Anda di halaman 1dari 4

Etika Bisnis dan Profesi

Ringkasan Materi dan Kasus


ETIKA DISKRIMINASI PEKERJAAN

Dosen Pengampu: Mahfud Sholihin, Ph.D

OLEH :
RIDHO PUTRA PERDANA
(432457)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI (MAKSI)


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Sifat Diskriminasi Pekerjaan
Diskriminasi merupakan suatu tindakan yang netral secara moral dan tidak dapat disalahkan.
Akan tetapi, dalam pengertian modern, istilah ini secara moral tidak netral karena biasanya mengacu
pada tindakan membedakan seseorang dari orang lain bukan berdasarkan keunggulan yang dimiliki
melainkan berdasarkan prasangka atau berdasarkan sikap-sikap yang secara moral tercela. Di dunia
ketenagakerjaan, diskriminasi melibatkan tiga elemen dasar. Pertama, keputusan yang merugikan
seorang atau lebih pegawai/calon pegawai karena didasarkan bukan pada kemampuan yang dimiliki,
Kedua, keputusan yang sepenuhnya (atau sebagian) diambil berdasarkan prasangka rasial atau
seksual, stereotip yang salah, atau sikap lain yang secara moral tidak benar yang menempatkan pihak
tertentu dalam posisi bersalah. Ketiga, keputusan (atau serangkaian keputusan) yang memiliki
pengaruh negatif atau merugikan kepentingan-kepentingan pegawai.
Bentuk-bentuk Diskriminasi: Aspek Kesengajaan Dan Aspek Institusional
Satu kerangka kerja yang cukup bermanfaat untuk menganalisis berbagai bentuk diskriminasi
dapat dibuat dengan membedakan tingkat tindakan diskriminatif tersebut. Pertama, tindakan
diskriminatif mungkin merupakan bagian dari perilaku terpisah (tidak terinstitusionalisasi) dari
seseorang yang dengan sengaja dan sadar melakukan diskriminasi karena adanya prasangka baik.
Kedua, tindakan diskriminatif mungkin merupakan bagian dari perilaku rutin dari sebuah kelompok
yang terinstitusional, yang dengan sengaja dan sadar melakukan diskriminasi berdasarkan prasangka
pribadi para anggotanya. Ketiga, tindakan diskriminatif mungkin merupakan bagian dari perilaku
yang terpisah (tidak terinstitusional) dari seseorang yang secara tidak sengaja dan tidak sadar
melakukan diskriminasi terhadap orang lain karena dia menerima dan melaksanakan praktik-praktik
dan stereotip tradisional dari masyarakatnya.
Tingkat Diskriminasi
Ada tiga perbandingan yang bisa membuktikan distribusi tidak seimbang terjadinya
diskriminasi. Pertama, perbandingan atas keuntungan rata-rata yang diberikan institusi pada kelompok
yang terdiskriminasi dengan keuntungan yang rata-rata yang diberikan pada kelompok lain. Kedua,
perbandingan atas proporsi kelompok terdiskriminasi yang terdapat dalam tingkat pekerjaan paling
rendah dengan proporsi kelompok lain dalam tingkat yang sama. Ketiga, perbandingan proporsi dari
anggota kelompok tersebut yang memegang jabatan lebih menguntungkan dengan proporsi kelompok
lain dalam jabatan yang sama.
Diskriminasi: Utilitas, Hak, dan Keadilan
Adapun argumen yang menentang diskriminasi dapat dibagi mendi tiga yaitu : (1) argumen
utilitarian yang menentang diskriminasi rasial seksual didasari pada gagasan bahwa produktivitas
masyarakat akan optimal jika pekerjaan diberikan dengan berdasarkan kompetensi. Menurut argumen
ini, pekerjaan yang berbeda memerlukan keahlian dan sifat kepribadian yang berbeda jika kita ingin
agar semuanya berjalan seproduktif mungkin; (2) argumen hak menyatakan diskriminasi melanggar
hak moral dasar manusia. Teori Kant, misalnya, menyatakan bahwa manusia haruslah diperlakukan
sebagai tujuan dan tidak boleh hanya sebagai sarana; (3) argumen keadilan menyatakan diskriminasi
dalam pekerjaan merupakan pelanggaran terhadap prinsip dasar keadilan dengan membedakan orang
berdasarkan karakteristik tertentu yang tidak relevan dengan tugas yang dilaksanakan.
Tindakan Afirmatif
Banyak perusahaan yang melaksanakan program-program tindakan afirmatif untuk
menghapus pengaruh diskriminasi masa lalu yang dimaksudkan untuk mencapai distribusi yang lebih
representatif dalam perusahaan dengan memberikan preferensi pada kaum perempuan dan kelompok
minoritas. Program-program tindakan afirmatif pada saat ini telah ditetapkan sebagai kewajiban bagi
semua perusahaan yang menandatangani kontrak dengan pemerintah. Inti dari program tindakan
afirmatif adalah sebuah penyelidikan yang mendetail (analisis utilisasi) terhadap semua klasifikasi
pekerjaan besar dalam perusahaan. Tujuan penyelidikan adalah untuk menentukan jumlah pegawai
perempuan dan minoritas dalam klasifikasi kerja tertentu lebih kecil dibandingkan yang diperkirakan
dari tingkat ketersediaan tenaga kerja kelompok ini di wilayah tempat mereka direkrut
Penerapan Tindakan Afirmatif dan Penanganan Keberagaman
Keberhasilan atau kegagalan program tindakan afirmatif sebagian juga bergantung pada
dukungan yang diberikan perusahaan pada kebutuhan untuk mencapai keberagaman secara rasial dan
seksual dalam susunan tenaga kerja di perusahaan.
Gaji yang sebanding untuk Pekerjaan yang Sebanding
Para pendukung program tindakan afirmatif menyatakan bahwa kriteria lain selain ras dan
jenis kelamin perlu dipertimbangkan saat mengambil keputusan dalam program tindakan afirmatif.
Pertama, jika hanya kriteria ras dan jenis kelamin yang digunakan, hal ini akan mengarahkan para
perekrutan pegawai yang tidak berkualifikasi dan mungkin akan menurunkan produktifitas. Kedua,
banyak pekerjaan yang memiliki pengaruh-pengaruh penting pada kehidupan orang lain..

