Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANUSIA DAN PENDERITAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : Aulia Izzatul Azmi

NIM : F55120108

KELAS : C

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya, sehingga saya mampu menyelesaikan makalah
dengan judul “Manusia dan Penderitaan”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa. saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini
dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Palu, 17 Desember 2020

Aulia Izzatul Azmi


DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................
Kata Pengantar…………………………………………………………......…………
Daftar Isi........................................................................................................................
BAB I : Pendahuan.....................................................................................................
Latar Belakang…..........................................................................................................
Rumusan Masalah….....................................................................................................
Tujuan Masalah….........................................................................................................
BAB II : Pembahasan.................................................................................................
Pengertian Penderitaan..................................................................................................
Hubungan Manusia dan Penderitaan.............................................................................
Cara Manusia Menghadapi Penderitaan…....................................................................
Penyebab Terjadinya Penderitaan….............................................................................
Gejala-gejala Yang ditimbulkan dari Penderitaan.........................................................
Pengaruh dari penderitaan.............................................................................................
BAB III : Penutup..........................................................................................................
Kesimpulan….................................................................................................................
Saran................................................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dialam semesta ini Tuhan telah menciptakan berbagai macam makhluk hidup,
dan diantara makhluk hidup ciptaan Tuhan, manusia adalah yang paling mulia. Semua itu
dikarenakan manusia dianugrahi akal dan pikiran untuk membedakan hal baik dan tidak
baik untuk kehidupannya. Walaupun dalam kenyataannya banyak manusia yang salah
langkah dalam kehidupannya karena mereka tidak dapat mengoptimalkan akal pikiran
yang sudah dianugrahi tersebut dengan sebaik –baiknya.
Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri,
secara sadar maupun tidak, mereka membutuhkan orang lain didalam kehidupannya. Ada
banyak realita kehidupan seorang manusia seperti kebahagiaan dan penderitaan. Tidak
ada seorang pun manusia yang hanya memiliki kebahagiaan saja maupun penderitaan
saja dalam kehidupannya, kedua hal tersebut selalu ada di setiap realita perjalanan
manusia. Namun penderitaan bukanlah suatu hal terburuk dalam hidup seseorang.
Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, dan berbeda – beda pada setiap
individu, ada yang berat dan ada juga yang ringan, tergantung dari sudut pandang setiap
individu menilai penderitaan tersebut. Semua penderitaan yang dialami setiap individu
pasti ada hikmahnya dan yang terpenting Penderitaan merupakan  langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu
ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk
mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita,
sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi
manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan
cobaan untuknya yang membuatnya menderita. Penderitaan selalu datang tak terduga,
manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa
penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani
hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan
yang ia anut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah – masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :
1. Apa itu penderitaan ?
2. Apa hubungan manusia dengan penderitaan?
3. Bagaimana cara manusia menghadapi penderitaan?
4. Apa penyebab terjadinya penderitaan?
5. Gejala–gejala yang ditimbulkan dari  penderitaan ?
6. Apa pengaruh dari penderitaan?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan, makalah ini disususn dengan
tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian dari penderitaan.
2. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan penderitaan.
3. Untuk mengetahui cara manusia menghadapi penderitaan.
4. Untuk mengetahui penyebab terjadinya penderitaan.
5. Untuk mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan dari penderitaan.
6. Untuk mengetahui pengaruh dari penderitaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penderitaan


Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal  dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia
memiliki penderitaan yang berbeda–beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia
memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain-lain.
Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak
menyenangkan yang dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah
mengalami penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk
realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada
yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat
tidaknya suatu intensitas penderitaan.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang
ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami
kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat
adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia
merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan
energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat masih terdapat
banyak orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang merasa
prihatin atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama manusia yang tidak
saja prihatin, melainkan berperan serta mengurangi penderitaan sesamanya, bahkan
juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta
manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan
mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan
alamiah manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu
merupakan bagian yang terkandung dalam kemanusiaannya.

2.2 Hubungan Manusia Dan Penderitaan


Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang
maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan makhluk yang
bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan
penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya.
Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti
memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan
membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia
akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah
melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi
akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting
namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak
dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu
mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami
kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat
memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhindar dari penyiksaan. Karena
bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia
selalu berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak
untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi
kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada
penyiksaan didalam neraka. Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan
membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang
muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali
pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari
malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang
menganggap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan.
Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan,
kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental.
Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akhirat
kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.

2.3 Cara Manusia Menghadapi Penderitaan


penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis
untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis
penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-
soal psikis yang dihadapinya.

2.4 Penyebab Terjadinya Penderitaan


 Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang
bersangkutan merasa rendah diri.
 Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara
dirinya dengan lingkungan masyarakat.
 Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap
kehidupan sosial (overacting) dan juga sebaliknya terlalu rendah diri
(underacting).
Proses – proses  yang diambil  oleh sesorang dalam menghadapi kekalutan mental,
sehingga mendorongnya kearah :
 Positif,  bila trauma (luka jiwa) yang dialami  seseorang, akan disikapi untuk
mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar
maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang
pencipta  yaitu  4JJ1 SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain
waktu.
 Negatif,  bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa
yang dicita-citakan.
Contohnya :
1. Agresi,  yaitu : Meluapkan rasa emosi yang tidak terkendali  dan cenderung
melakukan tindakan sadis yang dapat mambahayakan orang lain.
2. Regresi, yaitu : Pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan. (menjerit,
menangis dll)
3. Fiksasi, yaitu :  Pembatasan pada satu pola yang sama (membisu, memukul
dada sendiri dll)
4. Proyeksi, yaitu : Melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang
negatif pada orang lain.
5.  Indentifikasi, yaitu : Menyamakan diri dengan sesorang yang sukses dalam
imajinasi, (kecantikan, dengan bintang film .dll)
6. Narsisme, self love yaitu : Merasa dirinya lebih dari orang lain.
7. Autisme yaitu : Menutup diri dari dunia luar dan tidak puas dengan pantasinya
sendiri.
Penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat dalam lingkungan ;
 Kota- kota besar yang banyak memberikan tantangan hidup yang berat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Anak-anak usia muda tidak berhasil  dalam mencapai apa yang dikehendakinya.

