada sistem pelayanan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

KELEMAHAN

Penelitian ini tidak mengumpulkan data secara spesifik akan faktor penghambat dari penggunaan
Elektronik Rekam Medis ( EMR). Tidak adanya metode penelitian yang melibatkan pengguna
Elektronik Rekam Medis ( EMR). Metode penelitian hanya menggunakan literature review.

KELEBIHAN

REFERENSI
Safariah, A. (2019). Factors Affecting the Success of the Use of Electronic Medical Record
(Emr) in Nursing Services in Hospital. Journal of Science Innovare, 2(01), 23–27.
https://doi.org/10.33751/jsi.v2i01.1526
JURNAL 2

Judul artikel : Keperawatan dan Penerapan Teknologi Modern


Penulis : KATARINA JELEČ1, SABINA SUKALIĆ1 , ADRIANO FRIGANOVIĆ2,3
Nama Jurnal : Signa Vintae
Volome : 12
Nomor Jurnal :1
Tahun terbit : 2016

PENDAHULUAN
Penerapan teknologi modern merupakan faktor penting yang diperlukan untuk kemajuan
keperawatan. Perawatan kesehatan itu sendiri dan pemantauan terus menerus terhadap pasien
membutuhkan penggunaan sistem informasi-komunikasi. Namun, sistem informasi-komunikasi
sangat penting untuk implementasi dokumentasi keperawatan yang efisien dan penyediaan
perawatan kesehatan yang efektif. Dalam teknologi formasi dalam pelayanan kesehatan
melibatkan pengolahan dan penerapan informasi dan akses yang lebih mudah ke riwayat
perawatan pasien. Entri data, konversi data menjadi informasi yang berguna, dan penerapan data
yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan merupakan faktor-faktor yang termasuk dalam
proses ini.

Perawat yang memberikan perawatan kesehatan langsung antara lain spesialis, perawat terdaftar
dengan praktik lanjutan, koordinator perawatan, perawat kunjungan, dan promotor kesehatan dan
sebagainya. Singkatnya, mereka ada di mana-mana di mana perawat bekerja. (1) Di masa lalu,
sebelum perkembangan teknologi medis, perawat mengandalkan indera penglihatan, sentuhan,
penciuman, dan pendengaran mereka sendiri untuk menindaklanjuti status pasien dan mendeteksi
perubahan tertentu. (2) Meskipun manfaat teknologi sains cenderung meningkatkan perawatan
kesehatan secara kualitatif, kita perlu mempertimbangkan kerugian yang mengakibatkan
kesalahan kerja yang timbul dari penggunaan teknologi dan perkembangan yang berbeda.

Teknologi modern merupakan tantangan baru bagi para profesional perawatan kesehatan,
terutama perawat dalam merawat pasien. Perawat harus terbiasa dengan ogy teknologi yang
membutuhkan pelatihan tambahan untuk memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas.
Makalah ini akan menyajikan teknologi informasi dan komunikasi dalam keperawatan dan
teknologi masa depan.

METODE

Dalam makalah ini, metode penelitian yang digunakan ialah dengan menggunakan metode
perawatan dan pengobatan. Pengenalan teknologi mutakhir harus menjadi tujuan utama setiap
negara untuk meningkatkan skala perawatan bagi pasien, seperti pasien kronis dan populasi yang
lebih tua. Dengan adanya metode ini kita dapat meminimalkan hari perawatan pasien di Rumah
Sakit.
HASIL

Perawat dihadapkan pada penggunaan mesin dan juga peralatan dalam rangka petukaran
pengetahuan, keterampilan dan juga Pendidikan. Hasil perawatan pasien adalah fokus utama
yang menarik didalam praktik keperawatan. Ada banyak teknologi mendatang yang akan
mengubah praktik keperawatan.

Penggunaan teknologi bisa mengurangi risiko kejadian-kejadian yang tidak diinginkan


contohnya seperti salah dalam memberikan dosis obat, keterlambatan dalam diagnosis yang akan
berpengaruh ke Tindakan yang seharusnya cepat dilakukan malah terhambat karena kesalahan
ini atau salah dalam memberikan Tindakan yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
pasien dan sebagainya. Penggunaan teknologi modern bisa membantu perawat Ketika
mendeteksi kegagalan atau kesalahan pada kateter sebelum menimbulkan masalah yang lebih
serius.

Perawat perlu mengenali masalah dan melakukan pengumpulan data secara sistematis dan juga
menafsirkan dimana letak kesalahan tersebut. Perawat juga bisa mengelola semua ini dengan
bantuan teknologi yang baru.

PEMBAHASAN / DISKUSI

Ada harapan yang masuk akal tentang penggunaan teknologi yang berkerut dalam praktik
keperawatan. Kompetensi dan pendidikan tambahan diperlukan untuk mencapai implementasi
yang efisien. Implementasi teknologi baru dapat mengubah praktik, dan kita harus membuat
model pendidikan dan mengembangkan program leader-ship. Hal ini diperlukan untuk
memastikan bahwa perawat memiliki kompetensi yang diperlukan untuk bekerja dengan
teknologi baru ini.

Tingkat perawatan dan satu-satunya elemen yang dapat disiasati adalah kemanusiaan yang dapat
hilang antara pasien dan perawat. Tetapi staf medis teknologi asing dapat terus berhubungan
dengan pasien dan kondisi mereka, perawat adalah orang-orang yang harus berusaha untuk
terlepas dari penerapan teknologi tidak melupakan pentingnya keakraban dengan pasien karena
kami masih perwakilan mereka dan kami menghabiskan sebagian besar waktu bersama mereka

KESIMPULAN

Teknologi tidak harus menjadi faktor negatif yang menjauhkan kita dari pasien, tetapi
sebaliknya, teknologi dapat digunakan untuk hubungan yang lebih baik dengan mereka, terutama
dalam perawatan kesehatan di rumah dan patronase, di mana dengan bantuan teknologi seperti
tablet dapat dengan cepat melakukan kontak dengan pasien dan menemukan informasi yang
diperlukan secara langsung. Terlepas dari biaya mahal yang akan diperlukan untuk peningkatan
seperti itu, penerapan teknologi dalam jangka panjang dalam keperawatan merupakan langkah
hemat biaya yang besar untuk meningkatkan perawatan.
KELEBIHAN

Teknologi dapat digunakan untuk hubungan yang lebih baik dengan mereka, terutama dalam
perawatan kesehatan di rumah dan perlindungan. teknologi seperti tablet dapat dengan cepat
melakukan kontak dengan pasien dan menemukan keluar informasi yang diperlukan terlebih
dahulu. penerapan teknologi dalam jangka panjang dalam keperawatan adalah langkah hemat
biaya yang hebat menuju peningkatan perawatan kami di mana perawat dan teknisi akan
memiliki kesempatan untuk lebih meningkatkan profesi mereka.

KEKURANGAN

Adapun kekurangan dari penelitian ini adalah, metode penelitian yang digunakan penulis kurang
memberikan hasil yang komprehensif dan spesifik. Selain itu, penulis tidak menjelaskan solusi
mengenai tantangan penerapan teknologi modern dalam keperawatan yang sebelumnya telah
dipaparkan oleh penulis.

REFERENSI
Jeleč, K., Sukalić, S., & Friganović, A. (2016). Nursing and implementation of modern
technology. Signa Vitae, 12(1), 23–27. https://doi.org/10.22514/SV121.102016.3

Anda mungkin juga menyukai