Kasus Wal-Mart Women

1. Menurut Anda, dampak finansial apa yang bisa ditimbulkan dari gugatan terhadap Wal-Mart?
Apakah menurut Anda para wanita tersebut layak untuk memenangkan gugatan? Bagaimana jika
putusan membebankan biaya kasus kepada Wal Mart terlalu besar sehingga harus mem-PHK
ribuan pekerja dan menutup usahanya?
Jawaban
 Dampak financial yang ditumbulkan atas tuntuntan adalah Wal-Mart akan kehilangan
sejumlah materi sebagai kompensasi kekalahan dalam persidangan, adanya pemboikotan
produk yang dilakukan oleh masyarakat, dan citra Wal-Mart di publik akan memburuk.
 Para Wanita berhak untuk memenangkan tuntutan mereka di persidangan, karena setiap
wanita memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan diperlakukan dengan
sederajat dengan pria
 Wal-Mark akan mengalami kerugian yang mengakibatkan seluruh karyawan di Wal-Mart
akan kehilangan hak atas pekerjaanya.

2. Apa tuntutan moral utama para perempuan yang menggugat Wal-Mart? Apakah Anda yakin bahwa
gugatan tersebut benar? Mengapa? Wal-Mart telah mengatakan bahwa kasus tersebut tidak boleh
dianggap sebagai tindakan kelas gender, karena setiap wanita harus dipertimbangkan secara
individual dan penentuan individu harus dibuat mengenai apakah ia secara khusus didiskriminasi
oleh Wal-Mart, karena setiap situasi wanita berbeda-beda. Apakah Anda setuju dengan pernyataan
Wal-Mart tersebut?
Jawaban
Tuntutan moral utama para perempuan yang menggugat Wal-Mart
 Karyawan laki-laki lebih diutamakan dalam memberikan promosi dari pada karyawan
wanita
 Dalam pembayaran gaji, karyawan perempuan menerima gari lebih rendah dari pada
karyawan laki-laki
 Laki-laki diberi tugas pekerjaan yang lebih baik dibandingkan dengan perempuan bahkan
mereka sama-sama memenuhi syarat, peringkat dan berpengalaman
Ya, saya yakin keluhan ini dapat dibenarkan karena wanita tidak diperlakukan dengan adil dan
setara. Dalam hal ini wanita dengan kemampuan beban pekerjaan yang sama dengan pria namun
wanita tidak mendapatkan hak yang sama, dan pegawai wanita dirugikan.
Selain itu, tuntutan enam orang pekerja dapat berkembang menjadi aksi kelas karena apa yang
mereka alami juga dialami oleh jutaan pekerja perempuan lainnya dengan topik yang serupa.
3. Faktor apa yang menurut Anda mungkin dapat menjelaskan temuan ketidaksesuaian laporan
Drogin?
Jawaban
 Adanya salah persepsi terhadap tingkatan yang lebih tinggi antara karyawan pria dan wanita
yaitu Drogin menemukan 33 persen manajer yang digaji, sedangkan 65 persen pekerja per
jam adalah wanita.
 Adanya ketidaksesuaian pada laporan Drogin yang berdasarkan pada analisis subyektif
kinerja atau pengalaman kerja yaitu Drogin berasumsi melaporkan bahwa perempuan
mempunyai tanggungjawab untuk membersarkan anak-anaknya yang memungkinkan
karyawan wanita meninggalkan pekerjaanya dibandingkan dengan laki-laki.
 Adanya ketidaksesuaian pada laporan Drogin yang menemukan bahwa rata-rata wanita
memiliki peringkat kinerja yang lebih tinggi daripada pria. Temuan Drogin menunjukan
bahwa wanita disewa dengan posisi yang sama dengan pria, tetapi dibayar lebih rendah.

4. Menurut Anda apa yang seharusnya dilakukan Wal-Mart untuk memperbaiki perbedaan ini (jika
ada)? Haruskah perusahaan melembagakan program promosi "affirmative action" untuk karyawan
perempuan? Jika iya, seperti apa program tersebut seharusnya?
Jawaban
 Wal-Mart harus memperbaiki ketidaksesuaian yang dapat menyebabkan terjadinya
diskriminasi antara perempuan dan laki-laki
 Dalam pengembangan karir, Wal-Mart memberikan kesempatan untuk perempuan di
perusahaan.
 perbedaan gender tidak seharusnya menjadi penghambat dalam jenjang karir karyawan
perempuan dimana perempuan lebih lama untuk mendapatkan promosi dalam suatu jabatan
tertentu.

Bagi Wal-Mart, tindakan afirmatif dapat dilakukan untuk dapat mengurangi issue diskriminasi
gender. Dalam pelaksanaannya, tindakan afirmatif harusdapat dilakukan secara fleksible agar
dapat disesuaikan dengan kondisi yangterjadi. Tindakan afirmatif memiliki kelemahan jika
walmart tidakmelakukan perbaikan dengan segera atas tindakan afirmatif tersebut. -

Anda mungkin juga menyukai