Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pengertian penderitaan tersirat suatu filsafat manusia (antropologi) yang pusatnya
iyalah manusia yang konkret dengan beraneka ragam penderitaannya . Dengan demikian, bias
dielakkan bahaya berupa sebuah gambaran manusia yang serba abstrak, yang memandang
manuusia lepas daroo konteks sosio dari budaya. Dari repleksi itu bisa diturunkan tuntunan ettis
umum sebagai titik pangkal dan tujuan segala kebijakan dan supaya politik seharusnya iyalah
manisiaa yang tidk pernah boleh diperalat demi tujuan lain atau kepentingan idiologi.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya untuk mengatasi penderitaan?


2. Bagaimana gejala-gejala yang terjadi pada saat kekalutan mental?
3. Bagaimana pengaruh yang terjadi pada penderitaan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari penderitaan.


2. Untuk mengetahui dampak-dampak dari seseorang yang mengalami penderitaan.
3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dapat mengurangi penderitaan.

1
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga
menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan
oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan
atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan
dari-Nya.

Baik dalam Al-quran maupun kitab suci agama lain banyak surat atau ayat yang menguraikan
tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya
penderitaan, tetapi umumnya manusia kurang memperhatikannya peringatan tersebut, sehingga
manusia mengalami penderitaan.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasusu


penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi
penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara
medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis yang
dihadaoinya, para ahli lebih banyak membantu saja.

2
B. Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan
jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan.

Siksaannya bersifat psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

1. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan
pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam
keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi
orang lemah berpikirnya, masalah bimbingan akan lama dialami, sehingga siksaan itu
berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirannya ia akan cepat mengambil
suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
2. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa kesepian dalam dirinya atau jiwanya,
walaupun ia dalam lingkungan yang ramai, untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu
cepat mencari teman yang dapat diajak berkomunikasi, dan juga perlu mengisi waktunya
dengan sesuatu kesibukan.
3. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka
disebut sebagai phobi.

C. Kekalutan Mental

Penderitaan bathin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental, secara lebih jelas
sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak
mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah secara kurang wajar.

Gejala–gejala kekalutan mental adalah:

a) Pada jasmani sering merasakan pusing,sesak nafas, demam, nyeri pada lambung.
b) Pada kejiwaannya seperti rasa cemas, ketakutan, patah hati, cemburu dan mudah marah.

3
Tahap – tahap gangguan kejiwaan adalah :

a) Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani


maupun rohaninya.
b) Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
bertahan dirinya salah, jadi bukan melarikan diri dari persoalan tetapi melawan atau
memecahkan persoalan.
c) Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.

D. Penderitaan dan Perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan iyalah
bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri
untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghndari atau
menghilangkannya. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu iya berusaha
mengatasi penderitaan yang mengancam atau yang dialaminya. Penderitaan dikatakan sebagai
kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekkuensi manusia, bahwa manusia hidup di
takdirkan hidup bukan untuk bahahgia melainkan juga menderita.

Sebab itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis untuk mengatasi kesulitan hidupnya.

4
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini ialah bahwa pengertian dari
penderitaan yatu kondisi dimana seseorang mengalami atau merasakan sesuatu yang tak
menyenangkan. Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta
dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu
yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

B. SARAN

Penulis memiliki tujuan agar para pembaca dapat menikmati makalah ini agar lebih mudah
memahami maksud dari makalah kami ini. Kami harap makalah kami ini dapat dinikmati para
pembaca. Mungkin makalah kami ini masih banyak kekurangan dan kami sangat senang apabila
para pembaca dapat memberikan masukkan agar makalah kami ini dapat menjadi lebih baik lagi
dari sebelumnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Muller, Johannes.2006.Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu.Yogyakarta:Gramedia


Pustaka Utama Grame

Anonim 2019 (Makalah Ilmu Budaya Dasar) diakses http://dosen.stie-


alanwar.ac.id/read/dinda/2018/02/08/97/Ilmu_Budaya_Dasar

Anda mungkin juga menyukai