2.5 Gejala-gejala yang ditimbulkan dari penderitaan


Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai
berikut :
1. Dari segi fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada
lambung.
2. Dari segi kejiwaanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis
(kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
3. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia
menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi
diri dan bunuh diri.
4. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi sosial.
5. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang
bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis).
6. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara
dirinya dengan lingkungan masyarakat.

Terkadang kekalutan  mental bisa berujung pada gangguan jiwa  dikarenakan


kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
sehingga orang tersebut merasa rendah diri.

2.6 Pengaruh dari penderitaan


Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa
“sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup
bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif
biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau
sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu
tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman
kepada pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-
nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang
sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai.
Keadaan yang berupa hambatan yang harus disingkirkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan bahkan
penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain
rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan.
Penderitaan itu dapat teratasi tergantung  bagaiaman seseorang menyikapi penderitaan
tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari penderitaan. Tidak
semua penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang
yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan
apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untuk menginstropeksi diri. Karena
penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya. Agar manusia tidak
mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan
perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alam
sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak
ada gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan
tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

3.2 Saran
Penderitaan seharusnya tidak menjadi sebuah hambatan atau bumerang dalam
menjalani kehidupan, setiap langkah dalam hidup kita akan dimintakan pertanggung
jawaban oleh Allah SWT, untuk itu besar harapan dari kami untuk bersama-sama
mengintrospeksi diri serta mengambil pelajaran dari setiap musibah dan penderitaan yang
kita alami. Perlu diketahui bahwa Allah itu memberi suatu cobaan sebatas kemampuan
manusia itu sendiri. Dan setiap cobaan, musibah dan penderitaan pasti semua ada hikmah
yang dapat kita ambil, Serta yang utama kita harus banyak-banyak bersyukur, serta
melapangkan hati untuk senantiasa ikhlas dalam menghadapi sebuah cobaan.
Penderitaan yang dialami manusia dapat diatasi dengan cara banyak bersyukur
atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia. Dan juga
bersosialisasi dan mencari kawan tempat kita mencurahkan permasalahan dan
penderitaan kita serta penderitaan juga dapat dikurangi dengan banyak melakukan
aktivitas yang dapat menyibukan diri dan melupakan penderitaan yang tengah kita alami,
sehingga rasa kesepian tidak lagi memperoleh tempat yang menyita waktu dalam diri.
     
DAFTAR PUSTAKA

Widyo Nugroho, Achmad Muchji.  1994.  Seri diktat kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:
Universitas Gunadarma
Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, Karya Yulia Budiwati
Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, penerbit Gramedia
Http://ms.wikipedia.org/wiki/penderitaan
Http://egapramesti.wordpress.com/2011/04/30/Manusia-dan-penderitaan/
Http://hasqial.blogspot.com
Http://hadiprianto.blogspot.com/2014/04/manusia-dan-penderitaan.html
http://hasuna13.blogspot.com/2015/04/babi-pendahuluan-a.html
Http://egapramesti.wordpress.com/2011/04/30/Manusia-dan-penderitaan/
Http://hasqial.blogspot.com
Http://hadiprianto.blogspot.com/2014/04/manusia-dan-penderitaan.html
Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., 2011. Ilmu Sosial Dasar Umum. Bandung: Citra Aditya
Bakti
Dewi Rosdyana. 2012. Makalah Manusia Dan
Penderitaan.http://dewirosdyana.wordpress.com/ilmu-budaya-dasar/bab-1-manusia-dan-
kebudayaan/. 1 Oktober 2013
https://rrachman.wordpress.com/2013/10/15/ibd-manusia-dan-penderitaan/
Muchji Achmad dan Nugroho Widyo 1996.Ilmu Budaya  Dasar.Seri  Diktat Kuliah
UniversitasGunadarma.Depok
http://tafsirq.com/13-ar-rad/ayat-11  (Diakses pada tanggal 5 maret 2016)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAN IDENTITAS MAHASISWA

1. Nama lengkap : Aulia Izzatul Azmi

2. NIM : F55120108
3. Kuliah di : Universitas Tadulako
4. Tempat/tanggal lahir : Peley, 12 April 2003
5. Agama : Islam
6. Jenis kelamin : Perempuan
7. Status : Mahasiswa
8. No. Telp : 085282677061
9. e-mail : auliaizzatul013@gmail.com
10. Alamat rumah : Desa Tobungku, Kec.Totikum Selatan, Kab.Bangkep
11. Hobi : Menyanyi
12. Nama Orang Tua : Ayah : Iksan Mursil Kasim
Ibu : Sartika Kasmun Mangati
13. Pendidikan yang pernah diikuti :

Tahun Tahun
Jenjang Nama Sekolah
Masuk Lulus

SD SD NEGERI TOBUNGKU 2008 2014

SMP SMP NEGERI 1 TOTSEL 2014 2017

SMA SMA NEGERI 1 TOTIKUM 2017 2020


UNIVERSITAS 2020 -
KULIAH TADULAKO

Anda mungkin juga menyukai