Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN 3 ASAS LUHUR DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Setelah pasca pilpers 2019 Masyarakat Indonesia dewasa ini boleh dikatakan
merupakan sebuah masyarakat yang sedang menderita “penyakit keburukan”. Penyakit
itu banyak sekali macamnya, tetapi untuk sederhananya dapat dikelompokkan menjadi
5 ragam yang berikut.

1. Kejahatan, misalnya merampok dan menjarah harta benda.

2. Kekejaman, misalnya membunuh dan menganiaya orang.

3. Kebohongan, misalnya memfitnah dan mencemarkan nama baik.

4. Perusakan, misalnya menghancurkan kendaraan dan membakar rumah.

5. Penyelewengan, misalnya berbuat korupsi dan menggelapkan uang.

Maka dari itu, setiap orang perlu mempunyai dan berpegang pada asas tertentu.
The Liang Gie (1972) menjelaskan tentang principle atau asas adalah suatu dalil umum
yang dinyatakan dengan istilah-istilah umum dengan tanpa menyarankan cara-cara
khusus mengenai pelaksanaannya yang dapat diterapkan pada sesuatu rangkaian
perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan-perbuatan itu. Jadi,
sesuatu asas adalah sebuah ide umum dalam bentuk dalil yang berguna dalam
memberi petunjuk bagi seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan. Misalnya,
untuk perbuatan berhubungan dengan orang lain secara baik, seseorang dapat
menerapkan asas perikemanusiaan. Dalam kehidupan manusia yang sebaik-baiknya
ada 3 asas luhur yang wajib dianut dan dilaksanakan oleh setiap orang. Ketiga asas
hidup yang luhur itu adalah sebagai berikut.

1. Keutuhan watak.

The Liang Gie (2003), memberikan batasan bahwa keutuhan watak adalah
kesempurnaan akhlak pribadi dari seseorang dalam menjalani hidupnya dan
melaksanakan pekerjaannya. Keutuhan watak ini mencakup 3 kebajikan utama dalam
kehidupan manusia berupa :
1) kejujuran;

Kejujuran berarti hasrat untuk bertindak lurus tanpa menyimpang dari norma
kebenaran. Hasrat ini meliputi berbagai sifat dan watak baik pada seseorang yang tidak
membohongi, menipu, mencuri, menggelapkan, mencurangi atau mengakali orang lain
untuk mendapat keuntungan yang tidak sah. Kejujuran juga mengandung
kecenderungan menghargai kebenaran serta adanya kesatuan antara ucapan dengan
apa yang ada di dalam batin dan pikiran.

2) kesetiaan

Kesetiaan adalah kesadaran untuk setulusnya patuh pada tujuan bangsa,


konstitusi negara, peraturan perundangan, badan instansi, tugas jabatan, dan pihak
atasan demi tercapainya cita-cita bersama yang ditetapkan. Kesetiaan juga merupakan
kebajikan seseorang yang patuh pada cita-cita yang diyakini kebenarannya atau cita-
cita menjunjung tinggi suatu paham yang ideal. Pelaksanaan tugas dengan ukuran
ganda, pertimbangan untung-rugi atau kebiasaan main sabotase tidak dikenal dalam
watak seseorang yang setia

3) pengabdian.

Pengabdian adalah hasrat untuk menjalankan tugas dengan sepenuh tenaga,


semangat, dan perhatian tanpa pamrih pribadi. Wujudnya adalah bekerja keras,
menjalankan tugas pekerjaan dengan sepenuh tenaga, seluruh semangat kegairahan,
dan segenap perhatian tanpa pamrih apa-apa yang bersifat pribadi atau
menguntungkan diri sendiri. Pengabdian mengandung arti bahwa seseorang yang
bekerja pada suatu organisasi wajib mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya
seluruhnya bagi organisasi yang membayar gajinya secara tetap setiap bulan. Ia tidak
dibenarkan melakukan perangkapan bekerja pada sesuatu organisasi lain.
Kecenderungan bekerja setengah hati atau asal jadi saja juga tidak dikenal dalam
watak seorang petugas yang mempunyai pengabdian.
2. Keadilan.

Asas Keadilan adalah landasan perlakuan adil terhadap manusia yang menjadi
warga masyarakat atau asas keadilan adalah salah satu ide agung dalam sejarah
peradaban manusia karena bersifat pokok dan angan perlu bagi pemahaman terhadap
manusia itu sendiri, masyarakatnya dan dunianya.

Asas keadilan tepat sekali dijadikan suatu landasan dari etika administrasi
pemerintahan karena dalam suatu negara yang baik pada umumnya dituntut Negara
yan baik :

1. Pemerintahan yang adil


2. Hukum yang adil
3. Pajak yang adil
4. Kehidupan masyarakat yang adil
5. Pemerataan sumber kemakmuran yang adil.
6. Berbagai tata tertib dan perarturan yag adil dan pro terhadap masyarakat

3. Kesusilaan.

Kesusilaan adalah kebajikan pribadi dalam diri seseorang yang senantiasa


berusaha mempunyai akhlak yang baik dan menunjukkan kelakuan yang benar.

Setiap anggota masyarakat harus sungguh-sungguh berusaha mempunyai kesusilaan


dalam dirinya dan melaksanakannya dalam hidupnya. Ia seharihari di masyarakat wajib
berusaha menampilkan kelakuan yang benar. Dengan demikian, masyarakat itu
menjadi ajang hidup yang aman, damai, dan tenteram.

Ke 3 asas ini sangat penting bagi perkembangan masyarakat dan kemajuannya


menjadi sebuah masyarakat yang aman, damai, dan tenteram. Setiap warga
masyarakat wajib menganut 3 asas luhur itu dalam dirinya dan melaksanakannya
dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa? Kalau ia menganut dan melaksanakan asas
keutuhan watak maka ia tentu memiliki kejujuran, kesetiaan, dan pengabdian. Kalau ia
menganut dan melaksanakan asas keadilan maka ia tentu tidak melanggar hak-hak
orang lain dan memberikan perlakuan yang lama terhadap setiap orang sesuai dengan
kemampuan atau jasanya. Kalau ia menganut dan melaksanakan asas kesusilaan
maka ia tentu mempunyai akhlak yang baik dan menunjukkan kelakuan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai