Anda di halaman 1dari 11

KASUS – KASUS PELANGGARAN

ETIKA BISNIS
(UBER)
DOSEN PENGAMPU : Syarifah Evi Zuhra, S.E., M.M.
KELOMPOK :5
ANGGOTA :
- Farah Nabila (2201102010205)
- Jihan Ramadhani (2201102010098)
- Kunti Nuraini Wilujeng (2201102010078)
- Farel Razeda Kecha (2201102010074)
- Muhammad Fayyadh Edsyaputra (2201102010156)
ETIKA BISNIS
Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian
yang berhubungan dengan perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran
dari etika bisnis pada sebuah perusahaan adalah untuk membentuk
perilaku karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan,
perusahaan, dan berbagai pihak internal dan eksternal lain tetap sehat.
Pelanggaran etika merupakan sebuah pelanggaran yang jauh lebih
serius dibandingkan dengan pelanggaran profesi. Pasalnya, pelanggaran
etika menyangkut kelayakan pribadi dalam melaksanakan tugas
profesional tertentu.
UBER
Uber merupakan sebuah aplikasi yang menghubungkan
pengemudi (driver) baik mobil atau motor dengan penumpang
secara langsung. Aplikasi ini di kembangkan oleh perusahaan
teknologi Amerika, Uber Technology, yang berbasis di San
Francisco.
Sebagai sebuah aplikasi seluler, Uber menyediakan beragam
layanan, mulai dari transportasi personal, pengiriman makanan,
pengiriman paket, kurir, transportasi barang, hingga penyewaan
kendaraan bermotor.
Uber telah meninggalkan Indonesia sejak 2018 akibat kalah bersaing dari
Grab dan Gojek. Kenapa Uber gagal di Indonesia? Ada beberapa alasan kenapa
sang pelopor raksasa start up Amerika ini bisa sampai bangkrut di Indonesia :
- Banyaknya Pilihan Moda Transportasi.
- Kompetitor Taxi Online Lain Merajalela.
- Penetrasi Smartphone dan Jeleknya Infrastruktur 3G di Indonesia.
KASUS – KASUS PELANGGARAN
PADA UBER
1. Budaya Seksisme di Lingkungan Kerja
Seksisme dan diskriminasi gender merupakan kasus paling sering mendera Uber. Kasus
peremehan berdasarkan gender semacam ini pertama kali mencuat saat Kalanick melempar
lelucon bernada seksisme pada sebuah wawancara kepada Esquire.
Kasus berikutnya adalah candaan seksisme oleh anggota direksi Uber bernama David
Bonderman. Candaan itu diutarakan dalam rapat pleno mengenai perombakan kultur perusahaan
melawan aksi pelecahan seksual.
Namun kasus seksisme terbesar yang memukul Uber adalah pengakuan seorang mantan
karyawati bernama Susan Fowler. Pada hari-hari pertama ia bekerja, ia mengaku menerima
pelecehan seksual dari atasannya. Saat ia melaporkan kejadian yang menimpanya, Fowler malah
diabaikan. Dalam blog yang ia tulis, Fowler menuduh Uber memiliki budaya kerja yang sangat
seksisme. Akibat pengakuan Fowler ini, Uber mengadakan investigasi menyeluruh di tubuh
internal mereka.
2. Tuduhan Penipuan
Pada Januari 2017, Komisi Perdagangan Federal AS menjatuhi denda kepada Uber karena
mereka tidak memberikan upah kepada mitra pengemudi yang sesuai dengan janji mereka di
iklannya. Akibat hukuman ini, Uber membayar denda sebesar US$20 juta. Hal ini juga terjadi di New
York City, ketika Uber akhirnya membayar puluhan juta dolar AS untuk pengemudi di kota itu karena
memberi upah di bawah ambang layak.
Tuduhan serupa juga terjadi ketika Uber ketahuan mengelabui penegak hukum secara sistematis
dengan teknologi bernama Greyball. Teknologi itu mereka gunakan untuk mengakali pejabat hukum
ketika operasional mereka melanggar peraturan. Greyball ini memakai data geolokasi, informasi kartu
kredit, dan akun media sosial, dari individu yang mereka bidik.

3. Kampanye #DeleteUber
Reputasi Uber terpukul berat pada awal tahun ini ketika kampanye #DeleteUber menjadi viral.
Kampanye itu muncul karena Uber dituduh memanfaatkan momen mogok bersama para pengemudi
taksi umum juga yang memprotes otoritas bandara New York City menahan imigran Muslim yang
hendak masuk ke dalam kota. Akibat kampanye ini setidaknya 500.000 pengguna menghapus akun
Uber mereka.
KESIMPULAN
Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua
bagian yang berhubungan dengan perusahaan, masyarakat, dan individu.
Pelanggaran etika merupakan sebuah pelanggaran yang jauh lebih
serius dibandingkan dengan pelanggaran profesi. Pasalnya, pelanggaran
etika menyangkut kelayakan pribadi dalam melaksanakan tugas
profesional tertentu.
“Economics is everywhere, and
understanding economics can
help you make better decisions
and lead a happier life.”
—Tyler Cowen
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai