Anda di halaman 1dari 13

[ISSN 20886969] Vol.

6 Edisi 11, Okt 2017

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Free Cash


Flow Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Secondary Sectors di Bursa Efek Indonesia)

Wulan Wahyuni1), Suratno2), Choirul Anwar3)


1), 2), 3)
Universitas Pancasila

Abstract
The purpose of this research is to analyze and investigate the effect of intellectual capital
toward the firm value using free cash flow as moderating variable in manufacturing companies
secondary sectors listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2015 period. This research examines
the relation of intellectual capital components which is Value Added Capital Employed (VACA),
Value Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), toward the firm
value with free cash flow as moderating variable. Firm value is measured using Market to Book
Value Equity (MBVE).
The sampling method used is the purposive sampling, the samples used in research are
40 manufacturing companies secondary sectors listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2015
period. The research data were tested by using SMART PLS 3.0.
The results showed that VACA, VAHU has significant effect on the firm value, while
STVA have no significant effect on the firm value. Free cash flow as the moderating variable no
significant influence the relation STVA to the firm value.

Keywords: Intellectual Capital, Free cash flow and Firm Value

Pendahuluan selalu dihubungkan dengan harga pasar


Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saham. Semakin tinggi harga saham maka
pada tahun 2015 telah menarik para investor semakin tinggi nilai perusahaan, nilai
asing untuk melakukan penanaman modal, perusahaan menjadi perhatian utama
hal ini mengkondisikan agar pelaku bisnis perusahaan, karena dengan nilai yang tinggi
lebih memperluas jaringan internasional, menunjukkan kemakmuran pemegang saham
penetrasi dan ekspansi ke pasar regional, yang tinggi pula.
meningkatkan keunggulan bersaing, Nilai perusahaan dapat diukur dengan
mengembangkan produk inovatif dan selalu beberapa aspek yaitu Price Book Value
memberikan tanggapan yang cepat terhadap (PBV), Tobin`s Q, Price Earning Ratio
perubahan lingkungan usahanya. Penanaman (PER), divident yield ratio, Divident Payout
modal bagi negara berkembang akan Ratio (DPR) dan Market to Book Value of
menimbulkan dampak yang signifikan Equity (MBVE). Dalam penelitian ini
terhadap pembangunan ekonomi, sumber digunakan variabel MBVE karena dapat
dana modal asing sebagai dasar untuk mencerminkan pasar menilai return dari
mempercepat peningkatan pertumbuhan investasi perusahaan di masa depan dari
ekonomi. return yang diharapkan dari ekuitasnya,
Menurut Arik Novia (2013) nilai MBVE dapat diukur dengan rumus jumlah
perusahaan ( firm value ) merupakan konsep saham yang beredar dikali dengan harga
yang penting bagi penanam modal yang saham penutupan (Closing Price) dibagi

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 61


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

dengan nilai buku ekuitas (Kumar, 2007). pada perusahaan manufaktur secondary
Harga saham penutupan yang digunakan sectors dari periode 2012 sampai dengan
adalah harga saham rata – rata per bulan 2015. Nilai perusahaan cenderung mengalami
Maret sampai dengan bulan Juni, harga rata – penurunan yang signifikan pada tahun 2013
rata harian akan menunjukkan nilai harga mengalami penurunan sebesar 15%,
saham yang lebih akurat dan wajar sedangkan pada tahun 2014 mengalami
dibandingakan dengan harga saham per tgl 31 penurunan sebesar 2.71%, dan pada tahun
Desember. 2015 mengalami penurunan sekitar 0.89%.
Naik turunnya nilai perusahaan menjadi Banyak faktor yang menyebabkan
fenomena yang menarik untuk di bahas, penurunan nilai perusahaan, menurut Stewart
karena dihubungkan dengan naik turunnya (1997) penurunan nilai perusahaan salah
harga saham di pasar modal. Jumlah nilai satunya disebabkan karena perusahaan
perusahaan untuk perusahaan secondary cenderung lebih berfokus pada hard asset
manufaktur periode 2012 sampai dengan atau asset yang sifatnya nyata saja, tanpa
2015 terlihat dalam tabel 1.1 berikut ini : memperhatikan nilai intangible asset yang
dimilikinya. Intangible asset yang dapat
Tabel 1 meningkatkan potensi nilai perusahaan saat
Jumlah Nilai Perusahaan (Firm Value) Pada ini dikenal dengan Intellectual Capital (Petty
Manufaktur Secondary Sectors and Guthie, 2000).
Periode 2012 – 2015 Menurut Abidin dalam penelitian
Rulfah M. Daud (2008) implementasi
Tahun 2012 2013 2014 2015 Intellectual Capital (IC) merupakan hal yang
MBVE 28.60% 24.31% 23.65% 23.44% baru dan menarik perhatian dari berbagai
Sumber : Hasil olahan, 2016 disiplin ilmu dan masih banyak perusahaan
yang belum mengungkapkan Intellectual
Dari tabel di atas, maka akan Capital (IC) dalam pelaporan keuangannya,
digambarkan dengan grafik sebagai berikut : di Indonesia IC berkembang setelah
munculnya PSAK No 19 tentang aktiva tetap
Gambar 1 tidak berwujud (Intangible Fixed Asset).
Grafik Perkembangan Nilai Perusahaan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
(MBVE) Pada Manufaktur Secondary Sectors 2002 aktiva tidak berwujud (Intangible Fixed
Periode 2012 – 2015 Asset) merupakan aktiva non- moneter yang
dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan atau menyerahkan
barang atau jasa, disewakan kepada pihak
lainnya, atau untuk tujuan administrative.
Menurut Pulic 1998 metode
perhitungan Intellectual Capital (IC) diukur
dengan menilai efisiensi nilai tambah yang
merupakan hasil dari kemampuan IC
perusahaan atau yang dikenal dengan istilah
Value Added Intellectual Coefficient
TM TM
(VAIC ). VAIC diukur dengan
komponen physical Capital atau VACA
Berdasarkan grafik di atas, maka dapat ( Value Added Capital Employed ), human
diketahui perkembangan nilai perusahaan

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 62


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

capital atau VAHU ( Value Added Human Penelitian yang berhubungan dengan
Capital ), Structural Capital atau STVA ( Intellectual Capital , nilai perusahaan dan
Structural Capital Value Added). free cash flow menarik untuk diteliti, oleh
Menurut Tommy (2010) dalam Dwi karena itu penelitian ini akan menguji
Ismiwatis N (2014) menyatakan naik pengaruh Intellectual Capital terhadap nilai
turunnya nilai perusahaan juga dapat perusahaan dengan unsur free cash flow
dipengaruhi oleh free cash flow perusahaan, sebagai variabel moderating. Variabel
kas bebas yang tinggi menunjukkan moderasi pada penelitian ini berfungsi untuk
perusahaan memiliki surplus dana internal memperkuat kepercayaan investor terhadap
yang tinggi. Surplus ini akan meningkatkan kinerja pengungkapan Intellectual Capital
kemampuan perusahaan dalam hal membayar yang akan berpengaruh terhadap nilai
atau melunasi kewajiban perusahaan baik perusahaan.
jangka pendek maupun jangka panjang,
sehingga menunjukkan kemampuan yang Kajian Pustaka dan Pengembangan
tinggi bagi perusahaan dalam menghadapi Hipotesis
kesulitan keuangan di masa depan yang
Menurut Brigham and Houston nilai
akibatnya akan mendapatkan respon positif
dari investor di pasar. perusahaan dipengaruhi oleh tindakan
Kas bebas (free cash flow) merupakan manajerial yaitu keputusan investasi,
kas yang tersedia diatas kebutuhan investasi keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.
yang profitable dan merupakan hak dari Keputusan investasi didefinisikan sebagai
pemegang saham, semakin besar free cash pengeluaran dana saat ini di mana
flow yang tersedia dalam suatu perusahaan, pengembaliannya terjadi di waktu yang akan
maka semakin sehat perusahaan tersebut
datang yang dipengaruhi oleh adanya dana
karena memiliki kas yang tersedia untuk
pertumbuhan, pembayaran hutang dan dan biaya modal (Brigham and Houston,
dividen. (Sartono, 2001 dalam Dwi Ismiwatis 2011:32).
2014). IC umumnya diidentifikasikan
Penelitian yang dilakukan oleh Imam sebagai perbedaan antara nilai pasar
Basuki (2016) menyimpulkan bahwa free perusahaan (bisnis perusahaan) dan nilai
cash flow berpengaruh signifikan dan positif buku dari asset perusahaan tersebut atau dari
terhadap nilai perusahaan, semakin tinggi financial capital. Hal ini berdasarkan suatu
free cash flow yang dihasilkan perusahaan observasi bahwa sejak akhir 1980 –an, nilai
maka nilai perusahaan akan semakin pasar dati bisnis kebanyakan dan secara
meningkat. Vogt dan Vu (2000) dalam Ni khusus adalah bisnis yang berdasarkan
Komang Ayunda (2015) membuktikan bahwa pengetahuan telah menjadi lebih besar dari
free cash flow merupakan faktor yang nilai yang dilaporkan dalam laporan
menciptakan nilai perusahaan, free cash flow keuangan berdasarkan perhitungan yang
positif yang dimiliki perusahaan, dilakukan oleh akuntan (Roslender &
menunjukkan kinerja yang baik karena Fincham, 2004 dalam Ihyaul Ulum, 2009).
memiliki kesempatan dalam memperoleh Brigham dan Houston, (2009:65)
keuntungan. Sedangkan perusahaan yang Menyatakan bahwa arus kas bebas yang
tidak memiliki free cash flow atau memiliki berarti arus kas yang benar-benar tersedia
free cash flow yang negatif membutuhkan untuk didistribusikan kepada seluruh
pinjaman dana dari pihak luar perusahaan investor setelah perusahaan menempatkan
untuk memenuhi kegiatan operasinya. seluruh investasinya pada aktiva tetap,
produk-produk baru, dan modal kerja yang

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 63


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

dibutuhkan untuk mempertahankan operasi sampel dalam penelitian ini adalah metode
yang sedang berjalan untuk lebih spesifik purposive judgement sampling. Kriteria yang
lagi, nilai dari operasi sebuah perusahaan digunakan dalam penentuan sampel
akan bergantung pada seluruh arus kas bebas penelitian ini adalah:
yang diharapkan di masa mendatang, yang 1. Perusahaan yang listing dan sudah
didefinisikan sebagai laba operasi setelah diaudit pada tahun 2012-2015 di BEI.
pajak minus jumlah investasi pada modal 2. Menerbitkan annual report pada tahun
kerja dan aktiva tetap yang dibutuhkan untuk 2012-2015 di web www.idx.co.id
dapat mempertahankan bisnis. 3. Perusahaan tersebut merupakan
perusahaan Secondary Manufaktur yang
VACA berjumlah 143 perusahaan sampai
Nilai dengan tahun 2015.
Perusahaan 4. Perusahaan harus memiliki laba positif
IC VAHU sebagai pertimbangan dalam menghitung
( MBVE) nilai tambah (Value Added) perusahaan.
STVA
5. Perusahaan yang menguraikan beban
tenaga kerja yang dipergunakan untuk
menghitung VAHU (Value Added
Human Capital).
Free Cash
Flow 6. Perusahaan yang memiliki nilai free cash
(FCF) flow positif.
Gambar 2 Berdasarkan kriteria tersebut, maka
Kerangka Pemikiran dihasilkan sampel pada tahun 2012 sampai
dengan 2015 sebanyak 40 perusahaan yang
Mengacu pada kajian empiris di atas, akan diolah ke dalam program SmartPLS 3.0.
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : Variabel Penelitian
H1 : Value Added Capital Employed Variabel penelitian yang digunakan
(VACA) berpengaruh terhadap nilai dalam penelitian ini diantaranya :
perusahaan 1. Variabel Independent atau Variabel
H2 : Value Added Human Capital Eksogen
(VAHU) berpengaruh terhadap nilai Dalam penelitian ini yang menjadi
perusahaan variabel X adalah Intellectual Capital ( IC).
H3 : Structural Capital Value Added IC diukur dengan komponen Physical Capital
(STVA) berpengaruh terhadap nilai atau VACA ( Value added capital employed),
perusahaan human capital atau VAHU ( Value added
H4 : Free Cash Flow dapat memperkuat human capital), structural capital atau STVA
hubungan antara Structural Capital (Structural capital value added). ( Pulic,
Value Added (STVA) dengan nilai 1998). Berikut perhitungan komponen
perusahaan. Intellectual Capital :
1. Menghitung nilai Value Added (VA)
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel Keterangan :
Populasi dalam penelitian ini adalah VA : Value Added
perusahaan Manufaktur Secondary Sector di Output :Total penjualan
Bursa Efek Indonesia. Metode pemilihan (sales) dan pendapatan lain

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 64


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Input : Beban dan biaya – Variabel moderating yang digunakan


biaya (selain beban karyawan) dalam penelitian ini adalah free cash flow.
2. Menghitung nilai Value Added Capital Free Cash Flow dapat dirumuskan
Employed (VACA). Rumus nilai VACA sebagai berikut :
sebagai berikut : FCF = COA – CE – CD
Keterangan :
FCF : Free Cash Flow
Keterangan : COA : Cash provided by operating
VACA : Rasio dari VA activities
terhadap CE CE : Capital Expenditure
VA : Value Added CD : Cash Dividends
CE : Jumlah ekuitas dan
laba bersih Teknik Analisa Data
3. Menghitung nilai Value Added Human Analisa data dalam penelitian ini
Capital (VAHU), rumus nilai VAHU menggunakan alat analisis Struktur Equation
sebagai berikut : Modeling SEM-PLS dengan program
Variance atau Componen Based Struktur
Equation Modeling (WarpPLS) 3.0. SEM-
Keterangan : PLS merupakan alat analisis yang
VAHU : Rasio dari VA mempunyai beberapa kelebihan untuk dapat
terhadap HC menyelesaikan persoalan seperti jumlah
VA : Value Added sampel yang kecil, data tidak terdistribusi
HC : Beban tenaga kerja normal seraca multivariate, adanya missing
4. Menghitung nilai Structural Capital value, dan adanya problem multikolonieritas
Value Added (STVA), rumus nilai STVA antar variabel eksogen (Latan dan Ghozali
sebagai berikut : 2012).
Ghozali dan Latan (2014;53-63),
menyatakan bahwa tahapan model analisis
Keterangan : menggunakan SEM-PLS dengan SmartPLS
STVA : Rasio SC terhadap VA 3.0 harus melewati lima proses tahapan
SC : VA – HC berikut :
VA : Value Added 1. Konseptualisasi Model
2. Variable Dependent Atau Variabel Tahap ini harus mendefinisikan secara
Endogen konseptual konstruk yang diteliti ini dan
Variable Dependent atau variabel terikat menentukan dimensionalitasnya, arah
(variabel Y) dalam penelitian ini adalah hubungan kausalitas antar konstruk yang
adalah Nilai perusahaan. Nilai perusahaan dihipotesiskan ditentukan dengan indikator
diukur dengan variabel Market Book Value pembentuk konstruk laten harus ditentukan
Equity (MBVE) rumus MBVE sebagai apakah berbentuk refeltif atau formative.
berikut: Konstruk dengan indikator formative
mengasumsikan bahwa setiap indikatornya
mendefinisikan atau menjelaskan
karakteristik domain konstruksnya. Dalam
penelitian ini ada tiga konstruk exogen yaitu
3. Variabel Moderating VACA, VAHU dan STVA , satu konstruk
yang dapat menjadi variabel endogen yaitu

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 65


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

MBVE dan satu konstruk variabel mediating melihat nilai signifikansi t statistiknya atau p-
yaitu STVA. value. Evaluasi model formatif dilakukan
dalam dua hal yaitu :
2. Menentukan Metode Analisis a. Melakukan uji signifikasni nilai weight .
Algorithm Nilai estimasi untuk model pengukuran
Metode analisis algorithm yang formatif harus signifikan. Tingkat
digunakan untuk estimasi model, dalam signifikansi dapat dinilai dengan proses
Smartpls 3.0 ada empat pilihan metode bootstrapping.
analisi algorithm yaitu PLS Regression b. Melakukan uji Multikolonieritas
Robust Path Analysis, Warp, Linear. Setelah Variabel manifest dalam blok harus diuji
menentukan metode analisis algorithm yang apakah terdapat multikol. Nilai variance
digunakan, kemudian menentukan berapa inflation factor (VIF) dapat digunakan
jumlah sampel yang harus dipenuhi. untuk menguji hal ini. Nilai VIF di atas
Penelitian ini analisis algorithm yang 10 mengindikasikan terdapat multikol.
digunakan adalah PLS Regression. 6. Evaluasi Model Struktural
3. Menentukan Metode Resampling a. Mengukur R2 untuk variabel laten
Dalam penelitian ini metode yang endogen ;
digunakan adalah bootsrapping Hasil R2 sebesar 0.67, 0,33 dan 0,19
4. Pengembangan Diagram Alur (Path untuk variabel laten endogen dalam
Diagram) model structural mengindikasikan bahwa
Setelah mengembangkan kerangka model “baik”, “moderat” dan “lemah”
teoritis model, langkah berikutnya adalah b. Estimasi koefisien jalur
mengilustrasikan konseptualisasi tersebut Nilai estimasi untuk hubungan jalur
melalui diagram jalur (path diagram). dalam model structural harus signifikan.
Diagram jalur yang menggambarkan Nilai signifikan harus diperoleh dengan
keterkaitan antar variabel penelitian dapat prosedur bootstrapping.
dilihat pada gambar sebagai berikut:
Hasil dan Pembahasan
Gambar 3 Hasil penelitian ini dianalisis dengan
Path Analysis - Model Spefication menggunakan alat analisis Struktur Equation
Modeling SEM-PLS dengan Program
SmartPLS 3. Hasil verifikasi dalam penelitian
ini dijelaskan sebagai berikut ini :

Konseptulisasi Model dan Variabel


Konstruk Penelitian
Konseptual model penelitian ini dapat
tergambar sebagai berikut :

Sumber : data olah tahun (2017)

5. Evaluasi Model Pengukuran Formatif


SEM berbasis variance menggunakan
software smartpls 3.0 dapat dilakukan dengan
hasil pengukuran model (measurement),
untuk variabel laten dengan indikator formatif

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 66


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Gambar 4
Path Analysis-Model Specification

Sumber : Data diolah (2017)

Tabel 2
Sumber : data diolah (2017) Hasil Uji t Hubungan VACA, VAHU
Konstruk-konstruk yang dibangun dan STVA Terhadap MBVE Dimediasi oleh
dalam gambar 4.1 dapat dibedakan dalam dua FCF
kelompok konstruk yaitu konstruk exogen Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat
atau independent yaitu VACA (X1), VAHU diketahui nilai signifikansi dari variabel
(X2) dan STVA (X3) dan konstruk endogen VACA terhadap variabel dependen (MBVE)
atau dikenal sebagai konstruk dependent adalah sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,10
yaitu MBVE dengan Variabel moderating (tingkat kesalahan). Hal ini menunjukkan
yaitu FCF terhadap STVA. bahwa variabel VACA secara berpengaruh
Hasil Uji t secara signifikan terhadap Market Book
Value to Equity (MBVE). Selain itu apabila
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat dilihat dari t hitung VACA bernilai 2.159
signifikansi pengaruh variabel eksogen atau yang dibandingkan dengan t tabel 1.97. Jika –
independen terhadap variabel endogen atau t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima,
dependen. Dalam penelitian ini dilakukan namun jika –t hitung < -t tabel atau t hitung >
run-test (bootsrapping) diperoleh SEM t tabel maka Ho ditolak. Karena nilai t hitung
model sebagai berikut : > t tabel (2.159 > 1.97) maka Ho ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa VACA
Gambar 5 berpengaruh terhadap market book value
Path analisis Hasil Uji t Hubungan VACA, equity (MBVE).
VAHU dan STVA Terhadap MBVE Nilai signifikansi dari Variabel
Dimediasi oleh FCF VAHU terhadap variabel dependen (MBVE)
adalah sebesar 0.004 lebih kecil dari 0,10
(tingkat kesalahan). Hal ini menunjukkan
bahwa variabel VAHU berpengaruh secara
signifikan terhadap Market Book Value to
Equity (MBVE). Selain itu apabila dilihat
dari t hitung VAHU bernilai 2.868 yang
dibandingkan dengan t tabel 1.97. Jika –t
tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima,
namun jika –t hitung < -t tabel atau t hitung >
t tabel maka Ho ditolak. Karena nilai t hitung
> t tabel (2.868 > 1.97) maka Ho ditolak,

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 67


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

sehingga dapat disimpulkan bahwa VAHU


berpengaruh terhadap market book value
equity (MBVE).
Nilai signifikansi variabel STVA
terhadap variabel dependen (MBVE)
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.145
hampir sama dengan dari 0,10 (tingkat
kesalahan). Hal ini menunjukkan bahwa
variabel STVA tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Market Book Value to
Equity (MBVE). Selain itu apabila dilihat
dari t hitung VAHU bernilai 1.459 yang Gambar 6
dibandingkan dengan t tabel 1.97. Jika –t Path analisis Hubungan VACA, VAHU dan
tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima, STVA terhadap MBVE Dimediasi oleh FCF
namun jika –t hitung < -t tabel atau t hitung >
t tabel maka Ho ditolak. Karena nilai t tabel > Apabila dilihat dari gambar 4.3 maka
t hitung (1.97 > 1.459) maka Ho diterima, dihasilkan nilai R2 sebesar 0.370. Maka
sehingga dapat disimpulkan bahwa STVA dapat dikatakan model dari hubungan yang
tidak berpengaruh terhadap market book dibangun dari VACA, VAHU dan STVA
value equity (MBVE). terhadap MBVE dengan moderasi FCF
Nilai signifikansi variabel moderasi terhadap STVA tergolong dalam kategori
FCF dengan STVA terhadap variabel moderat.
dependen (MBVE) mempunyai nilai
signifikansi sebesar 0.438 lebih besar dari Nilai R2 untuk MBVE sebesar 0,370,
0,10 (tingkat kesalahan). Hal ini hal ini berarti Artinya bahwa persentase
menunjukkan bahwa variabel FCF dan STVA sumbangan pengaruh variabel VACA,
secara tidak berpengaruh secara signifikan VAHU, STVA, FCF dan moderasi FCF
terhadap Market Book Value to Equity dengan STVA terhadap variabel dependen
(MBVE). Selain itu apabila dilihat dari t yaitu MBVE sebesar 37% atau variasi
hitung moderasi FCF dan STVA bernilai variabel eksogen yang digunakan dalam
0.776 yang dibandingkan dengan t tabel 1.97. model mampu menjelaskan sebesar 37%
Karena nilai t tabel > t hitung (1.970 > 0.776) variasi variabel endogen, sedangkan sisanya
maka Ho diterima, sehingga dapat sebesar 63% dipengaruhi atau dijelaskan oleh
disimpulkan bahwa FCF tidak berhasil variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
memperkuat STVA terhadap market book model penelitian.
value equity (MBVE).

Nilai Koefisien determinasi (R2) Hasil Pengujian Hipotesis


Berikut di bawah ini hasil uji R2
Value Added Capital Employed (VACA)
variabel VACA, VAHU, STVA, dan
Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
variabel moderasi terhadap variabel Y
(MBVE): Berdasarkan hipotesis alternatif (Ha)
yang diajukan pada Bab II yang menyatakan
bahwa hipotesis yang pertama adalah Value
Added Capital Employed (VACA)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 68


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

hipotesis dapat dibuktikan dengan nilai yang lebih besar dari 0,10. Dengan hal seperti
signifikansi dan dengan membandingkan itu maka dapat disimpulkan bahwa Structural
antara uji t hitung dengan t tabel dari variabel Capital Value Added (STVA) tidak
VACA dengan MBVE yang terdapat pada berpengaruh terhadap nilai perusahaan
tabel 4.1 Pada tabel tersebut dihasilkan
tingkat signifikansi sebesar 0.031 lebih kecil Free Cash Flow Dapat Memperkuat
dari 0.1 (standard error), serta dihasilkan t Hubungan Antara Structural Capital
hitung sebesar 2.159 yang lebih besar dari t Value Added (STVA) Dengan Nilai
tabel sebesar 1.97. Hal ini menunjukkan Perusahaan
bahwa hipotesis pertama diterima artinya
Hipotesis yang keempat menyatakan
Value Added Capital Employed (VACA)
bahwa Free Cash Flow dapat memperkuat
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
hubungan antara Structural Capital Value
Value Added Human Capital (VAHU) Added (STVA) dengan nilai perusahaan.
Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Untuk membuktikan pernyataan hipotesis
tersebut maka dapat mengacu kepada hasil
Hipotesis yang kedua menyatakan pengujian yang terdapat pada tabel 4.1 di
bahwa Value Added Human Capital atas, dapat diperoleh tingkat signifikansi dari
(VAHU) berpengaruh terhadap nilai variabel moderating (interaksi antara STVA
perusahaan. Untuk membuktikan hipotesis dan FCF) adalah sebesar 0,438 lebih besar
tersebut dapat dibuktikan dengan nilai dari 0,10 (tingkat kesalahan). Selain itu
signifikansi dari variabel VAHU dengan apabila dilihat dari t hitung 0.776 yang
MBVE yang terdapat pada tabel 4.1. Pada dibandingkan dengan t tabel 1.970, t hitung
tabel tersebut dihasilkan tingkat signifikansi lebih kecil daripada t tabel. Dengan hal
sebesar 0.004 lebih kecil dari 0.1 (standard seperti itu maka dapat disimpulkan bahwa
error), serta dihasilkan t hitung yang lebih free cash flow sebagai variabel moderat tidak
besar daripada t tabel. t hitung sebesar 2.868 dapat memperkuat hubungan STVA dengan
dan t tabel sebesar 1.970. Hal ini Market Book Value to Equity (MBVE).
menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima
artinya Value Added Human Capital Pembahasan Hasil Penelitian
(VAHU) berpengaruh terhadap nilai
Value Added Capital Employed (VACA)
perusahaan.
Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
Structural Capital Value Added (STVA) Berdasarkan hasil penelitian yang
Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan telah dilakukan dengan analisa SmartPLS 3.0.
Hipotesis yang ketiga menyatakan Maka hasil hipotesis yang pertama
bahwa Structural Capital Value Added menunjukkan bahwa Value Added Capital
(STVA) berpengaruh terhadap nilai Employed (VACA) berpengaruh terhadap
perusahaan. Oleh karena itu, untuk nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
membuktikan pernyataan hipotesis tersebut secondary sector yang terdaftar pada BEI.
maka dapat mengacu kepada hasil pengujian Dalam nilai path coefficient, hasil VACA
yang terdapat pada tabel 4.1 sebelumnya. menunjukkan nilai yang positif sehingga
Dari tabel tersebut dapat diperoleh t hitung hubungan pengaruh VACA dengan MBVE
untuk variabel STVA sebesar 1.459 apabila adalah positif, artinya semakin nilai VACA
dibandingkan dengan t tabel sebesar 1.970, naik maka akan mengakibatkan nilai
maka t tabel lebih besar dari pada t hitung, perusahaan (MBVE) akan mengalami
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.145 kenaikan juga.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 69


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Hasil penelitian ini konsisten dengan Structural Capital Value Added (STVA)
penelitian yang dilakukan oleh Indah Fajarini Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
dan Riza Firmansyah (2012) yang
menyatakan VACA sebagai bagian Berdasarkan hasil penelitian yang telah
komponen dari Value Added Intellectual dilakukan dengan analisa SmartPLS 3.0..
Coefficient (VAICTM) merupakan komponen Maka hasil hipotesis yang ketiga
yang paling signifikan dalam membentuk menunjukkan bahwa Structural Capital
(VAICTM) dan telah mampu menciptakan Value Added (STVA) tidak berpengaruh
value added atau nilai tambah untuk terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
menghasilkan return yang lebih besar dengan manufaktur secondary sector yang terdaftar
memanfaatkan kontribusi modal fisik yang pada BEI. Hal ini sejalan dengan penelitian
ada. yang dilakukan oleh Firer dan Williams
(2003) yang menyatakan STVA tidak
Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
Sedangkan menurut penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh oleh Indah Fajarini dan Riza
dilakukan dengan analisa SmartPLS 3.0. Firmansyah (2012) yang menyatakan STVA
Maka hasil hipotesis yang kedua sebagai bagian komponen dari Value Added
menunjukkan bahwa Value Added Human Intellectual Coefficient (VAICTM) merupakan
Capital (VAHU) berpengaruh terhadap nilai komponen yang paling signifikan dalam
perusahaan pada perusahaan manufaktur membentuk (VAICTM) dan telah mampu
secondary sector yang terdaftar pada BEI. menciptakan value added atau nilai tambah
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang perusahaan.
dilakukan oleh Firer dan Williams (2003)
yang menyatakan VAHU tidak berpengaruh Hasil penelitian ini juga tidak sesuai
terhadap nilai perusahaan, hasil penelitian dengan teori yang dikemukan oleh Pulic
menunjukkan bahwa perusahaan tidak (1998) di mana STVA merupakan komponen
mampu memaksimalkan kemampuan yang perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas
dimiliki sebagai nilai tambah perusahaan. perusahaan dan strukturnya yang mendukung
usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja
Sedangkan penelitian Martina Dwi et bisnis dan kinerja intelektual yang optimal
al (2008) yang menjelaskan bahwa terdapat secara keseluruhan, sehingga pada akhirnya
pengaruh yang signifikan antara Human akan meningkatkan nilai perusahaan
Capital dengan kinerja perusahaan, human (Dewi,2011).
capital merupakan inti dari perusahaan yang
merupakan sumber inovasi dan pembaharuan Free Cash Flow Dapat Memperkuat
strategi yang dapat diperoleh dari Hubungan Antara Structural Capital
brainstorming melalui riset, dan perbaikan Value Added (STVA) Dengan nilai
atau pengembangan keterampilan kerja Perusahaan
perusahaan. Selain itu, human capital akan
memberikan nilai tambah yang dapat Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dikontribusikan oleh pekerja berupa dilakukan dengan analisa SmartPLS 3.0..
pengembangan kompetensi yang dimiliki Maka hasil hipotesis yang keempat
oleh perusahaan, pemindahan pengetahuan menunjukkan free cash flow tidak dapat
dari pekerja ke perusahaan serta perubahan memperkuat hubungan antara Structural
budaya manajemen (Mayo 2000 dalam Capital Value Added (STVA) dengan nilai
Martina Dwi, 2008). perusahaan. Berdasarkan penelitian Firer dan

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 70


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Williams (2003) yang menyatakan STVA STVA, dengan STVA yang besar akan
tidak berpengaruh terhadap kinerja menurunkan nilai perusahaan.
perusahaan. hal ini dikarenakan adanya 4. Free cash flow sebagai variabel moderat
pengaruh dari variabel lain yang dapat tidak dapat memperkuat hubungan
memediasi hubungan STVA dengan nilai STVA dengan nilai perusahaan (MBVE).
perusahaan. Penelitian ini tidak sejalan STVA diukur dengan perbandingan
dengan penelitian Imam Basuki (2016) yang antara SC dengan value added. Pada
menyatakan bahwa free cash flow penelitian ini nilai value added relatif
berpengaruh positif terhadap nilai kecil karena pada umumnya nilai free
perusahaan. cash flow kecil
Keterbatasan dalam penelitian ini
Simpulan dan Keterbatasan diantaranya:
Berdasarkan hasil pengujian dan 1. Penelitian ini hanya mengambil sampel
analisis data yang sudah dilakukan, maka pada perusahaan secondary sector saja
dapat menarik suatu kesimpulan sebagai sehingga sampel yang diperoleh menjadi
berikut : lebih sedikit.
1. Value Added Capital Employed (VACA) 2. Pendekatan yang digunakan dalam
berpengaruh positif terhadap nilai menghitung intellectual capital pada
perusahaan.. VACA merupakan komponen VACA. VAHU, dan STVA
kemampuan perusahaan dalam yang masih sulit untuk diukur sehingga
mengelola sumber daya berupa capital akan menyebabkan perbedaan hasil
asset, apabila perusahaan tidak mampu penelitian dengan peneliti lainnya.
mengelola sumber daya tersebut maka
perusahaan tidak akan mampu Daftar Pustaka
meningkatkan nilai perusahaan. Akanbi, Paul A, Ph.D (2016). Exploring The
2. Value Added Human Capital (VAHU) Link Between Intellectual Capital and
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Perceived Organizational
VAHU merupakan komponen dalam IC Performance. International Journal of
yang berhubungan dengan kombinasi
Information, Business and
pendidikan, pengalaman, keterampilan,
keahlian dan kompetensi yang dimiliki Management.
karyawan dalam memproduksi barang/ Brigham, Eugene F and Joel Houston (2011).
jasa. Apabila perusahaan dapat Fundamental of Financial
mengelola pengetahuan karyawannya Management. Cengage Learning
maka akan dapat menaikkan human Brigham, Eugene F and Ehrhardt.( 2005)
capital yang pada akhirnya akan Financial Management . Orlando
menaikkan nilai perusahaan.
:Harcourt College Publisher
3. Structural Capital Value Added (STVA)
tidak berpengaruh terhadap nilai Ari P dan Darsono P. 2013. Akuntansi
perusahaan. STVA diukur dengan Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana
perbandingan Structural capital Media
dikurangi human capital dibagi dengan Diva Cicilya Nunki Arun Sudibya. (2014).
Value Added, apabila nilai human capital Pengaruh Modal Intelektual
kecil maka akan meningkatkan value Terhadap Nilai Perusahaan dengan
added sehingga akan meningkatkan
Kinerja Keuangan Sebagai Variabel
Intervening. BENEFIT Jurnal

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 71


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Manajemen dan Bisnis : Universitas Universitas Muhammadiyah Malang


Kristen Satya Wacana Salatiga. Indonesia
Dr. Yuskar dan Dhia Novita, SE. (2014). Ihyaul Ulum. 2009. Intellectual Capital
Analisis Pengaruh Intellectual Konsep dan Kajian Empiris. Graha
Capital Terhadap Nilai Perusahaan Ilmu: Yogyakarta
dengan Kinerja Keuangan sebagai Ikatan Akuntan Indonesia, (2015), Standar
Variabel Intervening Pada Akuntansi Keuangan, PSAK No. 28
Perusahaan Perbankan di Indonesia. Tentang Standar Akuntansi Asuransi
Jurnal Manajemen dan Bisnis Kerugian, Jakarta.
Sriwijaya. Imam Basuki. (2016). Pengaruh Free Cash
Garrison, Nooren, Brewer. 2007. Akuntansi Flow Terhadap Nilai Perusahaan
Manajerial. Jakarta : Salemba dengan Agency Cost Sebagai Variabel
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Intervening (Studi Pada Perusahaan
Modeling Metode Alternatif Dengan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
Partial Least Squares (PLS). Terdaftar di BEI).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Indah Fajarini S. W, Riza Firmansyah. 2012.
Diponegoro. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi
Berbasis Balance Scorecard. Jakarta : Empiris Perusahaan LQ45). Jurnal
PT Bumi Aksara Dinamika Akuntansi
Hong Pew Tan, David Plowman and Phil International Federation of Accountants
Hancock. Intellectual Capital and (1998). The Measurement and
Financial Returns of Companies. Management of Intellectual Capital :
Emerald Group Empat An Introduction, New York. Available
Husnan, A. (2013). Pengaruh Corporate on line at : www.ifac.org
Social Responsibility (CSR Jemmi Benardi K. 2010. Pengaruh Cash
Disclosure) Terhadap Kinerja Flow Terhadap Leverage dan Investasi
Keuangan Perusahaan. Skripsi. serta Dampaknya Terhadap Nilai
Universitas Diponegoro, Semarang. Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan. Universitas Slamet
I Gede Cahyadi Putra. (2012). Pengaruh Riyadi Surakarta
Modal Intelektual Pada Nilai Kieso, Donald. E., Weygandt, Jerry. J., and
Perusahaan Perbankan Yang Go Warfield, Terry. D. 2011. Intermediate
Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Accounting IFRS Edition. United
Ilmiah Akuntansi dan Humanika Jinah Satets of America.
:UNDIKSHA Petty, R. and Guthrie, J. (2000). Intellectual
Ihyaul Ulum. 2008. Intellectual Capital Capital Literature Review:
Performance Sektor Perbankan di Measurement, Report-ing, and
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Management. Journal of Intellectual
Keuangan : Fakultas Ekonomi Capital, 1(1), 155-176

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 72


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Pike, Richard and Richard Dobbins. 1986.


Investment Decision and Financial
Strategy. Philip Allan. New York,
Landon, Taronto, Sydney, Tokyo.

Pulic, A. (1998). Measuring the


Performance of Intellectual Potential
in Knowledge Economy. Paper
presented at the the 2nd McMaster
World Congress on Measuring and
Managing Intellectual Capital,
Austria.
Syafri, Sofyan. 2002. Teori Akuntansi
LAporan Keuangan. Jakarta : PT
Bumi Aksara
Stewart, T. A (1997). Intellectual Capital.
London: Nicholas Brealey Publishing
Thomas Stewart. 1998. Intellectual Capital
Kekayaan Baru Organisasi. PT Elex
Media Komputindo: Jakarta
Wasim Ul Rehman, Prof. Dr. Chaudhary
Abdul Rehman, Prof. Dr. Hafeez Ur
Rehman, Ayesha Zahid. 2011.
Intellectual Capital Performance And
Its Impact On Corporate Performance
: An Empirical Evidence From
Modaraba Sector Of Pakistan :
Australian Journal Of Business And
Management Research.
Zuliyati, Ngurah Arya .2011. Intellectual
Capital dan Kinerja Keuangan
Perusahaan. Dinamika Keuangan dan
Perbankan.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 73

Anda mungkin juga menyukai